Share

Chp. 9

last update Last Updated: 2021-06-22 22:42:42

Chp. 9

"I'm fine." gadis yang tengah mengepel lantai yang luasnya bukan main itu melakukan nya dengan sabar dan tenang. Namun didalam hati ia sedang bersungut-sungut karena kesal.

Haduh, sial. Karena begadang nonton dengan Alhena berhasil membuatnya terlambat dan alhasil mendapat ganjaran atau hukuman.

Kata Erion ia tidak boleh pilih kasih kepada semua karyawan yang bekerja oleh sebab itu ia lebih dulu minta maaf sebelum memberinya hukuman kecil. Allura yang merasa tak enak deh!

"Menyesal karena nonton film tadi malem, hm?" Tanya Erion yang tiba-tiba muncul di sampingnya. Entah kenapa ia tidak terkejut sama sekali mungkin efek dari menghayal.

Menoleh sekilas, "Ah, itu tidak sepenuhnya benar. Aku suka film itu apalagi pemeran utama prianya beuh sangat tampan!" ujar Allura seketika rasa lelahnya tergantikan dengan semangat akibat mengingat karakter cowok semalam.

Sungguh!

"Owh benarkah, beruntung sekali pria itu berhasil mencuri perhatianmu, ya. Aku jadi penasaran dengan rupanya," balas Erion menanggapi.

"Kalau mau lihat noh samperin si Alhena sana,"

"Di kamu gak ada kah?"

"Belum sempat d******d."

Percakapan mereka pun berlanjut sampai pekerjaan, ralat, hukuman Allura belum selesai saking asiknya bercerita panjang lebar.

Entah kenapa Allura merasa nyaman dengan Erion, eh maksudnya bercanda ria bersama cowok itu guys!

Dan kalian pasti tau kan selanjutnya apa yang terjadi? Sedang asyik-asyiknya menikmati obrolan tiba-tiba datanglah seorang penganggu. Memang hal yang biasa.

"Pak! Vian buat keributan lagi sama pelanggan!" seruan salah satu maid disana, melaporkan kepada atasannya.

"Apalagi sekarang, ada-ada saja kelakuannya. Allura sampai ketemu pulang nanti!"

"Oh, iya."

Kok dia melihat Erion sebagai guru dan... Siapa tadi? Ah Vian itu anak bandel di sekolah. Aduh, jadi ingat masa putih abu-abu dulu berasa nostalgia.

Cukup lama berdiam diri hingga gadis itu teringat sesuatu yang penting, "sial! Lantainya makin kotor karena jejak mereka!" erang Allura, pekerjaan bertambah, lagi.

Jujur saja Allura mempunyai fisik lemah oleh sebab itu hampir pekerjaan rumah dilakukan bersama (para sahabatnya) agar cepat selesai.

"Rasanya pengen bolos." guraunya kemudian.

Kalau diingat-ingat lagi Allura sudah lama tidak bolos jadi kangen masa sekolahnya dulu yang sering kabur dari pelajaran yang tak disukainya. Karena sekarang sudah kuliah, kebiasaannya itu pun ditinggalkan karena tugas yang mengejarnya tuh bukan main banyaknya.

Seandainya jika waktu bisa berputar kembali, Allura lebih memilih bekerja dibanding kuliah. Sangat berat. Kebutuhan ekonomi juga kadang tak terpenuhi makanya ia bekerja sambilan guna membantu orangtuanya.

"Aha! Bodo amat udah gak tahan!" ujarnya ketika mendapat sebuah ide yang menarik agar bisa bebas.

________________________

"Pak! Saya tidak bisa menerima ini semua. Aku---saya bukan cewek matre," ucap Adara, sedikit kaku dengan bahasa formal.

Kini ia menatap tak minat pada tas berisi beberapa jas yang belakangan ini sangat trend tentu dengan harga yang tak murah. Bahkan Adara tak mampu.

