Share

Ada Apa Dengan Mantan?

Penulis: Tere Bina
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-17 22:00:37

"Kenapa kau diam? Apa kau sudah menyadari kebodohanmu itu?" Mas An tampak mengejek.

Aku tak menggubris kata-kata Mas An, sibuk mengurusi diriku sendiri yang berusaha mengelap air mata agar pria tak sampai melihatnya. Dan lebih megejekku lagi.

Selain itu, aku juga sibuk menata hatiku yang sempat resah dan kecewa. Sebab aku di sini lebih banyak di manfaatin daripada memanfaati.

Inder benar-benat licik. Tapi….

Aku memang butuh uang untuk biaya kulihku, jadi aku tak bisa untuk mundur.

"Hei, kenapa kau diam saja. Apa kau sedang merenungi dan menyesali kebodohanmu itu?"

"Cukup! Kenapa kau selalu bilang aku bod0h!" Kali ini aku protes, sebab aku tak terima sedari tadi Andra selalu mengataiku bod*h. Siapa pun tak akan terima itu.

"Kenyataannya kamu memang bod*h!"

"Cukup! Hentikan! Kau bilang aku bodoh. Coba sekarang katakan. Dimana letak kebodohanku!" Suaraku meninggi, sekuat tenaga menahan emosi.

"Apa yang membuatmu mengataiku bodoh? Hah!"

"Kau jatuh cinta pada Inder!"

"Apa?" Aku memekik kaget dengan mata berkedip beberapa kali.

Andra tersenyum sinis, sekilas melirikku. Tampak mengejek.

"Kau menuduhku?"

"Jangan kira aku tak tahu kalau kau sudah jatuh cinta pada Inder." Andra menjawab cepat dengan masih senyuman sinis.

"Itulah kebod*hanmu. Jelas-jelas Inder mencintai kekasihnya, wanita di masa lalunya. Aku rasa kamu sudah tahu akan itu. Dan pasti sudah tau juga tentunya kalau Inder setelah mendapatkan semua harta yang ia inginkan dari Papah…." Andra tersenyum kecut sebelum melanjutkan kata-katanya.

"Sudah pasti ia akan membuangmu. Dan ia akan menikah dengan Cleo, sesuai rencana awalnya," lanjut Andra.

"Tapi—"

Kata-kataku terhenti saat secara tiba-tiba Andra mengerem mobilnya secara mendadak.

Sontak saja aku terkejut.

"Cepat turun dari mobilku!"

"Apa!"

Keterkejutanku bertambah saat Andra mengusirku dari mobilnya.

Andra menoleh ke arahku dengan tatapan tak bersahabat.

"Kau sudah sampai di kampus. Cepat turun!"

Aku segara menoleh ke arah luar jendela mobil. Dan benar saja aku sudah tiba di depan gerbang kampus.

Ngomong-ngomong, dari mana Andra tahu letak kampusku dimana?

Aku menoleh ke arah Andra. "Kamu—"

"Cepat turun!"

Aku menghembuskan nafas, berat. Sebelum ada kalimat usiran lagi, aku segera turun dari mobilnya, dengan kesal.

Si*l…pagi ini aku sudah dua kali mendapat usiran dari mobil. Pertama Inder, dan sekarang Andra.

Menyebalkan!

***

Aku pulang dari kampus dengan menggunakan taksi online. Dulu berharap banget, andaikan aku menikah, suatu saat nanti, aku pulang pergi ke kampus dengan diantar jemput oleh pasanganku.

Namun ternyata tidak. Pernikahanku tak berjalan dengan semestinya. Di sini aku tak bisa menyalahkan Inder, sebab ini memang murni kemauanku.

Saat aku ingin masuk ke dalam rumah, tak sengaja aku mendengar sebuah percakapan dari suara yang sangat familiar.

"Sudah berapa kali Papa ingatkan padamu, Inder! Jauhi wanita yang bernama Cleo!"

Kakiku yang awalnya lincah sontak saja terhenti saat mendengar suara Papa mertua yang tampak memperingati Inder.

"Aku sampai membuat syarat agar kau menikahi perempuan lain agar kau tak lagi berhubungan dengan wanita itu, tapi kau dengan kurang ajarnya membawa wanita itu ke rumah ini."

