Share

Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan
Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan
Author: Merisa storia

Bab. 1 Pengkhianatan

Author: Merisa storia
last update Last Updated: 2023-12-11 19:58:58

"Hari ini, kamu boleh pulang ke Jakarta," ucap Renata, pemilik perusahaan tempat Sofia bekerja.

Sofia Storia, wanita berusia tiga puluh tahun yang menjabat sebagai administrator di salah satu perusahaan distributor makanan ringan ternama di Jakarta, tak bisa menyembunyikan kegembiraannya.

"Baik, Bu," jawabnya dengan senyum mengembang.

Tentu saja Sofia merasa bahagia. Sudah tiga hari ia tak bertemu dengan Alvian, suami yang sangat dicintainya, karena kesibukan pria itu mengurus pembukaan cabang baru di Bandung. Sofia berniat memberikan kejutan. Dengan sengaja, ia tak memberi kabar bahwa dirinya akan kembali lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan sebelumnya.

"Bu, saya pamit," ucap Sofia pada Renata yang tengah sibuk dengan dokumen di meja kerjanya.

"Hati-hati di jalan, Sofia!" jawab perempuan berusia empat puluh tahun itu.

Sepanjang perjalanan, Sofia menikmati alunan lagu-lagu favoritnya. Wanita mandiri itu mengendarai mobilnya sambil bernyanyi riang, membayangkan ekspresi terkejut Alvian saat melihatnya pulang lebih awal.

***

Sesampainya di apartemen, Sofia terpaku. Ruangan yang selalu rapi dan bersih itu kini tampak kotor dan berantakan. Beberapa bungkus makanan ringan berserakan di atas karpet. Asbak dipenuhi puntung rokok dengan abu yang bertebaran di sekitarnya. Di atas meja ruang televisi, dua botol minuman berdiri tegak.

Sofia melangkah masuk, mendekati dua botol yang asing baginya. Didorong rasa penasaran, ia membuka tutup botol untuk mengetahui jenis minuman apa itu. Belum sempat mendekatkan hidungnya ke mulut botol, aroma menyengat sudah menusuk indra penciumannya.

"Aneh. Siapa yang meminum minuman ini? Bukankah Mas Alvian tidak pernah mengonsumsi alkohol?" gumamnya sambil mengamati botol bertuliskan Martell.

Matanya beralih pada puntung rokok yang berserakan. Terlihat noda merah pada pangkal beberapa batang rokok. Seperti bekas lipstik. Tapi, lipstik siapa?

Belum hilang rasa herannya, tiba-tiba terdengar suara Alvian sedang berbincang dengan seorang wanita dari balik pintu. Menyadari kehadiran mereka, Sofia bergegas masuk ke kamar dan bersembunyi di balik lemari pakaian.

"Sayang, aku benar-benar ketagihan dengan permainanmu semalam," suara bariton Alvian menggema memecah keheningan.

Jantung Sofia berdegup kencang. "Tidak mungkin! Mas Alvian tidak mungkin melakukan itu!" batinnya menepis kecurigaan.

Dengan gemetar, Sofia memberanikan diri mengintip dari celah lemari. Pemandangan di depannya menghancurkan dunianya seketika. Di atas ranjang yang selama ini menjadi tempat mereka berbagi kasih, Alvian dan seorang wanita tengah bercumbu mesra. Desahan wanita itu memenuhi ruangan. Dengan jelas, Sofia melihat suaminya yang selama ini terlihat setia sedang menindih tubuh wanita ramping dan seksi, menciumi leher jenjangnya dengan rakus.

Tubuh Sofia membeku. Napasnya tercekat, darahnya mendidih. Tanpa pikir panjang, ia keluar dari persembunyiannya.

"Ya Tuhan... apa yang kamu lakukan, Mas?" teriaknya dengan mata terbelalak dan napas memburu.

Mendengar suara Sofia, Alvian tersentak dan menghentikan aksinya. Ia berdiri menghadap istrinya dengan wajah terkejut.

PLAK!

