Share

Malam pertama

Penulis: Violet Senja
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-25 16:02:32

Tidak ada perbincangan di atas meja makan, semua menikmati hidangan yang tersedia, hanya suara denting sendok dan garpu yang terdengar.

“Mama punya sesuatu untuk kalian,” kata nyonya Iriana setelah selesai makan malam sambil duduk di ruang tengah rumah.

“Apa ini Ma?” tanya Davin.

“Itu Madu hitam, bagus untuk kalian konsumsi.”

“Untuk apa?” Davin kembali bertanya sambil memutar-mutar botol yang diberikan mamanya.

“Agar Renata cepat hamil,” ujar nyonya Iriana sambil melihat kearah Renata.

Davin dan Renata saling berpandangan. “Apa perlu Ma, aku rasa kita hanya belum dikasih momongan saja,” ucap Renata.

“Kalian sudah dua tahun menikah, mau menunggu berapa lama lagi?”

“Sudahlah Dav, ikuti saja saran Mamamu, tidak ada salahnya juga dicoba,” ujar sang papa menjelaskan.

“Benar Davin, papa dan mama sudah sangat kangen untuk menimang cucu,” ikut menimpali ucapan suaminya.

Tidak ada jawaban dari Davin maupun Renata, mereka memilih diam dari pada memberikan jawaban yang justru akan membuat berdebatan semakin panjang.

Banyak nasehat dan saran yang disampaikan oleh sang mertua kepada Renata, mulai dari harus rutin berkonsultasi kepada dokter sampai kepada hal agar rajin mengkonsumsi obatan-obatan herbal seperti madu hitam seperti yang mereka dibawa.

Menjelang pukul 11 malam kedua orang tua Davin pamit untuk pulang. Davin dan Renata mengantar sampai di halaman rumah. Sambil mencium Renata, nyonya Iriana kembali mengulangi pesannya untuk selalu berkonsultasi kepada dokter dan menjaga kesehatan.

Selepas kepergian kedua mertuanya, Renata memilih menyendiri di kamar tamu yang ia tempati, tiba-tiba Davin masuk tanpa mengetuk pintu kamar, sementara Renata sedang membuka baju untuk berganti pakaian.

“Davin! Kamu ngapain di sini?” tanya Renata terkejut.

“Kenapa kamu tidak ke kamar?” 

“Kamar mana? Kamarku di sini dan aku akan tidur di sini,” tegas Renata.

“Kalau begitu aku juga akan tidur di sini,” ucap Davin sambil merebahkan diri di atas tempat tidur.

“Nggak Davin! Kamu jangan ngaco, cepat pindah ke kamar kamu sana!” seru Renata seraya menarik lengan Davin, namun Davin menarik lengan Renata hingga terjatuh tepat di atas dada Davin.

“Kita ini suami istri sudah selayaknya kita tidur dalam satu kamar,” ucap Davin.

“Bagaimana jika kita kabulkan permintaan Mama,” lanjut Davin.

“Maksud kamu?” tanya Renata sambil bangkit dari tempat tidur.

“Kita suami istri, tidak ada salahnya mencoba.”

“Tidak Davin kita ini sahabat, itu yang selalu kamu katakan,” kilah Renata.

Namun Davin langsung memeluk dan membungkam mulut Renata dengan ciuman, sontak Renata terkejut dan reflek mendorong Davin hingga terjembab ke tempat tidur, tapi cepat Davin bangkit dan kembali menarik tubuh Renata.

“Apa kamu tidak ingin memiliki anak dari aku?” tanya Davin.

“Bukan seperti itu Davin, kamu punya Kanza, apa kamu bisa bayangkan bagaimana perasaan dia jika tau kita melakukan ini,” papar Renata.

Namun Davin tidak memperdulikan ucapan-ucapan Renata, ia terus saja memeluk dan menciumi Renata. Meski awalnya menolak, namun ciuman serta cumbuan yang Davin lakukan membuat Renata terbuai dan bahkan menikmati.

Malam pertama itupun terjadi setelah dua tahun pernikahan, Renata mencoba berdiri dan melangkah menuju kamar mandi dengan merasakan sedikit nyeri di organ intimnya, air mata Renata mengalir bersama air shower yang membasahi sekujur tubuhnya.

