Share

Bab.6 Terpaksa Menerima Tawaran

Author: Merisa storia
last update Last Updated: 2023-12-30 10:05:24

Di tengah keheningan makam, Sofia menoleh ke arah bayangan sosok yang berdiri tak jauh darinya. Dengan langkah gontai, ia mendekati pria itu sambil terisak.

"Reyfaldi, aku bersedia menikah denganmu. Masih berlakukah tawaran itu?" ucap Sofia lirih.

Tanpa diduga, wanita bertubuh gempal itu memeluk Reyfaldi erat, menumpahkan segala kepedihan dalam tangis yang memilukan. Reyfaldi, yang terkejut dengan tindakan Sofia, hanya berdiri kaku tanpa membalas pelukannya.

Saat ini, Sofia merasa berada di titik terendah hidupnya. Hatinya hancur berkeping-keping, seolah tak ada lagi harapan untuk bangkit. Andai bunuh diri bukan dosa besar, mungkin sudah ia lakukan. Yang terpenting baginya kini hanyalah bertahan hidup, entah bagaimana caranya.

"Menangis ... menangislah sepuasnya, hingga kau tidak akan pernah menangisi hal yang sama untuk yang kedua kalinya," Reyfaldi berkata datar, meski kemeja putihnya kini basah oleh air mata Sofia.

Tak ingin berlama-lama di area pemakaman, Reyfaldi menuntun Sofia menuju mobilnya, lalu membawanya kembali ke rumah mewah miliknya. Sepanjang perjalanan, tak ada yang membuka suara. Sofia hanya terisak pelan sambil menatap kosong ke luar jendela, sementara Reyfaldi fokus menyetir dalam diam.

Setibanya di rumah impian Sofia dengan nuansa semi-outdoor dan dinding kaca yang mendominasi, Reyfaldi turun dan membukakan pintu untuk Sofia. Ia menuntun wanita itu masuk ke ruang kerjanya yang dipenuhi rak-rak buku tersusun rapi dan tumpukan dokumen tertata apik. Di atas meja besar, sebuah laptop menyala di samping papan nama bertuliskan "Reyfaldi Wiriawan Anggara".

"Siapa kamu sebenarnya?" Sofia memberanikan diri bertanya.

Demi menghindari kesalahpahaman, Reyfaldi pun menceritakan jati dirinya yang sesungguhnya. Ia adalah CEO PT Delta Food, perusahaan makanan ringan yang tengah berkembang pesat. Saat ini, tujuan utamanya adalah mendapatkan warisan sang kakek yang merupakan pemilik PT Anggara Indo Jaya Tbk, perusahaan pangan besar tempat Alvian, suami Sofia, bekerja sebagai kepala produksi.

Sang kakek bersedia mewariskan perusahaannya dengan syarat Reyfaldi harus menikah. Namun, kepribadian introvert membuatnya sulit mendekati wanita, sehingga di usia 31 tahun ia masih melajang tanpa pernah menjalin hubungan asmara.

"Saya akan mengenalkan kamu pada kakek saya sebagai calon istri," ucap Reyfaldi lugas.

"Tapi aku ada satu permintaan. Kamu harus membayar utang-utang bibiku sebesar 50 juta, sisanya. Anggap saja ini jasa karena aku mau membantumu mendapatkan warisan kakekmu," Sofia mengajukan syarat.

"Baiklah, akan saya lunasi berapapun utangnya!" Reyfaldi menyanggupi tanpa ragu.

"Tapi pernikahan ini hanya pura-pura, kan?" Sofia memastikan.

"Terserah kamu mau menganggapnya pura-pura atau bukan. Jika kamu tidak siap, sampai kapanpun, saya tidak akan pernah menyentuhmu. Bahkan kita akan tidur secara terpisah," jawab Reyfaldi datar.

