Berhati malaikat begitulah Jack selama ini mengagumi teman masa kecilnya. Gadis kecil yang selalu memberinya semangat dalam keterpurukannya. Pertemanan singkat yang cukup memberi bekas yang mendalam. Namun sebuah perpisahan menjadi suatu hal yang tak dapat terelakkan dari mereka berdua. Hingga suatu hari Jack dipertemukan lagi dalam keadaan yang berbeda. Ia kira setelah sekian lama ia akan menjumpai teman masa kecilnya dalam keadaan suka cita. Namun siapa sangka sebuah kenyataan pahit menghancurkan impiannya selama ini. Jack memang sudah menemukan kembali malaikat tanpa sayap yang setelah sekian tahun ia cari hingga ke ujung dunia. Tetapi bukan lagi sebagai seorang gadis yang berhati malaikat. Melainkan sebagai seorang penghancur rumah tangga adik angkat yang sangat disayanginya. Menemukan kenyataan bahwa teman masa kecilnya menjadi seorang pelakor untuk adiknya sendiri. Membuat Jack terpukul dan menolak untuk mengakuinya. Rasa kagumnya berubah menjadi rasa benci yang sangat dalam. Hingga akhirnya ia bimbang untuk memutuskan. Akankah ia menyingkirkan atau sebaliknya. Menyelamatkan teman masa kecilnya dari dunia kelam yang kejam.
View MoreSementara di perusahaan Charleston. Saat Jack mendengar kabar dari Lukas. Ia segera mengumpulkan bagian terpenting dari masing-masing departemen di perusahaannya. Ia mengadakan rapat darurat tiba-tiba.“Baru saja aku mendapat kabar tentang kondisi nona Jessica Simpson. Dokter bilang ia pingsan karena kelelahan. Aku tidak mau tau apa yang telah kalian lakukan kepadanya. Aku hanya ingin menanyakan suatu hal.” Jack diam sejenak sambil menarik nafas dalam-dalam dan memejamkan matanya. Sebelum akhirnya ia melanjutkan pertanyaannya.Apakah menurut kalian. Kalian berhak menyiksa seseorang hingga jatuh pingsan karena kelelahan seperti itu?” tanya Jack saat dalam rapat darutat. Ia menanyakan dengan ekpresinya yang sangar. Wajahnya memerah menahan amarah.Yang ditanyakan diam tanpa suara. Hening, mereka tak berani menjawab pertanyaan Jack.Apakah begini cara kalian memperlakukan setiap karyawan yang magang selama ini?Mereka semua masih sam
Sesampainya di rumah sakit Jessica segera diperiksa. Lukas hanya bisa menjaganya dari luar. Ia tak menghubungi siapapun yang bisa menjadi walinya. Ia tau betul Jessica hanyalah seorang anak yatim yang hidup sendirian. Dalam hati ia berharap Jessica akan baik-baik saja.Setelah seorang dokter terlihat keluar dari ruang gawat darurat ia segera menghampirinya.“Bagaimana dok? Apa yang terjadi kepada anak itu?” tanyanya penuh kekhawatiran.“Dia baik-baik saja. Dia hanya kelelahan. Sepertinya ia mengalami kram perut akibat siklus darah haidnya yang tidak lancar. Mungkin karna rasa sakitnya itu yang membuatnya pingsan. Untuk keseluruhan dia sehat.” Ucap dokter itu optimis.Mendengar penjelasan dokter. Lukas hanya bisa bernafas lega.“Apakah dia sudah sadar dok?” tanyanya sekali lagi.“Ia, bahkan dia sudah boleh di bawa pulang. Anda bisa menebus obatnya nanti setelah menyelesaikan prosedur administrasi.&rdq
