Share

Permintaan cucu

Pagi itu, aroma nasi goreng yang harum memenuhi ruang makan keluarga Calvin. Asih tersenyum melihat Calvin menikmati sarapan bersama kedua orang tuanya yang selalu sibuk pergi ke luar negeri. Meskipun kedua orang tua Calvin sibuk, mereka berdua selalu berusaha meluangkan waktu untuk berkumpul bersama.

Visha yang sedang membantu Asih, tersenyum tipis saat Calvin menatapnya. Tatapan Calvin yang hangat membuat pipinya merona.

“Visha!” panggil Asih.

Visha tersentak, gugup. “Ah, iya Bu. Ada apa?” tanyanya.

“Sha, apa kamu menyukai Den Calvin?” Asih bertanya dengan lembut, namun ada kekhawatiran tersirat dalam suaranya.

Visha terdiam sejenak, jantungnya berdebar kencang. “Tidak Bu,” jawabnya pelan.

“Sayang, kita harus sadar diri. Den Calvin dan kita jauh berbeda. Ibu tidak mau kamu sampai dihina dan terluka karena status kita yang berbeda,” ujar Asih, suaranya sedikit bergetar.

Visha mengangguk, matanya berkaca-kaca. “Visha mengerti, Bu.”

“Syukurlah, maafkan Ibu ya?” Asih mengusap le
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status