Ia menjelaskan bahwa tujuan utamanya menikah hanyalah demi mendapatkan warisan sang kakek agar bisa mengendalikan perusahaan sepenuhnya, yang saat ini masih dikelola orang kepercayaan kakeknya. Namun, bukan hanya itu. Ternyata, Reyfaldi juga ingin membalas dendam pada Alvian, yang merupakan teman sekelasnya sewaktu SMP.

Reyfaldi tak bisa melupakan perlakuan buruk Alvian dan teman-temannya yang kerap mem-bully dan menghinanya. Puncaknya, mereka pernah menyiramnya dengan air rebusan mi saat ia makan sendirian di kantin. Sebagai ketua geng, Alvian selalu menyuruh anak buahnya menjahili Reyfaldi, mulai dari melempar sepatunya ke atap sekolah hingga menyembunyikan tasnya sehingga ia dihukum guru karena dianggap tidak membawa buku pelajaran. Akibat perundungan itu, orang tua Reyfaldi terpaksa memindahkannya ke sekolah di Jerman.

Sofia tertegun mendengar penuturan panjang lebar Reyfaldi yang biasanya irit bicara itu. Rasa empati memenuhi hatinya.

"Apakah kamu ingin membalas dendam pada Alvian?" tanyanya hati-hati.

Alih-alih menjawab, Reyfaldi membuka laptop dan menyalakannya. Namun, Sofia tak menyerah.

"Jika kamu ingin membalas dendam, mari kita lakukan bersama-sama! Aku pun sudah merasa benci padanya," bujuk Sofia.

Reyfaldi hanya melempar senyum samar, tanda ia setuju dengan ajakan itu.

"Oke kalau begitu, aku akan menunggu Alvian selesai mengurusi perceraian kami. Lalu, aku akan menikah denganmu," Sofia menegaskan tekadnya.

"Saya akan mentransfer uang sebesar 500 juta, tapi kamu harus menandatangani surat perjanjian bahwa kamu bersedia menikah dengan saya. Jika batal, kamu harus mengembalikan uang itu pada saya! Bagaimana?" Reyfaldi mengajukan tawaran mengejutkan.

Sofia terperangah, tak menyangka nominal sebesar itu akan diberikan padanya. Padahal, ia hanya butuh 50 juta untuk melunasi utang sang bibi.

"Saya juga akan sediakan kamu mobil dan sopir," tambah Reyfaldi.

"Baiklah. Kapan saya bisa menandatangani surat perjanjian itu?" Sofia menyanggupi tanpa ragu.

"Akan saya urus secepatnya melalui pengacara saya."

"Oke!"

Usai pembicaraan itu, Sofia kembali ke kamarnya dengan perasaan campur aduk.

"Hidup macam apa ini? Gila. Siapa sangka, akhirnya aku akan terjebak selamanya di dalam kamar ini!" umpatnya.

Namun, Sofia sadar ia tak punya pilihan lain selain menuruti keinginan Reyfaldi. Daripada terus mengeluhkan nasib, lebih baik ia menikmati keadaan yang ada.

Di depan cermin, Sofia mengamati tubuh sintalnya. Ia bertekad menurunkan berat badan agar terlihat cantik dan memikat saat bertemu kakek Reyfaldi nanti. Dengan kecantikan dan kelangsingan, ia yakin sang kakek akan percaya bahwa ia memang kekasih sejati Reyfaldi.

[Bisakah kamu membantuku menurunkan berat badan? Aku ingin terlihat cantik dan langsing ketika bertemu kakekmu nanti.] Sofia mengirim pesan pada Reyfaldi.

[Tentu saja. Jika itu keinginanmu, saya akan membawamu ke klinik ternama di Jakarta.] Reyfaldi membalas cepat.

[Tapi, jika kamu ingin sekadar membakar kalori, di belakang ada ruang fitnes. Akan saya perintahkan Mbok Nah untuk mengantarmu ke sana.] tambahnya.

Tok! Tok! Tok!

"Permisi, Nona. Saya diperintahkan Tuan untuk mengantar Anda ke ruangan fitnes. Mari ikut saya," ucap Mbok Nah setelah Sofia membuka pintu.