Entah apa yang merasuki tubuh direktur nya itu sampai membelikannya barang-barang mahal, padahal belum ada sebulan kenal. Apa boss nya ini orangnya sangat boros ya?

Ia akui bahwa akhir-akhir ini mereka hm sedikit akrab; membahas hal random.

"Saya ditolak?" tanya Darren selalu pemimpin perusahaan tempat Adara bekerja.

Heh?

"Lah, emang bapak kapan nembak saya?" celetuk Adara heran.

Nampak seringaian terukir di wajah pria tampan di depannya itu. Kali ini bukan wajah serius yang sering Darren tunjukan saat menegur pekerjaan karyawan, sekarang mirip para badboy kebanyakan. Tolong, Adara menyukai cowok seperti itu. My tipe ideal.

Lanjut...

"Kamu mau saya nembak sekarang?" Darren berjalan mendekati gadis yang membeku di tempatnya, mungkin tadi ia salah bicara deh.

"B-bukan gitu pak..."

Di situasi seperti ini apa yang harus Adara lakukan? Jujur ya dia berasa jadi pemeran utama dalam novel yang sering dibaca Allura kalau tidak salah judulnya ada tentang CEO gitu,... Lupakan ia tidak begitu mengingatnya.

"Emangnya bapak mau pacaran dengan perempuan seperti saya? Tidak mungkin kan, diluar sana masih banyak wanita yang selevel dengan bapak." balas Adara cepat.

Makin lama makin panas cuy!

Tersenyum tipis, Darren berhasil mengunci pergerakan Adara yang tengah menyilangkan kedua tangan didepan dadanya, hanya sekedar berjaga-jaga.

Kini gadis itu duduk manis di kursi dengan Darren yang meletakkan tangan di sisi kursi agar Adara tak kemana-mana. Hayoo kalian pasti berpikir bahwa Adara membentur dinding dibelakangnya lalu pria itu mengunci nya, no no no!

"Tapi, bagaimana kalau saya maunya sama kamu?"

Gak papa kok pak hihi, aku mau-mau saja kalau orangnya tampan dan dewasa. Batin Adara tertawa.

Berdehem sejenak guna menetralisir detak jantungnya yang berdegup, Adara merubah letak kacamatanya dari atas hidung kini berpindah keatas kepala, kayak bando.

"Ya, terserah."

Darren semakin menatap lekat karyawannya itu. Gadis itu semakin cantik bila tak menggunakan benda itu, bisa dibilang kecantikannya bertambah 2x lipat.

"Mau jadi teman hidup saya tidak?"

"Huh?! Sebenarnya bapak nembak atau ngelamar saya, sih?"

"Dua-duanya."

"Anu... Gimana kalau pendekatan dulu pak?"

"Kan sudah kemarin-kemarin,"

Heol.

Adara hendak berbicara mencari alasan tapi tak dibiarkan sama sekali oleh lawan bicara. Hm.

"Mulai sekarang panggil saya dengan nama atau bisa dengan sebutan sayang. Bebas, terserah kamu saja."

__________________________

Allura bersenandung senang dengan sedikit meloncat-loncat kegirangan karena berhasil bolos diam-diam tanpa ketahuan siapa pun. Tanpa punya tujuan ia berjalan terus menjauh dari tempat kerjanya.

Dari kejauhan Allura bisa menangkap dua sosok temannya yang sepertinya sedang mengintip dari jendela cafe. Ngapain coba? Jadi stalker dadakan gitu?

Perlahan Allura mulai mendekati mereka lalu mencoba melakukan apa yang dilakukan temannya. Cukup lama meneliti pengunjung di cafe itu, seketika matanya melotot mendapati hal yang mengejutkan didalam sana.

"What the hell?!"

"Akh! Lidahku sakit." keluh Alhena karena tanpa sadar telah mengigit nya akibat terkejut.

"Eh ayam!" Ankaa terlonjak kaget mendengar suara cempreng dari belakangnya apalagi dekat kupingnya.

