Share

Chp. 4

last update Last Updated: 2021-06-03 10:10:47

Hari weekend terlewati dengan begitu baik walaupun ada peristiwa yang tak mengenakkan. Yah, you know lah. Dihari biasa atau hari Senin ini biasanya Allura dan yang lainnya akan berangkat kuliah tapi mengingat mereka diliburkan setelah ujian semester.

Allura mengambil lalu mengenakan sweater putih polos dan celana jins pendek. "HP sudah, powerbank sudah, tisu sudah, minyak kayu putih sudah, liptin sudah... Apalagi ya?" Gadis itu mengingat apa saja yang perlu dibawahnya saat bekerja.

"Nah selesai! Sekarang tinggal berangkat!" Dia pun mengunci kamar lalu memakai sepatu. Diluar para sahabatnya tengah mengemil kue buatan Ankaa.

"Udah mau berangkat aja, Lura?" Tanya Adara dengan tangan penuh kue. Kalau Ankaa adalah ratu dalam pembuatan kue maka ratunya makan adalah Adara karena dia rakus akan manisan.

"Iya, kalau kalian kok belum pada siap-siap kerja?"

"Hm, sebentar lagi. Habis ini kita langsung beres-beres kok," jawab Alhena kemudian merapikan bekas makanan nya.

"Ok!"

Mereka memutuskan untuk bekerja disaat libur telah tiba, lumayan kan dapat uang tambahan. Antara bermalas-malasan lebih baik mencari pekerjaan.

Fyi : Jangan kalian kira bahwa desa itu sangat kampungan ya karena disana ada supermarket atau apapun yang ada di kota hanya saja tidak seramai di kota tentunya. Intinya tidak kalah dengan orang-orang kota pokoknya.

Jam telah menunjukkan pukul setengah sembilan, berarti masih tiga puluh menit lagi restoran tempat ia lamar dibuka. Masih banyak waktu, jadi Allura memutuskan untuk berjalan kaki saja menikmati udara segar di pagi hari.

Kalau di kota pasti sudah tercemar dengan asap dan polusi. Karena itu gadis itu lebih menyukai suasana kampung yang menyegarkan.

Dari kejauhan nampak kediaman Erion yang terlihat sepi mungkin semuanya pada didalam atau malahan masih terlelap dalam mimpi? Entahlah.

Tiba-tiba ingatan nya kembali berputar dan mengingat tadi malam cowok itu berbicara yang tidak dapat dimengerti nya. Apa ia pernah bertemu dengan Erion dulu? Tapi ingatan nya masih abu-abu. Masih samar. Apa jangan-jangan ia amnesia? Ah ga mungkin!

Flashback on

"Kau ingat Burung Elang? Perkemahan Pramuka tahun 2009?" tanya Erion cepat.

"Tidak, aku tidak ingat," jawab Allura seraya menggelengkan kepala. Setahunya ia tidak pernah mengikuti acara seperti itu sewaktu SD.

"Kalau ini...?" Erion memperhatikan tangannya dengan melipat semua jari kemudian jari jempol dan jari manis diangkatnya. Lalu digoyangkan nya itu dan tersenyum, "Chi!"

Semua perempuan hanya mengernyit heran dengan tingkah Erion yang mendadak berubah drastis. Pertama sejak kenalan cowok itu hanya cuek, tapi ini? Setelah melihat foto itu sifatnya langsung berubah?

Allura tertawa karena merasa lucu. Tapi percuma, apapun yang dilakukan Erion guna membantunya mengingat sesuatu tidak ada yang dirasanya familiar.

"Mungkin kepalaku terbentur entah dimana, makanya ga bisa berpikir. Maaf. Kalau aku ingat pasti dikasih tau kok heheh." balas Allura, sedikit merasa bersalah.

Erion Kemabli terdiam kemudian mengangguk.

Flashback off

"Aduh, tinggal 10 menit lagi, aku harus cepat!" Allura mempercepat langkah kakinya mengingat waktu. Saking sibuknya dengan khayalan nya dia malah lupa waktu!