Mengikuti langkah pelayan itu, Sofia menyapukan pandangan ke sekeliling rumah mewah Reyfaldi. Setiap ruangan tampak bergaya minimalis modern namun elegan. Hingga akhirnya, mereka tiba di area belakang yang dilengkapi taman luas, kolam renang, serta kolam ikan koi alami dengan batu-batu alam dan rimbunnya pepohonan.

"Ck... wah, ini keren banget," decak Sofia kagum.

"Mbok, apakah Reyfaldi tinggal di sini sendirian?" ia bertanya penasaran.

"Betul, Non. Semenjak orang tuanya meninggal, Tuan Muda tinggal di rumah ini sendirian," jawab Mbok Nah.

Langkah mereka terhenti di depan ruangan berdinding kaca transparan yang memperlihatkan deretan alat fitnes canggih di dalamnya.

"Silakan, Nona," Mbok Nah membukakan pintu dan mempersilakan Sofia masuk.

Melangkah ke dalam, Sofia kebingungan melihat alat-alat yang baru pertama kali ditemuinya. Ia mencoba menggunakannya secara acak, tapi tetap tak paham cara yang benar.

"Jika Nona butuh sesuatu, Nona bisa panggil saya dengan menekan tombol ini," Mbok Nah menunjuk tombol putih di dinding sebelum undur diri.

Pandangan Sofia menyapu seluruh penjuru ruangan, hingga tertuju pada sosok Reyfaldi yang tengah duduk membelakanginya di tepi kolam koi. Ia bermaksud menghampiri pria itu untuk bertanya cara menggunakan alat fitnes dengan benar. Namun, ketika mendekat, samar-samar ia mendengar percakapan telepon Reyfaldi yang mengejutkan.

"Bunuh saja! Itu sudah membahayakan!"

Mata Sofia membelalak lebar. Apa maksud ucapan Reyfaldi itu?

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 7 Senyumnya Ternyata Manis

    Mata Sofia membelalak lebar mendengar ucapan Reyfaldi di telepon. "Bunuh saja, itu sudah membahayakan!" "Apaaa?" pekik Sofia terkejut. Reyfaldi sontak berbalik, menatap Sofia dengan ponsel masih menempel di telinga. Wajah Sofia memucat, jelas ketakutan. "Nanti saya hubungi lagi!" Reyfaldi mengakhiri panggilan. Sofia melangkah mundur, mengira Reyfaldi adalah seorang psikopat atau semacamnya. Kepribadiannya yang aneh menguatkan dugaan itu. "Apa yang kamu dengar barusan?" selidik Reyfaldi. "Tidak, hentikan! Jangan mendekat!" sentak Sofia saat pria itu melangkah ke arahnya. "Kamu akan membunuh siapa, hah?" tanya Sofia dengan suara bergetar. "Barusan saya bicara dengan perawat kakek. Ada ular di halaman belakang, jadi saya minta mereka membunuhnya. Apakah saya salah?" Reyfaldi menjelaskan dengan tenang. "Jangan bohong!" hardik Sofia. "Untuk apa saya berbohong? Kalau tidak percaya, kita bisa langsung ke rumah kakek sekarang juga," tawar Reyfaldi meyakinkan. Sofia menghela napas

    Last Updated : 2023-12-30
  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 8 Terbebas Dari Rentenir

    Dering ponsel di genggaman Sofia memecah keheningan. Nama Renata tertera di layar, membuat Sofia segera menjawab tanpa ragu. "Sofia, cepat ke sini!" Suara Renata terdengar gemetar di ujung sambungan. Mendengar urgensi dalam nada bicara Renata, Sofia langsung berbalik arah dan memacu langkah menuju tempat kerjanya yang tak begitu jauh dari lokasi kos. Reyfaldi mengikuti di belakang, berusaha menyamai kecepatan langkah Sofia. Setibanya di sana, pemandangan kacau menyambut mereka. Dua pria bertubuh kekar tengah mengobrak-abrik isi gudang distributor milik Renata, melempar barang-barang tanpa perasaan. Sofia mengenali mereka sebagai orang yang sama dengan yang merampas paksa mobilnya kemarin. "Hentikan!" teriak Sofia dengan napas terengah. Teriakan lantang Sofia menghentikan aksi brutal kedua pria itu. Mereka menoleh, menatap Sofia dengan seringai puas seolah berhasil menemukan mangsa yang diburu. Tanpa membuang waktu, mereka melangkah mengancam ke arah Sofia, namun dengan sigap Reyfa

