Share

Chp. 6

Penulis: Valentine_Veska
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-07 13:49:31

"Woy! Sepatuku dimana? Siapa sih yang pindahin?"

"Udah telat gue aduh!"

"Hey kalian bangun kek bantuin teman yang lagi kesusahan!"

Pagi-pagi sekali eh bukan lebih tepatnya jam setengah delapan pagi, Adara sudah rusuh dan membuat keributan yang mengundang amarah Ankaa, Allura dan Alhena. Bagaimana tidak? Mereka masih terlarut dalam mimpi indahnya tapi malah dibangunkan dengan suara cempreng temannya, bagaimana tidak emosi coba?

Tumben temannya itu telah bangun, biasanya juga jam sembilan baru bangkit dari tempat tidur nya. Ada gerangan apa kah ini?

Dengan kesal Allura keluar dari kamarnya sambil menghentakkan kakinya sebal. Sedangkan Alhena yang memang tidur di sofa ruang tamu hanya mendudukkan dirinya tanpa berniat menghampiri Adara. Ankaa? Jangan ditanya, dia mah menyumpal telinganya dengan kapas.

"Pagi-pagi udah ribut, kenapa sih?" Allura menatap jengkel Adara yang celingak-celinguk mencari sepatunya berada. Tapi belum ditemukannya.

"Itu pak boss tempat aku bekerja udah datang jemput. Gada angin gada hujan eh ngajak pergi bareng, ntar apa kata orang di kantor tempat aku magang?" tunjuk Adara didepan rumah yang terparkir sebuah mobil dengan pria ber setelan jas khas orang kantoran.

Tak lupa dengan kotak makan dikantong plastik yang ditenteng pria itu. Tentu saja untuk mereka berdua. Sungguh baik boss tampannya itu. Oke, sisakan satu untuk pembaca.

"Gila, mimpi apa kamu semalam sampe dapat atasan yang gantengnya kelewatan itu, sih!" Allura malah terpesona dengan pria yang tidak diketahui namanya siapa.

Plak!

"Heh mata keranjang. Kamu liat sepatuku ga, sih?"

"Bukannya tadi malem kamu naruh di pintu belakang ya?" Bukan Allura yang menjawab melainkan Alhena yang sudah sepenuhnya sadar.

"Owh iya benar sekali!" Segera saja gadis itu mengambil sepatunya kemudian meminta maaf karena sudah membuat atasannya itu menunggu lama.

"Gue dukung Lo, Adara!" teriak Allura dengan terkekeh geli setelah melihat tatapan tajam dari Adara yang hendak memasuki mobil tersebut.

"Ara kenapa? Emang dia ngapain sampai kamu ngedukung gitu?" Ankaa keluar dari kamar dengan santainya.

"An, kamu ketinggalan info. Kacian deh. Itu si Adara berangkat bareng atasannya yang beuh tampan, gila!"

"Yah, lagi-lagi aku kudet. Selalu ga tau apa saja yang terjadi dengan teman sendiri,"

"Gapapa, ada kita yang bakal kasih tau kok, Sans!"

"Diem kalian berdua! Orang mo balik bobo lagi jadi jangan ganggu!" ucap Alhena sarkas.

________________

Allura dengan pakaian serba cokelat beserta tas selempang berwarna senada dengan pakaian itu sedang mencari sebuah buku di rak yang ada. Karena tidak setiap hari ia ke tempat kerja hanya berdasarkan jadwal saja yang telah ditentukan, ia memutuskan untuk refreshing dulu sejenak.

Kini Gramedia yang luasnya tidak terlalu besar maupun terlalu kecil, sangat sederhana tapi nyaman, mulai berdatangan dari kalangan anak muda sampai yang dewasa.

Padahal beberapa tahun waktu ia pernah berkunjung eh ralat waktu ia pernah tinggal menginap di rumah uncle dan aunty nya, tidak ada toko-toko yang sekarang, adanya hanya di kota. Tapi desa ini sudah banyak kemajuannya.

"Kan jadi kangen sama Uncle Sam, Aunty Anna, gimana ya kabar mereka," Allura bermonolog sendirian, mengingat kakak dari ayahnya atau Uncle Sam beserta keluarga nya sedang berada di luar negeri.

