Share

Part 158 Romansa 1

last update Last Updated: 2023-09-14 15:05:40

Waktu yang Hilang

- Romansa

Terlalu tua jika Bu Rista harus merona malu mendengar ucapan putra tirinya. Saat bersitatap dengan Pak Norman, sebisa mungkin ia menjaga sikap. Hampir setahun bercerai dan berharap. Nyatanya tidak ada tindakan apa-apa dari pria yang diharapkan.

Patah hati lagi di usia tua. Ah, miris sekali. Mungkin jodoh mereka telah selesai. Atau tidak ada cinta lagi. Apa cinta itu penting sangat di usia senja begini?

"Saga, jodoh kami telah selesai, Nak. Mungkin antara mama dan papa kamu, sudah cukup begini saja. Menjadi sahabat." Akhirnya Bu Rista bicara setelah rentang waktu mereka diam dan menunggu jawaban.

Melati dan Kartini yang duduk paling belakang sambil memangku anak-anak saling pandang. Moana dan Shaka bercanda riang dengan bahasa anak-anak.

Sedih. Harapan mereka untuk melihat orang tuanya bersatu lagi sia-sia.

Saga mengalihkan perhatian pada ramainya kendaraan di parkiran. Cukup keras kepala juga papanya. Seusia mereka apa cinta masih menjadi prioritas utama?
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (8)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
pak Norman tadinya mau hidup dengan kenangan bersama bu Ariani saja tapi anak²nya menghawatirkan dia jafi ya gpp rujuk saja
goodnovel comment avatar
senja
syukurlah semuanya happy
goodnovel comment avatar
Lis Susanawati
hahahaha ......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Waktu yang Hilang (Setelah Dia Hadir di Antara Kita)   Part 159 Romansa 2

    Sampai rumah sudah sore. Saga buru-buru mandi dan mengajak istrinya ke makam Bu Ariani. Shaka ditinggal di rumah bersama Budhe Tami dan Ana yang sengaja datang untuk bertemu bayi ganteng itu.Sedangkan Moana ikut pulang Akbar. Sebab besok pagi ia dan Melati harus berangkat kembali ke Jogja.Melati menaburkan bunga mawar di atas pusara ibu mertuanya setelah Saga selesai memimpin doa. Saga sendiri menunduk sambil memandang batu nisan yang terukir nama sang ibu. Sekarang tidak sesedih dulu. Sudah ada Melati dan Shaka yang menjadi sumber kekuatannya. Dia juga tidak bicara kalau sang papa akan rujuk dengan Bu Rista. Alam mereka sudah berbeda. Yang telah tiada sudah selesai dengan urusan dunia, biarlah yang masih ada, meneruskan kehidupannya."Masih ada waktu, kita keliling perkebunan," ajak Saga setelah melihat jam tangannya."Yuk!" Melati juga kangen dengan aroma daun teh yang bercampur wangi bunga melati.Saga menggenggam jemari istrinya sambil melangkah keluar pemakaman yang sepi sore i

    Last Updated : 2023-09-14
  • Waktu yang Hilang (Setelah Dia Hadir di Antara Kita)   Part 160 Romantis 1

    Waktu yang Hilang- Romantis "Mbok Kiyem, tolong ambilkan dua kursi plastik," teriak Bu Rista memanggil Mbok Kiyem.ART yang tengah ada di dapur itu tergopoh-gopoh mengantarkan dua kursi plastik pada majikannya. Dan langsung menaruhnya di kamar mandi atas permintaan Bu Rista.Pelan-pelan wanita itu membimbing sang suami untuk duduk di salah satu kursi. "Kaki kirinya papa angkat saja dan letakkan di atas kursi ini." Bu Rista menunjuk kursi yang satunya lagi.Pak Norman menurut saja dengan arahan dari Bu Rista. Ia memang agak kesulitan jika harus membuka resleting celana sambil duduk. Kenapa tadi tidak ganti dengan celana kolor saja. Terpaksa Bu Rista membantu. Sebenarnya malu dan merasa tak etis. Terlebih keduanya sekarang ini telah banyak berubah dan aktif di kegiatan keagamaan."Aku keluar dulu, nanti kalau sudah selesai papa bisa kasih tahu. Kutunggu di depan pintu," ujar Bu Rista kemudian keluar dan berdiri di balik pintu kamar mandi.Tiga puluh tiga tahun pernah menikah, tentunya