"Allura ternyata Lo!"

"What?! Adara disuapi siapa tuh? Bukannya pria itu adalah boss nya?!" pekik Allura kemudian, tanpa memperdulikan tatapan mematikan Ankaa dan Alhena yang hampir jantungan dibuatnya. Tapi karena perkataan Allura kini mereka kembali fokus ke satu titik, yaitu Adara.

"Benar! Wah, hebat sekali Adara, sekali dapat langsung yang tajir. Bikin iri ihhh!" ujar Alhena.

"Ngomong-ngomong Alhena kan kerja bareng, pasti tau dong hubungan mereka di kantor," sahut Allura.

"Gak merhatiin! Saking sibuknya! Aku tuh belum pernah ketemu sama pak boss, baru tadi pagi sekertaris kasih tahu!" semprot Alhena.

"Astaga..."

Oke jadi gini, Alhena dan Adara itu kerja satu perusahaan yang sama sedangkan Allura dan Ankaa tidak. Allura menjadi maid lalu kadang jadi koki kalau kekurangan orang di restoran, sementara Ankaa kerja sambilan di supermarket.

Saat tersadar sesuatu Allura menunjuk Ankaa, "Trus, Ankaa kenapa bisa ada disini?" tanyanya.

"Aku yang manggil dia, buat temenin aku stalker." bukan Ankaa yang menjawab melainkan Alhena.

"Wah parah! Kok nggak ngajak aku juga? Untung lagi bolos," ceplos Allura.

"Haha, sama-sama bolos kalian!" Alhena tertawa.

Ankaa yang sedari tadi mengacuhkan mereka, langsung tersentak lalu menusuk-nusuk lengan mereka seperti ingin mengatakan sesuatu, "Eh, Guys!"

"Apa?"

"Itu... Kita ketahuan sama orangnya, tuh." tunjuk Ankaa pada Adara yang menyipitkan matanya kearah si penguntit ya siapa lagi kalau bukan mereka?

"Gawat!"

Sontak hal itu membuat semuanya langsung ngacir kabur setelah Adara memberi peringatan sebelum mengejar mereka. Darren semakin dibuat bingung saat melihat Adara mengejar tiga gadis yang tak diketahui namanya siapa, yang sedang terbahak-bahak entah karena apa.

"Sini kalian! Gue gak bakal gigit kok!" ujar Adara.

"Gak mau!"

"Serius!!!" tentu Adara tak akan mengigit mereka, hanya mencakar mereka kok.

"Tunggu gue infokan dulu sama Tante Vania, mumpung tadi sempat ngambil gambar!" ledek Allura seraya melambaikan handphone-nya diatas.

"Woi, jangan! Nanti emak gue langsung interogasi gue! Kalian tau kan gimana sifatnya!" hiks, rasanya gadis itu mau nangis kalau ibunya sampai tau.

Hanya mau bilang, Tante Vania itu cantik-cantik tapi galaknya tak bisa dikalahkan. Ia melarang anaknya pacaran jika masih kuliah, nanti udah sukses baru diizinkan.

Ini temannya mau masukin dia dikandang singa, hah? Kok kejam banget. Hidoi Yo!

Related chapters

  • Unexpected Surprise   Chp. 10

    "Aku pulang, guys!" teriak Adara di ambang pintu, kemudian melepas semua beban yang di bawahnya di meja yang sengaja ditaruh dekat rak sepatu.Allura, Ankaa dan Alhena yang tengah asik bermain domino dilantai segera berhamburan masuk kamar masing-masing ketika mendengar suara Adara."Cepat, cepat."Dan ya, mereka meninggalkan lantai yang berantakan tanpa membersihnya lebih dulu sebelum sembunyi."Hey, kalian di mana, gue beliin martabak manis sama camilan kesukaan kalian!" ujar Adara setelah sampai ruang tamu tak menemukan tiga teman laknat nya.Srek!Pintu ketiga kamar terbuka dan menampakkan wajah mereka yang memandang Adara dengan was-was. Kira mereka tak tau kalau Adara ingin menyogok mereka habis itu menerkam mereka dari belakang."Pasti ada niat lain, nih." tuduh Ankaa."Siapa bilang? Gak kok. Yaki