Sebuah restoran terpampang jelas didepannya. Bertepatan dengan itu seseorang perlahan membuka pintu masuk pertanda bahwa restoran itu telah dibuka.

Mata Allura membulat sempurna melihat orang itu. Kok bisa?

"Erion?" panggil gadis itu pelan. Yang dipanggil pun menoleh dan sama dengannya cowok itupun terkejut dengan kehadirannya.

Cowok itu mengangkat satu keningnya bingung. Seakan tau dengan pikiran cowok itu. Allura berniat menjelaskannya.

"Aku kerja paruh waktu di sini, kalau kamu?" kan singkat padat dan jelas.

Erion tersenyum, "Sama, aku juga kerja disini tapi bukan sebagai karyawan biasa--"

"Oi, bos sementara! Ini ada dokumen yang perlu ditanda tangani noh!" ujar perempuan yang terlihat tomboi, duduk di belakang kasir.

Ucapan Erion terpotong karena teriakan yang memekik telinga itu, untung saja belum ada pelanggan kalau tidak sudah dapat protes karena ribut.

"Iya, tunggu! Saya mau ngurus anak baru dulu, sabar!" balas Erion tak kalah kuat.

Hm. Kalau ditempat kerja pake 'saya, beda kalau sama temannya bakal pake 'Aku/Gue'. Ok, skiplah!

"Bos sementara?" Allura bertanya dengan polosnya.

Kini pandangan Erion kembali tertuju pada gadis. "Ntar dijelasin. Sini aku kasih tau lokernya disana ada bajumu." Erion lebih dulu berjalan didepan sementara Allura hanya mengikuti dari belakang.

Sembari itu gadis itu menatap sekeliling, hanya terdapat beberapa saja maid dan koki. Tidak terlalu banyak karyawan.

Setelah mengenakan pakaian khusus maid, Allura mulai bekerja dengan di instruktur oleh bos sementara, siapa lagi kalau bukan Erion!

Dia pun menjelaskan kenapa bisa menjadi bos sementara di restoran ini. Sebenarnya bos yang sesungguhnya sedang sakit karena sudah tua dan penyakitnya kambuh. Oleh sebab itu Erion yang adalah tangan kanannya menjadi penggantinya untuk sementara.

Allura membawah napan kemeja pelanggan yang sudah lama menunggu pesanan nya. Semua gerak gerik gadis itu tidak luput dari pandangan Erion yang memperhatikannya dari jauh dengan menopang dagunya. "Apa benar kau anak perempuan itu? Tapi kenapa semuanya terasa asing?"

_______________________

"Huwaaaaa capeknya! Hari pertama udah bikin badan lemas gini. Tapi harus semangat! Demi uang." Allura terkekeh geli mendengar kalimat terakhir nya. Sehabis berganti pakaian gadis itu ingin langsung pulang karena sudah lelah.

Melambaikan tangannya kepada teman-teman baru nya yang sudah membantunya sejak pagi hari hingga selesai. Lalu melangkah keluar.

"Allura,"

"Eh copot!" kaget Allura ketika tangan seseorang mencekalnya dari belakang. "E-erion ternyata, kirain siapa bikin kaget aja!"

Terdengar cowok itu sedang terkekeh kecil. "Laper ga?" tanyanya to the point.

"Banget, laper banget malahan,"

"Hayuk aku traktir makan disana," tunjuk Erion pada sebuah cafe yang masih dibuka.

"Kenapa ga di restoran tadi?" maksudnya kan mereka karyawan di 'Restoran Tua' kenapa ga sekalian aja disitu?

"Ga tenang kalau disitu, mereka bakal ganggu kita kan ga seru." Erion mengedipkan matanya kemudian langsung menarik tangan Allura agar segera pergi ke cafe itu.

Allura pun hanya mengiyakannya saja tidak mau berdebat dengan perut kosong ntar tenaganya malah terkuras habis. Lagian di cafe itu kan hanya tersedia berbagai roti dan minuman tapi tak apalah, Allura gih ngidam roti mocha soalnya.

"Aku pesan 3 roti rasa mocha sama 2 roti keju kalau minumannya jus alpukat saja," ucap Allura pada Erion yang seketika mengangga. Perut itu atau keranjang, sih?