"Ini rumahku!" Terdengar Inder menyela.

Aku tak berani masuk. Aku tak tahu apa alasanku, yang jelas aku takut untuk masuk. Tapi aku tak ingin beranjak, masih ingin mendengar perdebatan bapak anak tersebut. Apalagi ini masalah mantan Inder yang di bahas.

Aku penasaran!

"Aku ulangi, ini adalah rumahku. Jadi tak ada satupun orang yang bisa menghalangi aku untuk membawa siapapun ke rumah ini," lanjut Inder, "termasuk Anda juga, Bapak Aleks yang terhormat."

"Kau keras kepala, Inder!" hardik Pak Aleks.

"Iya, dan itu menuruni dirimu."

Dasar Inder anak yang tak sopan. Bisa-bisanya pada bapak sendiri bicara seperti itu.

"Inder—"

"Aku berhubungan dengan siapapun dan wanita manapun, termasuk Cleo itu bukan urusan Anda. Sebab aku tak suka itu." Inder menyela.

"Inder, kamu—"

"Lagipula, aku tak pernah mengurusi Anda ingin berhubungan dengan wanita manapun. Bahkan selingkuh dengan wanita yang sekarang jadi istri muda Anda."

"Inder, jaga kata-katamu!" Suara Pak Aleks meninggi.

Aku tak tahu kenapa hubunga Inder dan Pak Aleks tak rukun begitu, bahkan mereka kesannya seperti musuh. Padahal mereka adalah seorang anak dan ayah.

Apa sebabnya aku tak tahu. Dan Ingin tahu sebenarnya, tapi harus tanya ke siapa?

Aku terkejut dan mundur satu langkah saat tiba-tiba Pak Aleks keluar dan menemukan aku di depan pintu utama. Kepergok menguping pembicaraannya.

Aku menelan ludah saat Pak Aleks memberiku tatapan serius. Takut!

"Kamu tenang saja!"

Deg!

Aku terhenyak saat Pak Aleks menyentuh pundak ku dengan lembut.

"Aku tak akan membuat Inder menelantarkan dirimu." Kali ini Pak Aleks menepuk pundak ku dua kali sambil tersenyum.

Lalu selanjutnya, ia melangkah pergi.

Sebenarnya aku penasaran. Kenapa Pak Aleks tak merestui hubungan Inder dengan Cleo, dan kenapa ia membuat syarat agar Inder menikah dengan wanita lain.

Ada apa sebenarnya dengan Cleo.

Kenapa dengan mantannya Inder itu?

__________

Bab terkait

  • Walau Tak Seindah Mantanmu (Sentuh Hatiku, Hubby)   Cinta Yang Merusak Cita-Cita

    Saat ini aku dan Inder tengah makan malam, hanya berduaan saja. Selama acara makan malam berlangsung, kami hanya diem-dieman. Hening!Rasanya menikah dengan sebelum menikah sama saja aku rasa. Aku masih merasa kesepian dan tak punya kawan curhat lebih pribadi, dulu pernah bermimpi, jika punya pasangan hidup nanti, aku akan bermanja-manjaan sama suamiku menceritakan keseharianku, tapi nyatanya pas punya suami eh  kayak Inder, mode senyap.Karena makananku sudah selesai, aku berdiri hendak masuk kamar. Urusan beres-beres, nanti saja atau bisa aku lakukan besok pagi."Mau kemana kamu?" Langkahku terhenti sambil menoleh ke Inder yang masih makan."Mau ke kamar," jawabku cuek."Duduklah dulu, temani aku makan sampai selesai, makan sendirian itu sepi, mengurangi selera makan."Aku tersenyum sinis, benar-benar egois, dikiranya aku gak kesepian mungkin, cuman

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-18
  • Walau Tak Seindah Mantanmu (Sentuh Hatiku, Hubby)   Tak Mau Rugi Sendiri