    Last Updated : 2021-06-25
  • Unexpected Surprise   Chp. 11

    Sang Surya perlahan mulai menampakkan dirinya disebelah timur, udara segar berlalu tanpa adanya asap-asap yang kotor. Halaman dipenuhi oleh rumput hijau, diatasnya terdapat empat tenda yang bervariasi warnanya."Akhirnya semua selesai, sekarang aku mau jalan-jalan dulu!" seru Allura usai mendirikan tenda ungu kesayangannya itu, dibantu Alhena karena mereka akan menempatinya bersama."Ikut!" ujar Alhena, ia langsung mengambil camera di tas ranselnya hendak menyusul Allura."Tunggu!" tiba-tiba Hoshi menghalangi jalan Alhena yang hampir jatuh, kaget karena seseorang muncul dengan dadakan."Apa?""Itu..." Hoshi diam-diam melirik Rigel yang tengah memberinya isyarat dengan gaya aneh, untung dia sudah lama mengenal Rigel maka itu dia bisa mengetahui isyarat konyol itu.Alhena masih setia menunggu begitupun Allura yang berjarak 2 meter darinya.Hais, kenapa pula harus Hoshi yang melakukannya? Dia itu tidak pandai berbicara atau

    Last Updated : 2021-06-25
  • Unexpected Surprise   Chp. 12

    Pemandangan yang kini dilihat Allura sungguh diluar dugaannya, ternyata ada tempat seperti ini disebelah hutan tidak jauh dari tempat berkemah, ia tidak menyangka nya. Seolah tempat ini rahasia karena dihalangi gunung ini, makanya tidak ada satupun warga yang mengetahuinya. Tempat Tersembunyi!Jalanan yang dibuat khusus skateboard, dengan dihiasi pemandangan indah serta ada tanaman langka. Jika menuju di atas tebing mereka bisa memandangi desa, hutan; pokoknya semuanya terlihat bila berdiri diatas sini.Setelah melewati sebuah gerbang kini Erion mengajak Allura berdiri di atas tulisan Start."Mau main? Kita bertanding saja, bagaimana?" ajak Erion sambil menyerahkan salah satu skateboard kepada Allura yang dengan senang hati menerimanya."Boleh... Tapi mengherankan, kenapa kamu tau kalau aku bisa menggunakan skateboard padahal tak pernah nanya?" tutur Allura bingung."Kan sudah kukatakan padamu kalau dulu kita pernah bertemu," balas Er

    Last Updated : 2021-06-30
  • Unexpected Surprise   Chp. 13

    Api unggun yang dibuat dengan susah payah itu pun berhasil dinyalakan. Ini akibat dari kelalaian mereka yang lupa menaruh korek api dalam ransel. Barang yang tidak perlu malah dibawah; novel misalnya... Okeh itu penting karena menemani disaat senggang.Skiplah!"Wah. Benar-benar ya, tega banget nggak ngajak kita bermain skateboard, hanya Allura yang dibawanya kesana," kesal Rigel pada Erion yang fokus menyantap pisang goreng buatannya Ankaa."Emang situ tau caranya naik skate?" sahut Ankaa."Tentu saja belum tau, kan belum diajarin!" ujar Rigel, mengundang tawa para sahabatnya. Kini semuanya tengah duduk melingkar menggelilingi api unggun."Aku juga tidak." ucap Hoshi yang disetujui oleh Rigel, Alpha, Ankaa dan Adara. Sedangkan Alhena tidak menyahut membuat ke-lima orang itu menatap Alhena dengan raut wajah penasaran."Bagaimana dengan mu?"Alhena Menunjuk dirinya, "Aku? Hm, Tentu saja tahu tapi tidak se-pro Allura, sih.