"Oke, tapi bisa ngabisin kan?"

"Bisa kok, malahan kurang aku pesannya dikit karena Erion yang traktir, kalau kamu pesannya apa?"

Dikit darimana, itu lima roti sudah termasuk katagori banyak lho. Kamu bisa ngitung ga sih, batin Erion.

"2 roti cokelat. 1 Coca-Cola" lanjut Erion. "Itu aja kak, makasih." ucapnya pada pelayan yang telah menulis pesanan mereka berdua, kemudian pamit permisi untuk menyampaikan pesanan itu kepada orang dapur.

Entah hanya perasaan Allura atau apa? Ia sudah beberapa kali memergoki Erion mencuri pandang kearahnya. Please deh jangan bikin Allura baper!

"Heh enggak usah gitu juga kalau natap gue," semprot Allura sedikit kesal.

Erion tersentak. "Maksudnya?"

"Lah, tidak usah pura-pura deh. Tadi kamu sesekali liatin aku kan?" tuduh Allura.

Seketika Erion tertawa terbahak-bahak setelah tau apa maksud gadis itu. Mendengar tawa itu membuat Allura berasumsi bahwa perkataannya itu benar.

"Nah kan--"

"Bukan gitu. Aku hanya berkaca di matamu, mau tau seberapa tampannya aku saat ini. Ga usah gr hahaha." Erion memalingkan wajahnya kearah lain menyembunyikan rona merah yang ada pada wajahnya. Sebenarnya tuduhan gadis itu benar adanya, Erion jadi malu dibuatnya.

"Ih rese!"

Related chapters

  • Unexpected Surprise   Chp. 5

    "Aku pulang!" ujar Allura dari pintu dengan menenteng sebuah plastik yang berisikan 7 roti bervariasi rasanya. Tadi selesai menghabiskan makanannya dan akan pulang, tiba-tiba Erion datang memberinya kantong plastik itu, sambil berkata 'Terima Kasih untuk kencannya' Tentu saja hal itu membuatnya kaget. Sejak kapan mereka berkencan? Ada-ada saja tuh cowok."Lama banget pulangnya, Lo nggak keluyuran bareng cowok nakal kan?" semprot Ankaa seraya berkacak pinggang."Heh enak aja kalau ngomong, mau gue jahit tuh mulut apa," balas Allura sebal, langsung saja di toyornya kepala sahabatnya itu. Supaya mikirnya positif!"Gimana kerjaannya aman?" tanya Alhena berbasa-basi. Tatapannya masih tertuju pada TV yang menyala menampilkan serial Anime kesukaannya."Aman damai tentram. Pokoknya lancar," jawab Allura kemudian ikut nimbrung bareng Alhena di sofa. "Btw... Adara mana?""Tau tuh lagi ngambek gegara ga bisa nonton Drakor karena TV

    Last Updated : 2021-06-03
  • Unexpected Surprise   Chp. 6

    "Woy! Sepatuku dimana? Siapa sih yang pindahin?""Udah telat gue aduh!""Hey kalian bangun kek bantuin teman yang lagi kesusahan!"Pagi-pagi sekali eh bukan lebih tepatnya jam setengah delapan pagi, Adara sudah rusuh dan membuat keributan yang mengundang amarah Ankaa, Allura dan Alhena. Bagaimana tidak? Mereka masih terlarut dalam mimpi indahnya tapi malah dibangunkan dengan suara cempreng temannya, bagaimana tidak emosi coba?Tumben temannya itu telah bangun, biasanya juga jam sembilan baru bangkit dari tempat tidur nya. Ada gerangan apa kah ini?Dengan kesal Allura keluar dari kamarnya sambil menghentakkan kakinya sebal. Sedangkan Alhena yang memang tidur di sofa ruang tamu hanya mendudukkan dirinya tanpa berniat menghampiri Adara. Ankaa? Jangan ditanya, dia mah menyumpal telinganya dengan kapas."Pagi-pagi udah ribut, kenapa sih?" Allura menatap jengkel Adara yang celingak-celinguk mencari sepatunya berada. Tapi belum ditemu