Allura lebih nyaman tinggal bersama mereka, karena tidak di kekang ataupun tidak dibentak-bentak! Berbeda dengan keadaan rumahnya, sudah lah malas bercerita tentang kehidupan sehari-hari saat di rumah, bikin sakit kepala!

"Udah, segini aja dulu," Allura memeluk tujuh buku novel yang berbeda genre itu. 4 genre Fantasy sedangkan sisanya adalah genre romance comedy.

Saat hendak ke kasir untuk membayar, mata keranjangnya melihat kaset-kaset yang dijual di samping pintu. Langsung saja, gadis itu bergegas kesana. Pokoknya seharian ini ia bakal nonton sepuasnya dan membaca novel, mumpung lagi sengang, kan.

"Eh Allura, disini juga rupanya," sapa Erion yang tepat disebelahnya. Ternyata cowok itu juga melakukan hal yang sama, memilih beberapa kaset yang menarik.w

"Hm, iya,"

"Oiya, kamu mau ikut gabung nggak sama kelompok orang-orang yang punya hobby Sama kayak kita? Sama teman-teman mu juga kalau mau,"

"Ga tau, sibuk."

"Mungkin kamu bisa mengingat kejadian dulu kalau bergabung. Ada juga beberapa teman sekelas kita dulu yang disana,"

Allura menghentikan aktivitas nya lalu menatap Erion yang balik menatapnya. "Maksudnya kelompok itu, geng-geng gitu kan?"

"Hm tidak salah juga sih tapi, lebih tepatnya disebut Perkumpulan Orang Muda Pendaki Gunung dan nama gengnya yaitu Highlighter." jelas Erion.

"Kayaknya seru! Okey deh ntar aku bilangin sama mereka buat ikut. Omong-omong itu tidak menggunakan syarat apapun buat join kan?"

"Enggak, serahkan saja pada ku biar ku urus. Hanya ada satu benda yang perlu kau bawah saat perkumpulan supaya itu membuktikan bahwa kita memang anggota."

Merasa tertarik dengan ajakan Erion, Allura pun akhirnya membujuk sahabat-sahabat nya agar join dengan perkumpulan tersebut. Awalnya ia mengira akan membutuhkan waktu untuk mengajak temannya, tak di sangkah mereka langsung mengiyakan nya.

Setelahnya ia mengeluarkan empat logo yang bergambarkan gunung dan berbagai macam yang menghiasi gunung itu agar terlihat keren, kemudian menyerahkan tiga logo lainnya kepada Adara, Ankaa, dan Alhena sedangkan yang satu lagi untuk dirinya sendiri.

"Guys, udah siap belum?" teriak Ankaa di teras rumah karena ia lebih dulu selesai bersiap-siap dan duduk di sana.

Adara datang menyusulnya ke luar lalu mengikuti temannya duduk di teras.

Seperti rencana beberapa jam yang lalu, hari ini akan ada perkumpulan rahasia itu karena seminggu sekali akan diadakan pertemuan. Apalagi ini mereka mempunyai anggota baru makanya akan ada acara penyambutan. Rasanya alay, deh.

"Siapa nama gebetanmu tadi pagi?" Ankaa tiba-tiba bertanya yang membuat Adara tersedak makanan yang disantapnya barusan.

"Yaampun An, yang tadi pagi itu boss aku. Gebetan dari mana coba?" balas Adara datar. Mengingat kejadian tadi pagi sungguh membuatnya emosi, bayangkan karyawan-karyawan yang kebanyakan mohon maaf ya ehem karyawan yang wajahnya penuh dengan make up tebal kayak badut saja. Mereka menatapnya sinis dan hampir mem-bully-nya kalau saja Adara tidak jago bela diri.

"An, Ra, kita berangkat cuy!" ujar Allura bersama Alhena kompak sembari menggandeng tangan satu sama lain. Tak dipungkiri bahwa keduanya sangat dekat dan hampir selalu bersama, karena apa? Ya karena mereka memulai kesamaan dan pemikiran yang sama. Bahkan nasib mereka, hampir sama juga.

Eits, jangan lupakan Adara dan Ankaa, mereka berempat sangat-sangat dekat sampai tidak ada yang bisa memisahkan mereka. Hanya saja mereka sulit menebak isi hati Allura dan Alhena, karena tidak mengalami hal yang serupa.

