Share

Melempar Gengsi

“Baiklah aku akan ikut menjemput Ghea dan suaminya,” kata Dina saat menyambut suaminya di pagi hari, jadwal Angga untuk ‘numpang’ sarapan pagi di rumah ini.

“Kamu yakin?” tanya Angga sedikit terkejut dengan sambutan istrinya yang ‘romantis’ itu.

Nggak juga sih, tapi mau bagaimana lagi dari pada kamu ngelirik mantan. “Iya yakin. Kapan datangnya?” jawab Dina mengesampingkan pikiran konyol yang melintas di kepalanya.

“Siang ini jam satu pesawatnya mendarat.”

“Hah! Jam satu kamu kok nggak bilang, Mas, nggak bisa gitu jemputnya tar malem saja,” kata Dina ngaco.

Angga yang sudah melangkah ke dalam rumah untuk menemui anak-anaknya, menghentikan langkahnya, dia memandang sang istri tajam, yang benar saja masak datangnya jam satu siang suruh jemput malam. Bisa jamuran mereka kelamaan menunggu di bandara.

“Memangnya kenapa kalau kita jemput jam satu?” tanya Angga lebih memilih mengabaikan pemikirannya tadi, meski judes dan menyebalkan Dina orang yang logis dan sel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bidan Simba
bertelele tele.. biarpun silaturahmi tp alangkah baiknya sewajarnya sjaa .. ini adik yg mau bunuh istri malah baik banget sama saudaranya dan sbntar nagis nagis minta tolong bantu lepaskan Krn mantan akan lepaskan itu namanya realita nyata dan novel coba di kaitkan .. wlopun kisah nyata gak akan ada
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status