Share

Chp. 2

Penulis: Valentine_Veska
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-03 10:09:51

"Katanya bukan urusan kita, tapi kok malah ngikutin jejaknya lebih dulu," sindir Rigel kepada temannya yang berjalan didepan guna mempertajam indera penglihatan agar tidak kehilangan jejak-jejak kaki tersebut.

"Diem!"

"Lupa sama tujuan pertama kita kenapa datang kesini hm?" ucapan dari Hoshi berhasil membuat langkah keduanya terhenti sejenak dan menoleh kearahnya.

"Ah iya benar juga ya. Putar balik yuk!" balas Rigel.

"Tapi, kan udah sejauh ini masa balik lagi?" Erion mendesah kecewa.

Hoshi pun menangkap sebuah objek melalui sudut matanya lalu langsung memalingkan wajahnya ke segala arah. Rigel yang sadar dengan tingkah Hoshi menyadari sesuatu.

"Udah buruan, habis ini kita cari buah untuk dimakan. Perutku udah mulai bergetar daritadi," Rigel menyeret lengan Erion yang hanya pasrah saja.

"Aku bisa jalan sendiri. Lepas! Emang perutmu ada nada deringnya apa bergetar segala," balas Erion.

Akhirnya mereka memutuskan untuk meninggalkan area yang dikatakan bahaya itu dengan dituntun jejak langkah mereka sebelumnya, itu salah satu cara agar mereka tidak tersesat.

"Aduh!"

"Heh kenapa berhenti tiba-tiba, sih? Kepalaku terbentur nih!" Erion dan Rigel menggerutu kesal sembari mengelus kepala masing-masing.

"Jejaknya hilang."

Bertepatan dengan ucapan Hoshi, tanpa sadar seseorang perlahan melangkah mendekat dari belakang dengan menyeringai kecil. Rigel yang diurutan paling terakhir merasa pundaknya ditepuk halus, tapi ia enggan untuk sekedar menoleh dan malah menarik-narik ujung baju Erion didepannya.

"Eri, coba tolong periksa apa yang ada dibelakang ku," pinta Rigel kemudian.

"Emang kenapa?"

"Coba lihat dulu!"

"Iya deh iya, bentar."

Secepat kilat cowok itu menoleh untuk memeriksa, akan tetapi Erion tidak menemukan apapun di sana, mungkin hanya perasaan Rigel saja yang terlalu khawatir. "Mana? Gada apapun disana,"

"Itu tadi ada yang nepuk bahu aku," adu Rigel yang langsung ditoyor oleh Erion.

"Perasaan mu saja," ah mungkin saja, kan ditengah hutan jadi wajar jika salah-salah gitu. Hm.

"Maksudmu dia pelaku yang nyentuh kamu, Rigel?" tunjuk Hoshi pada sesosok pria yang terlihat sudah umur 20an. "Setan!" pekik Rigel dan Erion kompak. Eh, bukan, Erion hanya ikut berteriak gegara suara Rigel yang lebih dahulu mengagetkannya.

Pasti kalian penasaran kan apa yang dilihat Hoshi sebelum berbalik? Ya, pria itu lah yang dilihatnya dan mengusulkan kepada temannya untuk segera pergi karena rupanya yang menyeramkan. Dia tidak menyangka bahwa mereka akan diikuti seperti ini. Mana mereka tidak membawa senjata tajam untuk berjaga-jaga lagi.

Seorang pria yang berpenampilan acak-acakan itu dengan baju lusuh beserta rambut yang sedikit panjang sampai ceruk lehernya berantakan. Bahkan dia tidak menggunakan sendal saat berjalan. Dan satu kata yang terbesit di benak Erion, 'Apa dia Tarzan?'

Lama berdiam diri, pria itu pun langsung meloncat mendekati Rigel karena ditatap terus.

"Tuh kan dia persis kayak Tarzan!" batin Erion ketika melihat sikap itu.

Pertama-tama pria tak dikenal itu mencium aroma mereka entah untuk apa. Dengan wajah yang hampir ditutupi rambut sedikit panjangnya itu, mereka tidak dapat mengenali siapa sosok itu.

Tangan Rigel sudah gatal ingin menyingkap rambut yang menutupi sebagian wajah pria itu dikarenakan, sangat penasaran dengan rupa orang itu.

