Share

214-HILANG

Suasana bintang-bintang tanpa awan pada malam itu menghiasi Kampung Sepuh dengan indahnya, apalagi bintang-bintang tersebut terlihat sangat jelas sekali bertaburan di langit malam dan akan membuat siapapun takjub melihatnya.

Angin dingin mulai terasa dari arah Gunung Sepuh, apalagi waktu sekarang sudah mulai mendekati subuh, waktu dimana ayam-ayam yang berada di Kampung Sepuh berkokok untuk menandakan bahwa waktu sudah mulai berganti, dan para manusia yang tinggal di kampung sudah diperbolehkan untuk kembali beraktivitas.

Terlihat, dua buah cahaya senter saling beriringan yang berjalan ke arah warung. Mereka terlihat berjalan dengan santainya seperti tidak terjadi apa-apa ketika sedang berkeliling kampung pada malam ini.

Cahaya senter itu semakin lama semakin dekat, dan terlihat secara perlahan bahwa asal dari cahaya senter itu adalah senter dari Mang Rusdi dan Mang Uha yang berjalan kembali setelah berkeliling kampung hingga saat ini.

“Mang, merasa a

pujangga manik

Terima kasih masih setia untuk membaca WARUNG TENGAH MALAM Mohon maaf saat ini saya belum bisa upload lebih dari satu bab karena masih harus menjaga keluarga yang masih belum pulih sepenuhnya, sehingga waktu yang awalnya dipakai untuk menulis dipakai untuk menjaga keluarga yang masih membutuhkan bantuan. Jangan lupa tetap vote dan komen ya agar saya masih semangat untuk tetap update dan upload Bab terbaru setiap harinya terima kasih

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ratna Suminar
aduh kasian mang darman, salamet teu nya ???,ujang cepet atuh pulang kasian warga kampung perlu bantuan jangan sampai kampung sepuh dikuasai para mahluk,,,,,.........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status