Share

Kepingan Yang Terserak

"Kapan?" cicit Aster.

"Dia tidak mengatakan. Tiba - tiba dia mendapat telepon lalu pamit pergi," hela Tomy.

Aster memejam mata sejenak. Dia menautkan tangan di pangkuan.

Dia geram sendiri. Satu hal, dua hal, dia menemukan.

Namun itu hanyalah potongan yang berbeda. Tidak dapar disatukan.

Bagai keping puzzle yang berbeda posisi. Ditemukan acak tanpa adanya gambaran besar.

"Kamu punya nomor telepon Andre?" tanya Aster.

Sayangnya Tomy menggeleng. Dia bisa memotret Andre, tapi tidak mendapat kontaknya.

Membuat Aster mengangguk pasrah.

Dia mengaduk kopinya. Diminum perlahan beberapa teguk.

"Dia tidak mengatakan apa pun soal perusahaannya? Nama? Alamat? Mungkin bisa kita cari," usul Aster.

"Belum. Dia belum menyebutkan detail. Kurasa kita perlu kebetulan lain untuk bertemu Andre. A-pa..., mbak Aster tidak ada nomor y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status