    Last Updated : 2021-06-30
  • Unexpected Surprise   Chp. 14

    "Wah! Allura cepat sekali, Alhena pun tak ingin ketinggalan!""Kerennya! Aku jadi termotivasi!"Adara serta Ankaa menonton dilayar monitor bagaimana Alhena bersama Allura tengah berseluncur dengan hebat. Ngomong-ngomong, para kaum Adam sudah memasang berbagai kamera disudut makanya mereka bisa leluasa menonton aksi tersebut.Mereka langsung berdecak kagum ketika Allura berbelok ditikungan dengan secepat kilat, gadis itu bahkan tidak memelankan skate-nya malahan semakin mempercepat laju nya, tak ayal Alhena menjerit menyangka kalau temannya itu akan jatuh jika begitu tapi nyatanya tidak.Sekarang Allura melewati garis finis dengan tepukan sebagai sambutan atas kemenangannya. Ah iya, kali ini tak ada taruhan ataupun hadiah, hanya semata untuk bersenang-senang saja."Berasa nostalgia, heheh." ujar Alhena saat sampai di sana. Dulu sampai sekarang pun Alhena tak bisa menandingi Allura. Tentu saja, sahabatnya itu sangat ahli dalam berselanc

    Last Updated : 2021-07-14
  • Unexpected Surprise   Chp. 15

    Karena Hari ini adalah hari terakhir berkemah dalam hutan, mereka memutuskan untuk mendaki gunung sepanjang satu hari ini, nanti malam baru pulang ke rumah.Tapi sepertinya tidak semulus apa yang dipikirkan mereka karena ide Rigel yang abnormal. Lihat saja, masa mereka harus berpasangan dengan tangan terikat satu dan yang lain. Bagaimana bisa santai jalannya kalau keadaaan begini?Mengambil undian, seperti inilah hasilnya; Allura & Erion, Alhena & Alpha, Rigel & Ankaa, Adara & Hoshi. Untuk siapa mereka melakukannya? Acara reality show bukan, drama bukan, terus?"Jadi siapa yang paling banyak mengumpulkan foto yang bagus dialah pemenangnya, setuju?" tanya Rigel penuh antusias."Setuju!" dibanding dengan suasana tadi yang muram karena tidak setuju akan ide Rigel itu, kini mereka malah berseru senang. Anggap saja ini adalah kompetisi memotret!Untung saja masing-masing peserta punya kamera Canon, jadi sangat mendukung.

    Last Updated : 2021-07-20
  • Unexpected Surprise   Chp. 1

    Pandangan seorang gadis terhalang oleh embun yang menutupi seluruh pemandangan alam yang berada dihadapannya itu. Wajar saja, hari masih sangat subuh nan gelap tapi gadis itu tetap kekeuh pada keinginannya untuk mendaki sebuah gunung yang telah lama tidak ia kunjungi itu.Sebenarnya ia tidak sendirian melainkan ditemani dengan para sahabatnya yang mempunyai hobby atau kebiasaan yang sama pula.Empat gadis itu menerobos masuk ke dalam hutan untuk menjajah seluruh sudut gunung yang lumayan luas. "Wah kangennya!" seru Allura agak sedikit berteriak, seolah memberitahu alam bahwa ia telah kembali. Entahlah."Jadi kamu pindah ke desa ini hanya untuk mengunjungi tempat yang pernah kau datangi waktu kecil?" tanya salah satu sahabat nya yang mengambil duduk di sebuah batang kayu, beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan yang masih jauh."Iya betul sekali, seratus untukmu, Adara!"Gadis dengan Surai cokelat itu menggeleng-gelengkan kepalanya, ia t