Sebuah tamparan keras mendarat di wajah Alvian.

"Tega sekali kamu mengkhianatiku!" sentak Sofia dengan wajah merah padam.

Pipi Alvian memerah membentuk bekas telapak tangan. Dengan wajah angkuh, ia menahan tangan Sofia ketika wanita itu hendak menamparnya untuk kedua kali.

"Diam!" bentaknya kasar. "Seharusnya kamu berkaca, mengapa aku melakukan ini!" Ia menghempaskan tangan Sofia dengan kasar.

"Apa kurangnya aku, Mas?" tanya Sofia dengan suara bergetar. Air mata menggenang di pelupuk matanya.

Menyaksikan pertengkaran sengit pasangan suami istri itu, Clara—wanita yang berprofesi sebagai penyanyi karaoke—hanya tersenyum sinis.

"Kamu masih bertanya apa kekuranganmu?" Alvian mendengus. "Lihatlah dirimu yang tidak terawat itu! Bagaimana aku bisa bernafsu jika tubuhmu seperti itu? Bertahun-tahun aku sabar menerimamu, bukannya memperbaiki diri, kamu malah semakin tidak menarik dan membosankan!"

Bukannya meminta maaf, Alvian justru mencaci dan menghina tanpa peduli perasaan wanita yang telah menemaninya selama lima tahun.

Mendengar hinaan itu, Sofia menangis pilu. Ia tak menyangka, hanya karena perubahannya secara fisik, Alvian tega mengkhianatinya hingga melakukan perbuatan hina di kamar mereka sendiri.

"Aku akan adukan kelakuanmu pada ibumu!" Sofia mengancam sambil menyeka air mata.

"Silakan! Aku tidak peduli!" jawab Alvian angkuh.

Sofia mengalihkan pandangan pada wanita yang duduk di tepi ranjang. Ia melangkah mendekati Clara, namun Alvian dengan cepat mencekal tubuhnya.

"Lepaskan aku!" Sofia meronta.

"Dengar, wanita jalang!" teriaknya pada Clara dari balik tubuh Alvian. "Kau akan menyesal telah menghancurkan rumah tanggaku!"

Clara hanya tersenyum sinis, sama sekali tak terpengaruh oleh ancaman tersebut.

"Lepas! Aku tak sudi bersentuhan denganmu!" Sofia menepis tangan Alvian dan bergegas meninggalkan kamar yang kini telah ternoda oleh pengkhianatan.

***

Dengan berlinang air mata, Sofia mengendarai mobil sedan warisan orangtuanya menuju rumah mertuanya yang berjarak dua kilometer dari apartemen. Ia berharap Ambar, ibu mertuanya, akan berpihak padanya.

Namun, harapannya sirna.

"Sofia... memang benar kata anakku. Kalau kamu tidak merawat diri seperti ini, mana mungkin Alvian berselera padamu. Jangankan menyentuh, melihat saja dia sudah malas," ucap Ambar, menatap Sofia dari ujung kaki hingga kepala dengan pandangan merendahkan.

"Tapi Bu, aku seperti ini karena efek obat penyubur yang Ibu berikan agar aku cepat hamil," jawab Sofia terbata.

"Kamu malah menyalahkan aku? Kalau kamu bisa cepat memberiku cucu, aku tidak perlu memberimu obat itu. Atau jangan-jangan, kamu memang mandul?" tukas wanita berusia lima puluh lima tahun itu tanpa belas kasihan.

Hati Sofia semakin terluka. Mertuanya yang selama ini ia hormati seperti ibu kandung justru ikut menghakiminya.

Ambar memang mertua yang sangat mengekang. Selalu ikut campur urusan rumah tangga anaknya dan menyalahkan Sofia yang belum juga hamil setelah lima tahun pernikahan. Di matanya, apapun yang Sofia lakukan selalu salah.

***

Karena tak mendapat pembelaan, Sofia meninggalkan rumah mertuanya dan menuju rumah peninggalan almarhum orangtuanya yang kini ditempati paman dan bibinya.

