Share

Positif

Penulis: Tere Bina
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-24 05:45:46
"Aku gak papa!" Aku berusaha menjauhkan diri dari Andra. Namun belum sepenuhnya bebas dari pegangan Andra, mendadak aku hampir kembali hendak jatuh. Untungnya Andra segera menahanku. Kalau tidak, sudah pasti aku jatuh dan mengenai Toar.

"Kamu sakit?" Pertanyaannya terdengar dingin, persis Inder. Namun mengandung kekhawatiran.

"Sepertinya iya!" jawabku loyo.

Selanjutnya tidak ada suara dari Andra. Entah kenapa kepalaku tanpa disengaja tiba-tiba bersandar ke bahu kekar Andra.

Kepalaku terasa berat.

"Kamu mau ke kampus?"

Aku menganggukkan kepala sebagai jawaban. Ingin berucap saja entah kenapa aku sangat lemah. Dan posisi kepalaku masih ada di bahu Andra. Enggan menariknya rasanya. Lagian, Andra membiarkannya.

"Kalau begitu bareng aku saja, kebetulan searah!"

Aku tak menolak tawaran Andra, sebab kepalaku terasa berat dan pandanganku kabur. Serasa tak kuat untuk berjalan.

Entah kenapa diri ini. Mulai dari semalam terasa lemah.

*****

Setelah sampai parkiran kampus, aku tak langsung kelua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Walau Tak Seindah Mantanmu (Sentuh Hatiku, Hubby)   Sikap Andra

    Aku semakin termenung saat mengetahui kalau hasil testpack ku menunjukkan positif.Aku benar-benar bingung saat ini. Kenapa aku bisa ceroboh dan tak memikirkan hal ini sebelumnya?Kenapa? Kenapa, kenapa aku bisa hamil disaat hubunganku dengan Inder semakin memburuk. Inder sibuk dengan mantannya, dan aku….Aku tersenyum miris. Aku yakin, sekalipun Inder tahu aku hamil, ia tak akan peduli dengan itu. Dalam hidupnya hanya ada Cleo, Cleo dan Cleo.Dia mana peduli dengan anaknya yang ku kandung.Ah, miris sekali nasibku. Mengandung di saat suami lagi asyiknya berselingkuh. Dengan mantannya lagi.*****"Serius, Mbak hamil?" Inggit tampak terkejut saat aku mengatakan pada Inggit kalau hasil test pack ku positif.Sepulangnya kuliah, seperti biasa, aku tak langsung pulang. Melainkan kali ini aku menemui Inggit di cafe yang berada tepat di samping bank ia bekerja.Aku ingin curhat dan minta pendapat pada Inggit. Aku tak mampu menahan perasaanku sendirian.Aku mengangguk sebagai jawaban dari p

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-25
  • Walau Tak Seindah Mantanmu (Sentuh Hatiku, Hubby)   Jauhi Andra

    "Lepaskan aku, Mas!" Aku masih berusaha melepaskan diri dari Andra, namun pria itu tambah semakin kuat menahanku."Lebih baik jangan, Din. Kau akan sakit jika melihatnya," ucap Andra, bersikukuh melarangku untuk menoleh ke belakang, melihat Inder dan Cleo.Kenapa Inder menyakitiku dengan cara bermesraan seperti ini?Ah, ini memang salahku. Seharusnya aku tak mendengarkan saran Inggit, dan tak seharusnya aku datang ke kantor Inder untuk menemuinya.Bukan mendapatkan apa yang aku inginkan,alah dapat sakit hati."Mari kuantar kau pulang!" ucap Andra."Tidak, aku ingin bertemu Inder." Aku menarik diri dari pria gagah nan tampan di depanku itu. Namun tanganku masih ditahan olehnya. Hingga aku tak dapat berkutik."Kenapa wanita seperti kamu harus b*doh, Din? Sangat disayangkan." Andra terdengar membentak dan pandangan lekat menatapku."Iya, aku b*doh. Puas kamu!" Aku balas membentaknya. Entah kenapa aku juga ikutan emosi. Padahal aku lagi kesal sama Inder.Andra sesaat tercengang, masih d

