Share

Bab. 2 Tawaran Gila

Author: Merisa storia
last update Last Updated: 2023-12-11 20:00:29

"Menikahlah denganku!"

Mendengar itu, Sofia tak langsung menoleh ke arah sumber suara. Ia mengira suara itu hanya halusinasinya saja. Lagi pula, mana ada pria mengajak menikah di area makam seperti ini, pikirnya.

Wanita itu terus menangis, mengusap rumput hias yang tumbuh subur berjejer diatas pusara ibunya. Namun, lagi-lagi ia mendengar suara bariton itu. Kali ini, suaranya terdengar sangat jelas.

"Menikahlah denganku!" ucap pria misterius yang berdiri dibalik tubuhnya.

Wanita itu menoleh ke arah sumber suara. Ia terkejut. Badanya terjengkang kebelakang. Jantungnya hampir saja melompat keluar dari tempatnya, setelah ia melihat sesosok yang berdiri dihadapanya.

Pria itu menundukan wajahnya. Mengenakan setelan serba hitam. Setengah wajahnya tertutupi oleh masker dan topi hitam. Sehingga, Sofia tidak dapat mengenali rupanya dengan jelas.

"Siapa kamu?" sentak Sofia seraya memegangi dadanya yang berdebar kencang.

"Kenalkan, nama saya Reyfaldi." jawabnya sembari mengulurkan tangan mengajak bersalaman.

Wanita bertubuh gempal itu diam membatu, tidak membalas ajakan bersalaman pria berpenampilan aneh itu. Melihat Sofia yang tak menyambut uluran tanganya, Reyfaldi menarik kembali tanganya, memasukan ke dalam saku celananya.

"Saya tidak kenal kamu. Jangan macam-macam ya! Kalau kamu berani macam-macam, saya akan berteriak!" ancam Sofia yang benar-benar merasa ketakutan.

wanita berkemeja putih itu bangkit dari posisi duduknya. Ia berdiri, beringsut mundur beberapa langkah menjauh dari sosok misterius itu. Wajahnya terlihat sangat tegang. Rasa kecewa yang bertubi-tubi, menjadikannya tidak mudah untuk mempercayai manusia. Apalagi pada orang yang baru dilihatnya.

"Sejak kapan orang aneh ini ada disini? Perasaan tadi tidak ada siapa-siapa di area makam ini." monolognya seraya menatap tajam ke arah Reyfaldi.

Di area makam yang luas dan sangat sepi itu, Sofia benar-benar merasa ketakutan, ia takut pria yang saat ini berdiri di hadapannya akan berbuat jahat padanya. pikirnya, jika ia berteriak pun, tidak akan ada orang yang akan mendengarkan teriakannya. Namun, sosok kaku itu hanya berdiri, mematung dan menunduk.

"Kamu tidak perlu takut pada saya, kita pernah bertemu sebelumnya, ketika menjemput jenazah orang tua kita di bandara halim perdana kusuma," ujarnya.

"Hah. Apa maksudmu?" tanya Sofia kebingungan.

"Ini adalah makam orang tua saya," terang pria itu menunjuk ke sebelahnya.

Sofia menoleh ke arah telunjuk itu mengarah. Ia melihat dua makam yang tanggal wafatnya sama dengan tanggal wafat ayah dan ibunya.

Kedua orang tua Sofia meninggal dalam insiden kecelakaan pesawat. Kala itu, ia belum menikah dengan Alvian. Reyfaldi, yang berkepribadian introvert itu, pertama kali melihat Sofia ketika menunggu kedatangan jenazah orang tua mereka di bandara.

Masih teringat jelas di ingatan Reyfaldi, ketika ia melihat wanita itu meraung menangis memanngil-manggil ayah dan ibunya, kemudian ambruk terkulai lemas tak sadarkan diri di atas lantai.

Melihat makam yang ditunjuk oleh pria itu, ketakutan Sofia menjadi sedikit berkurang. Namun, tetap saja ia harus waspada pada orang yang baru pertama kali dilihatnya itu.