"Hm. Kalian ingin dijadikan budak? Kenapa datang kesini? Ingin jadi korban kedua dalam hari ini?" tutur pria itu setelah selesai dengan urusannya tadi.

Garis muncul antara alis Erion merasa bingung akan perkataan orang tanpa nama itu atau lebih tepat pria tak dikenal itu.

"Hah budak? Kau pasti bercanda,"

Menghela napas panjang, padahal dirinya paling malas menjelaskan sesuatu. Ya saking malasnya. Ia tidak tau bagaimana caranya agar rasa malasnya hilang. Orang-orang disekitarnya hanya mengatakan jika tidak mau malas ya jadi rajin. Gampang tapi sulit, kalau dilakukan. Etdah malah curhat, lanjut!

"Namaku Alpha--"

"Kau Manusia setengah serigala kah? Lalu dimana Beta sama Gama nya?" tanya Rigel antusias, selain mempunyai hobby melacak Rigel juga menyukai hal berbau Fantasi. Lemari khusus bukunya hanya full dengan Novel Fantasi.

"Eh maksudku kau Werewolf kah? Hahahaha!"

Erion dan Hoshi menatap aneh Rigel yang terlihat bodoh. Harus diapakan ya supaya temannya itu tidak sinting?

"Tolong jangan potong kalimat ku." gumam pria yang bernama Alpha itu.

______________

Ruangan yang pengap dan sempit yang tidak ada satupun benda didalamnya, hanya terdapat empat gadis cantik yang diam membeku. Rasanya seluruh tenaga mereka terkuras habis akibat dikejar lalu berakhir ditangkap dan dikurung ditempat yang gelap.

"Seandainya Ankaa bisa ngalahin rasa penasarannya, pasti kita tidak berakhir ditempat seperti ini," sindir Adara.

"Iya, sorry deh,"

"Sudah terlambat!"

Yaps, Para gadis itu adalah Allura dan kawan-kawannya. Sungguh mereka tidak menyangka bahwa ada tempat seperti ini ditengah hutan. Bagaimana tidak? Ada bangunan yang lumayan luas dengan orang-orang berpakaian baju sobek-sobek khas pembantu atau budak difilm kebanyakan.

"Dasar sialan!" maki Alhena masih merasa kesal dengan perlakuan orang-orang asing yang menyeret mereka ketempat ini. Apalagi ada bercak-bercak darah disudut ruangan. Jangan-jangan... Tidak mungkin kanibal ya'kan? Jaman sekarang mana ada lagi begituan, mending positif thinking ajalah.

Brak!

"Eh buset!" kaget Allura ketika pintu didobrak dengan kasar.

Orang itu masuk kemudian menarik keluar Ankaa bersama Adara tapi sebelum menutup pintu salah satu dari mereka menodongkan benda tajam kearah Allura yang berniat menghentikan aksi tersebut.

"Ampun bos!" Allura meringis pelan lalu mengangkat kedua tangannya.

"Heh apa lu, jangan macem-macem sama sahabat gue ya!" ancam Adara kesal tapi tenaganya tidak cukup kuat melawan orang-orang yang tak berperikemanusiaan itu.

Brak!

Lagi, pintu dibanting membuat dua gadis yang tersisa didalam ruangan itu tersentak saat mendengar dentuman keras.

"Untung aku orangnya sabar,"

"Pokoknya kita harus cari jalan keluar! Heran kok ada tempat kek gini di hutan. Kalau ada bom udah aku ledakin dari tadi!" cerocos Alhena tanpa berpikir lebih dulu.

"Astaga kamu berdosa banget nak, ibu gak ngajarin kamu berpikir seperti itu ya," tambah Allura.

"Kapan aku jadi anakmu? Amit-amit deh!"

Dan bukannya mereka membicarakan solusi agar keluar dari tempat itu dengan selamat, mereka malah membahas hal yang tidak perlu. Sampai seseorang memanggil mereka di luar jendela kayu.

"Permisi," ujar seorang cowok diluar sana yang tidak dikenal itu. Berserta pertengkaran kecil memenuhi Indra pendengaran mereka.

"Idih sok sopan nih anak!"

"Heh diem ya Lo!"

"Udah-udah Rigel, Hoshi, kalian berdua berisik nanti ketahuan terus kita dijadikan sandera kan gak lucu tau." lerai Erion yang mendapat tatapan datar. Sok kelihatan normal dia padahal kan absurb, eh gak deng.