“Ya Tuhan, apa yang aku lakukan? Atas dasar apa Davin melakukan ini? Cinta? Atau hanya nafsu belaka?” Renata terus bertanya dalam hati.

Hari–hari mereka lalui seperti biasa, kejadian satu minggu yang lalu nyaris terlupakan karena setelah itu Kanza kembali hadir di dalam rumah mereka.

“Kamu kenapa Re? Sakit?” tanya Davin saat melihat Renata melintas depan kamarnya.

“Mungkin masuk angin, aku mau istirahat saja,” ucap Renata lantas membalikan badan menuju kamar tamu.

Di dalam kamar Renata tidak dapat beristirahat seperti yang ia inginkan, rasa mual dan pusing terus mendera tubuhnya, hingga ia memutuskan untuk keluar rumah.

“Mau kemana Re?” tanya Davin melihat Renata keluar dari rumah.

“Keluar sebentar, sepertinya aku butuh udara segar,” jawab Renata tanpa mempedulikan kedua sejoli itu yang sedang asik bercengkrama di gazebo halaman rumah.

Tanpa tujuan Renata mengendarai mini coper berwarna kuning kesayangannya, hingga tiba di depan sebuah apotek ia menghentikan mini coper yang ia kendarai, “Sebaiknya aku cari obat dulu,” gumamnya.

Saat sedang berdiri menunggu pelayanan apotek, tiba-tiba kepala Renata terasa semakin pusing dan terhuyung ke belakang, dengan sigap seseorang yang berada di belakangnya menangkap tubuh Renata.

“Renata? Sedang apa di sini?” tanya seseorang tersebut yang ternyata adalah Reynaldi.

“Rey?” Belum sempat Renata melanjutkan kata-katanya ia langsung tak sadarkan diri.

“Renata…! Renata…!” panggil Reynaldi seraya menguncang tubuh Renata.

“Ada apa Pak?” tanya pelayan apotek yang baru saja keluar dari ruangan.

“Saya tidak tahu tiba-tiba dia tidak sadarkan diri,” jawab Reynaldi sedikit panik.

“Bawa ke kelinik depan saja Pak,” usul pegawai apotek tersebut.

Reynaldi pun membopong tubuh Renata masuk ke dalam mobil miliknya, setiba di klinik Renata langsung mendapatkan penanganan dokter.

“Apa yang terjadi sama kamu Re?” tanya Reynaldi dengan iba menatap Renata yang terlihat lemas dan pucat.

“Selamat siang Pak,” suara suster klinik sedikit mengejutkan Rey. “Bapak diminta ke ruangan dokter sekarang,” lanjut suster tersebut.

“Baik Suster,” jawab Reynaldi lantas mengikuti langkah suster menuju ruangan dokter.

“Sebelumnya saya ucapkan selamat Pak, Istri anda sedang hamil saat ini,” ucap dokter tersebut setelah Rey tiba diruangannya.

“Istri saya? Hamil?” jawab Reynaldi terkejut.

“Iya pak, saya harap anda bisa menjaga pola makan dan kestabilan emosi istri anda, karena kehamilan di trimester pertama sangat beresiko, kondisi emosional, sikologis dan mental calon ibu akan sangat berdampak pada tumbuh kembang janin dalam rahimnya,” papar sang dokter yang tidak mempedulikan raut wajah bingung Reynaldi.

Tak lama Reynaldi pamit dari ruangan dokter, bergegas menuju ruangan dimana Renata terbaring lemah disana.

“Hey Cantik, bagaimana? Sudah merasa lebih baik?” sapa Reynaldi melihat Renata sudah duduk bersandar di tempat tidur.

“Apa kamu yang membawaku ke sini?” tanya Renata heran.

“Seperti yang kamu lihat, sekarang aku ada di sini bersama kamu.”

“Apa yang terjadi? Tadi aku akan membeli obat pusing di apotek.”

“Iya dan kamu pingsan, kebetulan aku sedang membeli vitamin di sana.”

“Owh… makasih ya.”

“Di mana suamimu,” ujar Reynaldi sambil melangkah ke arah tempat tidur.

“Sudahlah untuk apa kamu mempertanyakan keberadaan suamiku?” 

“Apa sekarang suamimu sedang bersama dengan perempuan itu?” Reynaldi berusaha menerka.

“Jangan terlalu ikut campur urusanku,” ketus Renata.

“Sekarang kondisi kamu sedang hamil, sebagai suami dia harus tahu.”

