Share

Part 154 Sah di Minggu Pagi 1

Waktu yang Hilang

- Sah di Minggu Pagi

Moana sangat ceria pagi itu. Berjalan centil memasuki halaman sekolah dengan tangan kanan berada dalam gandengan sang nenek. Senyumnya lebar. Tak biasanya dia seceria itu jika tanpa Tini. Entah bagaimana tadi Akbar membujuk, hingga Moana manut saja di antar oleh kakek dan neneknya.

Beberapa wali murid di sana menyapa ramah pada Bu Rista. Wanita yang kini telah berubah banyak. Tidak hanya penampilan, tapi juga sikapnya.

Bu Rista menemui wali kelasnya Moana. Menitipkan gadis kecil itu dan akan dijemput saat jam pulang sekolah nanti.

"Nanti nenek yang jemput Moa lagi. Bekal sudah disiapkan Mbak Tini di tas," pesannya pada sang cucu.

"Nenek mau pulang?"

"Enggak. Nenek mau belanja sama kakek. Moa, mau dibeliin apa?"

"Cokelat."

"Nanti nenek belikan. Tapi yang kecil saja ya. Papa bilang apa sama Moa. Enggak boleh makan cokelat banyak-banyak. Nanti gigi Moa keropos."

Gadis kecil itu mengangguk patuh sambil memandang sang nenek.

Setelah Moana berlari ber
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
kenapa ga dari dulu berubahnya bu sebelum ada perpisahan
goodnovel comment avatar
Anggra
Bu Rista udah jauh bnyk berubah..smoga mereka masih berjodoh
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status