"Siapa kalian? Team penyelamat kah?" tanya Alhena. Alpha mengangkat tangan pertanda minta perhatiannya sebentar karena ia ingin menjelaskan situasi tersebut.

"Jadi gini---"

"Aku Erion kalau yang ini namanya Rigel dan yang sedang berjongkok itu namanya Hoshi. Kami tadi gak sengaja berpapasan dengan cowok ini saat mengikuti jejak kaki kalian. Namanya Alpha." ucap Erion panjang kali lebar.

Allura tersenyum tipis melihat cowok yang bernama Alpha itu terdiam gegara ucapannya dipotong begitu saja. Ini kali kedua dia diperlakukan seperti itu, lho.

Cahaya matahari perlahan berubah menjadi oranye pertanda bahwa hari sudah sore dan sebentar lagi menjelang malam. Merekapun bergegas membantu dua gadis itu keluar dari ruangan sempit itu. Dengan melalui jendela tadi. Mudah saja, Alpha barusan mengambil alat yang bisa memotong kayu yang menghalangi jendelanya.

"Tunggu!" Erion, Rigel dan Hoshi menatap mereka heran saat hendak berlari. "Ada apa?" tanya Hoshi.

"Ankaa dan Adara teman kami bagaimana? Mereka diseret paksa oleh beberapa orang. Aku takut terjadi sesuatu pada mereka," mata Allura nampak berkaca-kaca. Pikirannya melayang ke dua temannya yang lain yang mungkin disiksa. Memikirkan hal itu saja membuat kepalanya terasa pening!

"Aku tahu dimana mereka berada, ayo!" Alpha menunjukkan jalan yang bisa membawah mereka ketempat Ankaa dan Adara berada dengan dituntun olehnya.

Bab terkait

  • Unexpected Surprise   Chp. 3

    "Ha. Ha. Ha." Dua orang gadis berlari dengan napas yang ngos-ngosan akibat terlalu lama berlarian. Dibelakang ada beberapa orang yang mengejar mereka karena berusaha kabur.Keduanya terhenti sejenak untuk memperhatikan sekitar. Seperti nya mereka tidak ingat dengan jalan yang dilalui mereka beberapa waktu yang lalu. "Ankaa... Masa kita langsung pergi. Mereka berdua gimana dong?" tanya Adara.Ankaa dan Adara bisa saja langsung mencari jalan keluar, tapi pikiran mereka tertuju pada dua sahabatnya yang masih di kurung di tempat yang mengerikan.Mendengar derap langkah yang semakin mendekat, Ankaa pun menarik Adara untuk mengajaknya berlari, lagi. Gadis itu akan menggunakan gelombangnya supaya bisa menemukan tempat itu. Pasti!Saat hendak berbelok ke tikungan tanpa sadar Ankaa menabrak seseorang hingga orang itu jatuh terjerembab ke tanah. Sedangkan Adara segera menahan tubuh temannya agar tidak bernasib sama seperti itu."Kalian

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-03
  • Unexpected Surprise   Chp. 4

    Hari weekend terlewati dengan begitu baik walaupun ada peristiwa yang tak mengenakkan. Yah, you know lah. Dihari biasa atau hari Senin ini biasanya Allura dan yang lainnya akan berangkat kuliah tapi mengingat mereka diliburkan setelah ujian semester.Allura mengambil lalu mengenakan sweater putih polos dan celana jins pendek. "HP sudah, powerbank sudah, tisu sudah, minyak kayu putih sudah, liptin sudah... Apalagi ya?" Gadis itu mengingat apa saja yang perlu dibawahnya saat bekerja."Nah selesai! Sekarang tinggal berangkat!" Dia pun mengunci kamar lalu memakai sepatu. Diluar para sahabatnya tengah mengemil kue buatan Ankaa."Udah mau berangkat aja, Lura?" Tanya Adara dengan tangan penuh kue. Kalau Ankaa adalah ratu dalam pembuatan kue maka ratunya makan adalah Adara karena dia rakus akan manisan."Iya, kalau kalian kok belum pada siap-siap kerja?""Hm, sebentar lagi. Habis ini kita langsung beres-beres kok," jawab Alhena kemudian merapikan

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-03
  • Unexpected Surprise   Chp. 5