"Maaf. Anda mencari siapa?" tanya seorang wanita asing dari balik pintu.

"Apakah Bibi Ella ada di dalam?" tanya Sofia keheranan.

"Oh, Bu Ella sudah tidak tinggal di sini. Kami pemilik baru rumah ini. Seminggu lalu kami membelinya dari Bu Ella," jelas wanita itu ramah.

Bagaikan tersambar petir di siang bolong, Sofia tak menyangka bahwa bibi dan pamannya—satu-satunya keluarga yang ia miliki—tega menjual rumah warisan orangtuanya tanpa sepengetahuannya.

***

Di balik kemudi mobilnya, Sofia terisak pilu. Ia merasa tak ada seorang pun di dunia ini yang menyayanginya. Kini, ia sendirian dan bingung harus ke mana.

Dengan perasaan hancur, Sofia mengarahkan mobilnya ke pemakaman kedua orangtuanya—satu-satunya tempat yang sering ia kunjungi ketika merasa terpuruk.

Di hadapan pusara orangtuanya, ia mencurahkan semua kesedihannya. Tak kuasa menahan perih, Sofia menangis tersedu-sedu.

"Ibu, mengapa kau tinggalkan aku sendiri? Semua orang begitu kejam padaku. Kini aku tak tahu harus ke mana. Rasanya aku ingin menyusulmu, Bu," ucapnya terbata dengan isakan pilu.

Di tengah area pemakaman yang luas dan sunyi, Sofia duduk memeluk nisan ibunya. Air matanya jatuh membasahi rumput yang tumbuh di atas pusara. Rasa sakit yang ia rasakan begitu menghujam jantungnya—seperti mati namun masih bernapas.

Angin sore berhembus dingin menerpa tubuhnya. Awan hitam berarak di langit dan suara gemuruh petir mulai terdengar samar-samar.

Di tengah kesunyian itu, tiba-tiba terdengar suara bariton yang lembut dari belakangnya.

"Menikahlah denganku."

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
laki-laki SIAL
goodnovel comment avatar
Nor Afifah
bagus ceritanya... sperti cerita indosiar
goodnovel comment avatar
amymende
apa kurangnya aku? kenapa dimana2 baca novel ginian kalimatnya sama, ihhh
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 2 Tawaran Gila

    "Menikahlah denganku!" Mendengar itu, Sofia tak langsung menoleh ke arah sumber suara. Ia mengira suara itu hanyalah halusinasi yang mengambang di udara. Lagi pula, mana mungkin ada pria yang mengajak menikah di area pemakaman sunyi seperti ini, pikirnya. Sofia terus menangis, seraya mengusap lembut rumput hias yang tumbuh subur berjejer rapi di atas pusara ibunya. Namun, kembali ia mendengar suara bariton itu. Kali ini nadanya terdengar begitu jelas, membelah keheningan. "Menikahlah dengaku!" ucap lelaki tampan yang berdiri di balik tubuh Sofia. Sofia menoleh ke arah sumber suara. Sekejap jantungnya berdegup kencang. Tubuhnya terjengkang ke belakang ketika mata coklatnya menangkap sesosok laki-laki yang berdiri tegap di hadapannya. Laki-laki itu menundukkan kepalanya. Ia mengenakan setelan serba hitam yang rapi. Separuh wajahnya terhalang oleh masker dan topi hitam, sehingga Sofia tidak dapat mengenali parasnya dengan jelas. "Siapa kamu?" sentak Sofia, seraya memegangi dadany

    Last Updated : 2023-12-11
  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab.3 Bermalam Di Rumah Mewah