Sama seperti perkataan orang diluar sana, sulit berteman dengan orang harmonis karena mereka menyimpan sejuta rahasia. Meski sedang sedih, mereka tetap akan menampilkan senyuman seakan tidak ada masalah yang dialaminya. Hanya saja, Ankaa dan Adara harus peka!

Tin! Tin! Tin!

Bunyi klakson mobil menggelegar di suasana hening nya malam. Keempat gadis itu segera berlari ke arah pintu mobil dan masuk kedalam yang menampakkan empat cowok tampan.

"Eh Alpha juga ikut join ya?" tanya Allura berbasa-basi.

"Iya, dipaksa Erion katanya aku tahu seluk beluk gunung itu," jawab Alpha polos.

Seketika semua pasang mata melirik orang yang disebut Alpha tadi, yang ditatap malah acuh tak acuh. Meski deg degan sih, hehehe!

"Tapi aku minat kok. Gabung bareng kalian supaya bisa lebih sering menghabiskan waktu bersama." lanjut Alpha dengan tersenyum tulus.

"Yaampun baik amat nih anak, gimana kalau gue suka hah?" sahut Adara.

"Iya, Saia setuju mbak!" Alhena ikut menyahut.

"Alpha gue iri sama Lo!" Rigel mengacak-acak rambutnya sebal.

Bab terkait

  • Unexpected Surprise   Chp. 7

    "Eri, kok jauh banget perjalannya? Perasaan cuman ga lama," Hoshi menatap Erion disebelahnya yang mengendarai mobil alias menjadi sopir malam ini."Eh? Jalannya bener kan ini?" Erion malah bertanya balik."Heh Lo gimana sih, kok bisa sampe ga ingat jalan emang udah berapa kali ketempat perkumpulan?" tanya Ankaa heran. Kok bisa-bisanya orang yang mengajak mereka malah lupa jalan, kan ga lucu kalau mereka hanya berjalan tanpa tau arah, tersesat dong namanya."Baru satu kali, aku Hoshi dan Rigel baru join Minggu lalu karena suatu hal heheh. Makanya ga terlalu ingat dengan jalannya," jelas Erion. Satu detik kemudian terdengarlah berbagai protes dari teman-temannya yang duduk dibelakang.Tolong ingatkan bahwa telinganya sangat berharga, kalau mendengar enam suara bisa gawat Indra pendengaran nya!Hoshi yang duduk tenang didepan akhirnya menyuruh Erion berhenti sejenak. "Aku saja yang nyetir,""Jangan!""Ke

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-08
  • Unexpected Surprise   Chp. 8

    "Sepertinya aku akan menginap di rumah lama ku kali ini, thanks udah ngizinin tinggal sementara disini selama sebulan." pamit Aren kepada geng itu, lalu menyusul Alena dan kawan-kawannya menuju area parkir."Kak tapi kamarnya dipake Allura. Ntar mau tidur dimana? Eh, jangan-jangan..." Alhena menoleh sekilas ke belakang dan mendapati dua saudara itu tengah bermesraan, siapapun yang melihat mereka akan mengira bahwa mereka sepasang kekasih.Okeh, Alhena tau Aren sedang memanjakan adik kesayangannya itu. Tak apa."Iya betul. Kak Aren tidur denganku. Kak udah lama juga gak dengerin cerita dongengnya sebelum tidur!" Balas Allura lalu beralih menatap Aren disampingnya."Aduh. Gemas banget adik kecilku ini!" Tawa Aren pecah.Sementara Erion si sopir malam ini, mencengkeram erat stir kemudi. Rasanya panas melihat kedekatan dua orang itu meskipun mereka adalah saudara sepupu. Lagi-lagi ia ketinggalan satu langkah!"A

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-18
  • Unexpected Surprise   Chp. 9