"Maaf. Secara tidak sengaja, saya mendengarkan percakapanmu barusan. Jika kamu sudah tidak memiliki siapa-siapa lagi. Kamu bisa menikah dan tinggal bersama saya," ucap pria berpakaian serba hitam itu.

Mendengar itu, Sofia tercengang, matanya membola seketika. Bagaimana bisa, pria yang baru saja dilihatnya mengajaknya menikah dengan mudahnya. Benar-benar tidak masuk akal!

Sofia mendengus tersenyum getir. Tentu saja ia langsung menolaknya. Jangankan menikah dengan orang yang baru ia lihat. Menikah dengan orang yang sudah ia kenal bertahun-tahun pun bisa tega menyakitinya.

"Tidak! aku tidak kenal kamu. Tentu saja aku tidak mau menikah dengan kamu!" sentak Sofia menggelengkan kepalanya cepat.

"Baiklah kalau begitu. Tapi setelah ini, kamu akan pergi kemana? Bukankah suamimu telah mencampakanmu dan kamu sudah tidak mempunyai tempat tinggal?" tanya Reyfaldi.

Perkataan pria aneh itu cukup membuatnya kaget. Saking sedihnya, ia sampai tidak menyadari jika pria itu sedari tadi berada di belakangnya, mendengar semua percakapan dirinya dengan almarhum ibunya.

"Apa pedulimu? Toh kamu juga tidak kenal dengan aku, kan!" jawab Sofia.

"Saya tau kamu. Kamu adalah istrinya Alvian." ucap Reyfaldi.

"Hah?" Sofia terbelalak, rupanya lelaki misterius itu sudah banyak mengetahui tentang dirinya.

"Meski begitu, tetap saja aku tidak mau menikah denganmu!" sentak Sofia padanya.

Mendengar itu, Reyfaldi yang sedaritadi menundukkan kepalanya, kini sedikit mengangkat wajahnya. Ia menatap tajam ke arah Sofia.

Melihat sorot mata pria aneh itu. Sofia menjadi ketakutan. Perlahan ia melangkah mundur. Kemudian, berbalik badan dan berjalan cepat meninggalkan area makam itu.

Namun, pria itu berusaha mengejar langkahnya. Sesekali Sofia menoleh kebelakang. Ternyata, pria itu mengikutinya. Sofia terus mempercepat langkah kakinya. Lalu, berlari kencang dengan panik. Tiba-tiba saja,

"Awww...!" Sofia memekik.

Kakinya tergelincir. Tubuh gempal itu ambruk diatas batu nisan. Darah segar merembes keluar dari kakinya, setelah terkena ujung tembok nisan yang tajam. Tanganya pun ikut tergores.

Sofia terduduk seraya merintih kesakitan. Ia berusaha bangkit. Namun, ia kesulitan mengangkat tubunya sendiri. Kaki kirinya seperti terkilir, ia tidak bisa berdiri dan berjalan.

Awan hitam terlihat sudah semakin pekat. Suara guntur yang mulanya terdengar samar saling bersahutan, kini terdengar sangat jelas. Kilatan cahaya nya pun terasa dekat berkilau menembus tanah. Tetesan air hujan mulai turun membasahi area makam itu.

Melihat itu, Reyfaldi mencoba membantu Sofia berdiri. Namun, Sofia menolak dan mengehempaskan pegangan tangan pria itu dengan kasar.

"Tidak! Jangan sentuh saya." sentaknya.

"Izinkan saya membantumu, Sofia. kamu tidak akan bisa berjalan jika kondisimu seperti ini." jawab Reyfaldi seraya melingkarkan lengan Sofia ke belakang lehernya. Kemudian, berusaha mengangkat tubuh gempalnya.

Namun, lagi-lagi Sofia meronta dan tak ingin Reyfaldi menyentuhnya.

"Darimana kamu tau namaku?" tanya Sofia keheranan.

"Sekarang, Itu tidak penting. Yang terpenting adalah saya harus segera menolongmu. Sebelum hujan turun dengan deras." ucap pria misterius itu.

Melihat darah yang merembes keluar dari kaki cukup banyak. Reyfaldi tiba-tiba saja membuka bajunya. Sofia berteriak ketakutan. Ia mengira pria itu akan melakukan sesuatu yang buruk padanya. Namun, dengan cepat Reyfaldi mengikatkan bajunya ke kaki Sofia, agar darahnya terhenti.