    Last Updated : 2023-12-30
  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab.9 Ternyata kau orang baik

    "Menikah resmi?" pekik Sofia. "Ya! Saya tidak ingin mempermainkan sebuah pernikahan. Namun, seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, jika kamu tidak mengizinkan saya untuk menyentuhmu. Maka, sampai kapanpun, saya tidak akan pernah menyentuhmu," ucap pria tampan itu sembari menatap layar ponselnya. Mendengar itu, Sofia tersenyum miring. "Tentu saja aku tidak akan mungkin menyerahkan tubuhku pada laki-laki yang tidak aku cintai," bisiknya dalam hati sambil mendelikkan matanya. Reyfaldi mengalihkan pandangannya dari ponsel, mata tajamnya menelisik wajah Sofia. "Bagaimana? Bukankah sebelumnya kamu sudah setuju! Atau, apakah kamu berubah pikiran?" tanyanya dengan nada tenang namun menuntut jawaban. "Tidak! Aku tidak berubah pikiran," jawab Sofia cepat, kepalanya menggeleng dengan yakin. Dalam benaknya, Sofia menyadari konsekuensi jika ia mencoba mundur dari kesepakatan ini. Pria misterius di hadapannya pasti akan meminta kembali uang yang telah dikeluarkan untuk melunasi hutangnya p

    Last Updated : 2024-01-04
  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab.10 Berbelanja di Mall

    "Hah. Mas Alvian?" Tatapan Sofia terpaku pada pemandangan yang mengiris hatinya. Sepasang kekasih yang telah menghancurkan kehidupannya berjalan beriringan, jemari mereka saling bertaut mesra seolah mengejek luka yang masih menganga. Rasa sakit merambati dadanya seperti aliran listrik. Hingga detik ini, Sofia masih sulit mempercayai pengkhianatan Alvian. Namun begitulah hidup—penuh kejutan tak terduga yang terkadang datang sebagai pelajaran pahit. Beruntung, kedua sosok itu terlalu sibuk dengan dunia mereka sendiri hingga tak menyadari keberadaan Sofia. Mereka berjalan dengan tawa riang dan wajah berseri, tanpa setitik pun penyesalan atas luka yang telah mereka torehkan. "Dasar jahat! Lihat saja, suatu hari nanti aku akan membalas perbuatan kalian!" gumam Sofia, rahangnya mengeras menahan amarah. "Sebaiknya, alihkan pandanganmu. Tak ada gunanya kamu terus memandanginya. Itu hanya akan membuat hatimu semakin hancur!" Reyfaldi berkata dengan tenang, sumpit di tangannya masih dengan

    Last Updated : 2024-01-05
  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab.11 Mulai Perawatan

    Sesaat setelah pintu dibuka oleh pelayan wanita yang berdiri di samping pintu, terlihat sebuah ruangan modern dengan peralatan medis canggih dan tempat tidur pasien yang tertata rapi. "Reyfaldi?!" sapa seorang wanita cantik berjas putih yang duduk di balik meja kerja elegannya. "Hai, Tamara," balas Reyfaldi dengan senyum hangat yang jarang terlihat. Keduanya berjabat tangan dengan akrab. Sofia memperhatikan perubahan ekspresi Reyfaldi—pria yang biasanya dingin dan hemat senyum kini tampak berseri-seri. Matanya memancarkan keramahan yang belum pernah Sofia lihat sebelumnya. "Oya, kenalkan, teman saya," ucap Reyfaldi sambil mengarahkan tangannya pada Sofia. "Sofia!" "Hai, Sofia. Saya Tamara. Tetangga Reyfaldi ketika kami tinggal di Amerika. Ada yang bisa saya bantu?" tanya wanita cantik itu dengan keramahan profesional. "Buatlah dia menjadi langsing dan lebih cantik lagi," pinta Reyfaldi. "Oh, gampang! Itu hal yang sangat mudah," jawab dokter cantik itu dengan senyum meyakinkan.