    Last Updated : 2023-09-15
  • Waktu yang Hilang (Setelah Dia Hadir di Antara Kita)   Part 161 Romantis 2

    Sang papa mengangguk. Mamanya melangkah di samping lelaki yang sebentar lagi akan menjadi suaminya kembali.Pak Haji dan Pak Lurah yang diajak sebagai saksi, juga sudah siap berangkat. Dua pria terpandang itu menunggu di teras.Mereka pergi diiringi senyum dan rasa bahagia para asisten rumah tangga, juga beberapa kerabat Bu Rista yang datang sejak kemarin malam. ***LS***Saga yang duduk di balik meja kerjanya tersenyum penuh haru ketika melihat video acara ijab kabul kedua orang tuanya yang dikirim oleh Akbar.Akhirnya kedua orang tua yang telah bercerai selama setahun ini kembali bersama. Tidak bisa dipungkiri, wajah ibunya juga terbayang jelas dalam ingatan. Tapi Saga adalah lelaki yang pandai mengendalikan perasaannya. Semua yang terjadi dalam hidup, merupakan takdir yang sudah ditetapkan atas diri dan orang-orang terkasihnya.Video yang diputar terjeda oleh panggilan masuk dari sang kakak."Assalamu'alaikum.""Wa'alaikumsalam. Aku ganggu, nggak?""Tidak, Mas. Aku meeting setelah

    Last Updated : 2023-09-15
  • Waktu yang Hilang (Setelah Dia Hadir di Antara Kita)   Part 162 Momen Istimewa 1

    Waktu yang Hilang- Momen Istimewa Bu Rista merapikan tempat tidur setelah melipat mukena dan membereskan perlengkapan salat. Pak Norman mengganti baju kokonya dengan kaos oblong dan celana pendek, yang biasa ia kenakan setiap hari. Sejak dulu.Sedangkan Bu Rista tetap memakai daster, pakaian kebesaran di rumah. Malam ini jelas berbeda dengan malam pertamanya dulu. Yang penuh persiapan maksimal dan jelas saja penuh kejutan. Kali ini andaikan mereka hendak mencobanya, jelas sudah tak sama lagi seperti dulu. Sudah sama-sama sepuh dan tentunya sesuai dengan kemampuan di usia yang sekarang. Walaupun usia tidak menghambat untuk bercinta, tapi tentu beradaptasi dengan kondisi."Kita berangkat ke Jogja hari apa, Pa?" tanya Bu Rista setelah berbaring di sebelah sang suami."Hari Sabtu saja, Ma. Akbar dah pesan tiket untuk hari Sabtu pagi. Kereta Api jam setengah tujuh," jawab Pak Norman sambil menatap istrinya."Oke. Lusa Papa antarkan mama untuk beli oleh-oleh. Mama juga sudah bilang ke Ti

    Last Updated : 2023-09-18
  • Waktu yang Hilang (Setelah Dia Hadir di Antara Kita)   Part 163 Momen Istimewa 2

    Hari Sabtu ....Saga duduk di bangku Stasiun Tugu. Kira-kira setengah jam lagi, Kereta Api dari Malang sampai. Ia sengaja datang lebih cepat, supaya papa dan mama tirinya tidak sampai menunggu. Maklum kalau akhir pekan begini, Jogja sering macet."Saga, nunggu siapa?" tanya seseorang yang membuat Saga mengangkat wajah. Kebetulan ia sibuk melihat ponselnya."Nunggu papa dan mamaku. Kamu kenapa ada di sini?" tanya Saga pada perempuan yang ternyata Alita. Gadis itu berpakaian kasual rapi. Celana jeans dan kaus lengan pendek warna putih. Jaket di pegang tangan kirinya dan tas ransel kecil menempel di punggung. Apa dia ingin bepergian atau tengah menunggu seseorang?"Aku mau pulang ke Surabaya. Naik kereta jam setengah dua. Oh ya, Om dan Tante datang berdua saja?"Saga mengangguk. Alita tidak tahu kalau Pak Norman dan Bu Rista sudah kembali rujuk. Namun Saga tidak ingin banyak bercerita. Tidak ada hubungannya dengan Alita. Nanti pasti dia akan tahu dengan sendirinya."Ada acara apa Om dan T

