Keyra berhasil membuat Azalea benar-benar cantik layaknya selebriti. Saat melihat di cermin gadis itu tak mempercayai kalau dirinya bisa secantik ini. Gadis tersebut benar-benar tak sadar kalau ia benar-benar cantik saat menggunakan make-up karena selama ini ia tak pernah menggunakan alat rias apa pun diwajahnya. Ia takut kalau sampai wajahnya jerawatan karena make-up yang ia pakai dan tak bisa mengunakannya.
"Lihatlah maha karyaku, cantik kan!" seru Keyra bangga telah membuat gadis lugu ini secantik bidadari khayangan.
Azalea pun diminta memakai gaun berwarna merah menyala dengan belahan dada yang rendah dengan potongan kain baju yang panjang dari pahanya sampai ke bawa kakinya.
"Mba, apakah harus memakai baju seperti ini?" tanyanya lagi merasa risih dengan pakaian yang ia kenakan.
"Tidak itu sudah cocok? Kan kamu menjadi bintang utamanya?" ungkapnya beranjak bangun dan hendak meninggalkannya.
Momy El pun masuk ke kamar Azalea. "Bagaimana Key?" tanyanya.
"Beres Momy!" Keyra memperlihatkan hasil karya yang begitu menakjubkan sekali.
"Waw, pelanggan akan suka jika seperti ini?"
Gadis tersebut hanya mendengar apa yang diucapkan dua wanita ini yang membuatnya benar-benar tak mengerti sama sekali maksud apa? Sebenarnya sedari tadi ia cemas dan mulai takut dengan pekerjaan yang ditawarkan wanita gendut ini akan tetapi ia berusaha tenang dan berpikir positif saja.
Momy El menyuruh dua penjaga bertubuh besar untuk membawa Bintangnya ke pangung yang sudah di sediakan. Lagi-lagi gadis lugu itu hanya menurut saja tanpa tau pekerjaan apa yang akan ia terima.
Begitu keluar kamar semua mata tertuju padanya. Malam ini benar-benar malam milik Azalea saja karena, gadis ini masih suci dari semuanya.
Tubuhnya pun bergerak dan sulit sekali melangkah karena, ia harus memakai sepatu hak tinggi. Gadis tersebut tak pernah menggunakan barang-barang seperti ini untuk pertama kalinya seluruh tubuh putihnya dipertontonkan orang banyak.
Begitu banyak orang di sini hanya untuk melihatnya naik panggung. Beberapa kali Azalea hampir jatuh namun, dengan sigap dua penjaga itu pun memeganginya agar gadis tersebut tetap anggun, elegan dan cantik.
Gadis tersebut memperlihatkan beberapa mata laki-laki dengan tatapan penuh nafsu membuatnya takut untuk menatap mereka kembali. Kali ini perasaannya benar-benar tak enak. Akan tetapi ia benar-benar tak bisa kabur di saat semuanya sudah terjadi.
Pembawa acara pun mempersilahkan Jeny sebutan untuk Azalea untuk duduk di kursi yang disediakan. Kali ini ia benar-benar menjadi pusat perhatian. Beberapa penonton di sana mulai berbisik-bisik membicarakannya entah apa yang mereka bicarakan yang terdengar olehnya hanya mengagumi kecantikannya yang bagai bidadari turun dari langit.
Azalea menatap semua penonton di depannya semua laki-laki dari muda sampai tua. Gadis itu benar-benar bingung dengan pekerjaan apa yang sedang ia jalani. Ia benar-benar tak bisa memikirkan hal lain lagi.
Ia hanya duduk manis saja mempertontonkan tubuhnya dan beberapa laki-laki itu pun mulai menawarkan dengan harga yang fantastik sampai puluhan juta sampai membuatnya terkejut.
Gadis tersebut pun mulai berkeringat dingin dan benar-benar takut. Ia mencoba beranjak berdiri namun, dua penjaga itu pun menekan pundaknya cukup keras sampai ia merasa kesakitan.
Azalea benar-benar tak bisa kemana-mana lagi tubuhnya semakin bergetar saat beberapa orang mulai menawarnya dengan harga yang sangat tinggi. Kali ini ia benar-benar takut sekali dengan mata-mata laki-laki yang menatapnya dengan tatapan seperti itu.
Ia ingin menangis namun, ia tak bisa terlalu banyak orang di sini. Harus minta tolong pada siapa jika sudah berada dalam posisi sulit seperti ini.