    Last Updated : 2024-01-05
  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab.12 Kembali Bekerja

    Tanpa sengaja, kaki Reyfaldi tersandung ujung ranjang, membuatnya terjatuh menimpa sesuatu yang terasa lembut. Dalam sekejap, lampu di kamar menyala kembali. Matanya terbelalak melihat Sofia yang kini terbaring di bawah tubuhnya. Tanpa diduga, bibir mereka bersentuhan dalam ketidaksengajaan yang mengejutkan. "Lepaskan!" pekik Sofia sambil mendorong tubuh kekar pria tampan itu. Reyfaldi segera bangkit dan berdiri dengan tergesa-gesa. "Ma-Maaf. Saya benar-benar tidak sengaja," ucapnya gugup. Sofia terdiam. Ia duduk dengan raut wajah yang menyiratkan kemarahan. Reyfaldi yang salah tingkah merasa sangat malu. Ia langsung berpamitan dan bergegas keluar kamar. "Huh. Bisa-bisanya dia mengambil kesempatan dalam kesempitan," umpat Sofia. Namun, bayangan kejadian yang baru saja terjadi kembali berkelebat dalam benaknya. Sentuhan bibir yang hangat dan hembusan napas pria tampan itu masih terasa begitu nyata. "Argh. Mengapa aku malah membayangkannya lagi? Sudah-sudah!" monolognya sambil mengib

    Last Updated : 2024-01-06
  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab.13 Bertemu Pengacara

    "Loh, mengapa mereka malah membubarkan diri?" Suasa kantor terasa berbeda pagi itu. Para karyawan yang biasanya menyapa Sofia dengan senyum ramah kini justru membuang muka saat berpapasan dengannya. Tatapan mereka tajam menusuk, seolah kehadirannya menjadi hal yang tidak diinginkan lagi di tempat itu. Sorot mata mereka menyiratkan ketidaksukaan yang nyata. Beberapa bahkan tidak segan melontarkan sindiran pedas yang menggores hatinya. "Sebelum bergaya, pastikan dulu kalau kita tidak punya utang!" Seru salah satu karyawan diiringi suara gelak tawa karyawan yang lainya. Sofia menghela napas berat, menundukkan kepala tanpa berminat membalas sindiran yang ditujukan padanya. Ia mempercepat langkahnya menuju ruang Office, berusaha mengabaikan tatapan tajam yang mengiringi setiap langkahnya. Setibanya di ruangan, wanita bertubuh gempal itu segera duduk di meja kerjanya. Jemarinya menekan tombol CPU, mengaktifkan komputer yang beberapa hari ini seolah diabaikan. Tumpukan pekerjaan yang te

    Last Updated : 2024-01-07
  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab.14 Menandatangani Surat Perjanjian

    Reyfaldi menatap Sofia yang hanya diam mematung, pandangannya kosong menembus lembar perjanjian di genggamannya. Kerutan samar muncul di kening pria itu, menandakan kegelisahannya. "Kenapa? Apakah kamu ragu dan berubah pikiran?" tanya Reyfaldi, suaranya tenang namun penuh selidik. Mendengar itu, Sofia tersentak dari lamunannya. Ia mengerjapkan mata beberapa kali, seolah baru tersadar dari alam bawah sadarnya, lalu menoleh ke arah Reyfaldi. "Apa? Tadi kamu bicara apa?" tanyanya, masih setengah linglung. "Mengapa malah melamun? Apa kamu berubah pikiran?" "Oh. Tidak! Tentu saja aku tidak berubah pikiran! Disini ya, tandatanganya?" Sofia menunjuk bagian materai yang tertempel pada dokumen, jemarinya sedikit gemetar. "Betul, Bu!" sahut pengacara itu, mengangguk mantap. Tanpa keraguan yang terlihat, Sofia membubuhkan tanda tangannya di atas materai tersebut. Goresan penanya tegas, menegaskan keputusan final yang telah diambilnya. Reyfaldi kemudian mengikuti, membubuhkan tanda tanganny