    Last Updated : 2023-09-18
  • Waktu yang Hilang (Setelah Dia Hadir di Antara Kita)   Part 164 Twin 1

    Waktu yang Hilang- Twin"Mas," panggil Melati pada Saga yang baru saja meletakkan barang bawaan mereka di sofa."Ada kiriman buket wisuda dari Mas Gama." Ditunjukkannya benda itu pada sang suami. Saga membaca kartu ucapan selamat yang tergantung di sana."Nanti kukirimkan ucapan terima kasih padanya," ucap Saga."Hubungan kalian sudah membaik?""Biasa saja. Tapi jika dia mau mengirimkan ucapan selamat, ini akan jadi perubahan yang baik."Melati tersenyum lega. Selama ini selalu was-was saja dengan hubungan dua sepupu itu. Takut terjadi perkelahian atau justru lebih dari itu. Gama pasti memiliki pergaulan yang lebih luas daripada Saga yang baru dua tahun tinggal di Jogja. Teman Gama pasti lebih banyak tentunya."Aku ganti baju dulu, Mas. Setelah itu aku bikinin minum buat Papa dan Mama Rista.""Tidak usah. Papa sudah bilang tidak perlu dibuatkan minum karena pengen langsung istirahat. Nanti habis maghrib kita berangkat ke rumah Mbah Kakung.""Oke." Melati menaiki tangga. Masuk kamar d

    Last Updated : 2023-09-19
  • Waktu yang Hilang (Setelah Dia Hadir di Antara Kita)   Part 165 Twin 2

    Tiga tahun kemudian ....Seorang bocah laki-laki umur tiga tahun setengah tengah asyik bermain mobil balap. Duduk anteng di bangku besi sebelah kanan sang papa. Seorang wanita yang tengah hamil duduk di sebelah kiri dari pria tampan itu.Saga dan Melati memang tengah antri di dokter kandungan. Malam ini jadwal pemeriksaan kehamilannya yang ketiga. Makanya Saga mengusahakan pulang lebih awal, supaya bisa menemani sang istri ke dokter.Kehamilan Melati sudah memasuki usia lima bulan. Namun besar perutnya seperti tengah mengandung usia tujuh bulan. Sejak awal pemeriksaan, dokter sudah memberitahu kalau mereka akan memiliki bayi kembar. Dan pemeriksaan kali ini, mereka sepakat ingin mengetahui jenis kelamin kedua calon anak kembarnya.Bapaknya Melati juga terlahir kembar. Tapi kembarannya meninggal sehari setelah dilahirkan.Ketika diberitahu tengah mengandung janin kembar. Kebahagiaan Saga dan Melati tiada terlukiskan. Rasa syukur tiada tara di ucapkan nyaris setiap waktu. Janin kembar y

    Last Updated : 2023-09-19
  • Waktu yang Hilang (Setelah Dia Hadir di Antara Kita)   Part 166 Keputusan Saga 1

    Waktu yang Hilang- Keputusan SagaSaga meletakkan ponselnya setelah mengetik balasan untuk pesan dari sang kakak. Laki-laki itu menatakan bantal agar sang istri lekas berbaring.Dibantunya Melati merebahkan diri. Begitu payahnya kehamilan kali ini. Untuk berbaring saja kesulitan. Tiap tidur berulang kali merubah posisi karena terasa engap."Gimana, nyaman begini?" tanya Saga setelah meletakkan satu bantal di belakang punggung Melati dan meletakkan bantal tipis sebagai penyangga perut, karena Melati tidur agak miring."Ya."Saga juga berbaring setelah menarik selimut hingga sebatas perut Melati. Mereka saling berhadapan."Tadi yang ngirim pesan Mas Akbar. Besok keluarga Malang datang ke sini karena Moana sudah mulai libur sekolah." Saga bicara dengan nada lembut, khawatir Melati kaget.Kalau dulu mereka pasti bahagia jika keluarga dari Malang datang berkunjung. Mungkin kali ini berbeda setelah Melati mengetahui keinginan kakak ipar sekaligus mantan suaminya.Tampak ada binar bahagia s