Reyfaldi membantu mengangkat dan menopang tubuh Sofia. Kini, wanita itu pun merasa tak punya pilihan lain, selain membiarkan pria misterius itu menolongnya. Tetesan air hujan sudah semakin membasahi tubuh mereka berdua. Reyfaldi memapah wanita bertubuh gempal itu hingga masuk ke dalam mobilnya.

"Mengapa kamu malah membawa saya masuk ke dalam mobilmu? Mobilku berada disana." tunjuk wanita itu ke lawan arah.

Mendengar itu, Reyfaldi tak menjawabnya. Ia menoleh kebelakang meraih jaket yang tergeletak di kursi belakang mobilnya. Lalu, mengenakanya. Ia segera menyalakan mesin mobilnya. Melaju membelah jalanan ibu kota yang tidak terlalu padat.

Sofia merasa ketakutan dengan sikap Reyfaldi yang menurutnya aneh itu. Ia mengira, Reyfaldi adalah seorang psikopat atau penculik yang jahat.

"kamu akan membawaku kemana?" tanya Sofia dengan suara sedikit bergetar.

Masih dibalik kemudi mobilnya. Sembari menatap lurus kedepan. Lagi-lagi pria itu tak menjawab pertanyaannya. Ia malah menoleh ke arah Sofia. tergurat raut ketakutan dari wajah chubynya. Tingkahnya pun memperlihatkan jika ia merasa sangat tidak nyaman.

"Tenang saja Sofia. Saya tidak akan menyakitimu!" terang lelaki bertopi hitam itu.

Sofia yang sudah tidak mampu berjalan sendiri itu akhirnya pasrah. Ia membiarkan pria misterius itu membawanya pergi entah kemana.

Kini mobilnya terhenti di area parkir klinik rumah sakit. Reyfaldi turun dari mobil mewahnya, berjalan memutar membukakan pintu sebelah Sofia. Kemudian, membantu memapahnya masuk kedalam klinik tersebut.

Setelah Sofia selesai diobati dan mendapatkan dua jahitan di betisnya. Reyfaldi kembali memapah wanita itu masuk kedalam mobilnya.

Sofia duduk dan tak bicara sepatah katapun. Ia hanya melamun memandangi rintikan air hujan yang mengalir dibalik kaca mobil Reyfaldi.

"Maafkan saya Sofia. Karena saya, kamu menjadi terluka seperti ini," ucap pria yang duduk dibalik kemudi mobilnya.

Sofia menoleh pelan ke arah pria aneh itu. Ia sangat penasaran dengan wajah yang sedari tadi tertutupi oleh masker dan topi hitam. Secepat kilat, tangan wanita itu menarik masker dan topi yang menutupi setengah wajahnya.

Namun, mata wanita itu sedikit membola, Ia merasa terhipnotis oleh raut wajah misterius itu.

Related chapters

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab.3 Bermalam Di Rumah Mewah

    Sorot mata pria misterius itu seakan menghipnotis Sofia. Dibalik penampakannya yang menurut Sofia aneh, ternyata ia memiliki wajah yang sangat tampan. Manik matanya berwarna kecoklatan, hidung mancung, bibir merah alami dan garis rahang yang tegas. Setelah beberapa detik beradu pandang, pria tampan itu kembali menundukan wajahnya.Reyfaldi merasa malu, ia langsung merebut topi dari genggaman tangan Sofia. Kemudian, menyimpanya kembali diatas pucuk kepalanya. Sofia mematung beberapa saat, "Maaf!" ucapnya sembari memegangi masker penutup hidung milik Reyfaldi. Pria itu tidak menjawab kata yang terlontar dari mulut Sofia. Pandangan mata wanita itu masih tertuju pada wajah yang kini terlihat bentuk bibir dan hidungnya sebelum ia kembali mengalihkan pandangan pada jendela kaca mobil di sisi kirinya. Tanpa memberitahukan mereka akan pergi kemana. Reyfaldi menatap lurus kedepan menyalakan mesin mobilnya. Melaju menerobos hujan deras yang mengguyur kota Jakarta.Sofia diam dan tak ingin ber

    Last Updated : 2023-12-11
  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab.4 Siapa Dia Sebenarnya ?