    Last Updated : 2024-01-08

Latest chapter

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 114

    "Mbooook ...!" Teriak Ella memecah keheningan. Mbok Nah segera berlari menghampiri Ella. Ia kaget melihat cairan yang sudah tergenang di kaki Sofia. "Nona ... Anda akan melahirkan?!" "Segera hubungi Reyfaldi! Aku akan membawa Sofia kerumah sakit bersalin!" titah Ella panik. Dengan panik. Wanita itu segera memboyong Sofia masuk ke dalam mobil peninggalan orang tua Sofia yang terparkir di halaman rumah Reyfaldi. Kemudian, Ella menyalakan mesin mobil dan melajukan mobilnya menuju rumah sakit bersalin tempat Sofia memeriksakan kehamilannya. Untungnya, wanita yang sempat menjadi pengemis itu sudah ahli dalam mengemudikan mobil. Sehingga, tak membutuhkan waktu yang lama untuk Sofia bisa tiba di Rumah sakit. Ella berlari ke bagian administrasi. Untung saja saldo di rekeningnya terisi uang hasil penjualan beberapa hari kebelakang. Sekitar 10 juta Ella melakukan deposit di rumah sakit tersebut. Tim medis segera bertindak dengan cepat. Sofia ditangani dengan sangat baik di rumah sakit

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 113

    Sofia keluar dari ruangan tak layak huni tersebut. Ia menyeka air mata di pipi kemudian berbicara dengan Reyfaldi sambil berbisik."Sayang ..., bisa tolong Paman Danu? Aku sangat tidak tega melihatnya," ucap Sofia seraya menitikan air mata. Reyfaldi kemudian menyeka air di pipi Sofia dengan lembut. "Tentu, Sayang. Saya akan segera memanggil ambulace." Sofia mengangguk dan tersenyum haru. "Terima kasih, Sayang." Tak lama berselang, sebuah mobil ambulance tiba di depan jalan. Tim medis segera membawa Danu ke rumah sakit untuk diperiksa. Ella masuk dan duduk di dalam ambulance. Sedangkan Sofia bersama Reyfaldi mengikuti dari belakang. Setibanya di rumah sakit, Reyfaldi segera memesan kamar kelas VVIP, yaitu kamar termahal yang tersedia di rumah sakit tersebut. Danu segera ditangani oleh tim medis. Beberapa pengecekan dilakukan oleh dokter. Beruntung, bukan penyakit berbahaya yang diderita oleh Danu. Melainkan hanya asam urat namun cukup akut. "Sofia ... ruangan ini pasti sangat mah

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 112

    "Bibi Ella?" Wanita yang tengah hamil besar itu beringsut mundur kemudian berbalik badan dan pergi meninggalkan Ella di ruang tamu. Ia merasa sangat benci pada Bibinya itu. Namun, Reyfaldi langsung mencekalnya. "Ayolah, Sayang ... bukankah tadi kamu berniat akan memaafkannya," bujuk Reyfaldi. "Tuhan saja pemaaf, apagi kita yang hanya sebagai hamba," tambahnya lagi. Sofia termenung beberapa saat. "Baiklah ..., aku akan menemuinya!" Wanita bertubuh besar itu kemudian berbalik badan dan melangkah kembali ke ruang tamu. Ia menjatuhkan bokongnya dengan pelan di atas sofa. Sedangkan Reyfaldi memilih untuk menunggu di dalam kamar, tak ingin mencampuri urusan bibi dan keponakan itu. "Sofia ... akhirnya kamu mau menemuiku." Mata wanita itu berkaca-kaca. "Aku benar-benar minta maaf atas perbuatanku dan Paman Danu. Kami melakukannya karena sangat terdesak. Pada saat itu, kami selalu diancam oleh debt collector. Sehingga kami merasa stress dan gelap mata. Tidak ada cara lain bagi kami selai