    "Aku pulang!" ujar Allura dari pintu dengan menenteng sebuah plastik yang berisikan 7 roti bervariasi rasanya. Tadi selesai menghabiskan makanannya dan akan pulang, tiba-tiba Erion datang memberinya kantong plastik itu, sambil berkata 'Terima Kasih untuk kencannya' Tentu saja hal itu membuatnya kaget. Sejak kapan mereka berkencan? Ada-ada saja tuh cowok."Lama banget pulangnya, Lo nggak keluyuran bareng cowok nakal kan?" semprot Ankaa seraya berkacak pinggang."Heh enak aja kalau ngomong, mau gue jahit tuh mulut apa," balas Allura sebal, langsung saja di toyornya kepala sahabatnya itu. Supaya mikirnya positif!"Gimana kerjaannya aman?" tanya Alhena berbasa-basi. Tatapannya masih tertuju pada TV yang menyala menampilkan serial Anime kesukaannya."Aman damai tentram. Pokoknya lancar," jawab Allura kemudian ikut nimbrung bareng Alhena di sofa. "Btw... Adara mana?""Tau tuh lagi ngambek gegara ga bisa nonton Drakor karena TV

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-03
  • Unexpected Surprise   Chp. 6

    "Woy! Sepatuku dimana? Siapa sih yang pindahin?""Udah telat gue aduh!""Hey kalian bangun kek bantuin teman yang lagi kesusahan!"Pagi-pagi sekali eh bukan lebih tepatnya jam setengah delapan pagi, Adara sudah rusuh dan membuat keributan yang mengundang amarah Ankaa, Allura dan Alhena. Bagaimana tidak? Mereka masih terlarut dalam mimpi indahnya tapi malah dibangunkan dengan suara cempreng temannya, bagaimana tidak emosi coba?Tumben temannya itu telah bangun, biasanya juga jam sembilan baru bangkit dari tempat tidur nya. Ada gerangan apa kah ini?Dengan kesal Allura keluar dari kamarnya sambil menghentakkan kakinya sebal. Sedangkan Alhena yang memang tidur di sofa ruang tamu hanya mendudukkan dirinya tanpa berniat menghampiri Adara. Ankaa? Jangan ditanya, dia mah menyumpal telinganya dengan kapas."Pagi-pagi udah ribut, kenapa sih?" Allura menatap jengkel Adara yang celingak-celinguk mencari sepatunya berada. Tapi belum ditemu

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-07
  • Unexpected Surprise   Chp. 7

    "Eri, kok jauh banget perjalannya? Perasaan cuman ga lama," Hoshi menatap Erion disebelahnya yang mengendarai mobil alias menjadi sopir malam ini."Eh? Jalannya bener kan ini?" Erion malah bertanya balik."Heh Lo gimana sih, kok bisa sampe ga ingat jalan emang udah berapa kali ketempat perkumpulan?" tanya Ankaa heran. Kok bisa-bisanya orang yang mengajak mereka malah lupa jalan, kan ga lucu kalau mereka hanya berjalan tanpa tau arah, tersesat dong namanya."Baru satu kali, aku Hoshi dan Rigel baru join Minggu lalu karena suatu hal heheh. Makanya ga terlalu ingat dengan jalannya," jelas Erion. Satu detik kemudian terdengarlah berbagai protes dari teman-temannya yang duduk dibelakang.Tolong ingatkan bahwa telinganya sangat berharga, kalau mendengar enam suara bisa gawat Indra pendengaran nya!Hoshi yang duduk tenang didepan akhirnya menyuruh Erion berhenti sejenak. "Aku saja yang nyetir,""Jangan!""Ke

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-08
  • Unexpected Surprise   Chp. 8

    "Sepertinya aku akan menginap di rumah lama ku kali ini, thanks udah ngizinin tinggal sementara disini selama sebulan." pamit Aren kepada geng itu, lalu menyusul Alena dan kawan-kawannya menuju area parkir."Kak tapi kamarnya dipake Allura. Ntar mau tidur dimana? Eh, jangan-jangan..." Alhena menoleh sekilas ke belakang dan mendapati dua saudara itu tengah bermesraan, siapapun yang melihat mereka akan mengira bahwa mereka sepasang kekasih.Okeh, Alhena tau Aren sedang memanjakan adik kesayangannya itu. Tak apa."Iya betul. Kak Aren tidur denganku. Kak udah lama juga gak dengerin cerita dongengnya sebelum tidur!" Balas Allura lalu beralih menatap Aren disampingnya."Aduh. Gemas banget adik kecilku ini!" Tawa Aren pecah.Sementara Erion si sopir malam ini, mencengkeram erat stir kemudi. Rasanya panas melihat kedekatan dua orang itu meskipun mereka adalah saudara sepupu. Lagi-lagi ia ketinggalan satu langkah!"A