    Last Updated : 2023-09-21

Latest chapter

  • Waktu yang Hilang (Setelah Dia Hadir di Antara Kita)   Part 173 Best Moment 2

    Saga meletakkan ponsel di jok samping. Beberapa kali membunyikan klakson tapi juga percuma. Kemacetan sudah memanjang mulai dari depan. Macet total karena ada perbaikan jalan. Bisa jalan hanya bergerak maju sendikit, lantas berhenti lagi.Sabar sabar. Ini bukan di film India yang dia bisa meninggalkan mobilnya di sana dan lari secepat Cetah yang melompat dari mobil ke mobil lainnya, bahkan melangkahi bangunan tinggi. Adegan film yang rasanya sangat mustahil dan tidak masuk akal itu, ingin rasanya di tiru saat ini.Melihat ponselnya kembali berpendar, membuat Saga menyambar benda itu. "Halo, Sayang. Bagaimana?""Aku sudah sampai rumah sakit, Mas. Barusan di periksa dokter.""Lalu ....""Ternyata ini sudah bukaan lima. Dan aku bisa lahiran normal.""Loh, katanya beresiko kalau lahiran normal? Mana dokternya biar mas ngomong sama dia.""Dokternya sudah kembali ke kantor. Katanya nggak apa-apa aku lahiran normal. Barusan di cek semua baik-baik saja. Tensiku juga normal. Mas, jangan khawati

  • Waktu yang Hilang (Setelah Dia Hadir di Antara Kita)   Part 172 Best Moment 1

    Waktu yang Hilang- Best MomentSaga membantu Melati menyiapkan segala perlengkapan untuk persalinan Minggu depan. Dokter kandungan sudah menyarankan supaya Melati melahirkan secara cesar saja untuk persalinan bayi kembarnya. Melati menolak, tapi Saga memintanya untuk menyetujui. Mengingat dua bulan terakhir ini Melati dua kali opname karena demam tinggi. Minggu depan genap 38 minggu usia kehamilannya. Dokter kandungan sudah menetapkan jadwal operasi untuknya.Kedua janinnya sehat. Masing-masing memiliki plasenta dan air ketuban. Jadi sudah siap dilahirkan di Minggu ke 38."Budhe Tami sampai sini sekitar jam setengah tiga sore, Mas. Tadi siang beliau ngabari," kata Melati sambil melipat baju yang hendak di masukkan ke dalam travel bag."Oke, besok mas akan pulang lebih awal dan langsung jemput budhe ke stasiun."Budhe Tami memang akan menemani Melati pada persalinan nanti. Rencananya wanita itu akan tinggal di Jogja sampai si kembar umur selapan."Mulai besok nggak usah lama-lama di

  • Waktu yang Hilang (Setelah Dia Hadir di Antara Kita)   Part 171 Gama dan Perempuan Itu 2

    Melati tersenyum. Jagoan kecilnya sudah tebar pesona. Melihat Shaka, ia jadi teringat masa kecil suaminya. Begitulah Saga waktu kecil. Tapi Shaka memang lebih bersih dan terawat, karena jarang bermain di kebun. Kalau Saga dulu, keluyuran di kebun sampai kulitnya lecet-lecet. Berenang di kali bersama teman-teman, termasuk dirinya juga. Melati paling kecil di antara mereka."Kenapa senyum-senyum?" senggol Saga."Aku ingat masa kecilmu, Mas."Saga hendak menggoda sang istri, tapi mereka dikejutkan oleh suara salam dari pintu depan."Itu Gama datang!" Bu Ariana bangkit dari duduknya dan melangkah ke ruang tamu. Wanita itu tercekat sejenak saat melihat Gama datang bersama seorang wanita tinggi semampai. Memakai celana bahan warna krem dan blouse warna putih. Diakah pacar Saga? Gadis itu tersenyum ramah dan mencium tangan Bu Ariana. "Selamat malam, Tante.""Selamat malam.""Namanya Alita, Bulek." Gama memperkenalkan gadis itu pada sang bulek. Membuat Bu Ariana kaget, tapi tidak menunjukkan