    Last Updated : 2021-06-03
  • Unexpected Surprise   Chp. 2

    "Katanya bukan urusan kita, tapi kok malah ngikutin jejaknya lebih dulu," sindir Rigel kepada temannya yang berjalan didepan guna mempertajam indera penglihatan agar tidak kehilangan jejak-jejak kaki tersebut."Diem!""Lupa sama tujuan pertama kita kenapa datang kesini hm?" ucapan dari Hoshi berhasil membuat langkah keduanya terhenti sejenak dan menoleh kearahnya."Ah iya benar juga ya. Putar balik yuk!" balas Rigel."Tapi, kan udah sejauh ini masa balik lagi?" Erion mendesah kecewa.Hoshi pun menangkap sebuah objek melalui sudut matanya lalu langsung memalingkan wajahnya ke segala arah. Rigel yang sadar dengan tingkah Hoshi menyadari sesuatu."Udah buruan, habis ini kita cari buah untuk dimakan. Perutku udah mulai bergetar daritadi," Rigel menyeret lengan Erion yang hanya pasrah saja."Aku bisa jalan sendiri. Lepas! Emang perutmu ada nada deringnya apa bergetar segala," balas Erion.Akhirnya mereka memutuskan untuk meninggalkan area y

    Last Updated : 2021-06-03

Latest chapter

  • Unexpected Surprise   Chp. 15

    Karena Hari ini adalah hari terakhir berkemah dalam hutan, mereka memutuskan untuk mendaki gunung sepanjang satu hari ini, nanti malam baru pulang ke rumah.Tapi sepertinya tidak semulus apa yang dipikirkan mereka karena ide Rigel yang abnormal. Lihat saja, masa mereka harus berpasangan dengan tangan terikat satu dan yang lain. Bagaimana bisa santai jalannya kalau keadaaan begini?Mengambil undian, seperti inilah hasilnya; Allura & Erion, Alhena & Alpha, Rigel & Ankaa, Adara & Hoshi. Untuk siapa mereka melakukannya? Acara reality show bukan, drama bukan, terus?"Jadi siapa yang paling banyak mengumpulkan foto yang bagus dialah pemenangnya, setuju?" tanya Rigel penuh antusias."Setuju!" dibanding dengan suasana tadi yang muram karena tidak setuju akan ide Rigel itu, kini mereka malah berseru senang. Anggap saja ini adalah kompetisi memotret!Untung saja masing-masing peserta punya kamera Canon, jadi sangat mendukung.

  • Unexpected Surprise   Chp. 14

    "Wah! Allura cepat sekali, Alhena pun tak ingin ketinggalan!""Kerennya! Aku jadi termotivasi!"Adara serta Ankaa menonton dilayar monitor bagaimana Alhena bersama Allura tengah berseluncur dengan hebat. Ngomong-ngomong, para kaum Adam sudah memasang berbagai kamera disudut makanya mereka bisa leluasa menonton aksi tersebut.Mereka langsung berdecak kagum ketika Allura berbelok ditikungan dengan secepat kilat, gadis itu bahkan tidak memelankan skate-nya malahan semakin mempercepat laju nya, tak ayal Alhena menjerit menyangka kalau temannya itu akan jatuh jika begitu tapi nyatanya tidak.Sekarang Allura melewati garis finis dengan tepukan sebagai sambutan atas kemenangannya. Ah iya, kali ini tak ada taruhan ataupun hadiah, hanya semata untuk bersenang-senang saja."Berasa nostalgia, heheh." ujar Alhena saat sampai di sana. Dulu sampai sekarang pun Alhena tak bisa menandingi Allura. Tentu saja, sahabatnya itu sangat ahli dalam berselanc