Benar dugaan Jessica bahwa Clara akan sama kejamnya dengan Jack Charleston. Ia memperkenalkan Jessica pada bagian-bagian penting di Perusahaan. Namun, ia menunjuknya sebagai pembantu umum. Itu artinya siapapun yang butuh bantuannya. Bisa dengan leluasa memerintahnya. Tidak hanya dalam hal penting yang berkaitan dengan masalah pekerjaan. Seperti hanya menyuruh untuk memfotokopikan dan sebagainya. Namun juga dapat memerintah dalam hal sepele seperti membeli makan atau minuman kesukaan.Jessica harus mondar mandir Melewati beberapa lantai demi melaksanakan pekerjaan apa saja yang mereka perintahkan. Ia bahkan harus menahan rasa sakit yang sejak tadi pagi menderanya. Sehingga akhirnya ada fase dimana ia sudah tidak sanggup lagi melakukan semua hal itu. Ia sudah tidak kuat lagi berjalan kesana kemari demi memenuhi panggilan siapa saja yang membutuhkan.Tenaga jessica sudah terkuras habis bahkan sebelum istirahat untuk makan siang. Rasa sakit dibawah perutnya semakin menjadi
“Tuan! Apakah mobil ini milik perusahaan?”“Bukan nona! Ini milik tuan Jack.” Jawabnya sambil menyalakan mesin mobil dan siap berangkat menuju perusahaan Charleston.“Lalu bagaimana aku bisa diberikan hak untuk menaiki mobil sebagus ini? Hm, maksudku. Apakah posisiku nanti begitu penting di sana? Sehingga aku diberikan fasilitas antar jemput dari perusahaan?.”Sambil tersenyum Lukas menjawab. “Tidak tau nona! Tapi satu hal yang saya ketahui. Tuan khawatir kau tidak mau bekerja disana jika bukan aku sendiri yang mengantar dan menjemputmu.”“Maksudnya? Aku tidak mengerti tuan.” Tanya Jessica sambil meringis menahan sakitnya.“Begini nona. Tuan Khawatir kau tidak masuk kerja jika bukan aku sendiri yang menjemputmu.”Jessica masih belum mengerti dengan maksud perkataan Lukas. Ia heran. Bukankah tanpa antar jemput pun ia tetap harus terpaksa bekerja di sana? Karena hal itu me
Keesokan harinya Elsa sudah siap-siap dan rapi untuk bekerja. Namun ia merasa heran melihat Jessica yang masih malas-malasan dikasur dengan boneka beruang kesayangannya. Ia yang sejak tadi membangunkan hanya disahuti dengan sepatah atau dua patah kata saja.Elsa heran kenapa Jessica semalas itu jika ia akan bekerja di perusahaan besar seperti Charleston Tower. Jika itu dirinya ia akan berusaha datang sepagi mungkin untuk mencari perhatian bos muda setampan Jack Charleston. Meski Elsa belum pernah bertemu langsung dengan Jack. Namun, ia sering melihatnya di beberapa acara televisi.“Jess! Aku berangkat. Tidak akan ada lagi yang membangunkanmu. Kau yakin tidak akan mulai bekerja hari ini?” tanya Elsa sambil sibuk merapikan penampilannya.“Jess!” Elsa memanggil sekali lagi. Karena panggilannya yang pertama belum ada jawaban.“Iya, aku mulai besok saja. Aku sedang tidak enak badan.” Ucap Jessica akhirnya mengutarakan keluha
Malam harinya Elsa belum pulang ke rumah. Sepertinya ia sedang lembur. Sedangkan Jessica sendirian di rumah Elsa. Ingin sekali rasanya menumpahkan seluruh keluh kesahnya pada sahabatnya itu. Tapi sayang, ia harus menunggu hingga Elsa pulang kerja. Baginya begitu sulit untuk memejamkan mata jika ia belum menumpahkan seluruh yang terpikirkan di dalam pikirannya pada Elsa.“Jessica! Kau belum tidur?” Panggil Elsa saat melihat lampu kamar masih menyala.“Belum. Oh Elsa, aku menunggumu sejak tadi.” Ujar Jessica yang terlihat bersemangat menyambut sahabatnya pulang kerja.“Kebetulan aku membawakan ayam goreng dari kantorku. Jatah lemburku dan juga ada lebihan milik beberapa teman. Mari makan bersama jika kau mau.”“Tidak. Aku tidak berselera makan.” Jawab Jessica“Ada apa?” tanya Jessica heran terhadap respon Jessica. Biasanya dia paling bersemangat jika itu masalah makanan. “ Oh, ya