  • Waktu yang Hilang (Setelah Dia Hadir di Antara Kita)   Part 170 Gama dan Perempuan Itu 1

    Waktu yang Hilang- Gama dan Perempuan ItuAkbar melongok ke luar jendela. Meninggalkan sejenak laptopnya untuk melihat apa yang tengah dilakukan oleh Moana dan Shaka di luar sana.Tampak dua bocah itu sedang duduk di bawah pohon mangga. Bermain masak-masakan. Moana menuangkan sesuatu dari teko kecil ke dalam cangkir mainan. Shaka lantas pura-pura meminumnya. "Manis?"Shaka mengangguk-angguk. Moana kemudian memberikan piring kecil berisi biji-bijian. "Di makan, ya!"Bocah laki-laki itu mengikuti perintah sang kakak. Pura-pura memakan benda di piring kecil yang sama sekali memang tidak boleh di konsumsi.Pertama kali diajak bermain masak-masakan oleh Moana, Shaka sempat bingung. Dia tidak pernah bermain seperti itu, bahkan melihatnya pun belum pernah, karena mainannya di rumah hanya mobil-mobilan, robot, puzzle, dan buku mewarnai.Akbar tersenyum melihat tingkah mereka. Bahagia karena mereka sangat rukun. Shaka juga penurut. Dia juga kerasan tinggal di Malang. Tapi di Jogja sana, Saga

  • Waktu yang Hilang (Setelah Dia Hadir di Antara Kita)   Part 169 Terbongkarnya Rahasia 2

    Sebenarnya Melati berharap kalau Moana yang akan tinggal di Jogja selama liburan. Ternyata Shaka yang justru ingin ikut ke Malang. Baik Saga maupun Melati hanya khawatir kalau anak itu tiba-tiba rewel dan minta pulang. Sebab selama ini jarang sekali berjauhan dari kedua orang tuanya. Paling seharian main ke rumah Bu Ariana dan sorenya sudah di antar pulang."Lasmi kamu suruh ikut?""Ya, Bulek. Mak Lasmi sendiri juga pengen ke Malang.""Uti bakalan kangen sama kamu." Bu Ariana mengusap kepala Shaka."Uti, mau ikut?" Ah, malah ditawari pula."Enggak. Uti nunggu Shaka di sini saja."Bu Ariana mengusap permukaan perut Melati. "Kemarin jadi pergi ke dokter?""Ya.""Cowok apa cewek?""Cowok lagi dua-duanya," jawab Melati sambil tersenyum."MasyaAllah. Moana bakalan cantik sendiri."Melati tersenyum. Akbar yang duduk tidak jauh dari mereka mendengar jelas percakapan itu. Dia juga tidak sabar ingin segera melihat bayi kembar Melati lahir ke dunia. Dalam hati turut juga merasakan kebahagiaan i

  • Waktu yang Hilang (Setelah Dia Hadir di Antara Kita)   Part 168 Terbongkarnya Rahasia 1

    Waktu yang Hilang- Terbongkarnya Rahasia "Aku paham bagaimana perasaan Mbak Melati, Mas. Dulu saja dia sempat stres saat berpisah dengan Moana, setelah kalian resmi bercerai." Tini berusaha memberikan pengertian pada Akbar. Sebab dia tahu betul bagaimana sedihnya Melati kala itu."Kamu tahu?""Ya, aku tahu." Tini menarik diri dan duduk tegak menghadap sang suami. "Maafkan aku. Dulu aku diam-diam membalas pesan yang dikirimkan Mbak Melati. Hampir tiap saat aku mengirimkan foto kegiatan Moana."Akbar juga menegakkan duduknya. Serius mendengarkan istrinya bicara. Baru kali ini ia tahu kenyataan yang sudah lewat kurang lebih empat tahun yang lalu."Aku nggak sampe hati melihat Mbak Melati menangis setiap hari dan menderita, Mas. Tiap malam telepon aku dengan suaranya yang serak. Aku bisa merasakan bagaimana sakitnya berpisah dari anak. Aku saja yang hanya pengasuh Moana, selalu terbayang-bayang jika aku izin pulang. "Dia cerita mengalami hal tersulit setelah meninggalkan Wonosari. Data