    "Mas Alvian?" Manik mata Sofia membola sempurna, ketika membalikan dan melihat foto yang tersimpan tertelungkup di dalam laci meja di kamar tersebut."Hah. Ini kan mas Alvian sewaktu SMP. Mengapa ia berfoto dengan si pria aneh itu? Siapa dia sebenarnya ?" monolognya sembari memandangi foto klasik itu. Melihat itu, rasa penasaran Sofia semakin menjadi. Tanganya terus merogoh isi laci tersebut untuk mencari tau lebih banyak. Namun, ia tak menemukan apapun lagi disana, kecuali beberapa barang seperti jam tangan, sisir dan lain-lain. Belum habis rasa penasaranya, tiba-tiba terdengar suara deru mesin mobil yang sudah tidak asing lagi di telinganya. Suara yang berasal dari arah halaman depan rumah itu. "Apakah itu mobilku?" gumamnya. Sofia menyingkap kain penutup jendela yang ada di kamar itu. Kemudian, melihat ke arah sumber suara. Benar saja. Mobilnya sudah terparkir disana. Pria tinggi berbadan tegap terlihat keluar dari pintu mobilnya. Pria itu melangkahkan kakinya menuju pintu mas

    Last Updated : 2023-12-11
  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 5 mengikhlaskan

    "Hah, kamu ada disini? ucap Sofia ketika melihat sosok pria misterius itu duduk membelakangi Sofia. "Silahkan, Nona." pelayan ramah itu mempersilahkan Sofia untuk duduk disebelah pria aneh itu. Sofia menjatuhkan bokongnya pelan diatas kursi makan. Selera makanya menjadi berkurang, setelah melihat Reyfaldi duduk disana. Kali ini, pria aneh itu tak memakai topi hitamnya. Sehingga wajahnya terlihat dengan sangat jelas. Tanpa berkata apapun, pria itu melahap sesuap demi sesuap makanan yang tersaji di atas piring dihadapanya. Sofia menelan salivanya, setelah melihat beberapa menu makanan yang tersaji diatas meja makan itu. Sepertinya semuanya sangat lezat. Aroma nya pun tercium hingga membuat perutnya meronta meminta segera diisi. "Makanlah!" ucap pria aneh itu tanpa melihat ke arahnya. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Wanita bertubuh gendut itu pun langsung mengambil beberapa sendok nasi dan lauk pauk yang tersaji. Kemudian, memindahkanya ke atas piring makannya. Tanpa

    Last Updated : 2023-12-11
  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab.6 Terpaksa Menerima Tawaran

    Di makam yang sunyi itu, Sofia menoleh ke arah dimana sosok bayangan itu berdiri. Ia mendekatinya sembari terisak."Reyfaldi, aku bersedia menikah denganmu. Masih berlakukah tawaran itu?"Tiba-tiba saja wanita gendut itu memeluk Reyfaldi dengan erat. Ia menangis terisak di bahunya. Reyfaldi membeku, diam mematung membiarkan tubuhnya berada di dalam dekapan wanita itu beberapa saat. pria pemilik mata cokelat itu benar-benar merasa iba.Saat ini, Sofia merasa sedang berada dititik terendah hidupnya. Selain hatinya yang telah hancur lebur, hidupnya pun menjadi berantakan. "Andai saja bunuh diri itu tidak dosa, mungkin sudah aku lakukan.""Menangislah sepuasnya. Hingga kau tak akan pernah menangisi hal yang sama untuk yang kedua kalinya." ucap pria aneh itu. Reyfaldi merasakan sesuatu yang dingin di area bahunya. kemeja putih yang ia kenakan telah basah oleh air yang merembes keluar dari mata cantik wanita itu. Tanpa ingin berlama-lama di area makam, Pria itu menuntun Sofia berjalan hing

    Last Updated : 2023-12-30
  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 7 Senyumnya Ternyata Manis