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-26
  • Walau Tak Seindah Mantanmu (Sentuh Hatiku, Hubby)   Peringatan Cleo

    Tubuhku semakin hari semakin melemah saja. Apalagi aku mengalami morning sicknes yang hebat.Kuliah pun tak begitu konsen. Benar ternyata, kehamilan ini mengganggu belajarku.Aku bener-bener lemes. Apalagi tadi pagi perutku gak isi apa-apa.Sedihku bukan disini, tapi disaat aku sakit karena kehamilanku, tak ada satupun orang yang memberikan perhatian atau semangat.Memberitahu Inder pun percuma, ia sibuk dengan mantannya. Lalu untuk apa aku memberitahunya, toh dia belum tentu juga mau menerima anak ini.Ah…miris sekali nasibku. Tahu begitu dulu aku gak melakukan ini. Tak menikah dengan Inder. Tak membuat status Facebook yang isinya tentang pengumuman cari jodoh yang bisa membayar kuliahku.Ah, kenapa penyesalan selalu datang bersusulan saja.Setelah selesai dengan kelasku hari ini, aku segera menuju parkiran, ingin cepat-cepat pulang. Rasanya ingin tiduran saja.Kehamilanku benar-benar membuatku lemah, anak ini begitu menyebalkan seperti ayahnya.Dengan jalan sempoyongan, aku terus me

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-27
  • Walau Tak Seindah Mantanmu (Sentuh Hatiku, Hubby)   Dijemput Inder

    Setelah selesai bicara dengan Cleo, aku langsung pergi, lalu melanjutkan langkahku yang ingin ke parkiran. Menunggu jemputan taksi langgananku.Aku termenung, memikirkan kata-kata Cleo tadi. Jadi benar dugaanku pada Inder, kalau ia akan menceraikan aku setelah ia mendapatkan apa yang ia mau. Lalu….Aku bisa apa? Aku hanya bisa sedih dan menyesali keputusanku sendiri. Kenapa dengan hati ini. Kenapa harus mencintai Inder, pria yang jelas-jelas hartnya masih terpaut pada mantannya. Yang nantinya mereka akan tetap menikah.Dan kenapa aku harus segalau ini. Kenapa aku sudah tak mementingkan uang yang Inder berikan dan bayaran semesterku juga. Kenapa aku mendadak selemah ini. Kemana semangatku yang berkobar saat aku ingin meraih cita-citaku. Kenapa malah tergantikan dengan semangat cintaku pada Inder."Dinar!"Aku yang duduk di kursi panjang yang ada di parkiran segera mendongakkan wajah tatkala mendengar suara Andra.Dan benar saja. Pria berpakaian jas rapi tersebut berdiri di depanku. M

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-28
  • Walau Tak Seindah Mantanmu (Sentuh Hatiku, Hubby)   Semua Pria Tampan Aku Suka

    "Kamu kenapa tadi?" tanya Inder saat dalam perjalanan."Kapan? Yang mana?" tanyaku, malas. Sambil bersandar ke jok mobil."Tadi saat mau terjatuh, itu bukan akal-akalan kamu saja 'kan, biar di peluk Andra!" tuduh Inder. Sekilas melirikku sengit, sebelum akhirnya kembali fokus menatap ke depan.Aku memutar bola mata, malas. Tak menggubris tuduhan Inder. Gak penting juga buat dibahas.Lagian, tumben mau jemput. Apa mungkin karena suruhan Papa? Sepertinya. Mungkin ada syarat baru untuknya. Dih, menyebalkan."Jawab!" Suara Inder terdengar nyaring memekakkan telinga, sekilas melirikku dengan masih tatapan sengit."Tak penting!" Aku cuek. Membuang pandangan keluar jendela mobil. Aku pikir lebih baik menatap keluar daripada menatap wajah pria pemuja mantan itu.Dan entah kenapa, sekarang aku mulai malas bicara dengan Inder. Tepatnya setelah mengetahui semuanya apa yang ia lakukan itu tak tulus, hanya ingin segera mendapatkan apa yang ia inginkan.Dan aku juga yakin, kali ini ia menjemputku