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-18
  • Unexpected Surprise   Chp. 9

    Chp. 9"I'm fine." gadis yang tengah mengepel lantai yang luasnya bukan main itu melakukan nya dengan sabar dan tenang. Namun didalam hati ia sedang bersungut-sungut karena kesal.Haduh, sial. Karena begadang nonton dengan Alhena berhasil membuatnya terlambat dan alhasil mendapat ganjaran atau hukuman.Kata Erion ia tidak boleh pilih kasih kepada semua karyawan yang bekerja oleh sebab itu ia lebih dulu minta maaf sebelum memberinya hukuman kecil. Allura yang merasa tak enak deh!"Menyesal karena nonton film tadi malem, hm?" Tanya Erion yang tiba-tiba muncul di sampingnya. Entah kenapa ia tidak terkejut sama sekali mungkin efek dari menghayal.Menoleh sekilas, "Ah, itu tidak sepenuhnya benar. Aku suka film itu apalagi pemeran utama prianya beuh sangat tampan!" ujar Allura seketika rasa lelahnya tergantikan dengan semangat akibat mengingat karakter cowo

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-22
  • Unexpected Surprise   Chp. 10

    "Aku pulang, guys!" teriak Adara di ambang pintu, kemudian melepas semua beban yang di bawahnya di meja yang sengaja ditaruh dekat rak sepatu.Allura, Ankaa dan Alhena yang tengah asik bermain domino dilantai segera berhamburan masuk kamar masing-masing ketika mendengar suara Adara."Cepat, cepat."Dan ya, mereka meninggalkan lantai yang berantakan tanpa membersihnya lebih dulu sebelum sembunyi."Hey, kalian di mana, gue beliin martabak manis sama camilan kesukaan kalian!" ujar Adara setelah sampai ruang tamu tak menemukan tiga teman laknat nya.Srek!Pintu ketiga kamar terbuka dan menampakkan wajah mereka yang memandang Adara dengan was-was. Kira mereka tak tau kalau Adara ingin menyogok mereka habis itu menerkam mereka dari belakang."Pasti ada niat lain, nih." tuduh Ankaa."Siapa bilang? Gak kok. Yaki

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-25

Bab terbaru

  • Unexpected Surprise   Chp. 15

    Karena Hari ini adalah hari terakhir berkemah dalam hutan, mereka memutuskan untuk mendaki gunung sepanjang satu hari ini, nanti malam baru pulang ke rumah.Tapi sepertinya tidak semulus apa yang dipikirkan mereka karena ide Rigel yang abnormal. Lihat saja, masa mereka harus berpasangan dengan tangan terikat satu dan yang lain. Bagaimana bisa santai jalannya kalau keadaaan begini?Mengambil undian, seperti inilah hasilnya; Allura & Erion, Alhena & Alpha, Rigel & Ankaa, Adara & Hoshi. Untuk siapa mereka melakukannya? Acara reality show bukan, drama bukan, terus?"Jadi siapa yang paling banyak mengumpulkan foto yang bagus dialah pemenangnya, setuju?" tanya Rigel penuh antusias."Setuju!" dibanding dengan suasana tadi yang muram karena tidak setuju akan ide Rigel itu, kini mereka malah berseru senang. Anggap saja ini adalah kompetisi memotret!Untung saja masing-masing peserta punya kamera Canon, jadi sangat mendukung.