  • Waktu yang Hilang (Setelah Dia Hadir di Antara Kita)   Part 167 Keputusan Saga 2

    "Mas, cepetnya dapat buah ini!" Melati berbinar-binar melihat dua pack nectarin di atas meja makan setelah ia turun dari lantai dua.Saga tersenyum menghampiri. Tubuh laki-laki itu basah berkeringat setelah joging dan push up di teras samping.Melati membuka bungkusnya dan langsung meletakkan di wadah untuk dicuci. Kembali duduk dan menikmati buah yang semalam membuatnya ngiler saat melihat review seorang food vlogger."Sayang, kamu nggak sarapan dulu. Kamu bisa mules nanti.""Habis ini aku langsung sarapan.""Gimana, manis?" tanya Saga yang duduk di depan sang istri dan memerhatikan Melati yang tengah menikmati buah yang diidamkan."Manis, juicy, padet, tapi masih ada sedikit asemnya. Mas, coba saja!" Melati menyodorkan wadah buah ke hadapan sang suami.Saga tersenyum. Lagak istrinya sudah meniru seperti seorang food vlogger yang tengah bikin konten. Diambilnya sebiji dan memperhatikannya sebelum digigit. Donut Nectarine. Memang bentuknya seperti donat, tapi tidak berlubang tengahnya

  • Waktu yang Hilang (Setelah Dia Hadir di Antara Kita)   Part 166 Keputusan Saga 1

    Waktu yang Hilang- Keputusan SagaSaga meletakkan ponselnya setelah mengetik balasan untuk pesan dari sang kakak. Laki-laki itu menatakan bantal agar sang istri lekas berbaring.Dibantunya Melati merebahkan diri. Begitu payahnya kehamilan kali ini. Untuk berbaring saja kesulitan. Tiap tidur berulang kali merubah posisi karena terasa engap."Gimana, nyaman begini?" tanya Saga setelah meletakkan satu bantal di belakang punggung Melati dan meletakkan bantal tipis sebagai penyangga perut, karena Melati tidur agak miring."Ya."Saga juga berbaring setelah menarik selimut hingga sebatas perut Melati. Mereka saling berhadapan."Tadi yang ngirim pesan Mas Akbar. Besok keluarga Malang datang ke sini karena Moana sudah mulai libur sekolah." Saga bicara dengan nada lembut, khawatir Melati kaget.Kalau dulu mereka pasti bahagia jika keluarga dari Malang datang berkunjung. Mungkin kali ini berbeda setelah Melati mengetahui keinginan kakak ipar sekaligus mantan suaminya.Tampak ada binar bahagia s

  • Waktu yang Hilang (Setelah Dia Hadir di Antara Kita)   Part 165 Twin 2

    Tiga tahun kemudian ....Seorang bocah laki-laki umur tiga tahun setengah tengah asyik bermain mobil balap. Duduk anteng di bangku besi sebelah kanan sang papa. Seorang wanita yang tengah hamil duduk di sebelah kiri dari pria tampan itu.Saga dan Melati memang tengah antri di dokter kandungan. Malam ini jadwal pemeriksaan kehamilannya yang ketiga. Makanya Saga mengusahakan pulang lebih awal, supaya bisa menemani sang istri ke dokter.Kehamilan Melati sudah memasuki usia lima bulan. Namun besar perutnya seperti tengah mengandung usia tujuh bulan. Sejak awal pemeriksaan, dokter sudah memberitahu kalau mereka akan memiliki bayi kembar. Dan pemeriksaan kali ini, mereka sepakat ingin mengetahui jenis kelamin kedua calon anak kembarnya.Bapaknya Melati juga terlahir kembar. Tapi kembarannya meninggal sehari setelah dilahirkan.Ketika diberitahu tengah mengandung janin kembar. Kebahagiaan Saga dan Melati tiada terlukiskan. Rasa syukur tiada tara di ucapkan nyaris setiap waktu. Janin kembar y

DMCA.com Protection Status