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-29
  • Walau Tak Seindah Mantanmu (Sentuh Hatiku, Hubby)   Aku Ingin Cerai

    "Termasuk diriku berarti!" Inder menatapku serius. Sedangkan, kukedipkan mata berkali-kali. "Untukmu pengecualian." Aku berbohong. Padahal iya, bahkan Inder orang pertama yang membuat aku jatuh cinta. Ah, entahlah…."Kenapa?""Kau tak tampan!"Inder tak membalas lagi. Ia kembali menatap layar Hp ku yang masih ia pegang. Jari jempolnya bergerak cepat seperti melakukan sesuatu pada benda pilih milikku itu."Hei, apa yang kamu lakukan!" Aku merampas Hp ku saat mencurigai Inder melakukan sesuatu. Awalnya tak berhasil, pria itu menahan tanganku, namun dengan kegigihanku, akhirnya berhasil aku rebut Hp-ku."Sudah aku buang nomor Andra, bahkan sudah aku blokir juga," jawab Inder  tanpa d0sa."Kamu…." Saking geramnya, aku sampai tak tahu mau ngomong apa sama itu pria."Kenapa kamu laku

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-30
  • Walau Tak Seindah Mantanmu (Sentuh Hatiku, Hubby)   Pasrah Tapi Tak Rela

    Inder menatapku lama, tanpa sepatah kata yang keluar dari mulutnya.Aku menundukkan wajah. Mendadak jadi takut sendiri. Namun aku tak menyesali kata-kataku. Aku yakin dengan apa yang telah aku ucapkan barusan adalah benar, bisa jadi yang terbaik untukku.Aku mengatakan ingin cerai bukan tanpa memikirkan sebelumnya.Semalaman aku telah berpikir. Mencari jalan keluarku sendiri. Dan hasilnya memang aku harus cerai. Lagian, untuk apa bertahan jika itu menyakitkan."Apa karena pertengkaran kita semalam, hingga kau ingin pisah?" Aku mengangkat wajah sebentar saat Inder bersuara."Bukan!" jawabku, kembali menundukkan wajah.Sesaat hening, aku dan Inder sama-sama terdiamnya."Apa karena Cleo?" tanya lagi Inder.Aku tak lekas menjawab pertanyaan Inder. Salah satu penyebab utamanya memang itu, tapi ada lagi. Aku merasa tersakiti dalam pernikahan ini. Tepatnya saat aku mulai menyukai Inder. Lagi pula…benar kata Andra, disini yang untung banyak adalah Inder. Dia menang banyak.Dibalik kemenan

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-31
  • Walau Tak Seindah Mantanmu (Sentuh Hatiku, Hubby)   Inder Licik

    "Duh, ngenes banget sih jadi Mbak." Inggit menatapku dengan iba. Segera kusudahi air mataku yang mengalir dengan sendirinya. "Tapi Kenapa, sih, Mbak, tak mau memberitahukan suami Mbak aja?" Inggit tampak heran campur gereget."Gak, Git, percuma dia tahu, malah nanti anak ini akan dianggapnya sebagai penghalangnya untuk bersatu dengan Cleo. akan menambah sakit padaku nantinya. Udahlah Inder tak menyukaiku, aku tak kamu ia juga membenci anakku. Cukup aku yang ia benci.""Emang Mbak merasa Mas Inder membenci  Mbak?""Tak suka artinya juga benci, Git.""Gak gitu juga, Mbak," timpal Inggit."Terserah, Git. Yang penting, tak ada orang yang tahu tentang kehamilanku ini. Kecuali kamu. Aku gak akan memberitagu siapapun. Dan kamu jangan cerita Maslahku apalagi kehamilanku pada Emak. Nantiia jadi kepiran." "Lal