  • Unexpected Surprise   Chp. 13

    Api unggun yang dibuat dengan susah payah itu pun berhasil dinyalakan. Ini akibat dari kelalaian mereka yang lupa menaruh korek api dalam ransel. Barang yang tidak perlu malah dibawah; novel misalnya... Okeh itu penting karena menemani disaat senggang.Skiplah!"Wah. Benar-benar ya, tega banget nggak ngajak kita bermain skateboard, hanya Allura yang dibawanya kesana," kesal Rigel pada Erion yang fokus menyantap pisang goreng buatannya Ankaa."Emang situ tau caranya naik skate?" sahut Ankaa."Tentu saja belum tau, kan belum diajarin!" ujar Rigel, mengundang tawa para sahabatnya. Kini semuanya tengah duduk melingkar menggelilingi api unggun."Aku juga tidak." ucap Hoshi yang disetujui oleh Rigel, Alpha, Ankaa dan Adara. Sedangkan Alhena tidak menyahut membuat ke-lima orang itu menatap Alhena dengan raut wajah penasaran."Bagaimana dengan mu?"Alhena Menunjuk dirinya, "Aku? Hm, Tentu saja tahu tapi tidak se-pro Allura, sih.

  • Unexpected Surprise   Chp. 12

    Pemandangan yang kini dilihat Allura sungguh diluar dugaannya, ternyata ada tempat seperti ini disebelah hutan tidak jauh dari tempat berkemah, ia tidak menyangka nya. Seolah tempat ini rahasia karena dihalangi gunung ini, makanya tidak ada satupun warga yang mengetahuinya. Tempat Tersembunyi!Jalanan yang dibuat khusus skateboard, dengan dihiasi pemandangan indah serta ada tanaman langka. Jika menuju di atas tebing mereka bisa memandangi desa, hutan; pokoknya semuanya terlihat bila berdiri diatas sini.Setelah melewati sebuah gerbang kini Erion mengajak Allura berdiri di atas tulisan Start."Mau main? Kita bertanding saja, bagaimana?" ajak Erion sambil menyerahkan salah satu skateboard kepada Allura yang dengan senang hati menerimanya."Boleh... Tapi mengherankan, kenapa kamu tau kalau aku bisa menggunakan skateboard padahal tak pernah nanya?" tutur Allura bingung."Kan sudah kukatakan padamu kalau dulu kita pernah bertemu," balas Er

  • Unexpected Surprise   Chp. 11

    Sang Surya perlahan mulai menampakkan dirinya disebelah timur, udara segar berlalu tanpa adanya asap-asap yang kotor. Halaman dipenuhi oleh rumput hijau, diatasnya terdapat empat tenda yang bervariasi warnanya."Akhirnya semua selesai, sekarang aku mau jalan-jalan dulu!" seru Allura usai mendirikan tenda ungu kesayangannya itu, dibantu Alhena karena mereka akan menempatinya bersama."Ikut!" ujar Alhena, ia langsung mengambil camera di tas ranselnya hendak menyusul Allura."Tunggu!" tiba-tiba Hoshi menghalangi jalan Alhena yang hampir jatuh, kaget karena seseorang muncul dengan dadakan."Apa?""Itu..." Hoshi diam-diam melirik Rigel yang tengah memberinya isyarat dengan gaya aneh, untung dia sudah lama mengenal Rigel maka itu dia bisa mengetahui isyarat konyol itu.Alhena masih setia menunggu begitupun Allura yang berjarak 2 meter darinya.Hais, kenapa pula harus Hoshi yang melakukannya? Dia itu tidak pandai berbicara atau

  • Unexpected Surprise   Chp. 10

    "Aku pulang, guys!" teriak Adara di ambang pintu, kemudian melepas semua beban yang di bawahnya di meja yang sengaja ditaruh dekat rak sepatu.Allura, Ankaa dan Alhena yang tengah asik bermain domino dilantai segera berhamburan masuk kamar masing-masing ketika mendengar suara Adara."Cepat, cepat."Dan ya, mereka meninggalkan lantai yang berantakan tanpa membersihnya lebih dulu sebelum sembunyi."Hey, kalian di mana, gue beliin martabak manis sama camilan kesukaan kalian!" ujar Adara setelah sampai ruang tamu tak menemukan tiga teman laknat nya.Srek!Pintu ketiga kamar terbuka dan menampakkan wajah mereka yang memandang Adara dengan was-was. Kira mereka tak tau kalau Adara ingin menyogok mereka habis itu menerkam mereka dari belakang."Pasti ada niat lain, nih." tuduh Ankaa."Siapa bilang? Gak kok. Yaki