    Aku segera mengusap air mata tatkala Inder masuk kedalam kamar.Inder tercengang, melihatku."Apa?" Aku dan Inder serempak saat menanyakan kalimat yang sama."Seharusnya aku yang tanya. Ada apa dengan dirimu?" Inder bertanya dengan mata menatap lekat ke arahku.Segera kupalingkan wajahku darinya sebelum melihat mataku dan menyadari kalau aku habis nangis.Malu saja pada Inder kalau ia tahu aku baru saja menangisi dirinya.Dengan tanpa kata-kata, aku segera melangkah ke arah ranjang, dan membaringkan diri disana.Mengabaikan tatapan Inder. Yang tampak horor.***"Kok bisa, sih. Mbak jatuh cinta sama Mas Inder?" Raut Inggit tampak terkejut saat aku menceritakan perasaanku pada Inder.Saat ini aku lagi ada di cafe bersama Inggit.Sepulangnya dari kampus, aku sengaja ngajak Inggit ketemuan, di cafe yang ada di depan bank tempat ia bekerja."Ya mau gimana lagi, Git. Mbak juga gak niat memiliki rasa ini. Ini menyebalkan tahu!" Aku menopang dagu dengan sebelah tangan dengan siku bertumpu di

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-19
  • Walau Tak Seindah Mantanmu (Sentuh Hatiku, Hubby)   Beri Aku Anak

    Aku masih menatap Inder yang baru saja membuka kan pintu mobil untuk Cleo. Saat ini mereka tampak melangkah ke arah cafe.Sesekali tangan Inder merapikan anak rambut Cleo yang terbang diterpa angin.Kok hatiku juga ikut panas, ya? Tak hanya mataku. Tapi hatiku juga sekarang yang panas. Dan rasanya seperti di remas-remas.Melihat sikap Inder pada mantan nya yang begitu lembut, tapi denganku ia tak ada lembut-lembutnya. Inder hanya lembut saat dia membutuhkanku saja saat tidur.Dan aku sadar. Inilah perbedaanku dengan Cleo. Aku jauh berbeda dan tak ada apa-apanya dengan mantan Inder. Aku harus selalu sadar degan itu agar rasa sakit ini tak berlarut-larut dan melebar dan semakin menganga.Aku mengusap air mataku seraya berlari pergi sebelum Inder melihatku yang saat ini ia hampir memasuki cafe.Oh, kenapa cintaku pada Inder sesakit ini?Hu hu hu....*****Baru saja aku selesai dari sholat isya ku, aku mendapati ponselku berbunyi pesan masuk.Aku membanting Hp ku kasar ke kasur. Saat melih

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-20
  • Walau Tak Seindah Mantanmu (Sentuh Hatiku, Hubby)   Menolak Hamil

    Pagi ini aku dan Inder sarapan bersama. Seperti biasa, hening. Tak ada percakapan dan tentu saja itu membuatku merasa bosan."Oh, ya…!" Aku bersuara memecah keheningan.Inder masih tak bereaksi, ia fokus menyantap makanannya."Mulai hari ini aku akan memutuskan untuk KB."Sontak Inder menghentikan makannya. Tangannya yang hendak menyendok nasi goreng di piringnya terhenti."Apa karena permintaanku semalam?" Inder bertanya tanpa menatapku. Pandangannya menatap piring."Bukan!" jawabku."Lalu?""Hanya kemauanku saja!""Alasannya?""Tak ada!""Alasannya?" Ia keras kepala rupanya."Aku belum siap punya anak!"Kali ini Inder mengangkat pandangannya menatapku. Tampak heran."Kenapa?" tanyanya."Tak apa!""Kenapa?"Ya, Tuhan…dia ngeyel."Tak ada!""Alasannya, Dinar!" Suara Inder naik satu oktaf. "Aku masih ingin kuliah, dan tak ingin disibukkan dengan seorang anak nantinya di tengah-tengah aku yang sedang fokus dengan kuliahku!"Terpaksa aku menjawab lain, yang aslinya sama sekali bukan ala

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-21
  • Walau Tak Seindah Mantanmu (Sentuh Hatiku, Hubby)   Kenapa Harus Andra?