    Mata Sofia membola, ketika ia mendengar pria aneh itu berkata, "Bunuh saja, itu sudah membahayakan!" "Apaaa?" Sofia memekik. Reyfaldi langsung memutar badanya, menoleh ke arah wanita itu dengan posisi ponsel masih menempel di telinganya. Sofia menatapnya dengan wajah ketakutan. "Nanti saya hubungi lagi!" ucap Reyfaldi mengakhiri panggilan teleponya. Sofia mundur beberapa langkah, matanya menatap tajam. Ia mengira Reyfaldi adalah seorang psikopat atau sejenisnya. Mengingat kepribadianya yang menurut Sofia sangatlah aneh. "Apa yang kamu dengar barusan?" tanya Reyfaldi. "Tidak, Hentikan! Jangan mendekat!" sentaknya, ketika pria itu melangkah mendekati dirinya. "Kamu akan membunuh siapa, hah?" tanyanya lagi, dengan wajah ketakutan. "Barusan saya berbicara dengan perawat kakek saya. Ia bilang ada ular di halaman belakang. Jadi, saya perintahkan untuk membunuh ular itu. Apakah saya salah?" jawab pria misterius itu."Jangan bohong kamu!" sentak Sofia."Untuk apa saya berbohong? jika k

    Last Updated : 2023-12-30
  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 8 Terbebas Dari Rentenir

    Tiba-tiba, ponsel di genggaman tangan Sofia berdering. Terlihat nama Renata di layar ponselnya. Dengan cepat, wanita itu menjawab panggilanya."Sofia, cepat kamu kesini." ucap Renata dengan suara bergetar. Tanpa membuang waktu, Sofia langsung berbalik badan, berlari menuju lokasi tempat Sofia bekerja yang jaraknya tidak begitu jauh dari kosan, diikuti langkah kaki Reyfaldi."Hentikan!" teriak Sofia dengan nafas terengah-engah. Mendengar itu, dua pria berpostur tinggi besar yang tengah melempar beberapa barang di gudang distributor milik Renata langsung terdiam seketika. Masih dengan orang yang sama, yang merampas paksa mobil Sofia kemarin. Dua pria itu menoleh ke arah Sofia. Kemudian, tersenyum miring, seolah senang telah berhasil menemukan targetnya. Dua pria itu langsung berjalan mendekati Sofia. Namun, dengan cepat Reyfaldi langsung menghadangnya. berdiri tegap didepan pria berwajah kasar itu seraya menatap tajam padanya. "Sebutkan, berapa total utang-utangnya?" tanya Reyfaldi d

    Last Updated : 2023-12-30
  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab.9 Ternyata kau orang baik

    "Menikah resmi?""Ya! Saya tidak ingin mempermainkan sebuah pernikahan. Namun, seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, jika kamu tidak mengizinkan saya untuk menyentuhmu, maka sampai kapanpun, saya tidak akan pernah menyentuhmu," ujar pria tampan itu sembari menatap layar ponselnya. Sofia tersenyum miring mendengarnya, "Tentu saja aku tidak akan mau menyerahkan tubuhku pada laki-laki yang tidak aku cintai," monolognya seraya mendelikan mata. Reyfaldi menoleh ke arah wanita gendut itu, "Bagimana? Bukankah sebelumnya kamu sudah setuju! Atau--, apakah kamu berubah pikiran?" "Tidak! Aku tidak berubah pikiran." jawab Sofia menggeleng cepat Wanita gendut itu tau diri, jika ia sampai membatalkan kesepakatan yang sudah ia buat, pria misterius itu pasti akan meminta kembali uang yang telah ia keluarkan untuk rentenir itu. Lagipula, jika Sofia sampai membatalkan perjanjianya. Tentu ia tidak akan bisa membalaskan dendamnya pada Alvian. Sofia tidak akan merasa puas sebelum melihat laki-la

    Last Updated : 2024-01-04
  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab.10 Berbelanja di Mall