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-01

Bab terbaru

  • Walau Tak Seindah Mantanmu (Sentuh Hatiku, Hubby)   Cinta Tanpa Warna

     Setelah habis beper-baperan karena kalimat Inder yang mengatakan kalau memang hanya aku jodohnya, aku menatap Inder untuk meyakinkan perkataannya. Namun, ia hanya menaik turunkan alisnya."Sudah jelas, kan, sekarang alasanku apa?" Dia melipat tanga di dada sambi menaikkan satu kakinya ke lutut."Apa?" Aku masih tak paham. Tepatnya pura-pura tak paham, sih."Sekarang perasaan kira sudah impas. Sama seperti kamu," ucapnya tenang."Memang apa perasaanku?" Aku melipat tangan menirukan gaya Inder saat ini sambil menatapnya dengan sebelah alis terangkat."Gak tau. Yang aku tahu kamu mau menikah denganku sebab uang."Aku terdiam sejenak. Antara ingin mengaku dan tidak pada Inder. Malu gak, ya? Andaikan aku mengaku pada Inder kalau aku suka dia. Bahkan cinta dia suda lama, sebelum kami menikah.

  • Walau Tak Seindah Mantanmu (Sentuh Hatiku, Hubby)   Ah, Aku Baper!

    "Tadi kamu bilang apa?" tanyaku sambil melirik Inder, untuk meyakinkan pendengaranku tak salah."Apa? Gak ada!" elak Inder sambil menjalankan mobil."Itu tadi, yang aku cemburu!" ingatku, siapa tahu ini pria punya penyakit amnesia mendadak.Inder tak menggubris ucapanku, malah ia memasang kaca mata, terlihat santai seakan tak mendengar pertanyaanku. Padahal jelas-jelas pertanyaanku begitu jelas dan cukup nyaring. Hanya saja Inder cuek. Malu kali. Setelah tak sengaja bilang cemburu."Cie, yang cemburu, ehem!" Entah kenapa aku suka dan ingin sekali untuk menggoda pria sok jaim itu kali ini."Coba, dong, ulang sekali lagi, aku cemburu gitu!" tuntutku. Ah, kemaruk banget emang aku. "Tadi kurang jelas aku dengarnya!" pintaku. Kembali Inder tak menggubrisku. Tapi gak masalah, aku suka itu, lama-lama aku terbiasa dengan sikapnya. Kesel-kesel gemes gitu. Tapi aku cinta."Mas Inder ….""Bisa diem, gak? Jangan mancing-mancing saya, kamu itu gak bisa diapa-apain!"Hah! Maksudnya? Aku melongo m

  • Walau Tak Seindah Mantanmu (Sentuh Hatiku, Hubby)   Aku Cemburu

      Setelah 20 menit kemudian, Dokter Mekka, dokter kepercayaan keluarga Inder yang bekerja sudah bertahun-tahun lamanya tersebut masuk kedalam kamar dengan membawa tas.Dokter Meka langsung memeriksaku. Setelah duduk di pinggir ranjang."Nyonya  gak minum vitamin yang kemarin saya kasih? Untuk mengurangi sensitif bau yang Nyonya rasakan yang mengakibatkan Nyonya  terus ingin mual," tanya Dokter Meka. Menatapku penuh kelembutan."Udah, kok, Dok, cuman gak ngefek!" jawabku sambil duduk dari posisi tidurku. Setelah diperiksa Dokter Mekka."Kok bisa, ya? sedikitpun tak ngefek?" tanyanya lagi dengan raut heran. "Tidak, Dok!" jawabku sambil menggelengkan kepala."Emhhh … apa ada hal lain yang bisa ngilangin sensitif baumu?" tanya lagi Dokter Meka. Tampak sedang berpikir.Aku

  • Walau Tak Seindah Mantanmu (Sentuh Hatiku, Hubby)   Membuat Inder Kesal (Ini Sala Anakmu?