    Aku keluar dari kamar mandi setelah berusaha menetralkan perasaanku sendiri yang tadi sempat resah dan khawatir."Kamu kenapa?" Inder langsung menyambutku dengan pertanyaan, rupanya ia masih ada di depan kamar mandi."Gak papa, mungkin masuk angin aja!" jawabku, sambil mengusap wajah yang basah dengan air, saat tadi cuci muka.Inder terdiam sejenak"Yakin?" tanyanya dengan mata menyipit." Yakin lah!" jawabku sambil berusaha tersenyum, menutupi keraguanku sendiri.Inder tampak manggut-manggut, sambil keluar dari kamar. Aku berjalan ke arah ranjang dan membenamkan diri di bawah selimut.Sebisa mungkin aku menepis pradugaku, dan meyakinkan diri sendiri bahwa aku tidak hamil. Ya, aku tidak hamil. Dan tak mau hamil.Aku memejamkan mata, pura-pura tidur saat Inder kembali ke kamar."Dinar, ini minum dulu obatnya, biar perut kamu gak kembung!" Inder menggoncang-goncangkan bahuku."Tidak usah, nanti juga bakal sembuh sendiri, kok, aku hanya kedinginan saja!" jawabku asal, dengan mata masih te

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-22
  • Walau Tak Seindah Mantanmu (Sentuh Hatiku, Hubby)   Positif

    "Aku gak papa!" Aku berusaha menjauhkan diri dari Andra. Namun belum sepenuhnya bebas dari pegangan Andra, mendadak aku hampir kembali hendak jatuh. Untungnya Andra segera menahanku. Kalau tidak, sudah pasti aku jatuh dan mengenai Toar."Kamu sakit?" Pertanyaannya terdengar dingin, persis Inder. Namun mengandung kekhawatiran."Sepertinya iya!" jawabku loyo.Selanjutnya tidak ada suara dari Andra. Entah kenapa kepalaku tanpa disengaja tiba-tiba bersandar ke bahu kekar Andra.Kepalaku terasa berat."Kamu mau ke kampus?"Aku menganggukkan kepala sebagai jawaban. Ingin berucap saja entah kenapa aku sangat lemah. Dan posisi kepalaku masih ada di bahu Andra. Enggan menariknya rasanya. Lagian, Andra membiarkannya."Kalau begitu bareng aku saja, kebetulan searah!" Aku tak menolak tawaran Andra, sebab kepalaku terasa berat dan pandanganku kabur. Serasa tak kuat untuk berjalan. Entah kenapa diri ini. Mulai dari semalam terasa lemah. *****Setelah sampai parkiran kampus, aku tak langsung kelua

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-24
  • Walau Tak Seindah Mantanmu (Sentuh Hatiku, Hubby)   Sikap Andra

    Aku semakin termenung saat mengetahui kalau hasil testpack ku menunjukkan positif.Aku benar-benar bingung saat ini. Kenapa aku bisa ceroboh dan tak memikirkan hal ini sebelumnya?Kenapa? Kenapa, kenapa aku bisa hamil disaat hubunganku dengan Inder semakin memburuk. Inder sibuk dengan mantannya, dan aku….Aku tersenyum miris. Aku yakin, sekalipun Inder tahu aku hamil, ia tak akan peduli dengan itu. Dalam hidupnya hanya ada Cleo, Cleo dan Cleo.Dia mana peduli dengan anaknya yang ku kandung.Ah, miris sekali nasibku. Mengandung di saat suami lagi asyiknya berselingkuh. Dengan mantannya lagi.*****"Serius, Mbak hamil?" Inggit tampak terkejut saat aku mengatakan pada Inggit kalau hasil test pack ku positif.Sepulangnya kuliah, seperti biasa, aku tak langsung pulang. Melainkan kali ini aku menemui Inggit di cafe yang berada tepat di samping bank ia bekerja.Aku ingin curhat dan minta pendapat pada Inggit. Aku tak mampu menahan perasaanku sendirian.Aku mengangguk sebagai jawaban dari p

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-25
  • Walau Tak Seindah Mantanmu (Sentuh Hatiku, Hubby)   Jauhi Andra