    Sorot mata pria misterius itu seakan menghipnotis Sofia, memerangkapnya dalam pesona yang sulit diartikan. Di balik penampilan eksentriknya yang semula terkesan aneh di mata Sofia, ternyata tersembunyi wajah rupawan yang mampu meluluhkan hati. Manik matanya yang sewarna batu amber memancarkan kehangatan, kontras dengan hidung mancung dan garis rahang tegas yang membingkai bibir semerah delima. Selama beberapa detik, waktu seolah terhenti kala mereka saling beradu pandang, sebelum pria tampan itu kembali menundukkan wajah. Dengan rasa malu yang tak mampu disembunyikan, Reyfaldi meraih topi dari genggaman Sofia dan menyematkannya kembali di puncak kepala. Menyaksikan gerak-geriknya, Sofia terpaku, tak sanggup berkata-kata. "Maaf!" ucap Sofia sembari memegangi masker penutup hidung milik Reyfaldi. Pria itu hanya membisu, tak menanggapi permohonan maaf yang terucap dari bibir wanita di sisinya. Netra Sofia masih terpancang pada paras menawan yang kini terekspos sebagian, mengagumi lekuk

    Last Updated : 2023-12-11
  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab.4 Siapa Dia Sebenarnya ?

    Seketika mata Sofia membelalak lebar saat membalikkan selembar foto usang yang tersimpan tertelungkup di dalam laci meja kamar itu. Potret klasik yang menampilkan sosok pria yang tak asing baginya. "Hah, ini kan mas Alvian sewaktu SMP. Mengapa ia berfoto dengan si pria aneh itu? Siapa dia sebenarnya ?" monolog Sofia sembari lekat memandangi foto di genggamannya. Rasa penasaran menguasai benak Sofia. Dengan tak sabar ia merogoh isi laci lebih dalam, berharap menemukan petunjuk lain yang dapat mengungkap misteri pria asing dalam foto itu. Namun nihil, tak ada apa pun di sana selain beberapa barang pribadi biasa seperti jam tangan dan sisir. Saat tengah larut dalam pikirannya, tiba-tiba sayup terdengar suara deru mesin mobil yang familier. Asalnya dari arah halaman depan rumah megah itu. "Apakah itu mobilku ?" gumam Sofia. Ia bergegas menyibak tirai jendela kamar, mencari sumber suara. Benar saja, mobil sedan merahnya sudah terparkir manis di sana. Tak lama, pintu mobil terbuka.

    Last Updated : 2023-12-11
  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 5 mengikhlaskan

    "Hah, kamu ada disini?" Ucap Sofia ketika melihat sosok pria misterius itu duduk membelakanginya. "Silahkan, Nona." Pelayan ramah itu mempersilakan Sofia untuk duduk di sebelah pria aneh itu. Dengan enggan, Sofia menjatuhkan tubuhnya pelan ke atas kursi makan. Kehadiran Reyfaldi di sana seketika mengurangi selera makannya yang semula menggebu. Kali ini, pria misterius itu tak mengenakan topi hitamnya, membuat wajahnya terlihat jelas. Tanpa berkata apa pun, ia melahap makanan di piringnya sesuap demi sesuap dengan tenang. Sofia menelan ludah melihat hidangan lezat yang tersaji di meja. Aroma menggugah selera menggelitik indra penciumannya, membuat perutnya seolah meronta minta diisi. "Makanlah!" ucap pria aneh itu tanpa menoleh ke arah Sofia. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, wanita bertubuh sintal itu segera menyendok nasi dan lauk-pauk ke piringnya. Ia melahap sarapannya dengan sedikit tergesa, enggan berlama-lama duduk berdampingan dengan pria aneh itu. "Setelah ini, aku

    Last Updated : 2023-12-11
  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab.6 Terpaksa Menerima Tawaran