Bab terkait

  • WANITA LAIN SUAMIKU   Hamil

    Renata terkejut mendengar penuturan Reynaldi hingga tidak bisa berkata sepatah katapun, kalimat ‘hamil’ yang barusan ia dengar membuat ia berada di posisi yang benar-benar bingung, harus bahagia atau sedih dengan kondisi ini.“Aku mau pulang,” ucap Renata tiba-tiba.“Ok! Mobilmu masih di apotek, biar nanti aku suruh orang mengantarkan ke rumahmu.”Mereka kemudian meninggalkan klinik tersebut dengan mengendarai mobil milik Reynaldi. Selama perjalanan pulang keduanya terdiam dengan pikiran masing-masing. Sesekali Reynaldi melirik ke arah Renata yang selalu membuang pandangannya keluar jendela mobil."Re, kamu baik-baik saja kan?" tanya Reynaldi melihat Renata menyandarkan kepalanya di kaca pintu mobil.Renata hanya mengangguk. Beribu fikiran berkecamuk di benaknya.Tak lama berselang, mereka sampai di rumah besar milik Renata dan Davin, kemudian Reynaldi membukakan pintu untuk Renata yang masih tampak lemah."Bagaimana, aku bantu atau bisa sendiri?" tanya Reynaldi sambil hendak membantu

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • WANITA LAIN SUAMIKU   Makan malam

    “Hey… kamu cantik sekali… apakah kamu tersesat? Tuanmu pasti mencari,” ujar Renata berkomunikasi dengan kucing tersebut.Sepertinya kucing tersebut tidak ingin didekati, ia berlari keluar pagar, Renata mengejarnya, hingga tiba di depan gerbang Rumah Reynaldi.“Re… “ suara Reynaldi memanggil dari dalam Rumahnya.“Hi.. Rey,” sapa Renata.“Sedang apa?”“Tadi ada seekor kucing spertinya ia tersesat diRumahku.”“Apa dia yang kamu maksud?” tanya Reynaldi seraya menunjuk seekor kucing yang sedang menikmati makanannya.“Iyaaa.. itu kucingnya, apa dia milikmu?”“Betul, namanya Mochi, kalau sedang lapar dia memang selalu pergi kemana-mana tapi akhirnya akan kembali,” tutur Reynaldi.Tiba-tiba terdengar suara berasal dari perut Renata, reflek Renata lantas memegang perutnya dengan rasa malu.“Kamu laper?” tanya Reynaldi.“Aku tidak berselera makan, semua terasa mual di perutku,” ucap Renata.“Jika kamu mau makanlah di sini, aku memiliki asisten rumah tangga yang cukup handal dan akan membuatkan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • WANITA LAIN SUAMIKU   Kecemburuan Kanza

    “Nona dari mana? Lama sekali,” Sapa Bi Imah menyambut kedatangan Renata.“Dari rumah tetangga sebelah Bi, ini aku bawa oleh-oleh makanlah selagi hangat,” ucap Renata sambil memberikan paper bag ke tangan Bi Imah.“Dari mana ini Non?”“Dari tetangga sebelah, aku sudah makan banyak di sana.”“Tetangganya laki-laki apa perempuan Non?”“Bi Imah, kepoooo!” goda Renata sambil mencondongkan kepalanya kearah Bi Imah lalu tertawa dan melangkah menuju kamar.Renata merebahkan dirinya di ranjang king size bersepraikan putih, pikirannya melayang, kembali terngiang kata-kata Reynaldi.“Apa benar yang diucapkan Reynaldi tadi, cinta? Atau hanya karena sering bersama?” gumam Renata sambil memainkan ujung rambutnya.Renata dan Davin sudah bersahabat sejak kecil, selalu bersama melewati hari hingga sebuah pernikahan menjebak keduanya dalam kehidupan yang sangat menyiksa untuk Renata, bertahan rasa begitu menyakitkan, pergi pun terasa sulit untuk dilakukan.Renata berdiri di balkon kamar, menatap rumah

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • WANITA LAIN SUAMIKU   SOSOK MISTERIUS

    SOSOK MISTERIUSDi kediaman Reynaldi.Sosok lelaki dewasa dengan rahang tegas, hidung mancung, sorot mata tajam, sedang duduk memainkan goresan-goresan kuas di atas kanvas, Reynaldi adalah seorang pelukis ternama berkelas internasional, namanya tidak di kenal oleh banyak orang karena satu alasan ia tidak mencantumkan nama asli dalam setiap karyanya, akan tetapi semua karyanya bernilai ratusan dolar. Reynaldi adalah anak seorang pengusaha terbesar di Asia Tenggara perusahaan sang ayah yang bergerak di bidang elektronik.Rianti,Wanita yang sangat ia sayangi dan ia cintai, sebagai seorang ibu sosok Rianti menjadi pelabuhan cinta dan rindunya hingga saat ini, wanita lemah, hidup dalam siksaan batin dari sang ayah yang hanya menjadikannya sebagai mesin pencetak anak demi kerajaan bisnis.Reynaldi remaja pun tidak tahan dengan perlakuan sang ayah terhadap ibunya karena alasan itulah Reynaldi pergi dari rumah belasan tahun silam, mencoba hidup tanpa

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-25
  • WANITA LAIN SUAMIKU   DIA PUTERI KANDUNGKU

    DIA PUTERI KANDUNGKURenata baru saja merebahkan dirinya di sofa menikmati waktu bersantai di rumah tanpa menyaksikan kedua manusia yang tidak tau malu pamer kemesraan di hadapannya.Ponsel miliknya berdering tertera di layar handphone -Davin is calling- dengan tarikan nafas malas Renata menjawab panggilan ponselnya. “Ya… Halo Davin?” “Hallo… Re, bersiap yah 15 menit lagi aku jemput,” suara Davin dari sebrang sana.“Baik,” jawab Renata singkat, Seraya menutup panggilan.Renata beranjak menuju kamarnya, Setiba di dalam kamar entah kenapa dorongan hatinya untuk melihat rumah tetangga lewat jendela, Ia menyibak gordyn dan menoleh kearah rumah Reynaldi, Ada rasa sedikit kecewa setelah melihat Rumah Reynaldi tertutup rapat.“Sudahlah Renata, Apa yang kamu lakukan?” gumamnya lirih, Ia pun melanjutkan mencari gaun yang akan ia kenakan untuk makan malam bersama keluarga Davin dan juga kedua orang tuanya.Setelah rapih berpakaia

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-25
  • WANITA LAIN SUAMIKU   CENAYANG

    CENAYANG“Puluhan tahun aku sangat merindukanya, Sejak kalian membawa pergi ke Luar Negri dan tinggal di sana,” ujar Rianti.“Aku sangat mengerti perasaanmu, Renata anak yang sangat baik, pintar, memiliki perasaan yang halus seperti dirimu, aku yakin jika sudah saat nya nanti, ia tidak akan memberi sikap yang mengecewakan kita,” papar Martha seraya menggenggam tangan Rianti.“Oiya… bagaimana kabar putra mu?” sambung Martha.“Sama dengan Renata, ia tumbuh menjadi laki-laki yang hebat, baik, halus budi pekerti, meski tidak satu prinsip dengan suamiku dan akhirnya ia memeilih tinggal dan hidup sendiri.”“Di mana dia tinggal?”“Di Indo hanya saja dia jarang sekali mengunjungi kami, darah seni yang mengalir dalam tubuhnya menjadikan ia seorang pelukis ternama dan menolak untuk meneruskan perusahaan kami.”Bersamaan dengan itu datang Renata menghampri mereka. “Mama aku cari-cari ternyata disini,” ucap Renata dengan senyum mani

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-25
  • WANITA LAIN SUAMIKU   HADIAH MEWAH UNTUK RENATA

    HADIAH MEWAH UNTUK RENATA“Renata belum bangun Bi?” tanya Davin kepada bi Imah pagi ini.“Belum Tuan Muda, mungkin Nona Muda terlalu lelah acara tadi malam,” jawab bi Imah, Davin mengangguk kecil sambil berlalu meninggalkan dapur.Bi Imah berlari kecil menuju pintu setelah mendengar suara bell berbunyi. “Sudah Bi, biar saya saja yang buka,” ucap Davin yang sedang duduk di Ruang tamu.Kanza sudah berada di balik pintu dengan senyum menggodanya setelah ia tahu yang membukakan pintu untuknya adalah Davin. “Hai… honey… kenapa tidak menelponku sepanjang malam?” ucap Kanza sedikit merajuk.“Aku sibuk sekali, makan malam kemarin menyita banyak waktu ku,” kilah Davin.Davin dan Kanza berbincang di runag tengah yang menghubungkan semua ruangan di rumah besar tersebut.Pandangan Davin menoleh ke arah tangga di mana Renata sedang berjalan menuruni anak tangga, wajah khas bangun tidur, Rambut diikat sembarangan dan terkesan berantakan, n

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-27
  • WANITA LAIN SUAMIKU   MENEMUKAN FAKTA

    MENEMUKAN FAKTA“Siang Mbak Re…” sapa salah seorang karyawan setelah Renata tiba di Butiq.“Siang… Mama sedang ada tamu ya?” tanya Renata setelah mendengar suara orang berbincang di ruangan sang mama.“Iyah Mbak, Nyonya Rianti,” jawab karyawan butiq tersebut.Renata tersenyum sambil berjalan menuju ruangan namun langkahnya terhenti tatkala lamat-lamat mendengar perbincangan dua wanita paruh baya di dalam sana.Tangan yang sudah memegang handle pintu pun diurungkan untuk membukanya.“Martha, aku mohon beri aku kesempatan untuk memeluknya sebagai putriku,” suara Rianti sambil terisak.“Aku tidak melarangnya, Cuma kondisi dan situasi sedang tidak memungkinkan untuk saat ini,” timpal Martha memberi pengertian.“Siapa yang sedang mereka bicarakan, putri Tante Rianti siapa?” gumam Renata di balik pintu.“Kamu tau, puluhan tahun aku merindukannya, puluhan tahun aku hidup dalam penyesalan,” kembali suara Rinati terd

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-27

Bab terbaru

  • WANITA LAIN SUAMIKU   APAKAH INI RINDU?

    APAKAH INI RINDU?“Siang, Bu?” sapa, Dita sang sekretaris begitu melihat Renata nberjalan mendekati mejanya.“Siang, Dit. Apa jadwalku hari ini?” tanya Renata.“Tidak ada, Bu. Hanya bebrapa berkas yang perlu Ibu tandatangani,” ujar Dita.“Ok, antarkan keruanganku ya.” kemudian Renata berjalan menuju ruangannya, diiringi Bimantara.Tidak seberapa lama Dita masuk dengan membawa berkas-berkas ke meja Renata.“Dita, apakah ruanganku sudah bisa digunakan?” tanya Bimantara yang sedang duduk di sofa.“Untuk saat ini belum, Pak. Kemungkinan lusa sudah bisa digunakan,” jawab Dita.“Ruangan? Ruangan apa?” tanya Renata tidak mengerti.“Aku sudah resmi di angkat menjadi asisten pribadimu,” ujar Bagaskara dengan rasa percaya diri.“Asisten pribadiku? Siapa yang menganggkatnya?” “Mas, Rey.”“Ish! Kenapa orang itu selalu bertindak sesuka hatinya?” heran Renata.“Maaf, Pak, Bu… saya

  • WANITA LAIN SUAMIKU   SIDANG PERTAMA PERCERAIAN

    SIDANG PERTAMA PERCERAIANPagi-pagi sekali, Renata sudah rapih dan bermain dengan putra kecilnya yang semakin hari semakin menggemaskan.“Apa rencana hari ini, Re,” tanya Martha di sela candanya dengan sang cucu.“Pagi ini sidang pertama aku dan Davin akan di laksanakan, Mah,” ucap Renata sambil menghela nafas.“Papa tidak bisa menemanimu hari ini, Nak,” ucap Gunawan sambil berjalan mendekat.“Tidak apa, Pah, nanti akan ada Bima yang menemaniku,” ucap Renata sambil tersenyum.“Semoga semua berjalan dengan baik,” ujar Martha seraya menggenggam tangan sang putri.Renata, mengangguk serta mengaminkan ucapan mamanya, disusul kecupan sayang dari sang papa.“Jangan pernah merasa sendiri, Papa tau kamu anak yang kuat dan mandiri, Papa akan lakukan apapun untuk kebahagiaan kamu dan Arkana,” ujar Gunawan memebrikan suport.“Terimakasih, Mah, Pah. Kalian selalu memberikan yang terbaik untukku,” ucap Renata.

  • WANITA LAIN SUAMIKU   PESONA SANG CEO

    PESONA SANG CEOSuara ketukan pintu menghentikan perbincangan Reynaldi dan Renata dalam ruangan CEO.“Permisi, Pak, Bu. Meeting akan segera dimulai,” ucap seorang wanita muda dengan penampilan kantor yang rapih.“Oiya… Dita, kenalkan ini Ibu Renata, mulai saat ini kamu akan bekerja untuk beliau, Re… kenalkan ini Dita yang akan menjadi sekretarismu,” ucap Reynaldi memeperkenalkan kedua wanita di hadapannya.“Baik, Bu Renata, selamat datang dikantor,” ucap Dita sambil membungkukkan badannya.“Terimakasih, Dita semoga kedepannya kita dapat bekerjasama dengan baik,” sambut Renata seraya mengulurkan jabatan tangan.“Baik, kita keruangan meeting sekerang, Dita semua berkas sudah di persiapkan?” ujar Reynaldi.“Semua sudah beres, Pak.” Jawab Dita.Mereka berjalan menuju ruangan meeting dimana para direksi dan petinggi perusahaan sudah berkumpul.“Selamat siang semuanya,” sapa Reynaldi, setibanya mereka di ruan

  • WANITA LAIN SUAMIKU   HARI BARU UNTUK RENATA

    HARI BARU UNTUK RENATADavin, menepikan mobilnya, diikuti Renata, belum sempurna ia memarkirkan kendaraannya di trotoar jalan, nampak Davin berjalan ke arahnya. Laki-laki tampan yang diam-diam ia puja sejak kecil, yang berhasil mengukir senyum di bibirnya sekaligus menorehkan luka yang teramat dalam di hatinya.Davin, membantu membukakan pintu mobil Renata.“Tidak perlu berlebihan, Davin. Aku bisa sendiri,” ujar Renata.“Aku hanya ingin membantu membukakan pintu mobil,” jawab Davin.“Katakan apa maumu?” tanya Renata.“Kita bicara di sana,” ucap Davin, seraya menunjuk ke arah mini market yang terdapat tempat duduk di depannya.Tanpa bertanya lagi, Renata langsung berjalan menuju tempat yang di maksud oleh Davin.“Re… aku merindukanmu,” ucap Davin sambil berusaha meraih tangan Renata yang berada di atas meja.“Sudah cukup sandiwaramu,” ucap Renata tanpa melihat Davin yang duduk di hadapannya dan menarik tangan

  • WANITA LAIN SUAMIKU   PERJUMPAAN DI LAMPU MERAH

    PERJUMPAAN DI LAMPU MERAHKanza, terbelalak melihat notif di layar handponenya, ada no tidak di kenal mengirimkan beberapa gambar dirinya yang sedang bersama dengan, Kevin teman lelakinya.Ia berusaha menghubungi, tetapi sepertinya nomer tersebut adalah nomer fiktif yang hanya sekali pakai.Kanza, membanting hanphonenya ke atas sofa, lalu berjalan ke arah whastafel membasuh wajah tegangnya.“Siapa yang berani melakukan hal ini?” tanyanya dalam hati.“Apa mungkin, Renata?” sambungnya sambil megerutkan kedua alisnya.Davin, keluar dari kamar, bergegas Kanza meraih ponsel dan menyembunyikannya di balik badan, Davin napak rapih pagi ini, setahu Kanza, Davin sudah tidak lagi bekerja.“Mau kemana, Mas?” tanya, Kanza seraya memandang penampilan, Davin.“Kantor,” jawab Davin singkat.“Sudah mendapat pekerjaan?”Davin, tidak mejawab pertanyaan, Kanza. Ia memasukan laptop ke dalam tasnya.“Mungkin, a

  • WANITA LAIN SUAMIKU   DENDAM RENATA

    DENDAM RENATADi dalam kamar, Renata baru saja membuka mata, ia memperhatikan sekeliling ruangan.“Di mana aku?” ucapnyan lirih, ia pun terkejut dengan pakaian yang ia kenakan.“Apa yang terjadi?” Renata beringsut dari atas tempat tidur, langsung berdiri dan berjalan ke arah kaca, ia memandang wajah dan sekujur tubuhnya.Suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya. “Re… sudah bangun?” tanya Reynaldi, seraya membuka pintu.“Apa yang terjadi denganku?” tanya Renata.“Kamu, tidak ingat sama sekali?” tanya, Reynaldi. “Coba di ingat-ingat, apa yang kamu makan atau minum di tempat acara tadi malam,” ucap Reynaldi, seraya menyentil kening, Renata dengan jarinya. Lalu duduk di sudut tempat tidur.Renata, duduk di bangku depan cermin, Reynaldi memperhatikan wajah cantik di hadapannya. Hanya dengan mengenakan kaos oblong, celana pendak, rambut di ikat sembarangan terkesan berantakan, namun tidak mengurangi kecantikan seorang,