    "Lepaskan aku, Mas!" Aku masih berusaha melepaskan diri dari Andra, namun pria itu tambah semakin kuat menahanku."Lebih baik jangan, Din. Kau akan sakit jika melihatnya," ucap Andra, bersikukuh melarangku untuk menoleh ke belakang, melihat Inder dan Cleo.Kenapa Inder menyakitiku dengan cara bermesraan seperti ini?Ah, ini memang salahku. Seharusnya aku tak mendengarkan saran Inggit, dan tak seharusnya aku datang ke kantor Inder untuk menemuinya.Bukan mendapatkan apa yang aku inginkan,alah dapat sakit hati."Mari kuantar kau pulang!" ucap Andra."Tidak, aku ingin bertemu Inder." Aku menarik diri dari pria gagah nan tampan di depanku itu. Namun tanganku masih ditahan olehnya. Hingga aku tak dapat berkutik."Kenapa wanita seperti kamu harus b*doh, Din? Sangat disayangkan." Andra terdengar membentak dan pandangan lekat menatapku."Iya, aku b*doh. Puas kamu!" Aku balas membentaknya. Entah kenapa aku juga ikutan emosi. Padahal aku lagi kesal sama Inder.Andra sesaat tercengang, masih d

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-26

Bab terbaru

  • Walau Tak Seindah Mantanmu (Sentuh Hatiku, Hubby)   Cinta Tanpa Warna

     Setelah habis beper-baperan karena kalimat Inder yang mengatakan kalau memang hanya aku jodohnya, aku menatap Inder untuk meyakinkan perkataannya. Namun, ia hanya menaik turunkan alisnya."Sudah jelas, kan, sekarang alasanku apa?" Dia melipat tanga di dada sambi menaikkan satu kakinya ke lutut."Apa?" Aku masih tak paham. Tepatnya pura-pura tak paham, sih."Sekarang perasaan kira sudah impas. Sama seperti kamu," ucapnya tenang."Memang apa perasaanku?" Aku melipat tangan menirukan gaya Inder saat ini sambil menatapnya dengan sebelah alis terangkat."Gak tau. Yang aku tahu kamu mau menikah denganku sebab uang."Aku terdiam sejenak. Antara ingin mengaku dan tidak pada Inder. Malu gak, ya? Andaikan aku mengaku pada Inder kalau aku suka dia. Bahkan cinta dia suda lama, sebelum kami menikah.

  • Walau Tak Seindah Mantanmu (Sentuh Hatiku, Hubby)   Ah, Aku Baper!

    "Tadi kamu bilang apa?" tanyaku sambil melirik Inder, untuk meyakinkan pendengaranku tak salah."Apa? Gak ada!" elak Inder sambil menjalankan mobil."Itu tadi, yang aku cemburu!" ingatku, siapa tahu ini pria punya penyakit amnesia mendadak.Inder tak menggubris ucapanku, malah ia memasang kaca mata, terlihat santai seakan tak mendengar pertanyaanku. Padahal jelas-jelas pertanyaanku begitu jelas dan cukup nyaring. Hanya saja Inder cuek. Malu kali. Setelah tak sengaja bilang cemburu."Cie, yang cemburu, ehem!" Entah kenapa aku suka dan ingin sekali untuk menggoda pria sok jaim itu kali ini."Coba, dong, ulang sekali lagi, aku cemburu gitu!" tuntutku. Ah, kemaruk banget emang aku. "Tadi kurang jelas aku dengarnya!" pintaku. Kembali Inder tak menggubrisku. Tapi gak masalah, aku suka itu, lama-lama aku terbiasa dengan sikapnya. Kesel-kesel gemes gitu. Tapi aku cinta."Mas Inder ….""Bisa diem, gak? Jangan mancing-mancing saya, kamu itu gak bisa diapa-apain!"Hah! Maksudnya? Aku melongo m