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 111

    Pria yang menjabat sebagai CEO itu membungkuk lalu mendaratkan kedua tangannya di lengan bagian atas Alvian. Kemudian, mengangkat tubuh itu ke atas. "Jangan lakukan itu. Kamu tidak perlu bersimpuh di hadapanku!" Lagi-lagi, Alvian berucap terima kasih pada Reyfaldi. Pun juga dengan wanita tua yang sedari tadi berdiri di sana. Ia meminta maaf dan mengucapkan banyak terima kasih pada Reyfaldi. "Mulai minggu depan. Kembalilah ke perusahaan. Jadilah kepala produksi yang tidak akan mengecewakan saya lagi!" tutur pria tampan itu. Kepala yang semula menunduk, langsung terangkat wajahnya. "Apa?! Apa aku tidak salah dengar, Rey?" Reyfaldi tersenyum sekilas. "Bekerjalah lebih giat, agar kehidupan anakmu terjamin!" Alvian menyatukan kedua telapak tangannya seolah berterima kasih pada Reyfaldi. "Aku akan berusaha jadi karyawan terbaik. Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang kamu berikan, Rey!" Pria yang mengenakan kemeja hitam itu berpamitan. Ia berniat segera pulang karena mengingat

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 110

    Alvian bergegas naik ke dalam mobil milik tetangganya yang menawarkan bantuan padanya. "Maaf, pak. Saya menjadi merepotkan," ucapnya pada Bapak pemilik mobil. "Tidak sama sekali, Pak." Ambar tidak mengetahui kejadian yang terjadi semalam pada anaknya itu. Ia mengira, selama Clara bekerja menjadi LC karaoke, rumah tangga Alvian baik-baik saja. Bagai tersambar petir, tiba-tiba saja wanita tua itu mendengar kabar jika menantu kesayangannya itu kecelakaan bersama pria lain secara mengenaskan. Dan yang paling membuatnya merasa tercengang adalah berita tentang perselingkuhannya bersama pria beristri. Tak banyak berkata. Di dalam perjalanan, mereka hanya terdiam. Ambar dan Alvian masih merasa sulit untuk memahami apa yang tengah terjadi. "Kamu harus menjelaskan banyak hal pada ibu, setelah ini!" cetus ambar. Setelah menempuh perjalanan selama dua jam. Akhirnya mereka sampai di rumah sakit yang dituju. Alvian dan Ambar melangkah dengan sedikit keraguan dan ketakutan. Mereka merasa tida

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 109

    Keributan yang terjadi di kediaman Alvian membuat para tetangga penasaran. Beberapa warga mengintip dari balik jendela menyaksikan pertengkaran yang terjadi. Ketua RT dan beberapa warga di pemukiman itu langsung menghampiri rumah Alvian untuk mencari tau dan melihat keadaan Alvian. Namun, mereka dikagetkan oleh suara teriakan Alvian yang menyatakan bahwa dirinya ingin mati. Segera, mereka menerobos masuk ke dalam rumah Alvian tanpa permisi. Melihat Alvian yang telah siap menghujamkan pisau ke dadanya. Sontak, salah satu warga berteriak. "Hentikan!! Kamu tidak boleh melakukannya!" Alvian otomatis membuka matanya. Salah satu warga yang datang langsung menyambar pisau yang berada di dalam genggaman tangan Alvian. Kemudian, meyadarkan lelaki itu dari tindakan bodohnya. Alvian menangis tak terkendali. "Tenang ... tenangkan diri anda, Pak Alvian. Beberapa orang warga mengelus pelan punggung Alvian. Sementara, satu orang lainnya mengambil segelas air minum lalu meminumkannya pada Alvian

