Share

Tidak Gegabah

"Mama, aku akan membawa Jimmy," ujar Aster.

Air muka Safira keruh. Dia masih mencengkeram selembar memo yang ditulis tangan oleh Brian.

"Tidak. Kamu tidak usah datang. Biarkan saja dia duduk sendirian di sana," seru Safira.

"Tapi, Ma, dia mengancam nasib perusahaanku. Nasib teman - temanku, Ma. Aku nggak bisa diam saja. Karena itu, aku ijin mama untuk membawa Jimmy. Kali ini Aster nggak akan menghadapi pria itu sendirian," kata Aster beralasan.

Safira menggeram jengkel. Dia melempar memo ke meja.

"Tomy juga akan menemanimu. Kurasa dia memang ingin memancingku keluar," desis Safira penuh amarah.

"Tapi Tomy bukan bagian dari perusahaan, Ma. Nanti dia malah berpikir yang tidak - tidak."

"Ck! Biar dia ada di dekatmu. Jangan mau di ruang VIP. Pokoknya lebih baik kamu tidak bertemu bocah itu."

"Mama, aku akan berhati - hati."

Safira mendesah kesal. Dia menatap memo itu seakan melihat benda menjijikan. Aster pun menarik memo dan menyimpannya jauh dari pandangan Safira.

"D
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status