  • Walau Tak Seindah Mantanmu (Sentuh Hatiku, Hubby)   Aku Cemburu

      Setelah 20 menit kemudian, Dokter Mekka, dokter kepercayaan keluarga Inder yang bekerja sudah bertahun-tahun lamanya tersebut masuk kedalam kamar dengan membawa tas.Dokter Meka langsung memeriksaku. Setelah duduk di pinggir ranjang."Nyonya  gak minum vitamin yang kemarin saya kasih? Untuk mengurangi sensitif bau yang Nyonya rasakan yang mengakibatkan Nyonya  terus ingin mual," tanya Dokter Meka. Menatapku penuh kelembutan."Udah, kok, Dok, cuman gak ngefek!" jawabku sambil duduk dari posisi tidurku. Setelah diperiksa Dokter Mekka."Kok bisa, ya? sedikitpun tak ngefek?" tanyanya lagi dengan raut heran. "Tidak, Dok!" jawabku sambil menggelengkan kepala."Emhhh … apa ada hal lain yang bisa ngilangin sensitif baumu?" tanya lagi Dokter Meka. Tampak sedang berpikir.Aku

  • Walau Tak Seindah Mantanmu (Sentuh Hatiku, Hubby)   Membuat Inder Kesal (Ini Sala Anakmu?

    Aku mengusap-usap perutku yang mulai membuncit di usia kandunganku yang sudah lima bulan lebih ini."Bisa tidak, kamu gak usah mandi dulu!" Inder yang baru masuk kamar sepulang dari kantornya, dan membuka jasnya tampak terkejut dengan permintaanku.Inder menatapku dengan ekspresi anyep. Cukup lama Inder  menterengin wajahku, membuatku tak nyaman dan menyesali ucapanku barusan. Hingga beberapa detik berlalu, Inder masih saja menatapku dengan raut heran. Aku menelan saliva. Benar-benar menyesali permintaanku.Selanjutnya, tanpa berkata, Inder meraih handuk dan masuk ke kamar mandi. Aku mengusap dada, terasa lega tak mendapatkan perkataan yang nyelekit dari Inder  atas permintaan anehku tadi. Iya, aneh memang. Jelas-jelas Inder tak bisa hidup tanpa mandi. Selama aku hidup dengannya saja entah berapa kali aku menjumpai ia seharinya mandi ban

  • Walau Tak Seindah Mantanmu (Sentuh Hatiku, Hubby)   Status Sosmed

    Hening ….Selama dalam perjalan menuju pulang, aku dan Inder hanya diem-dieman. Tepatnya Inder saja yang diam. Sebenarnya sedari tadi aku sudah jenuh dengan keheningan ini. Aku tidak suka keheningan saat sedang bersama seseorang. Aku maunya ngobrol atau cerita.Saat Inder memergokiku tengah duduk bersama dengan Andra, aku kira ia bakalan marah atau apapun, tak tahunya ia hanya menyuruhku masuk kedalam mobil. Itu pun hanya melalui bahasa isyarat saja, bukan tanpa kata-kata atau perintah dengan sengit seperti biasanya.Inder tidak marah, namun sikapnya yang pria itu tunjukkan padaku lebih dari kemarahannya. iya, aku merasakan itu.Sikap diam Inder bukan mengatakan kalau ia tidak marah, melainkan perasaan ia sedang tidak baik-baik saja. Lambat laun, sedikit demi sedikit aku sudah memahami karakter Inder. Diamnya Inder menandakan bahwa ia sedang marah. Sedangkan jika dia banyak omong maka kebalikannya.Inder memang sedikit berbeda dengan pada umumnya. Ia lebih suka diam saat ada masalah,

  • Walau Tak Seindah Mantanmu (Sentuh Hatiku, Hubby)   Rasa Yang Terlambat

    Saat aku melangkah ke parkiran untuk menunggu jemputan Inder, mataku menangkap sosok Andra yang lagi duduk di kursi biasa aku duduk di sana.Andra tersenyum ke arahku. Duh …mendadak bingung, dilema juga. Di satu sisi aku ingin menghampiri Andra. Dia baik dan gak seburuk yang Inder kira dan selalu katakan padaku. Andra justru sering membantu dan perhatian padaku tanpa pamrih.Tapi di sisi lain aku takut akan pesan Inder tadi pagi. Yang berpesan bahkan dengan sangat menekan untuk tidak mendekati pria saudara tirinya itu."Gak papa, kok, Din, sini aja. Aku gak macam-macam, kok!" ujar Andra seakan tahu isi hatiku.Aku nyengir merasa malu. Bak maling yang sedang ketangkap basah. Ragu-ragu aku melangkah mendekati kursi tempat di mana Andra tengah duduk dengan tenang di sana."Aku cuman mau mengembalikan ini." Andra menyodorkan sebuah map dan amplop coklat setibanya aki di hadapannya.Aku mengernyit. "Apa ini?" tanyaku sambil menerima Map yang disodorkan Andra."Itu milik Inder suami