    "Hah. Mas Alvian?" Matanya menangkap sebuah pemandangan yang tak mengenakan. Sepasang pria dan wanita yang telah mengahancurkan hatinya itu melintas di hadapanya sembari bergandengan tangan dengan mesra. Melihat itu, hatinya bagai tersayat belati. Hingga saat ini, ia masih tak menyangka jika Alvian akan tega menyakitinya. Namun, inilah kehidupan. Terkadang, kita tidak dapat menebak apa yang akan terjadi di kemudian hari. Untungnya, sepasang manusia jahat itu tak melihat ke arahnya. Mereka berjalan dan berbincang seru dengan wajah yang berseri-seri. Tanpa ada rasa berdosa sedikitpun. "Dasar jahat! Lihat saja, suatu hari nanti aku akan membalas perbuatan kalian!" gumamnya."Sebaiknya, alihkan pandanganmu. Tak ada gunanya kamu terus memandanginya. Itu hanya akan membuat hatimu semakin hancur!" Tutur pria yang duduk dihadapan Sofia seraya menyantap menu sushi yang sedari tadi belum habis. "Aku benar-benar tidak menyangka, jika suamiku akan tega mengkhianatiku hanya karena perubahan be

    Last Updated : 2024-01-05

Latest chapter

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 114

    "Mbooook ...!" Teriak Ella memecah keheningan. Mbok Nah segera berlari menghampiri Ella. Ia kaget melihat cairan yang sudah tergenang di kaki Sofia. "Nona ... Anda akan melahirkan?!" "Segera hubungi Reyfaldi! Aku akan membawa Sofia kerumah sakit bersalin!" titah Ella panik. Dengan panik. Wanita itu segera memboyong Sofia masuk ke dalam mobil peninggalan orang tua Sofia yang terparkir di halaman rumah Reyfaldi. Kemudian, Ella menyalakan mesin mobil dan melajukan mobilnya menuju rumah sakit bersalin tempat Sofia memeriksakan kehamilannya. Untungnya, wanita yang sempat menjadi pengemis itu sudah ahli dalam mengemudikan mobil. Sehingga, tak membutuhkan waktu yang lama untuk Sofia bisa tiba di Rumah sakit. Ella berlari ke bagian administrasi. Untung saja saldo di rekeningnya terisi uang hasil penjualan beberapa hari kebelakang. Sekitar 10 juta Ella melakukan deposit di rumah sakit tersebut. Tim medis segera bertindak dengan cepat. Sofia ditangani dengan sangat baik di rumah sakit

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 113

    Sofia keluar dari ruangan tak layak huni tersebut. Ia menyeka air mata di pipi kemudian berbicara dengan Reyfaldi sambil berbisik."Sayang ..., bisa tolong Paman Danu? Aku sangat tidak tega melihatnya," ucap Sofia seraya menitikan air mata. Reyfaldi kemudian menyeka air di pipi Sofia dengan lembut. "Tentu, Sayang. Saya akan segera memanggil ambulace." Sofia mengangguk dan tersenyum haru. "Terima kasih, Sayang." Tak lama berselang, sebuah mobil ambulance tiba di depan jalan. Tim medis segera membawa Danu ke rumah sakit untuk diperiksa. Ella masuk dan duduk di dalam ambulance. Sedangkan Sofia bersama Reyfaldi mengikuti dari belakang. Setibanya di rumah sakit, Reyfaldi segera memesan kamar kelas VVIP, yaitu kamar termahal yang tersedia di rumah sakit tersebut. Danu segera ditangani oleh tim medis. Beberapa pengecekan dilakukan oleh dokter. Beruntung, bukan penyakit berbahaya yang diderita oleh Danu. Melainkan hanya asam urat namun cukup akut. "Sofia ... ruangan ini pasti sangat mah