Gadis tersebut masih berusaha tenang menebarkan senyuman walau sebenarnya ia menangis saat seorang berhasil menawar dengan harga paling tinggi.
Dia seorang pria tua dengan rambut putih semua dan berjalan mengunakan tongkat. Ia mmemberi penawaran yang cukup besar mengapai satu milyar untuk seorang Azalea. Harga yang cukup mahal yang pernah mereka tawarkan dari seluruh wanita di sini.
Pria tua itu pun menarik tangan berjalan mendekatinya sembari mengulurkan tangannya.
"Kamu milikku cantik!" serunya menyeringai.
Azalea menelan salivanya benar-benar takut pada pria yang lebih pantas menjadi kakeknya. Ia tak mau beranjak bangun namun, dua penjaga itu pun memaksanya untuk bangun.
Semua iri karena, tua bangka itu yang mendapat gadis suci itu. Pria tua itu menggenggam tangannya dengan erat sekali sampai gadis tersebut benar-benar sulit sekali melepaskannya.
Pria itu benar-benar menyeretnya dengan paksa sampai membuat gadis tersebut meneteskan air matanya. Azalea mencoba meminta tolong pada seluruh penghuni rumah itu akan tetapi mereka hanya menjadi penonton dan benar-benar tak peduli.
Keduanya pun masuk kamar yang sudah disediakan. Pria tua itu pun menguncinya dari dalam. Ia melihat sekitar tak ada jalan untuk bisa kabur. Ia semakin takut dengan tatapan pria tua itu dengan tatapan penuh gairah padanya.
Gadis tersebut mencoba menjauh namun, tongkatnya menyentuh gaunnya sampai ia terjatuh ke lantai membuat gaun merah yang ia kenakan benar-benar sobek sampai memperlihatkan bagian tubuh miliknya.
"Bapak mau apa? Biarkan aku pergi dari sini?" pinta Azalea memohon di bawah kaki pria tua itu.
Bukannya melepaskannya pria tua itu malah menamparnya dengan cukup keras. "Kamu sudah aku bayar dengan harga mahal tak akan aku lepaskan sampai aku mendapat tubuhmu," bisiknya sembari memegang pipi gadis tersebut dengan tangannya.
Tak hilang akal gadis tersebut pun mendorong pria tua itu sampai membuat ia terjatuh. Gadis tersebut beranjak bangun namun, lagi-lagi gaunnya membuatnya tertangkap kembali.
Azalea berteriak meminta tolong akan tetapi tak ada yang menolongnya.
"Percuma, kamu berteriak sampai suaramu habis pun tak akan ada yang menolongmu," ucapnya lagi sambil tertawa terbahak-bahak.
Azalea menangis membuat pria tua itu semakin semangat karna, gadis itu terus saja berlari menghindarinya. Tak ingin tertangkap lagi Azalea pun menyobekan gaun itu agar ia mudah berlari dari pria tua itu.
"Oh, kamu mau main-main dulu, oke aku ikuti keinginanmu tapi, saat tertangkap kamu harus rasakan bagaimana kejantananku membuatmu tak bisa berkutik."
Azalea tak mau mendengarkannya ucapannya dalam pikirannya sekarang ia harus kabur dari sini. Ia harus membuka pintu itu. Gadis itu benar-benar tak menyangka kalau pekerjaan seperti ini yang akan ia terima jika saja bisa memilih lebih baik ia mati terpatuk ular dari pada harus menyerahkan kesucian pada pria tua ini.
Walaupun mengunakan tongkat ia begitu cepat sampai beberapa kali hampir menangkap Azalea. Gadis tersebut sudah benar-benar takut pada pria itu akan tetapi, tidak dengan pria tua itu yang semakin bernafsu ingin memilikinya malam ini merasakan keindahan tubuh dari gadis kecil yang ada dihadapannya sudah ada dalam bayangannya.
Bersambung....