  • Walau Tak Seindah Mantanmu (Sentuh Hatiku, Hubby)   Penjelasan Cleo

    Pagi setelah sarapan, Aku langsung pergi ke kampus dengan diantar Inder.Ada rasa senang di hati diantar olehnya. "Ingat…jangan dekat-dekat atau menemui Andra lagi!" pesan Inder saat aku hendak membuka pintu mobil, sebab dia mana pernah berinisiatif untuk membuka pintu mobil buat istrinya yang lagi hamil ini.Kalah sama Andra emang. Padahal dia bukan suamiku."Kenapa?" Nada pertanyaanku terdengar ketus."Kamu lagi hamil!" Nada Inder tak kalah ketusnya.Hah! Apa hubungannya coba? Hamil sama ketemu Andra. Aneh banget. "Dia bukan pria baik-baik, nanti anakku nurun dia." Inder  melirik perutku yang masih rata. Hanya sekilas, selanjutnya ia kembali membuang pandangan. Aku segera membuka pintu mobil dan keluar.Inder langsung menjalankan mobilnya keluar dari area parkiran kampus setelah a

  • Walau Tak Seindah Mantanmu (Sentuh Hatiku, Hubby)   Rasa yang Tak Jelas

    Aku masih ternganga mendengar jawaban Inder bahwa ia sebenarnya tak suka Cleo. Lalu ...?"Aku hanya memaksakan diri ini untuk suka pada Cleo. Sekalipun Papa tak pernah merestui hubungan ku dengan Cloe. Aku lakukan itu hanya karena agar Ibu Yasmin memberikan kasih sayangnya padaku. Sesuatu yang tak pernah aku dapatkan. Hanya kasih sayang dari Papa saja yang aku dapatkan," jelas Inder seolah tahu isi pikiranku."Lalu kenapa kau membencinya? Membenci Papa Aleks?" tanyaku."Karena dia menikah lagi disaat Ibu Yasmin mengalami depresi. Sekalipun pernikahan itu atas permintaan Ibu Yasmin. Ibu menyuruh Papa menikah lagi sebab Ibu tak mau berperan sebagai istri dari Papa lagi. Ia hanya mau jadi istri di atas kertas saja."Benar-benar rumit ternyata kisah keluarga Inder. Aku kira orang kaya gak akan sepusing orang tak punya sepertiku. Sebab harus banting tulang untuk mencari uang. Bahkan aku harus rela menik

  • Walau Tak Seindah Mantanmu (Sentuh Hatiku, Hubby)   Gak Suka Cleo

    Meskipun aku tak ingin pulang dari rumah Emak, tapi melihat sikap Inder yang seperti benar-benar tak betah di rumah Emak, entah apa alasannya, akhirnya aku pun ikut dengannya. Pulang ke rumahnya. Tentunya setelah Inder pamit dan minta maaf sama Emak dan menjelaskan pada Emak juga adik-adikku bahwa semua masalah yang terjadi hanya sebuah kesalahan pahaman dan Inder tidak selingkuh dengan Cleo.Usai makan malam, aku berdiri di balkon kamar bersama Inder. Menikmati angin malam yang sejuk.Di sana, pria itu menjelaskan semua pertanyaanku yang tadi siang. Inder bilang, bahwa, ibunya Yasmin mengalami depresi saat ia kehilangan perusahaan dan beberapa bisnis lainnya. Semuanya dialihkan atas nama keluarga Cleo. Entah bagaimana caranya dia tak menjelaskan begitu detail.Inder dan Cleo sudah dari sejak SMA menjalin hubungan. Kata Inder, Cleo mendekati Inder hanya karena ada sesuatu yang ia incar, yaitu bisnis Ibu Yasmin.Ibu Yasmin dan Papa Aleks menikah bukan karena cinta, melainkan karen

DMCA.com Protection Status