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 108

    "Sofia?!" Ella menatap lekat Sofia. Penyesalan langsung menyeruak di hatinya. "Maafkan Bibi, Sofia ...."Tatapannya berpindah pada bagian perut Sofia yang sudah dalam keadaan hamil besar. "Kamu sudah hamil?! Akhirnya kamu hamil juga, Sofia!" tatapnya sayu. "Dimana Alvian?" Wanita berusia 47 tahun itu mengedarkan pandang. Ia melihat sosok pria tampan berperawakan atletis dan terlihat kaya berdiri di dekat Sofia. "Mengapa kamu tidak bersama Alvian?" tanya Ella. Sedari tadi Sofia tak mengeluarkan sepatah kata pun. Jantungnya berdegup kian kencang karena menahan emosi.Ella memegang tangan Sofia. Namun, Sofia menghempaskannya dengan kasar. "Jangan sentuh aku!" bentaknya. Reyfaldi mendekat. "Maaf, Anda siapa?" tanyanya pada Ella. "Saya Ella, Bibinya Sofia!" jawabnya dengan nada bergetar. "Kamu, siapa?" tanya Ella balik. "Sudah! Tidak usah pedulikan dia. Dia bukan Bibiku. Aku sama sekali tidak mengenalnya!" sergah Sofia seraya mendelik.Sofia kemudian menarik lengan Reyfaldi untuk ma

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 107

    "Pagi, sayang ... hari ini jadi, kan?" tanya Sofia pada lelaki yang baru saja membuka matanya. "Iya, Sayang!" jawab Reyfaldi dengan suara khas bangun tidur. Hari ini, Sofia berniat berbelanja kebutuhan persiapan untuk kelahiran bayinya. Sebuah kamar khusus untuk bayi akan ia persiapkan. Yaitu, kamar bekas Sofia sewaktu pertama datang ke rumah tersebut. "Lihat, Sayang ... aku ingin seperti ini interiornya." Tunjuk Sofia pada layar ponselnya memperlihatkan gambar ruangan bayi yang bernuansa white soft blue.Perkiraan Dokter, bayi yang tengah di kandung oleh Sofia adalah berjenis kelamin laki-laki. Sesuai dengan harapan Reyfaldi yang sangat menginginkan anak laki-laki agar dapat melanjutkan perusahaannya. "Baiklah, Sayang. Saya akan segera menghubungi jasa interior agar bisa secepatnya selesai."Reyfaldi langsung meraih ponselnya dan menghubungi jasa interior. Ia meminta agar secepatnya dilakukan renovasi sesuai dengan permintaan Sofia. Mengingat waktunya sudah tidak banyak lagi. Se

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 106

    Wanita pelakor itu terbelalak. Ia langsung berjalan mendekati Sofia. Namun, wanita yang tengah hamil besar itu langsung berbalik badan mencoba menghindar dari Clara. Tapi, wanita jalang itu malah mengejar Sofia. "Sofia ... aku mohon jangan katakan ini pada Alvian!" Jalang itu terus memohon dengan wajah memelas. "Tenang saja! Lagi pula, itu bukan urusanku!" ucap Sofia dengan raut dingin tak peduli. Clara menoleh pada Reyfaldi. Pria yang menundukan wajahnya itu hanya diam mematung. "Pak, Reyfaldi ... tolong jangan-," "Siapa ini?" pangkas pria yang bersama Clara. Mendengar suara bariton dari balik badannya, mata wanita perusak rumah tangga orang itu langsung membola dengan sempurna. Cepat, ia berbalik badan dan mengubah mimik wajahnya menjadi tersenyum manis. "O-ya, ini kenalkan temanku, namanya Sofia dan ini suaminya!" ujar wanita itu seraya mengarahkan tangannya pada Sofia dan Reyfaldi. Dengan senyum masam, keduanya mengulurkan tangan menyambut ajakan bersalaman pria tua yang be

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status