Share

Satu Darah

"Kamu diam - diam menyelidikiku, kan?" bisik Brian.

Aster bergidik. Nafas Brian terasa begitu dekat dengan kulitnya.

"Saya tidak mengerti maksud Anda. Mungkin Anda keliru dengan proses pengumpulan data kami?" bantah Aster.

"Oh, ya? Mengapa tidak kamu tanyakan langsung padaku saja, nona Aster? Tidak perlu lewat orang - orang sekitarku. Aku akan dengan senang hati memberitahu Anda apa pun," dengus Brian.

Dia melepas tangan Aster. Lekas Aster mendekap tangannya.

"Saya rasa Anda salah paham. Saya akan pergi dan meluruskan hal tersebut."

"No, no! Tidak usah, nona Aster. Tidak ada yang perlu diluruskan. Kali ini aku memaklumi. Mungkin karena kamu belum mengenalku. Sudah kubilang di awalkan? Kita harus mengenal baik."

Brian menggeser kursinya mendekat ke kursi Aster. Dia menaruh lengan ke belakang punggung Aster pula.

"Tante Safira tidak mengatakan apa pun padamu?"

Aster menelan ludah. Dia menggeleng lemah. Tanpa bermaksud menjadikan Sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status