    Di tengah keheningan makam, Sofia menoleh ke arah bayangan sosok yang berdiri tak jauh darinya. Dengan langkah gontai, ia mendekati pria itu sambil terisak. "Reyfaldi, aku bersedia menikah denganmu. Masih berlakukah tawaran itu?" ucap Sofia lirih. Tanpa diduga, wanita bertubuh gempal itu memeluk Reyfaldi erat, menumpahkan segala kepedihan dalam tangis yang memilukan. Reyfaldi, yang terkejut dengan tindakan Sofia, hanya berdiri kaku tanpa membalas pelukannya. Saat ini, Sofia merasa berada di titik terendah hidupnya. Hatinya hancur berkeping-keping, seolah tak ada lagi harapan untuk bangkit. Andai bunuh diri bukan dosa besar, mungkin sudah ia lakukan. Yang terpenting baginya kini hanyalah bertahan hidup, entah bagaimana caranya. "Menangis ... menangislah sepuasnya, hingga kau tidak akan pernah menangisi hal yang sama untuk yang kedua kalinya," Reyfaldi berkata datar, meski kemeja putihnya kini basah oleh air mata Sofia. Tak ingin berlama-lama di area pemakaman, Reyfaldi menuntun Sof

    Last Updated : 2023-12-30
  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 7 Senyumnya Ternyata Manis

    Mata Sofia membelalak lebar mendengar ucapan Reyfaldi di telepon. "Bunuh saja, itu sudah membahayakan!" "Apaaa?" pekik Sofia terkejut. Reyfaldi sontak berbalik, menatap Sofia dengan ponsel masih menempel di telinga. Wajah Sofia memucat, jelas ketakutan. "Nanti saya hubungi lagi!" Reyfaldi mengakhiri panggilan. Sofia melangkah mundur, mengira Reyfaldi adalah seorang psikopat atau semacamnya. Kepribadiannya yang aneh menguatkan dugaan itu. "Apa yang kamu dengar barusan?" selidik Reyfaldi. "Tidak, hentikan! Jangan mendekat!" sentak Sofia saat pria itu melangkah ke arahnya. "Kamu akan membunuh siapa, hah?" tanya Sofia dengan suara bergetar. "Barusan saya bicara dengan perawat kakek. Ada ular di halaman belakang, jadi saya minta mereka membunuhnya. Apakah saya salah?" Reyfaldi menjelaskan dengan tenang. "Jangan bohong!" hardik Sofia. "Untuk apa saya berbohong? Kalau tidak percaya, kita bisa langsung ke rumah kakek sekarang juga," tawar Reyfaldi meyakinkan. Sofia menghela napas

    Last Updated : 2023-12-30
  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 8 Terbebas Dari Rentenir

    Dering ponsel di genggaman Sofia memecah keheningan. Nama Renata tertera di layar, membuat Sofia segera menjawab tanpa ragu. "Sofia, cepat ke sini!" Suara Renata terdengar gemetar di ujung sambungan. Mendengar urgensi dalam nada bicara Renata, Sofia langsung berbalik arah dan memacu langkah menuju tempat kerjanya yang tak begitu jauh dari lokasi kos. Reyfaldi mengikuti di belakang, berusaha menyamai kecepatan langkah Sofia. Setibanya di sana, pemandangan kacau menyambut mereka. Dua pria bertubuh kekar tengah mengobrak-abrik isi gudang distributor milik Renata, melempar barang-barang tanpa perasaan. Sofia mengenali mereka sebagai orang yang sama dengan yang merampas paksa mobilnya kemarin. "Hentikan!" teriak Sofia dengan napas terengah. Teriakan lantang Sofia menghentikan aksi brutal kedua pria itu. Mereka menoleh, menatap Sofia dengan seringai puas seolah berhasil menemukan mangsa yang diburu. Tanpa membuang waktu, mereka melangkah mengancam ke arah Sofia, namun dengan sigap Reyfa

    Last Updated : 2023-12-30
  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab.9 Ternyata kau orang baik

    "Menikah resmi?" pekik Sofia. "Ya! Saya tidak ingin mempermainkan sebuah pernikahan. Namun, seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, jika kamu tidak mengizinkan saya untuk menyentuhmu. Maka, sampai kapanpun, saya tidak akan pernah menyentuhmu," ucap pria tampan itu sembari menatap layar ponselnya. Mendengar itu, Sofia tersenyum miring. "Tentu saja aku tidak akan mungkin menyerahkan tubuhku pada laki-laki yang tidak aku cintai," bisiknya dalam hati sambil mendelikkan matanya. Reyfaldi mengalihkan pandangannya dari ponsel, mata tajamnya menelisik wajah Sofia. "Bagaimana? Bukankah sebelumnya kamu sudah setuju! Atau, apakah kamu berubah pikiran?" tanyanya dengan nada tenang namun menuntut jawaban. "Tidak! Aku tidak berubah pikiran," jawab Sofia cepat, kepalanya menggeleng dengan yakin. Dalam benaknya, Sofia menyadari konsekuensi jika ia mencoba mundur dari kesepakatan ini. Pria misterius di hadapannya pasti akan meminta kembali uang yang telah dikeluarkan untuk melunasi hutangnya p

