Share

Terpaksa Bertemu

Pesan Aster dibalas sendiri oleh nomor baru. Meski tidak perlu ada keterangan, Aster tahu milik siapa.

Dia pun menyimpan nomor tersebut sebelum menjawab.

Agaknya perlu berpikir panjang terlebih dahulu. Dia tidak bisa mengedepankan perasaan semata.

/Saya harap kita bisa bertemu besok di hotel Semilir pukul 10 pagi. Saya perlu segera membereskan urusan rebranding ini./

Aster seakan mendengar nada tajam penuh tekanan. Sebuah perintah yang tak bisa diabaikan.

Jelas harus dipatuhi tanpa tapi - tapi.

Dan lama kelamaan Aster membenci hal tersebut.

"Ayo pulang, Mbak," ajak Dini. Dia berdiri di dekat meja Aster, membelai perutnya.

"Ayo, Din. Sudah ditunggu ya?" sahut Aster beranjak dari area kerjanya.

Dini membenarkan. Mereka hendak memeriksakan kandungan Dini.

Sampai di bawah, Dini menuju suaminya. Berpisah dengan Aster yang melanjut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status