  • Unexpected Surprise   Chp. 9

    Chp. 9"I'm fine." gadis yang tengah mengepel lantai yang luasnya bukan main itu melakukan nya dengan sabar dan tenang. Namun didalam hati ia sedang bersungut-sungut karena kesal.Haduh, sial. Karena begadang nonton dengan Alhena berhasil membuatnya terlambat dan alhasil mendapat ganjaran atau hukuman.Kata Erion ia tidak boleh pilih kasih kepada semua karyawan yang bekerja oleh sebab itu ia lebih dulu minta maaf sebelum memberinya hukuman kecil. Allura yang merasa tak enak deh!"Menyesal karena nonton film tadi malem, hm?" Tanya Erion yang tiba-tiba muncul di sampingnya. Entah kenapa ia tidak terkejut sama sekali mungkin efek dari menghayal.Menoleh sekilas, "Ah, itu tidak sepenuhnya benar. Aku suka film itu apalagi pemeran utama prianya beuh sangat tampan!" ujar Allura seketika rasa lelahnya tergantikan dengan semangat akibat mengingat karakter cowo

  • Unexpected Surprise   Chp. 8

    "Sepertinya aku akan menginap di rumah lama ku kali ini, thanks udah ngizinin tinggal sementara disini selama sebulan." pamit Aren kepada geng itu, lalu menyusul Alena dan kawan-kawannya menuju area parkir."Kak tapi kamarnya dipake Allura. Ntar mau tidur dimana? Eh, jangan-jangan..." Alhena menoleh sekilas ke belakang dan mendapati dua saudara itu tengah bermesraan, siapapun yang melihat mereka akan mengira bahwa mereka sepasang kekasih.Okeh, Alhena tau Aren sedang memanjakan adik kesayangannya itu. Tak apa."Iya betul. Kak Aren tidur denganku. Kak udah lama juga gak dengerin cerita dongengnya sebelum tidur!" Balas Allura lalu beralih menatap Aren disampingnya."Aduh. Gemas banget adik kecilku ini!" Tawa Aren pecah.Sementara Erion si sopir malam ini, mencengkeram erat stir kemudi. Rasanya panas melihat kedekatan dua orang itu meskipun mereka adalah saudara sepupu. Lagi-lagi ia ketinggalan satu langkah!"A

  • Unexpected Surprise   Chp. 7

    "Eri, kok jauh banget perjalannya? Perasaan cuman ga lama," Hoshi menatap Erion disebelahnya yang mengendarai mobil alias menjadi sopir malam ini."Eh? Jalannya bener kan ini?" Erion malah bertanya balik."Heh Lo gimana sih, kok bisa sampe ga ingat jalan emang udah berapa kali ketempat perkumpulan?" tanya Ankaa heran. Kok bisa-bisanya orang yang mengajak mereka malah lupa jalan, kan ga lucu kalau mereka hanya berjalan tanpa tau arah, tersesat dong namanya."Baru satu kali, aku Hoshi dan Rigel baru join Minggu lalu karena suatu hal heheh. Makanya ga terlalu ingat dengan jalannya," jelas Erion. Satu detik kemudian terdengarlah berbagai protes dari teman-temannya yang duduk dibelakang.Tolong ingatkan bahwa telinganya sangat berharga, kalau mendengar enam suara bisa gawat Indra pendengaran nya!Hoshi yang duduk tenang didepan akhirnya menyuruh Erion berhenti sejenak. "Aku saja yang nyetir,""Jangan!""Ke

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status