    Last Updated : 2024-01-04

Latest chapter

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 114

    "Mbooook ...!" Teriak Ella memecah keheningan. Mbok Nah segera berlari menghampiri Ella. Ia kaget melihat cairan yang sudah tergenang di kaki Sofia. "Nona ... Anda akan melahirkan?!" "Segera hubungi Reyfaldi! Aku akan membawa Sofia kerumah sakit bersalin!" titah Ella panik. Dengan panik. Wanita itu segera memboyong Sofia masuk ke dalam mobil peninggalan orang tua Sofia yang terparkir di halaman rumah Reyfaldi. Kemudian, Ella menyalakan mesin mobil dan melajukan mobilnya menuju rumah sakit bersalin tempat Sofia memeriksakan kehamilannya. Untungnya, wanita yang sempat menjadi pengemis itu sudah ahli dalam mengemudikan mobil. Sehingga, tak membutuhkan waktu yang lama untuk Sofia bisa tiba di Rumah sakit. Ella berlari ke bagian administrasi. Untung saja saldo di rekeningnya terisi uang hasil penjualan beberapa hari kebelakang. Sekitar 10 juta Ella melakukan deposit di rumah sakit tersebut. Tim medis segera bertindak dengan cepat. Sofia ditangani dengan sangat baik di rumah sakit

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 113

    Sofia keluar dari ruangan tak layak huni tersebut. Ia menyeka air mata di pipi kemudian berbicara dengan Reyfaldi sambil berbisik."Sayang ..., bisa tolong Paman Danu? Aku sangat tidak tega melihatnya," ucap Sofia seraya menitikan air mata. Reyfaldi kemudian menyeka air di pipi Sofia dengan lembut. "Tentu, Sayang. Saya akan segera memanggil ambulace." Sofia mengangguk dan tersenyum haru. "Terima kasih, Sayang." Tak lama berselang, sebuah mobil ambulance tiba di depan jalan. Tim medis segera membawa Danu ke rumah sakit untuk diperiksa. Ella masuk dan duduk di dalam ambulance. Sedangkan Sofia bersama Reyfaldi mengikuti dari belakang. Setibanya di rumah sakit, Reyfaldi segera memesan kamar kelas VVIP, yaitu kamar termahal yang tersedia di rumah sakit tersebut. Danu segera ditangani oleh tim medis. Beberapa pengecekan dilakukan oleh dokter. Beruntung, bukan penyakit berbahaya yang diderita oleh Danu. Melainkan hanya asam urat namun cukup akut. "Sofia ... ruangan ini pasti sangat mah

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 112

    "Bibi Ella?" Wanita yang tengah hamil besar itu beringsut mundur kemudian berbalik badan dan pergi meninggalkan Ella di ruang tamu. Ia merasa sangat benci pada Bibinya itu. Namun, Reyfaldi langsung mencekalnya. "Ayolah, Sayang ... bukankah tadi kamu berniat akan memaafkannya," bujuk Reyfaldi. "Tuhan saja pemaaf, apagi kita yang hanya sebagai hamba," tambahnya lagi. Sofia termenung beberapa saat. "Baiklah ..., aku akan menemuinya!" Wanita bertubuh besar itu kemudian berbalik badan dan melangkah kembali ke ruang tamu. Ia menjatuhkan bokongnya dengan pelan di atas sofa. Sedangkan Reyfaldi memilih untuk menunggu di dalam kamar, tak ingin mencampuri urusan bibi dan keponakan itu. "Sofia ... akhirnya kamu mau menemuiku." Mata wanita itu berkaca-kaca. "Aku benar-benar minta maaf atas perbuatanku dan Paman Danu. Kami melakukannya karena sangat terdesak. Pada saat itu, kami selalu diancam oleh debt collector. Sehingga kami merasa stress dan gelap mata. Tidak ada cara lain bagi kami selai