    Chp. 9"I'm fine." gadis yang tengah mengepel lantai yang luasnya bukan main itu melakukan nya dengan sabar dan tenang. Namun didalam hati ia sedang bersungut-sungut karena kesal.Haduh, sial. Karena begadang nonton dengan Alhena berhasil membuatnya terlambat dan alhasil mendapat ganjaran atau hukuman.Kata Erion ia tidak boleh pilih kasih kepada semua karyawan yang bekerja oleh sebab itu ia lebih dulu minta maaf sebelum memberinya hukuman kecil. Allura yang merasa tak enak deh!"Menyesal karena nonton film tadi malem, hm?" Tanya Erion yang tiba-tiba muncul di sampingnya. Entah kenapa ia tidak terkejut sama sekali mungkin efek dari menghayal.Menoleh sekilas, "Ah, itu tidak sepenuhnya benar. Aku suka film itu apalagi pemeran utama prianya beuh sangat tampan!" ujar Allura seketika rasa lelahnya tergantikan dengan semangat akibat mengingat karakter cowo

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-22
  • Unexpected Surprise   Chp. 10

    "Aku pulang, guys!" teriak Adara di ambang pintu, kemudian melepas semua beban yang di bawahnya di meja yang sengaja ditaruh dekat rak sepatu.Allura, Ankaa dan Alhena yang tengah asik bermain domino dilantai segera berhamburan masuk kamar masing-masing ketika mendengar suara Adara."Cepat, cepat."Dan ya, mereka meninggalkan lantai yang berantakan tanpa membersihnya lebih dulu sebelum sembunyi."Hey, kalian di mana, gue beliin martabak manis sama camilan kesukaan kalian!" ujar Adara setelah sampai ruang tamu tak menemukan tiga teman laknat nya.Srek!Pintu ketiga kamar terbuka dan menampakkan wajah mereka yang memandang Adara dengan was-was. Kira mereka tak tau kalau Adara ingin menyogok mereka habis itu menerkam mereka dari belakang."Pasti ada niat lain, nih." tuduh Ankaa."Siapa bilang? Gak kok. Yaki

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-25
  • Unexpected Surprise   Chp. 11

    Sang Surya perlahan mulai menampakkan dirinya disebelah timur, udara segar berlalu tanpa adanya asap-asap yang kotor. Halaman dipenuhi oleh rumput hijau, diatasnya terdapat empat tenda yang bervariasi warnanya."Akhirnya semua selesai, sekarang aku mau jalan-jalan dulu!" seru Allura usai mendirikan tenda ungu kesayangannya itu, dibantu Alhena karena mereka akan menempatinya bersama."Ikut!" ujar Alhena, ia langsung mengambil camera di tas ranselnya hendak menyusul Allura."Tunggu!" tiba-tiba Hoshi menghalangi jalan Alhena yang hampir jatuh, kaget karena seseorang muncul dengan dadakan."Apa?""Itu..." Hoshi diam-diam melirik Rigel yang tengah memberinya isyarat dengan gaya aneh, untung dia sudah lama mengenal Rigel maka itu dia bisa mengetahui isyarat konyol itu.Alhena masih setia menunggu begitupun Allura yang berjarak 2 meter darinya.Hais, kenapa pula harus Hoshi yang melakukannya? Dia itu tidak pandai berbicara atau

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-25
  • Unexpected Surprise   Chp. 12

    Pemandangan yang kini dilihat Allura sungguh diluar dugaannya, ternyata ada tempat seperti ini disebelah hutan tidak jauh dari tempat berkemah, ia tidak menyangka nya. Seolah tempat ini rahasia karena dihalangi gunung ini, makanya tidak ada satupun warga yang mengetahuinya. Tempat Tersembunyi!Jalanan yang dibuat khusus skateboard, dengan dihiasi pemandangan indah serta ada tanaman langka. Jika menuju di atas tebing mereka bisa memandangi desa, hutan; pokoknya semuanya terlihat bila berdiri diatas sini.Setelah melewati sebuah gerbang kini Erion mengajak Allura berdiri di atas tulisan Start."Mau main? Kita bertanding saja, bagaimana?" ajak Erion sambil menyerahkan salah satu skateboard kepada Allura yang dengan senang hati menerimanya."Boleh... Tapi mengherankan, kenapa kamu tau kalau aku bisa menggunakan skateboard padahal tak pernah nanya?" tutur Allura bingung."Kan sudah kukatakan padamu kalau dulu kita pernah bertemu," balas Er

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-30
  • Unexpected Surprise   Chp. 13