Azalea tak bisa berlari lagi saat pria tua itu mulai merobek secara paksa sampai benar-benar polos. Gadis tersebut benar-benar terpojok tak bisa lari lagi karena pria itu memegang erat tubuhnya tak hanya itu saja mulut gadis tersebut pun disumpal kain sampai tak bisa berteriak sama sekali.Gadis tersebut hanya bisa menangis tak tau harus minta tolong pada siapa lagi. Sungguh Azalea sangat ketakutan sekali tak tau harus bagaimana? Yang bisa gadis itu lakukan hanya pasrah saja.Pria tersebut benar-benar tak tahan lagi dengan tubuh mungilnya yang tergeletak tak berdaya. Pria itu pun mulai membuka resleting celananya dan memasukan senjatanya pada benteng pertahanan gadis itu secara kasar.Dengan sekali masuk ia berhasil masuk sampai membuat Azalea merasakan sakit yang tak tertahankan di bagian area sensitifnya ia benar-benar tak bisa memberontak ketika pria itu terus menghantamnya beberapa kali. Darah segar sudah keluar dari area sensitifnya nam
Beberapa saat kemudian Azalea pun pulang dari rumah sakit namun, ia masih tetap harus berobat jalan untuk menyembuhkan luka-luka di tubuhnya yang masih meninggalkan bekas.Momy El tak membiarkan Azalea sendiri karena ia tak pernah mempercayai siapapun. Wanita itu pun memberikan dua penjaga khusus untuk menjaga Azalea. Mereka akan mengikuti ke manapun Azalea pergi kecuali kamar mandi.Dua bodyguard itu terus mendampingi Azalea. Sampai ia benar-benar tak bisa bergerak sama sekali. Mereka tak bisa di goda olehnya. Dani dan Ali sangat patuh pada Momy El. Dua laki-laki itu yang paling setia padanya. Bahkan nyawa mereka pun akan mereka berikan pada wanita gendut itu.Mereka berdua benar-benar tak bisa ditipu atau dibodohi sama sekali sampai Azalea pun pasrah. Hampir setiap hari selama berobat jalan dua bodyguard itu selalu siap siaga menjaganya. Sampai tak ada yang berani pada Azalea.Melihat tubuh Dani dan Ali
Azalea sudah tak bisa kabur lagi mau tidak mau ia pun harus menerima jalan hidupnya. Seluruh lukanya sudah sembuh tak ada bekas luka lagi di seluruh tubuhnya sudah mulus seperti semula. Gadis muda itu sangat putih dan juga cantik benar-benar menjadi bintang baru di tempat Momy El.Beberapa kali wanita muda itu menghembuskan napas panjang. Setelah dua minggu dari kejadian itu pada akhirnya ia menerima seluruh pekerjaannya yang menurutnya benar-benar merasa terhina sekali. Tapi, tak ada pilihan untuknya karena Azalea juga harus menjalani hidupnya.Gadis kecil itu harus menahan semua rasa sakit dalam hatinya karena nasibnya seperti ini. Mau tidak mau harus bisa menerimanya semuanya harus ia tahan dengan sekuat hatinya karena tak ada jalan lain lagi.Momy El, sangat senang dengan keputusan Azalea kini yang sudah mau bekerja padanya. Wanita gendut itu pun menawarkan kekayaan dan uang yang banyak selama Azalea menurut padanya. Tapi, Azalea tak boleh mem
Hembusan napas Azalea terdengar naik turun mulai merasakan dan menikmati semua perasaan yang entah apa di dalam lubuk hatinya. Laki-laki itu pun mulai menanggalkan seluruh gaun hingga Azalea benar-benar polos berdiri di samping laki-laki itu.Tanpa ada aba-aba, lagi-lagi laki-laki itu pun melempar tubuh Azalea ke tempat tidur dan kini mulai melahapnya habis. Entah bagaimana jadinya keduanya sudah benar-benar polos memacu permainan ranjang yang mengoyangkan seluruh ranjang tempat tidur di kamar tersebut.Gadis itu tak mengerti apa yang ia lakukan sekarang perasaan yang berbeda yang ia tak mengerti namun, sangat menikmatinya dengan semua perlakuan lembut dari laki-laki yang entah siapa namanya? Sampai membuatnya mabuk kepayang.Keduanya mulai bernapas kelelahan merasakan pertempuran yang teramat sangat. Tak ada rasa sakit lagi dibagian pertahanannya. Yang ada sebuah kenikmatan yang disebut surga dunia. Ini yang dinamakan surga dunia seperti ya