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 111

    Pria yang menjabat sebagai CEO itu membungkuk lalu mendaratkan kedua tangannya di lengan bagian atas Alvian. Kemudian, mengangkat tubuh itu ke atas. "Jangan lakukan itu. Kamu tidak perlu bersimpuh di hadapanku!" Lagi-lagi, Alvian berucap terima kasih pada Reyfaldi. Pun juga dengan wanita tua yang sedari tadi berdiri di sana. Ia meminta maaf dan mengucapkan banyak terima kasih pada Reyfaldi. "Mulai minggu depan. Kembalilah ke perusahaan. Jadilah kepala produksi yang tidak akan mengecewakan saya lagi!" tutur pria tampan itu. Kepala yang semula menunduk, langsung terangkat wajahnya. "Apa?! Apa aku tidak salah dengar, Rey?" Reyfaldi tersenyum sekilas. "Bekerjalah lebih giat, agar kehidupan anakmu terjamin!" Alvian menyatukan kedua telapak tangannya seolah berterima kasih pada Reyfaldi. "Aku akan berusaha jadi karyawan terbaik. Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang kamu berikan, Rey!" Pria yang mengenakan kemeja hitam itu berpamitan. Ia berniat segera pulang karena mengingat

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 110

    Alvian bergegas naik ke dalam mobil milik tetangganya yang menawarkan bantuan padanya. "Maaf, pak. Saya menjadi merepotkan," ucapnya pada Bapak pemilik mobil. "Tidak sama sekali, Pak." Ambar tidak mengetahui kejadian yang terjadi semalam pada anaknya itu. Ia mengira, selama Clara bekerja menjadi LC karaoke, rumah tangga Alvian baik-baik saja. Bagai tersambar petir, tiba-tiba saja wanita tua itu mendengar kabar jika menantu kesayangannya itu kecelakaan bersama pria lain secara mengenaskan. Dan yang paling membuatnya merasa tercengang adalah berita tentang perselingkuhannya bersama pria beristri. Tak banyak berkata. Di dalam perjalanan, mereka hanya terdiam. Ambar dan Alvian masih merasa sulit untuk memahami apa yang tengah terjadi. "Kamu harus menjelaskan banyak hal pada ibu, setelah ini!" cetus ambar. Setelah menempuh perjalanan selama dua jam. Akhirnya mereka sampai di rumah sakit yang dituju. Alvian dan Ambar melangkah dengan sedikit keraguan dan ketakutan. Mereka merasa tida

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 109

    Keributan yang terjadi di kediaman Alvian membuat para tetangga penasaran. Beberapa warga mengintip dari balik jendela menyaksikan pertengkaran yang terjadi. Ketua RT dan beberapa warga di pemukiman itu langsung menghampiri rumah Alvian untuk mencari tau dan melihat keadaan Alvian. Namun, mereka dikagetkan oleh suara teriakan Alvian yang menyatakan bahwa dirinya ingin mati. Segera, mereka menerobos masuk ke dalam rumah Alvian tanpa permisi. Melihat Alvian yang telah siap menghujamkan pisau ke dadanya. Sontak, salah satu warga berteriak. "Hentikan!! Kamu tidak boleh melakukannya!" Alvian otomatis membuka matanya. Salah satu warga yang datang langsung menyambar pisau yang berada di dalam genggaman tangan Alvian. Kemudian, meyadarkan lelaki itu dari tindakan bodohnya. Alvian menangis tak terkendali. "Tenang ... tenangkan diri anda, Pak Alvian. Beberapa orang warga mengelus pelan punggung Alvian. Sementara, satu orang lainnya mengambil segelas air minum lalu meminumkannya pada Alvian