“Apa?” Jessica terkejut dengan persyaratan yang diajukan oleh Jack. Ia hanya bisa melongo dan tiba-tiba otaknya blank. Tak tau harus berkata apa.“Itu bukan permintaan tapi perintah dariku. Jika kau setuju, besok kau sudah harus mulai bekerja. Jika kau tidak setuju. Maka,..” Jack menjeda ucapannya sejenak. Sengaja ingin membuat Jessica penasaran.“Maka apa tuan?” tanya Jessica menuntut jawaban.“Maka hutangmu yang separuh akan berbunga dua kali lipat setiap bulannya.” Ucap Jack dengan senyuman kemenangan di bibirnya.“What?”“Oh ya, satu hal yang perlu kau ketahui. Aku sama sekali tidak gentar dengan ancamanmu! Jadi percuma saja kau mencari cara agar aku bisa membebaskan hutangmu. Sekarang, kau tak perlu banyak bernegoisasi denganku. Cukup ikuti saja perintahku nona!” ucap Jack sambil merapikan dasinya puas. “Kupikir, ini sudah saatnya aku makan siang. Jadi aku permisi du
“Kau mengancamku dengan memakai rekaman kamera pengawas itu. Rekaman yang menunjukkan aksiku saat dengan sengaja melukai mobilmu. Tapi kau lupa satu hal tuan, kau juga melakukan penghancuran terhadap rumahku dan beberapa propertiku!”Tanpa disangka, Jessica justru menggunakan senjata itu untuk menghindari tuntutannya.“Kau jangan meremehkanku! Aku juga punya rekaman beberapa orang suruhanmu yang sedang mendobrak masuk rumahku dan menghancurkan barang-barang di dalamnya.” Lanjut Jessica setengah mengancam.Bukannya khawatir terhadap ancaman balik dari Jessica. Justru sebaliknya Jack tersenyum mendengar hal itu. Menurutnya itu lucu dan konyol.Melihat reaksi Jack yang seperti itu. Jessica tidak terima dan sedikit emosional.“Apa kau menertawakan rumahku? Kau pikir seluruh properti di dalamnya tidak bernilai? aku bahkan hampir menghabiskan seluruh tabunganku saat memperbaikinya. Bahkan ada beberapa barang yang terpaksa ha
“Katakan padaku dimana ruangan CEO?” tanyanya menggertak.“Maaf nona! Bos tidak bisa bertemu dengan anda saat ini. Dia sedang keluar!” Clara bangkit mencoba mencegah Jessica.“Kau hohong!” Jessica langsung menuju ruangan yang ada di paling ujung. Setelah ia sampai disana. Ia membaca Papan nama yang terpampang di pintu masuknya. Tertulis bahwa itu adalah ruangan CEO. Namun sebelum ia membuka pintu itu. Clara tiba-tiba menarik tangannya.“Jangan kurang ajar Nona! Ini bukan tempat bermain untukmu! Ada aturannya jika kau ingin memasuki ruangan ini!” bentak Clara merasa kesal.“Aku sudah memberi kabar pada bosmu bahwa aku akan datang hari ini. Lagi pula dia sendiri yang memintaku datang hari ini. Kenapa sekarang malah seakan menghindariku?” Jessica juga berteriak tak mau kalah.“Sebaiknya kau pergi dari sini sebelum bos marah dan mengusirmu dengan kasar!”“Siapa kau mel
Chapter 1.Suara musik yang begitu keras dari salah satu klub malam terbesar di kota new york menggema seseantero bangunan yang begitu megah dan luas itu. Tampak seorang disk joki yang begitu asyik memainkan keahliannya dalam mengolah musik pilihan hingga ikut asyik berjoget sambil sesekali melambaikan tangan kearah penonton di lantai dansa yang tampak ramai dan sedikit sesak oleh kerumunan orang yang sedang berjoget sesuka hati mereka. Pemandangan malam yang biasa dan sudah lumrah tentunya bagi sebagian penduduk kota newyork. Namun bagi seorang jessica simpson, pemandangan seperti itu begitu asing dan bahkan bisa di katakan ini kali pertama ia menginjakkan kakinya ke tempat yang penuh dengan segala kenikmatan duniawi di dalamnya.Meski ragu dan merasa was-was. Jessica tetap memberanikan diri untuk masuk. Hal itu ia lakukan demi menjemput temannya yang setengah jam yang lalu menelponnya dalam keadaan mabuk berat. Karna khawatir, Ia akhirnya memut
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments