Share

123. Unperfect Husband

“Apa aku ... boleh memelukmu?” tanya Caraline dengan suara parau. Tubuhnya bergetar kuat sebab dingin dan kemelut perasaan. Meski hujan sudah membasahi seluruh raga, tetapi air mata masih setia menghangatkan pipi.

Deric terdiam beberapa saat, mengamati penampilan Caraline yang menurutnya sangat kacau. Tak ada wajah ketus yang terpahat di paras menawan wanita di depannya, yang tampak adalah raut kesedihan dan ketakutan.

“Tentu,” jawab Deric pada akhirnya.

“Terima ... kasih.” Caraline masih bertahan di rerumputan dengan wajah tertunduk. Kedua tangannya menyeka tangis dengan bergantian. Guntur dan pentir masih menampakkan kekuasaan di sekitar. Alam sepertinya ikut merasakan ketakutan yang menjalar.

Caraline bergerak ke arah Deric dengan tiba-tiba, mendekap erat dengan tangis yang tak kunjung reda. Payung yang dipakai pria itu terjatuh hingga membuat keduanya dihujani air.

Caraline lantas terpejam, memeluk pria yang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status