Share

Bimbang

Tenggelamnya matahari menandakan waktunya kami untuk kembali, ditemani riuhnya jalanan kota dan rasa lelah seharian bekerja membuat raga ini seolah tidak bisa menahan dirinya sendiri untuk sekedar berdiri, saat ini aku ingin segera merebahkan badan dengan nyaman. Entah sadar atau tidak dengan posisi duduk menyamping Kina menyandarkan kepalanya dipunggungku, sejenak aku terkejut tapi aku mencoba tenang seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Jalanan yang macet seolah-olah menjadi teman yang mendukungku dalam perjalanan kali ini, aku tidak akan membuat manuver untuk mencari jalan alternative. Saat ini aku malah berharap jalanan macet total agar aku bisa menghabiskan waktu bersama Kina jauh lebih lama lagi.

Tapi seperti kata orang tua, apa yang kita sukai akan segera berlalu dan apa yang kita benci akan terasa lama berlalu, aku benci dengan realitas yang seperti ini.

“Mas besok keluar yuk,” ucap Kina.

“Hahh.. kemana?” tanyaku yang terkejut.

&ldq
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
abyamel Azam
Man man... Gampang men jatuh cinta...‍♂️
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status