Dalam satu hari Azalea berhasil mendapatkan keuntungan sampai 100 juta rupiah benar-benar bayaran yang fantastis baginya. Keesokannya harinya Momy El mengajak Azalea untuk pergi ke Bank untuk membuat rekening sendiri. Azalea juga dibuatkan KTP baru dengan identitas baru.Sekarang Azalea menjelma menjadi wanita dewasa untuk menghibur para laki-laki hidung belang. Hampir seharian Azalea berjalan-jalan dengan Momy El, ke tempat-tempat mewah. Tak hanya itu saja wanita gendut itu pun mengajarkan tata cara makan dengan benar. Semuanya ia ajarkan secara pelan dan terus-menerus sampai Azalea bisa walau masih kaku.Entah berapa uang yang masuk pada Momy El, untuk Azalea saja hampir mencapai 100 juta lebih ditambah beberapa baju dengan harga selangit dan juga barang-barang mewah lainnya.Wanita gendut itu mengatakan jika Azalea seperti ini terus, ia akan menjadi Bintang utama terus dan akan menghasilkan uang lebih banyak untuknya tak hanya itu saja yang yan
Begitu sampai di rumah Momy El beberapa wanita tak suka melihat Azalea. Karena wanita itu wanita baru yang sudah merebut pelanggan mereka. Gara-gara Azalea beberapa wanita tak mendapatkan uang.Di saat mereka tak mendapatkan uang dengan sengaja Azalea memamerkan semuanya pada semua penghuni di rumah itu. Semua rumah yang menjadi surga bagi para pria hidung belang. Bisa dikatakan penghuni rumah ini sangat banyak berusia sekitar 19 sampai 30 tahun. Paling tua di rumah ini 30 tahun. Sedangkan Momy El sudah mencapai usia 48 tahun.Wanita gendut itu tak memiliki suami ataupun anak tak ada yang tau kehidupan pribadinya karena dia sendiri tak mau mengatakannya pada siapapun? Karena sikapnya seperti itu tak ada yang bertanya lagi tentang kehidupan pribadinya.Sampai ke rumah Momy El, Azalea pun langsung masuk ke dalam kamarnya. Wanita muda ini mendapatkan kamar baru yang lebih besar dari pada yang lain membuat sebagain penghuni yang lain merasa tak suka d
Perlahan Keyra menghapus air mata Azalea. "Sudah-sudah jangan menangis lagi. Selama aku ada di sini kamu aman bersamaku dan tak akan ada yang menganggu mu tapi, kamu tak boleh berlindung di belakangku terus-menerus," guman Keyra sembari mencubit hidung Azalea."Terima kasih Kak, Kakak itu seperti Kakakku yang selalu melindungiku. Karena di sini hanya Kak Key saja yang baik padaku yang lain tidak," ungkap Azalea menghapus air matanya yang terus saja keluar."Bukankah Momy El baik padamu?""Tapi, tak mempercayai Kak!""Aku pernah bilang jangan mempercayai siapapun termasuk aku.""Yah, Kak.""Oh iya, kamu harus belajar menghias diri aku sudah bawa peragaannya patung wajah dan juga alat-alat make-up."Azalea memperhatikan semua yang di bawa oleh Keyra. Sebelum belajar pada wajah sendiri Keyra menimta Azalea melukiskan sesuatu pada patung wajah. Awalnya Keyra mulai memoleskan beberapa up dasar pada patung
Suara gaduh itu membuat Azalea tak bisa tidur karena pria-pria tak tau diri itu secara sengaja terus saja menganggunya sampai Momy El memimta dua penjaga di kamarnya setelah ia menelpon Momy El karena jujur saja Azalea benar-benar terganggu karena mereka.Entah jam berapa Azalea tidur pada malam itu karena ia benar-benar tak ingat dengan itu.Keesokan harinya Azalea terkejut saat melihat seseorang berdiri membelakanginya. Ia mengucek-kucek matanya sendiri untuk melihat dengan benar tak hanya itu saja ia melihat jam dinding waktu menunjukan jam 10.30 siang.Azalea mengaruk-garuk kepala yang tak gatal penasaran siapa pria itu. Ia tak bisa menduga-duga siapa dia? Sampai pria yang memakai setelan jas lengkap itu pun menoleh."Sudah bangun?" tanyanya sambil tersenyum."Tu-tuan Glen! Bagaimana anda bisa di sini?" balik tanyanya bingung sembari melihat sekitar.Pria itu pun berjalan mendekati Azalea yang masih berada d