    Api unggun yang dibuat dengan susah payah itu pun berhasil dinyalakan. Ini akibat dari kelalaian mereka yang lupa menaruh korek api dalam ransel. Barang yang tidak perlu malah dibawah; novel misalnya... Okeh itu penting karena menemani disaat senggang.Skiplah!"Wah. Benar-benar ya, tega banget nggak ngajak kita bermain skateboard, hanya Allura yang dibawanya kesana," kesal Rigel pada Erion yang fokus menyantap pisang goreng buatannya Ankaa."Emang situ tau caranya naik skate?" sahut Ankaa."Tentu saja belum tau, kan belum diajarin!" ujar Rigel, mengundang tawa para sahabatnya. Kini semuanya tengah duduk melingkar menggelilingi api unggun."Aku juga tidak." ucap Hoshi yang disetujui oleh Rigel, Alpha, Ankaa dan Adara. Sedangkan Alhena tidak menyahut membuat ke-lima orang itu menatap Alhena dengan raut wajah penasaran."Bagaimana dengan mu?"Alhena Menunjuk dirinya, "Aku? Hm, Tentu saja tahu tapi tidak se-pro Allura, sih.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-30
  • Unexpected Surprise   Chp. 14

    "Wah! Allura cepat sekali, Alhena pun tak ingin ketinggalan!""Kerennya! Aku jadi termotivasi!"Adara serta Ankaa menonton dilayar monitor bagaimana Alhena bersama Allura tengah berseluncur dengan hebat. Ngomong-ngomong, para kaum Adam sudah memasang berbagai kamera disudut makanya mereka bisa leluasa menonton aksi tersebut.Mereka langsung berdecak kagum ketika Allura berbelok ditikungan dengan secepat kilat, gadis itu bahkan tidak memelankan skate-nya malahan semakin mempercepat laju nya, tak ayal Alhena menjerit menyangka kalau temannya itu akan jatuh jika begitu tapi nyatanya tidak.Sekarang Allura melewati garis finis dengan tepukan sebagai sambutan atas kemenangannya. Ah iya, kali ini tak ada taruhan ataupun hadiah, hanya semata untuk bersenang-senang saja."Berasa nostalgia, heheh." ujar Alhena saat sampai di sana. Dulu sampai sekarang pun Alhena tak bisa menandingi Allura. Tentu saja, sahabatnya itu sangat ahli dalam berselanc

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-14

Bab terbaru

  • Unexpected Surprise   Chp. 15

    Karena Hari ini adalah hari terakhir berkemah dalam hutan, mereka memutuskan untuk mendaki gunung sepanjang satu hari ini, nanti malam baru pulang ke rumah.Tapi sepertinya tidak semulus apa yang dipikirkan mereka karena ide Rigel yang abnormal. Lihat saja, masa mereka harus berpasangan dengan tangan terikat satu dan yang lain. Bagaimana bisa santai jalannya kalau keadaaan begini?Mengambil undian, seperti inilah hasilnya; Allura & Erion, Alhena & Alpha, Rigel & Ankaa, Adara & Hoshi. Untuk siapa mereka melakukannya? Acara reality show bukan, drama bukan, terus?"Jadi siapa yang paling banyak mengumpulkan foto yang bagus dialah pemenangnya, setuju?" tanya Rigel penuh antusias."Setuju!" dibanding dengan suasana tadi yang muram karena tidak setuju akan ide Rigel itu, kini mereka malah berseru senang. Anggap saja ini adalah kompetisi memotret!Untung saja masing-masing peserta punya kamera Canon, jadi sangat mendukung.

  • Unexpected Surprise   Chp. 14

    "Wah! Allura cepat sekali, Alhena pun tak ingin ketinggalan!""Kerennya! Aku jadi termotivasi!"Adara serta Ankaa menonton dilayar monitor bagaimana Alhena bersama Allura tengah berseluncur dengan hebat. Ngomong-ngomong, para kaum Adam sudah memasang berbagai kamera disudut makanya mereka bisa leluasa menonton aksi tersebut.Mereka langsung berdecak kagum ketika Allura berbelok ditikungan dengan secepat kilat, gadis itu bahkan tidak memelankan skate-nya malahan semakin mempercepat laju nya, tak ayal Alhena menjerit menyangka kalau temannya itu akan jatuh jika begitu tapi nyatanya tidak.Sekarang Allura melewati garis finis dengan tepukan sebagai sambutan atas kemenangannya. Ah iya, kali ini tak ada taruhan ataupun hadiah, hanya semata untuk bersenang-senang saja."Berasa nostalgia, heheh." ujar Alhena saat sampai di sana. Dulu sampai sekarang pun Alhena tak bisa menandingi Allura. Tentu saja, sahabatnya itu sangat ahli dalam berselanc