    Aku mengusap-usap perutku yang mulai membuncit di usia kandunganku yang sudah lima bulan lebih ini."Bisa tidak, kamu gak usah mandi dulu!" Inder yang baru masuk kamar sepulang dari kantornya, dan membuka jasnya tampak terkejut dengan permintaanku.Inder menatapku dengan ekspresi anyep. Cukup lama Inder  menterengin wajahku, membuatku tak nyaman dan menyesali ucapanku barusan. Hingga beberapa detik berlalu, Inder masih saja menatapku dengan raut heran. Aku menelan saliva. Benar-benar menyesali permintaanku.Selanjutnya, tanpa berkata, Inder meraih handuk dan masuk ke kamar mandi. Aku mengusap dada, terasa lega tak mendapatkan perkataan yang nyelekit dari Inder  atas permintaan anehku tadi. Iya, aneh memang. Jelas-jelas Inder tak bisa hidup tanpa mandi. Selama aku hidup dengannya saja entah berapa kali aku menjumpai ia seharinya mandi ban

  • Walau Tak Seindah Mantanmu (Sentuh Hatiku, Hubby)   Status Sosmed

    Hening ….Selama dalam perjalan menuju pulang, aku dan Inder hanya diem-dieman. Tepatnya Inder saja yang diam. Sebenarnya sedari tadi aku sudah jenuh dengan keheningan ini. Aku tidak suka keheningan saat sedang bersama seseorang. Aku maunya ngobrol atau cerita.Saat Inder memergokiku tengah duduk bersama dengan Andra, aku kira ia bakalan marah atau apapun, tak tahunya ia hanya menyuruhku masuk kedalam mobil. Itu pun hanya melalui bahasa isyarat saja, bukan tanpa kata-kata atau perintah dengan sengit seperti biasanya.Inder tidak marah, namun sikapnya yang pria itu tunjukkan padaku lebih dari kemarahannya. iya, aku merasakan itu.Sikap diam Inder bukan mengatakan kalau ia tidak marah, melainkan perasaan ia sedang tidak baik-baik saja. Lambat laun, sedikit demi sedikit aku sudah memahami karakter Inder. Diamnya Inder menandakan bahwa ia sedang marah. Sedangkan jika dia banyak omong maka kebalikannya.Inder memang sedikit berbeda dengan pada umumnya. Ia lebih suka diam saat ada masalah,

  • Walau Tak Seindah Mantanmu (Sentuh Hatiku, Hubby)   Rasa Yang Terlambat

    Saat aku melangkah ke parkiran untuk menunggu jemputan Inder, mataku menangkap sosok Andra yang lagi duduk di kursi biasa aku duduk di sana.Andra tersenyum ke arahku. Duh …mendadak bingung, dilema juga. Di satu sisi aku ingin menghampiri Andra. Dia baik dan gak seburuk yang Inder kira dan selalu katakan padaku. Andra justru sering membantu dan perhatian padaku tanpa pamrih.Tapi di sisi lain aku takut akan pesan Inder tadi pagi. Yang berpesan bahkan dengan sangat menekan untuk tidak mendekati pria saudara tirinya itu."Gak papa, kok, Din, sini aja. Aku gak macam-macam, kok!" ujar Andra seakan tahu isi hatiku.Aku nyengir merasa malu. Bak maling yang sedang ketangkap basah. Ragu-ragu aku melangkah mendekati kursi tempat di mana Andra tengah duduk dengan tenang di sana."Aku cuman mau mengembalikan ini." Andra menyodorkan sebuah map dan amplop coklat setibanya aki di hadapannya.Aku mengernyit. "Apa ini?" tanyaku sambil menerima Map yang disodorkan Andra."Itu milik Inder suami