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 112

    "Bibi Ella?" Wanita yang tengah hamil besar itu beringsut mundur kemudian berbalik badan dan pergi meninggalkan Ella di ruang tamu. Ia merasa sangat benci pada Bibinya itu. Namun, Reyfaldi langsung mencekalnya. "Ayolah, Sayang ... bukankah tadi kamu berniat akan memaafkannya," bujuk Reyfaldi. "Tuhan saja pemaaf, apagi kita yang hanya sebagai hamba," tambahnya lagi. Sofia termenung beberapa saat. "Baiklah ..., aku akan menemuinya!" Wanita bertubuh besar itu kemudian berbalik badan dan melangkah kembali ke ruang tamu. Ia menjatuhkan bokongnya dengan pelan di atas sofa. Sedangkan Reyfaldi memilih untuk menunggu di dalam kamar, tak ingin mencampuri urusan bibi dan keponakan itu. "Sofia ... akhirnya kamu mau menemuiku." Mata wanita itu berkaca-kaca. "Aku benar-benar minta maaf atas perbuatanku dan Paman Danu. Kami melakukannya karena sangat terdesak. Pada saat itu, kami selalu diancam oleh debt collector. Sehingga kami merasa stress dan gelap mata. Tidak ada cara lain bagi kami selai

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 111

    Pria yang menjabat sebagai CEO itu membungkuk lalu mendaratkan kedua tangannya di lengan bagian atas Alvian. Kemudian, mengangkat tubuh itu ke atas. "Jangan lakukan itu. Kamu tidak perlu bersimpuh di hadapanku!" Lagi-lagi, Alvian berucap terima kasih pada Reyfaldi. Pun juga dengan wanita tua yang sedari tadi berdiri di sana. Ia meminta maaf dan mengucapkan banyak terima kasih pada Reyfaldi. "Mulai minggu depan. Kembalilah ke perusahaan. Jadilah kepala produksi yang tidak akan mengecewakan saya lagi!" tutur pria tampan itu. Kepala yang semula menunduk, langsung terangkat wajahnya. "Apa?! Apa aku tidak salah dengar, Rey?" Reyfaldi tersenyum sekilas. "Bekerjalah lebih giat, agar kehidupan anakmu terjamin!" Alvian menyatukan kedua telapak tangannya seolah berterima kasih pada Reyfaldi. "Aku akan berusaha jadi karyawan terbaik. Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang kamu berikan, Rey!" Pria yang mengenakan kemeja hitam itu berpamitan. Ia berniat segera pulang karena mengingat

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 110

    Alvian bergegas naik ke dalam mobil milik tetangganya yang menawarkan bantuan padanya. "Maaf, pak. Saya menjadi merepotkan," ucapnya pada Bapak pemilik mobil. "Tidak sama sekali, Pak." Ambar tidak mengetahui kejadian yang terjadi semalam pada anaknya itu. Ia mengira, selama Clara bekerja menjadi LC karaoke, rumah tangga Alvian baik-baik saja. Bagai tersambar petir, tiba-tiba saja wanita tua itu mendengar kabar jika menantu kesayangannya itu kecelakaan bersama pria lain secara mengenaskan. Dan yang paling membuatnya merasa tercengang adalah berita tentang perselingkuhannya bersama pria beristri. Tak banyak berkata. Di dalam perjalanan, mereka hanya terdiam. Ambar dan Alvian masih merasa sulit untuk memahami apa yang tengah terjadi. "Kamu harus menjelaskan banyak hal pada ibu, setelah ini!" cetus ambar. Setelah menempuh perjalanan selama dua jam. Akhirnya mereka sampai di rumah sakit yang dituju. Alvian dan Ambar melangkah dengan sedikit keraguan dan ketakutan. Mereka merasa tida

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 109

    Keributan yang terjadi di kediaman Alvian membuat para tetangga penasaran. Beberapa warga mengintip dari balik jendela menyaksikan pertengkaran yang terjadi. Ketua RT dan beberapa warga di pemukiman itu langsung menghampiri rumah Alvian untuk mencari tau dan melihat keadaan Alvian. Namun, mereka dikagetkan oleh suara teriakan Alvian yang menyatakan bahwa dirinya ingin mati. Segera, mereka menerobos masuk ke dalam rumah Alvian tanpa permisi. Melihat Alvian yang telah siap menghujamkan pisau ke dadanya. Sontak, salah satu warga berteriak. "Hentikan!! Kamu tidak boleh melakukannya!" Alvian otomatis membuka matanya. Salah satu warga yang datang langsung menyambar pisau yang berada di dalam genggaman tangan Alvian. Kemudian, meyadarkan lelaki itu dari tindakan bodohnya. Alvian menangis tak terkendali. "Tenang ... tenangkan diri anda, Pak Alvian. Beberapa orang warga mengelus pelan punggung Alvian. Sementara, satu orang lainnya mengambil segelas air minum lalu meminumkannya pada Alvian