  • WANITA LAIN SUAMIKU   OBAT PERANGSANG

    OBAT PERANGSANGAcara berlangsung dengan penuh keakraban sesama pengusaha, tiba acara puncak. Fihak panitia mengumumkan. Perusahan-perusahaan yang akan mengajukan tander kepada salah satu perusahaan terbesar di asia, perusahaan Renata dan Davin termasuk di dalamnya.“Aku mau ke toilet,” bisik Kanza di saat Davin sedang focus dengan acaranya, Davin hanya mengangguk.Semua focus dengan acara puncak tersebut, tidak ada yang melihat apa yang dilakukan Kanza.“Mas… berikan minuman ini kepada wanita yang mengenakan gaun hitam panjang itu,” ucap Kanza kepada salah satu witres yang bertugas melayani tamu malam itu, seraya menunjuk ke arah Renata.Dengan patuh sang pelayan pun memberikan minuman tersebut, tanpa menoleh siapa yang memberikan minuman, Renata langsung menerima dan meminumnya.“Rasakan! Malam ini adalah malam istimewa untukmu, Renata! Keberuntungan tidak akan selalu berfihak padamu,” seru Kanza bergumam sendiri, sambil tersen

  • WANITA LAIN SUAMIKU   CALON MANTAN ISTRI

    CALON MANTAN ISTRIMalam ini, Reynaldi menjemput, Renata. Wanita yang telah mendapatkan tempat khusus dalam hatinya.“Mah, aku pergi dulu, titip Arkana ya,” pamit, Renata.“Iya, sayang… hati-hati yah,” jawab Martha, seraya memeluk sang putri.“Kamu, cantik sekali malam ini,” sambung, Martha sambil mencubit dagu Renata. Senyum simpul Renata mendengar pujian sang Mama membuat rona pipi menambah kecantikannya.Reynaldi menunggu di dalam mobil, ia sengaja tidak turun untuk mempersingkat waktu, agar tidak terlambat ke tempat acara.“Cantik,” ucap, Reynaldi reflek, setelah melihat Renata mendekat ke arah mobilnya.“Rey! Seru Renata, sambil mengetuk jendela mobil. Dengan gugup Reynaldi segera membuka kunci otomatis, agar pintu dapat di buka.“Kenapa? Kok malah melamun, ayo… jalan,” ujar Renata, melihat Reynaldi belum juga menjalankan kendaraannya.Reynaldi pun menjalankan kendaraannya dengan perasaan yang masi

  • WANITA LAIN SUAMIKU   WANITA PEMBURU HARTA

    WANITA PEMBURU HARTADengan wajah ceria, Kanza memasuki gedung apartemen, sesekali melirik tentengan paper bag di tangan kanan dan kirinya, ia memasuki lift menuju unit apartemen miliknya.Setiba di kamar, Davin tengah menunggu dengan raut wajah marah.“Hei… sudah pulang, Mas?” ucap Kanza, seraya mendekat ingin memeluk, Davin. Davin menepis pergerakan, Kanza.“Darimana saja kamu?” tanya Davin sambil melihat ke arah belanjaan, Kanza.“Aku? Habis dari Mall, kenapa?”“Apa maksudnya ini!” seru Davin sambil membanting amplop surat ke atas meja.“Dari mana kamu dapat itu?” tanya, Kanza heran, sementara ia merasa sudah membuang surat itu di tempat yang aman.“Aku menemukannya di tumpukan berkas, yang kamu buang di tempat sampah,” ujar Davin.“Apa kamu sengaja membuangnya?”“Aku tidak tahu.”“Kamu, kan yang menerima surat itu?”“Aku tidak menerimanya!” seru, Kanza.Kanza memang tidak menerima surat dari pengadilan agama tersebut, ia menemukan surat itu terselip di pagar rumah, Davin saat ia k

DMCA.com Protection Status