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 108

    "Sofia?!" Ella menatap lekat Sofia. Penyesalan langsung menyeruak di hatinya. "Maafkan Bibi, Sofia ...."Tatapannya berpindah pada bagian perut Sofia yang sudah dalam keadaan hamil besar. "Kamu sudah hamil?! Akhirnya kamu hamil juga, Sofia!" tatapnya sayu. "Dimana Alvian?" Wanita berusia 47 tahun itu mengedarkan pandang. Ia melihat sosok pria tampan berperawakan atletis dan terlihat kaya berdiri di dekat Sofia. "Mengapa kamu tidak bersama Alvian?" tanya Ella. Sedari tadi Sofia tak mengeluarkan sepatah kata pun. Jantungnya berdegup kian kencang karena menahan emosi.Ella memegang tangan Sofia. Namun, Sofia menghempaskannya dengan kasar. "Jangan sentuh aku!" bentaknya. Reyfaldi mendekat. "Maaf, Anda siapa?" tanyanya pada Ella. "Saya Ella, Bibinya Sofia!" jawabnya dengan nada bergetar. "Kamu, siapa?" tanya Ella balik. "Sudah! Tidak usah pedulikan dia. Dia bukan Bibiku. Aku sama sekali tidak mengenalnya!" sergah Sofia seraya mendelik.Sofia kemudian menarik lengan Reyfaldi untuk ma

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 107

    "Pagi, sayang ... hari ini jadi, kan?" tanya Sofia pada lelaki yang baru saja membuka matanya. "Iya, Sayang!" jawab Reyfaldi dengan suara khas bangun tidur. Hari ini, Sofia berniat berbelanja kebutuhan persiapan untuk kelahiran bayinya. Sebuah kamar khusus untuk bayi akan ia persiapkan. Yaitu, kamar bekas Sofia sewaktu pertama datang ke rumah tersebut. "Lihat, Sayang ... aku ingin seperti ini interiornya." Tunjuk Sofia pada layar ponselnya memperlihatkan gambar ruangan bayi yang bernuansa white soft blue.Perkiraan Dokter, bayi yang tengah di kandung oleh Sofia adalah berjenis kelamin laki-laki. Sesuai dengan harapan Reyfaldi yang sangat menginginkan anak laki-laki agar dapat melanjutkan perusahaannya. "Baiklah, Sayang. Saya akan segera menghubungi jasa interior agar bisa secepatnya selesai."Reyfaldi langsung meraih ponselnya dan menghubungi jasa interior. Ia meminta agar secepatnya dilakukan renovasi sesuai dengan permintaan Sofia. Mengingat waktunya sudah tidak banyak lagi. Se

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 106

    Wanita pelakor itu terbelalak. Ia langsung berjalan mendekati Sofia. Namun, wanita yang tengah hamil besar itu langsung berbalik badan mencoba menghindar dari Clara. Tapi, wanita jalang itu malah mengejar Sofia. "Sofia ... aku mohon jangan katakan ini pada Alvian!" Jalang itu terus memohon dengan wajah memelas. "Tenang saja! Lagi pula, itu bukan urusanku!" ucap Sofia dengan raut dingin tak peduli. Clara menoleh pada Reyfaldi. Pria yang menundukan wajahnya itu hanya diam mematung. "Pak, Reyfaldi ... tolong jangan-," "Siapa ini?" pangkas pria yang bersama Clara. Mendengar suara bariton dari balik badannya, mata wanita perusak rumah tangga orang itu langsung membola dengan sempurna. Cepat, ia berbalik badan dan mengubah mimik wajahnya menjadi tersenyum manis. "O-ya, ini kenalkan temanku, namanya Sofia dan ini suaminya!" ujar wanita itu seraya mengarahkan tangannya pada Sofia dan Reyfaldi. Dengan senyum masam, keduanya mengulurkan tangan menyambut ajakan bersalaman pria tua yang be

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status