Share

Anak Haram

Safira memandang plafon kamar. Dia baru saja bangun. Ingatlah dia kalau seharusnya dia berada di ruang keluarga.

Dan ada bangkai.

Aster berlari ke kamar mandi. Dia muntah - muntah.

Lemas dia menyeret badan kembali ke kasur. Terbujur lemah di tepi tempat tidur.

"Non, sudah bangun?" tanya Anti berseru dari balik pintu.

"I-ya," ujar Aster sekencang dia mampu.

Anti membuka pintu. Dia masuk dan menghampiri Aster.

"Non Aster kenapa? Mau saya bantu apa?" cemas Anti.

"Ti-dak. J-jam be-rapa?" tanya Aster.

"Jam 7, Non. Non Aster sakit? Mau makan atau minum? Pucat gini."

Aster tak bisa menjawab. Dia tersungkur ke bawah. Dan muntah kembali.

Anti pun sigap mengurus. Dia membantu Aster muntah dengan nyaman terlebih dahulu. Lalu membersihkan Aster dari muntahan.

Membantunya naik ke tempat tidur untuk berbaring. Barulah membersihkan lantai.

"Saya ambilkan makan lalu minum obat ya, Non?" Anti menawarkan.

"Roti tawar saja," lirih Aster menyahut.

Anti bergegas menuju dapur.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status