Dengan terpaksa Adiko pun menyetujui syarat pembebasannya. Karena tak ingin suaminya di sel tahanan. Yesi pun sengaja membayar polisi agar bisa bersama Adiko si kantor polisi untuk menemaninya satu malam ini."Kamu pulang sendiri?" tanya Anggra saat melihat Ardyan sendiri."Iya Kak, ibu bersih keras tak mau pulang. Dia ingin menemani Om Adiko," jawab Ardyan kesal."Jadi kasusnya bagaimana?""Yah, bebas bersyarat saya sudah meminta bantuan pengacara untuk membantu Om Adiko. Tapi, tetap saja karena Om Adiko memang bersalah dalam kasus ini," jawab Ardyan kesal."Karena itu setelah menikah kamu jangan biarkan Tari di sini," ungkap Anggara tiba-tiba."Oh iya, kenapa kakak selalu melarang Tari untuk tinggal di sini? Aku penasaran saja?""De, kakak sangat mengenal Adiko seperti apa? Dia seseorang yang li
Kayra membasuh wajahnya dengan air di wastafel. Ia tak menyangka kalau ia akan bertemu kembali dengan Anggara.Awalnya ia tak pernah menyadari perasaannya karena ia sendiri mencintai laki-laki lain walau hubungannya pun kandas dengannya."Kenapa malah seperti ini?" tanyanya sendiri.Wanita itu pun menatap wajahnya di cermin. Di kota ini tak ada yang tau masa lalunya. Karena Kayra sudah meninggalkannya di kota itu sebelum ia memutuskan untuk tinggal di sini. Ia sudah tak memakai nama itu lagi.Kayra sudah memakai nama aslinya yaitu Nindya Rahayu. Saat seseorang memanggilnya dengan nama Kayra, entah kenapa ia tak menyukainya.Nama itu sesuatu hal yang menurutnya sangat menjijikan karena dengan nama itu ia menjual dirinya.Tanpa sadar ia pun meneteskan air matanya dan kembali membasuh wajahnya dengan air.
"Saya perhatian kamu selalu memperhatikan Dokter Mulan?" tanya Anggra pada laki-laki yang ada di depannya."Ma-maafkan saya, Mas! Jika itu sangat menganggu hubungan kalian saya tak akan memperhatikan Dokter Mulan lagi," jawabnya serius.Anggara mengerutkan keningnya. "Sepertinya wajahmu tak asing? Mirip-mirip siapa yah?" balik tanyanya.Sekarang giliran laki-laki ini yang mengerutkan keningnya."Wajah kamu itu mirip Surya Gumilang!""Surya Gumilang memang ayah saya Mas! Saya putra bungsu Surya Gumilang, Alinaru Gumilang.""Pantas saja wajahmu tak asing. Saya diundang ke pesta pernikahan Kakakmu Serin dan Barca, satu tahun yang lalu kalau enggak salah.""Rupanya Mas mengenal keluarga saya dengan baik.""Yah, saya dan ayahmu pernah menjalin kerja sama dalam satu proy
Anggara masih mengikuti mobil yang ada di depannya dan ternyata menuju rumah sakit yang sama seperti tujuannya. Laki-laki itu pun menggelengkan kepalanya ternyata tujuannya sama.Ia melihat sekitar dan mulai mencari wanita yang ada di dalam mobil yang ia ikuti tadi."Ke mana dia pergi? Cepat sekali menghilangnya," gumamnya sendiri.Anggara pun melangkah memasuki rumah sakit. Semenjak Ayahnya memberikan saham rumah sakit padanya, membuatnya harus sering bolak-balik ke rumah sakit."Kak Anggra, sudah di tunggu di ruang meeting," ucap Mulan adik dari ayah kandungnya satu ayah beda ibu."Yah, sudah kumpul semua?""Ada beberapa yang sudah hadir.""Kamu, mau ke mana?" tanyanya karena berjalan berlawanan arah."Aku mau meriksa pasien."