  • Unexpected Surprise   Chp. 13

    Api unggun yang dibuat dengan susah payah itu pun berhasil dinyalakan. Ini akibat dari kelalaian mereka yang lupa menaruh korek api dalam ransel. Barang yang tidak perlu malah dibawah; novel misalnya... Okeh itu penting karena menemani disaat senggang.Skiplah!"Wah. Benar-benar ya, tega banget nggak ngajak kita bermain skateboard, hanya Allura yang dibawanya kesana," kesal Rigel pada Erion yang fokus menyantap pisang goreng buatannya Ankaa."Emang situ tau caranya naik skate?" sahut Ankaa."Tentu saja belum tau, kan belum diajarin!" ujar Rigel, mengundang tawa para sahabatnya. Kini semuanya tengah duduk melingkar menggelilingi api unggun."Aku juga tidak." ucap Hoshi yang disetujui oleh Rigel, Alpha, Ankaa dan Adara. Sedangkan Alhena tidak menyahut membuat ke-lima orang itu menatap Alhena dengan raut wajah penasaran."Bagaimana dengan mu?"Alhena Menunjuk dirinya, "Aku? Hm, Tentu saja tahu tapi tidak se-pro Allura, sih.

  • Unexpected Surprise   Chp. 12

    Pemandangan yang kini dilihat Allura sungguh diluar dugaannya, ternyata ada tempat seperti ini disebelah hutan tidak jauh dari tempat berkemah, ia tidak menyangka nya. Seolah tempat ini rahasia karena dihalangi gunung ini, makanya tidak ada satupun warga yang mengetahuinya. Tempat Tersembunyi!Jalanan yang dibuat khusus skateboard, dengan dihiasi pemandangan indah serta ada tanaman langka. Jika menuju di atas tebing mereka bisa memandangi desa, hutan; pokoknya semuanya terlihat bila berdiri diatas sini.Setelah melewati sebuah gerbang kini Erion mengajak Allura berdiri di atas tulisan Start."Mau main? Kita bertanding saja, bagaimana?" ajak Erion sambil menyerahkan salah satu skateboard kepada Allura yang dengan senang hati menerimanya."Boleh... Tapi mengherankan, kenapa kamu tau kalau aku bisa menggunakan skateboard padahal tak pernah nanya?" tutur Allura bingung."Kan sudah kukatakan padamu kalau dulu kita pernah bertemu," balas Er

  • Unexpected Surprise   Chp. 11

    Sang Surya perlahan mulai menampakkan dirinya disebelah timur, udara segar berlalu tanpa adanya asap-asap yang kotor. Halaman dipenuhi oleh rumput hijau, diatasnya terdapat empat tenda yang bervariasi warnanya."Akhirnya semua selesai, sekarang aku mau jalan-jalan dulu!" seru Allura usai mendirikan tenda ungu kesayangannya itu, dibantu Alhena karena mereka akan menempatinya bersama."Ikut!" ujar Alhena, ia langsung mengambil camera di tas ranselnya hendak menyusul Allura."Tunggu!" tiba-tiba Hoshi menghalangi jalan Alhena yang hampir jatuh, kaget karena seseorang muncul dengan dadakan."Apa?""Itu..." Hoshi diam-diam melirik Rigel yang tengah memberinya isyarat dengan gaya aneh, untung dia sudah lama mengenal Rigel maka itu dia bisa mengetahui isyarat konyol itu.Alhena masih setia menunggu begitupun Allura yang berjarak 2 meter darinya.Hais, kenapa pula harus Hoshi yang melakukannya? Dia itu tidak pandai berbicara atau

