Share

bab 44

Keesokan harinya Yunita melaksanakan rutinitas pagi, ia pergi sarapan seorang diri, di meja makan sudah tersaji roti dengan topping telor ceplok, tak lupa segelas susu hangat yang tak pernah ia lewatkan.

Terdengar deru kendaraan mobil yang terparkir di halaman, Yuni tetap fokus memakan sarapan yang sudah disiapkan asisten rumah tangganya. Mulutnya terus mengunyah, ia tak mempedulikan siapa yang sudah datang.

Pintu utama terbuka lebar, dua sosok yang tak asing datang ke rumah Yunita dan Arya. Tamu yang tak pernah diharapkan itu datang dengan hati yang berbunga-bunga, Yuni yang tak menyadari kedatangan Arya dan Lusi tetap fokus sarapan.

"Yunita." Ucap Arya diseberang sana.

"Sepertinya istri kamu pura-pura tak mendengar kedatangan kita, Mas."

"Dia lagi sarapan, bisa saja tak mendengar nya."

Arya menghampiri Yunita, ia menepuk pundaknya. "Sayang, aku datang."

Yunita tersentak kaget, roti yang ia genggam jatuh ke meja makan. "Kamu mengagetkan ku saja." Ucapan nya terdengar ketus.

"Aku kes
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status