Suara ketukan pintu pun membuyarkan semuanya yang sedang sarapan bersama. Semuanya saling melihat tak tau siapa yang datang?"Tamu siapa sih? Pagi-pagi sudah bertamu!" seru Yesi menggerutu karena ini terlalu pagi untuk berkunjung."Maaf, Nyonya di luar ada dua polisi mencari Pak Adiko," ucap Maid yang membuka pintu rumahnya."Polisi? Mau apa mereka?" tanyanya sendiri beranjak bangun dari tempat duduknya.Seketika wajah Adiko pun pucat pasi. Begitu istrinya pergi, ia juga buru-buru pergi dari sana. Terlihat Anggara dan Ardyan saling melihat yang terlihat bingung itu Ardyan karena ia tak tau masalahnya apa?Yesi pun berjalan ke arah pintu terlihat dua polisi sudah berdiri di depan pintu."Ada apa Pak, mencari suami saya?" tanya Yesi bingung."Bapak Adiko nya ada? Ada pelaporan terhadap Bapak Adiko,
Juan sudah memperbolehkan Amaya untuk pulang. Santi membereskan barang-barang yang ada di ruang Amaya.Wajah Santi terlihat sedih karena setelah ia keluar dari rumah sakit ia dan putrinya Tan tau akan tinggal di mana?Amaya memperhatikan kesedihan dari wajah Santi."Ibu, jangan sedih harusnya Ibu senang karena aku akan pulang!" seru Amaya."Pulang ke mana? Kita sudah tak punya apa-apa? Akan tinggal di mana Kita," jawab Santi berkaca-kaca merasa sangat sedih.Sebenarnya Amaya tak tega tapi, mau bagaimana lagi? Ia tak mau tinggal di sini terus-menerus. Jika di sini, tak hanya biaya saja yang terus membengkak ia juga akan merasa sakit tak sembuh-sembuh.Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Amaya dan Santi yang langsung menoleh ke arah pintu.Juan pun membuka pintu. "Kalian sudah siap?" tanyanya.
Amaya terus saja melakukan terapi psikologi untuk dirimu sendiri dan itu benar-benar ampuh membuat dirimu merasa rileks dan tenang.Secara berkala keadaannya mulai membaik. Rasa sakit kepala yang selalu ia derita pun secara perlahan sudah tak terasa sakit.Juan memeriksa kondisi Amaya hari ini dan dokter muda ini pun tersenyum."Kondisimu sekarang cukup baik jika seperti ini besok atau lusa bisa pulang," ucap Juan tersenyum."Benarkah?" tanyanya sumeringah.Saat ini tak ada yang membuatnya bahagia selain pulang. Akan tetapi, seketika wajah pun murung.Dokter Juan memperhatikan ekspresi Amaya yang seketika berubah."Kamu kenapa? Bukankah harusnya kamu senang pulang ke rumah?" tanya Juan penasaran masih memperhatikan Amaya."Entahlah, apakah aku punya rumah?" balik tanya A
Berkat penanganan dokter, Azalea pun bisa pulang cepat. Beberapa luka di wajahnya sudah mulai sembuh.Kali ini Glen tak akan meninggalkan istrinya lagi sekalipun itu rapat penting. Ia akan melakukannya di rumah.Karena kejadian ini juga beberapa karyawan di perusahaannya mulai bergosip dan mereka mulai mencari tau masa lalu dari istri Glen."Apa tak berlebihan aku dikawal bodyguard?" tanya Azalea pada suaminya karena Glen merekomendasikan beberapa orang untuk menjaganya."Tidak, Sayang ... aku tak mau jika sampai kejadian ini terulang lagi. Aku tak akan tenang," jawab Glen khawatir.Azalea tersenyum. "Ini terlalu berlebihan aku kan bersamamu di rumah kenapa bodyguardnya sebanyak ini?""Sudahlah, Ratuku kamu menurut yah ini demi kebaikanmu," ucap Glen sembari mengecup keningnya.Azalea menghembus n
Glen pun menelpon seseorang untuk menyelidiki semua gerak-gerik Adiko. Ia ingin mengetahui apa yang akan pria itu lakukan setelah ini?Setelah hampir tiga jam ia tertidur. Azalea pun sadar."Sayang, bagaimana kandunganku?" tanyanya pelan."Anak kita baik-baik saja, Sayang. Kamu tak perlu khawatir! Aku tak akan membiarkan dia hidup dengan tenang setelah apa yang dia lakukan padamu," jawab Glen dengan marah yang begitu besar.Azalea menghembus napas panjang. Merasa lega karena janin dalam kandungannya selamat. Tiba-tiba saja air matanya keluar lagi."Sayang, kamu kenapa?" tanya Glen sembari mengusap air matanya."Dia yang menyakitiku dulu, Mas ...! Karena dia aku merasakan rasa sakit yang teramat sangat saat semuanya di renggut olehnya," tutur Azalea mengingat kembali rasa sakit yang tak pernah bisa ia lupakan.