  • Walau Tak Seindah Mantanmu (Sentuh Hatiku, Hubby)   Penjelasan Cleo

    Pagi setelah sarapan, Aku langsung pergi ke kampus dengan diantar Inder.Ada rasa senang di hati diantar olehnya. "Ingat…jangan dekat-dekat atau menemui Andra lagi!" pesan Inder saat aku hendak membuka pintu mobil, sebab dia mana pernah berinisiatif untuk membuka pintu mobil buat istrinya yang lagi hamil ini.Kalah sama Andra emang. Padahal dia bukan suamiku."Kenapa?" Nada pertanyaanku terdengar ketus."Kamu lagi hamil!" Nada Inder tak kalah ketusnya.Hah! Apa hubungannya coba? Hamil sama ketemu Andra. Aneh banget. "Dia bukan pria baik-baik, nanti anakku nurun dia." Inder  melirik perutku yang masih rata. Hanya sekilas, selanjutnya ia kembali membuang pandangan. Aku segera membuka pintu mobil dan keluar.Inder langsung menjalankan mobilnya keluar dari area parkiran kampus setelah a

  • Walau Tak Seindah Mantanmu (Sentuh Hatiku, Hubby)   Rasa yang Tak Jelas

    Aku masih ternganga mendengar jawaban Inder bahwa ia sebenarnya tak suka Cleo. Lalu ...?"Aku hanya memaksakan diri ini untuk suka pada Cleo. Sekalipun Papa tak pernah merestui hubungan ku dengan Cloe. Aku lakukan itu hanya karena agar Ibu Yasmin memberikan kasih sayangnya padaku. Sesuatu yang tak pernah aku dapatkan. Hanya kasih sayang dari Papa saja yang aku dapatkan," jelas Inder seolah tahu isi pikiranku."Lalu kenapa kau membencinya? Membenci Papa Aleks?" tanyaku."Karena dia menikah lagi disaat Ibu Yasmin mengalami depresi. Sekalipun pernikahan itu atas permintaan Ibu Yasmin. Ibu menyuruh Papa menikah lagi sebab Ibu tak mau berperan sebagai istri dari Papa lagi. Ia hanya mau jadi istri di atas kertas saja."Benar-benar rumit ternyata kisah keluarga Inder. Aku kira orang kaya gak akan sepusing orang tak punya sepertiku. Sebab harus banting tulang untuk mencari uang. Bahkan aku harus rela menik

  • Walau Tak Seindah Mantanmu (Sentuh Hatiku, Hubby)   Gak Suka Cleo

    Meskipun aku tak ingin pulang dari rumah Emak, tapi melihat sikap Inder yang seperti benar-benar tak betah di rumah Emak, entah apa alasannya, akhirnya aku pun ikut dengannya. Pulang ke rumahnya. Tentunya setelah Inder pamit dan minta maaf sama Emak dan menjelaskan pada Emak juga adik-adikku bahwa semua masalah yang terjadi hanya sebuah kesalahan pahaman dan Inder tidak selingkuh dengan Cleo.Usai makan malam, aku berdiri di balkon kamar bersama Inder. Menikmati angin malam yang sejuk.Di sana, pria itu menjelaskan semua pertanyaanku yang tadi siang. Inder bilang, bahwa, ibunya Yasmin mengalami depresi saat ia kehilangan perusahaan dan beberapa bisnis lainnya. Semuanya dialihkan atas nama keluarga Cleo. Entah bagaimana caranya dia tak menjelaskan begitu detail.Inder dan Cleo sudah dari sejak SMA menjalin hubungan. Kata Inder, Cleo mendekati Inder hanya karena ada sesuatu yang ia incar, yaitu bisnis Ibu Yasmin.Ibu Yasmin dan Papa Aleks menikah bukan karena cinta, melainkan karen

DMCA.com Protection Status