  • Unexpected Surprise   Chp. 14

    "Wah! Allura cepat sekali, Alhena pun tak ingin ketinggalan!""Kerennya! Aku jadi termotivasi!"Adara serta Ankaa menonton dilayar monitor bagaimana Alhena bersama Allura tengah berseluncur dengan hebat. Ngomong-ngomong, para kaum Adam sudah memasang berbagai kamera disudut makanya mereka bisa leluasa menonton aksi tersebut.Mereka langsung berdecak kagum ketika Allura berbelok ditikungan dengan secepat kilat, gadis itu bahkan tidak memelankan skate-nya malahan semakin mempercepat laju nya, tak ayal Alhena menjerit menyangka kalau temannya itu akan jatuh jika begitu tapi nyatanya tidak.Sekarang Allura melewati garis finis dengan tepukan sebagai sambutan atas kemenangannya. Ah iya, kali ini tak ada taruhan ataupun hadiah, hanya semata untuk bersenang-senang saja."Berasa nostalgia, heheh." ujar Alhena saat sampai di sana. Dulu sampai sekarang pun Alhena tak bisa menandingi Allura. Tentu saja, sahabatnya itu sangat ahli dalam berselanc

  • Unexpected Surprise   Chp. 13

    Api unggun yang dibuat dengan susah payah itu pun berhasil dinyalakan. Ini akibat dari kelalaian mereka yang lupa menaruh korek api dalam ransel. Barang yang tidak perlu malah dibawah; novel misalnya... Okeh itu penting karena menemani disaat senggang.Skiplah!"Wah. Benar-benar ya, tega banget nggak ngajak kita bermain skateboard, hanya Allura yang dibawanya kesana," kesal Rigel pada Erion yang fokus menyantap pisang goreng buatannya Ankaa."Emang situ tau caranya naik skate?" sahut Ankaa."Tentu saja belum tau, kan belum diajarin!" ujar Rigel, mengundang tawa para sahabatnya. Kini semuanya tengah duduk melingkar menggelilingi api unggun."Aku juga tidak." ucap Hoshi yang disetujui oleh Rigel, Alpha, Ankaa dan Adara. Sedangkan Alhena tidak menyahut membuat ke-lima orang itu menatap Alhena dengan raut wajah penasaran."Bagaimana dengan mu?"Alhena Menunjuk dirinya, "Aku? Hm, Tentu saja tahu tapi tidak se-pro Allura, sih.

  • Unexpected Surprise   Chp. 12

    Pemandangan yang kini dilihat Allura sungguh diluar dugaannya, ternyata ada tempat seperti ini disebelah hutan tidak jauh dari tempat berkemah, ia tidak menyangka nya. Seolah tempat ini rahasia karena dihalangi gunung ini, makanya tidak ada satupun warga yang mengetahuinya. Tempat Tersembunyi!Jalanan yang dibuat khusus skateboard, dengan dihiasi pemandangan indah serta ada tanaman langka. Jika menuju di atas tebing mereka bisa memandangi desa, hutan; pokoknya semuanya terlihat bila berdiri diatas sini.Setelah melewati sebuah gerbang kini Erion mengajak Allura berdiri di atas tulisan Start."Mau main? Kita bertanding saja, bagaimana?" ajak Erion sambil menyerahkan salah satu skateboard kepada Allura yang dengan senang hati menerimanya."Boleh... Tapi mengherankan, kenapa kamu tau kalau aku bisa menggunakan skateboard padahal tak pernah nanya?" tutur Allura bingung."Kan sudah kukatakan padamu kalau dulu kita pernah bertemu," balas Er

  • Unexpected Surprise   Chp. 11

    Sang Surya perlahan mulai menampakkan dirinya disebelah timur, udara segar berlalu tanpa adanya asap-asap yang kotor. Halaman dipenuhi oleh rumput hijau, diatasnya terdapat empat tenda yang bervariasi warnanya."Akhirnya semua selesai, sekarang aku mau jalan-jalan dulu!" seru Allura usai mendirikan tenda ungu kesayangannya itu, dibantu Alhena karena mereka akan menempatinya bersama."Ikut!" ujar Alhena, ia langsung mengambil camera di tas ranselnya hendak menyusul Allura."Tunggu!" tiba-tiba Hoshi menghalangi jalan Alhena yang hampir jatuh, kaget karena seseorang muncul dengan dadakan."Apa?""Itu..." Hoshi diam-diam melirik Rigel yang tengah memberinya isyarat dengan gaya aneh, untung dia sudah lama mengenal Rigel maka itu dia bisa mengetahui isyarat konyol itu.Alhena masih setia menunggu begitupun Allura yang berjarak 2 meter darinya.Hais, kenapa pula harus Hoshi yang melakukannya? Dia itu tidak pandai berbicara atau