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 108

    "Sofia?!" Ella menatap lekat Sofia. Penyesalan langsung menyeruak di hatinya. "Maafkan Bibi, Sofia ...."Tatapannya berpindah pada bagian perut Sofia yang sudah dalam keadaan hamil besar. "Kamu sudah hamil?! Akhirnya kamu hamil juga, Sofia!" tatapnya sayu. "Dimana Alvian?" Wanita berusia 47 tahun itu mengedarkan pandang. Ia melihat sosok pria tampan berperawakan atletis dan terlihat kaya berdiri di dekat Sofia. "Mengapa kamu tidak bersama Alvian?" tanya Ella. Sedari tadi Sofia tak mengeluarkan sepatah kata pun. Jantungnya berdegup kian kencang karena menahan emosi.Ella memegang tangan Sofia. Namun, Sofia menghempaskannya dengan kasar. "Jangan sentuh aku!" bentaknya. Reyfaldi mendekat. "Maaf, Anda siapa?" tanyanya pada Ella. "Saya Ella, Bibinya Sofia!" jawabnya dengan nada bergetar. "Kamu, siapa?" tanya Ella balik. "Sudah! Tidak usah pedulikan dia. Dia bukan Bibiku. Aku sama sekali tidak mengenalnya!" sergah Sofia seraya mendelik.Sofia kemudian menarik lengan Reyfaldi untuk ma

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 107

    "Pagi, sayang ... hari ini jadi, kan?" tanya Sofia pada lelaki yang baru saja membuka matanya. "Iya, Sayang!" jawab Reyfaldi dengan suara khas bangun tidur. Hari ini, Sofia berniat berbelanja kebutuhan persiapan untuk kelahiran bayinya. Sebuah kamar khusus untuk bayi akan ia persiapkan. Yaitu, kamar bekas Sofia sewaktu pertama datang ke rumah tersebut. "Lihat, Sayang ... aku ingin seperti ini interiornya." Tunjuk Sofia pada layar ponselnya memperlihatkan gambar ruangan bayi yang bernuansa white soft blue.Perkiraan Dokter, bayi yang tengah di kandung oleh Sofia adalah berjenis kelamin laki-laki. Sesuai dengan harapan Reyfaldi yang sangat menginginkan anak laki-laki agar dapat melanjutkan perusahaannya. "Baiklah, Sayang. Saya akan segera menghubungi jasa interior agar bisa secepatnya selesai."Reyfaldi langsung meraih ponselnya dan menghubungi jasa interior. Ia meminta agar secepatnya dilakukan renovasi sesuai dengan permintaan Sofia. Mengingat waktunya sudah tidak banyak lagi. Se

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 106

    Wanita pelakor itu terbelalak. Ia langsung berjalan mendekati Sofia. Namun, wanita yang tengah hamil besar itu langsung berbalik badan mencoba menghindar dari Clara. Tapi, wanita jalang itu malah mengejar Sofia. "Sofia ... aku mohon jangan katakan ini pada Alvian!" Jalang itu terus memohon dengan wajah memelas. "Tenang saja! Lagi pula, itu bukan urusanku!" ucap Sofia dengan raut dingin tak peduli. Clara menoleh pada Reyfaldi. Pria yang menundukan wajahnya itu hanya diam mematung. "Pak, Reyfaldi ... tolong jangan-," "Siapa ini?" pangkas pria yang bersama Clara. Mendengar suara bariton dari balik badannya, mata wanita perusak rumah tangga orang itu langsung membola dengan sempurna. Cepat, ia berbalik badan dan mengubah mimik wajahnya menjadi tersenyum manis. "O-ya, ini kenalkan temanku, namanya Sofia dan ini suaminya!" ujar wanita itu seraya mengarahkan tangannya pada Sofia dan Reyfaldi. Dengan senyum masam, keduanya mengulurkan tangan menyambut ajakan bersalaman pria tua yang be

DMCA.com Protection Status