  • Unexpected Surprise   Chp. 10

    "Aku pulang, guys!" teriak Adara di ambang pintu, kemudian melepas semua beban yang di bawahnya di meja yang sengaja ditaruh dekat rak sepatu.Allura, Ankaa dan Alhena yang tengah asik bermain domino dilantai segera berhamburan masuk kamar masing-masing ketika mendengar suara Adara."Cepat, cepat."Dan ya, mereka meninggalkan lantai yang berantakan tanpa membersihnya lebih dulu sebelum sembunyi."Hey, kalian di mana, gue beliin martabak manis sama camilan kesukaan kalian!" ujar Adara setelah sampai ruang tamu tak menemukan tiga teman laknat nya.Srek!Pintu ketiga kamar terbuka dan menampakkan wajah mereka yang memandang Adara dengan was-was. Kira mereka tak tau kalau Adara ingin menyogok mereka habis itu menerkam mereka dari belakang."Pasti ada niat lain, nih." tuduh Ankaa."Siapa bilang? Gak kok. Yaki

  • Unexpected Surprise   Chp. 9

    Chp. 9"I'm fine." gadis yang tengah mengepel lantai yang luasnya bukan main itu melakukan nya dengan sabar dan tenang. Namun didalam hati ia sedang bersungut-sungut karena kesal.Haduh, sial. Karena begadang nonton dengan Alhena berhasil membuatnya terlambat dan alhasil mendapat ganjaran atau hukuman.Kata Erion ia tidak boleh pilih kasih kepada semua karyawan yang bekerja oleh sebab itu ia lebih dulu minta maaf sebelum memberinya hukuman kecil. Allura yang merasa tak enak deh!"Menyesal karena nonton film tadi malem, hm?" Tanya Erion yang tiba-tiba muncul di sampingnya. Entah kenapa ia tidak terkejut sama sekali mungkin efek dari menghayal.Menoleh sekilas, "Ah, itu tidak sepenuhnya benar. Aku suka film itu apalagi pemeran utama prianya beuh sangat tampan!" ujar Allura seketika rasa lelahnya tergantikan dengan semangat akibat mengingat karakter cowo

  • Unexpected Surprise   Chp. 8

    "Sepertinya aku akan menginap di rumah lama ku kali ini, thanks udah ngizinin tinggal sementara disini selama sebulan." pamit Aren kepada geng itu, lalu menyusul Alena dan kawan-kawannya menuju area parkir."Kak tapi kamarnya dipake Allura. Ntar mau tidur dimana? Eh, jangan-jangan..." Alhena menoleh sekilas ke belakang dan mendapati dua saudara itu tengah bermesraan, siapapun yang melihat mereka akan mengira bahwa mereka sepasang kekasih.Okeh, Alhena tau Aren sedang memanjakan adik kesayangannya itu. Tak apa."Iya betul. Kak Aren tidur denganku. Kak udah lama juga gak dengerin cerita dongengnya sebelum tidur!" Balas Allura lalu beralih menatap Aren disampingnya."Aduh. Gemas banget adik kecilku ini!" Tawa Aren pecah.Sementara Erion si sopir malam ini, mencengkeram erat stir kemudi. Rasanya panas melihat kedekatan dua orang itu meskipun mereka adalah saudara sepupu. Lagi-lagi ia ketinggalan satu langkah!"A

  • Unexpected Surprise   Chp. 7

    "Eri, kok jauh banget perjalannya? Perasaan cuman ga lama," Hoshi menatap Erion disebelahnya yang mengendarai mobil alias menjadi sopir malam ini."Eh? Jalannya bener kan ini?" Erion malah bertanya balik."Heh Lo gimana sih, kok bisa sampe ga ingat jalan emang udah berapa kali ketempat perkumpulan?" tanya Ankaa heran. Kok bisa-bisanya orang yang mengajak mereka malah lupa jalan, kan ga lucu kalau mereka hanya berjalan tanpa tau arah, tersesat dong namanya."Baru satu kali, aku Hoshi dan Rigel baru join Minggu lalu karena suatu hal heheh. Makanya ga terlalu ingat dengan jalannya," jelas Erion. Satu detik kemudian terdengarlah berbagai protes dari teman-temannya yang duduk dibelakang.Tolong ingatkan bahwa telinganya sangat berharga, kalau mendengar enam suara bisa gawat Indra pendengaran nya!Hoshi yang duduk tenang didepan akhirnya menyuruh Erion berhenti sejenak. "Aku saja yang nyetir,""Jangan!""Ke

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status