  • Unexpected Surprise   Chp. 10

    "Aku pulang, guys!" teriak Adara di ambang pintu, kemudian melepas semua beban yang di bawahnya di meja yang sengaja ditaruh dekat rak sepatu.Allura, Ankaa dan Alhena yang tengah asik bermain domino dilantai segera berhamburan masuk kamar masing-masing ketika mendengar suara Adara."Cepat, cepat."Dan ya, mereka meninggalkan lantai yang berantakan tanpa membersihnya lebih dulu sebelum sembunyi."Hey, kalian di mana, gue beliin martabak manis sama camilan kesukaan kalian!" ujar Adara setelah sampai ruang tamu tak menemukan tiga teman laknat nya.Srek!Pintu ketiga kamar terbuka dan menampakkan wajah mereka yang memandang Adara dengan was-was. Kira mereka tak tau kalau Adara ingin menyogok mereka habis itu menerkam mereka dari belakang."Pasti ada niat lain, nih." tuduh Ankaa."Siapa bilang? Gak kok. Yaki

  • Unexpected Surprise   Chp. 9

    Chp. 9"I'm fine." gadis yang tengah mengepel lantai yang luasnya bukan main itu melakukan nya dengan sabar dan tenang. Namun didalam hati ia sedang bersungut-sungut karena kesal.Haduh, sial. Karena begadang nonton dengan Alhena berhasil membuatnya terlambat dan alhasil mendapat ganjaran atau hukuman.Kata Erion ia tidak boleh pilih kasih kepada semua karyawan yang bekerja oleh sebab itu ia lebih dulu minta maaf sebelum memberinya hukuman kecil. Allura yang merasa tak enak deh!"Menyesal karena nonton film tadi malem, hm?" Tanya Erion yang tiba-tiba muncul di sampingnya. Entah kenapa ia tidak terkejut sama sekali mungkin efek dari menghayal.Menoleh sekilas, "Ah, itu tidak sepenuhnya benar. Aku suka film itu apalagi pemeran utama prianya beuh sangat tampan!" ujar Allura seketika rasa lelahnya tergantikan dengan semangat akibat mengingat karakter cowo

  • Unexpected Surprise   Chp. 8

    "Sepertinya aku akan menginap di rumah lama ku kali ini, thanks udah ngizinin tinggal sementara disini selama sebulan." pamit Aren kepada geng itu, lalu menyusul Alena dan kawan-kawannya menuju area parkir."Kak tapi kamarnya dipake Allura. Ntar mau tidur dimana? Eh, jangan-jangan..." Alhena menoleh sekilas ke belakang dan mendapati dua saudara itu tengah bermesraan, siapapun yang melihat mereka akan mengira bahwa mereka sepasang kekasih.Okeh, Alhena tau Aren sedang memanjakan adik kesayangannya itu. Tak apa."Iya betul. Kak Aren tidur denganku. Kak udah lama juga gak dengerin cerita dongengnya sebelum tidur!" Balas Allura lalu beralih menatap Aren disampingnya."Aduh. Gemas banget adik kecilku ini!" Tawa Aren pecah.Sementara Erion si sopir malam ini, mencengkeram erat stir kemudi. Rasanya panas melihat kedekatan dua orang itu meskipun mereka adalah saudara sepupu. Lagi-lagi ia ketinggalan satu langkah!"A

  • Unexpected Surprise   Chp. 7

    "Eri, kok jauh banget perjalannya? Perasaan cuman ga lama," Hoshi menatap Erion disebelahnya yang mengendarai mobil alias menjadi sopir malam ini."Eh? Jalannya bener kan ini?" Erion malah bertanya balik."Heh Lo gimana sih, kok bisa sampe ga ingat jalan emang udah berapa kali ketempat perkumpulan?" tanya Ankaa heran. Kok bisa-bisanya orang yang mengajak mereka malah lupa jalan, kan ga lucu kalau mereka hanya berjalan tanpa tau arah, tersesat dong namanya."Baru satu kali, aku Hoshi dan Rigel baru join Minggu lalu karena suatu hal heheh. Makanya ga terlalu ingat dengan jalannya," jelas Erion. Satu detik kemudian terdengarlah berbagai protes dari teman-temannya yang duduk dibelakang.Tolong ingatkan bahwa telinganya sangat berharga, kalau mendengar enam suara bisa gawat Indra pendengaran nya!Hoshi yang duduk tenang didepan akhirnya menyuruh Erion berhenti sejenak. "Aku saja yang nyetir,""Jangan!""Ke

DMCA.com Protection Status