    Last Updated : 2021-06-07
  • Unexpected Surprise   Chp. 7

    "Eri, kok jauh banget perjalannya? Perasaan cuman ga lama," Hoshi menatap Erion disebelahnya yang mengendarai mobil alias menjadi sopir malam ini."Eh? Jalannya bener kan ini?" Erion malah bertanya balik."Heh Lo gimana sih, kok bisa sampe ga ingat jalan emang udah berapa kali ketempat perkumpulan?" tanya Ankaa heran. Kok bisa-bisanya orang yang mengajak mereka malah lupa jalan, kan ga lucu kalau mereka hanya berjalan tanpa tau arah, tersesat dong namanya."Baru satu kali, aku Hoshi dan Rigel baru join Minggu lalu karena suatu hal heheh. Makanya ga terlalu ingat dengan jalannya," jelas Erion. Satu detik kemudian terdengarlah berbagai protes dari teman-temannya yang duduk dibelakang.Tolong ingatkan bahwa telinganya sangat berharga, kalau mendengar enam suara bisa gawat Indra pendengaran nya!Hoshi yang duduk tenang didepan akhirnya menyuruh Erion berhenti sejenak. "Aku saja yang nyetir,""Jangan!""Ke

    Last Updated : 2021-06-08
  • Unexpected Surprise   Chp. 8

    "Sepertinya aku akan menginap di rumah lama ku kali ini, thanks udah ngizinin tinggal sementara disini selama sebulan." pamit Aren kepada geng itu, lalu menyusul Alena dan kawan-kawannya menuju area parkir."Kak tapi kamarnya dipake Allura. Ntar mau tidur dimana? Eh, jangan-jangan..." Alhena menoleh sekilas ke belakang dan mendapati dua saudara itu tengah bermesraan, siapapun yang melihat mereka akan mengira bahwa mereka sepasang kekasih.Okeh, Alhena tau Aren sedang memanjakan adik kesayangannya itu. Tak apa."Iya betul. Kak Aren tidur denganku. Kak udah lama juga gak dengerin cerita dongengnya sebelum tidur!" Balas Allura lalu beralih menatap Aren disampingnya."Aduh. Gemas banget adik kecilku ini!" Tawa Aren pecah.Sementara Erion si sopir malam ini, mencengkeram erat stir kemudi. Rasanya panas melihat kedekatan dua orang itu meskipun mereka adalah saudara sepupu. Lagi-lagi ia ketinggalan satu langkah!"A

    Last Updated : 2021-06-18
  • Unexpected Surprise   Chp. 9

    Chp. 9"I'm fine." gadis yang tengah mengepel lantai yang luasnya bukan main itu melakukan nya dengan sabar dan tenang. Namun didalam hati ia sedang bersungut-sungut karena kesal.Haduh, sial. Karena begadang nonton dengan Alhena berhasil membuatnya terlambat dan alhasil mendapat ganjaran atau hukuman.Kata Erion ia tidak boleh pilih kasih kepada semua karyawan yang bekerja oleh sebab itu ia lebih dulu minta maaf sebelum memberinya hukuman kecil. Allura yang merasa tak enak deh!"Menyesal karena nonton film tadi malem, hm?" Tanya Erion yang tiba-tiba muncul di sampingnya. Entah kenapa ia tidak terkejut sama sekali mungkin efek dari menghayal.Menoleh sekilas, "Ah, itu tidak sepenuhnya benar. Aku suka film itu apalagi pemeran utama prianya beuh sangat tampan!" ujar Allura seketika rasa lelahnya tergantikan dengan semangat akibat mengingat karakter cowo

    Last Updated : 2021-06-22
  • Unexpected Surprise   Chp. 10

    "Aku pulang, guys!" teriak Adara di ambang pintu, kemudian melepas semua beban yang di bawahnya di meja yang sengaja ditaruh dekat rak sepatu.Allura, Ankaa dan Alhena yang tengah asik bermain domino dilantai segera berhamburan masuk kamar masing-masing ketika mendengar suara Adara."Cepat, cepat."Dan ya, mereka meninggalkan lantai yang berantakan tanpa membersihnya lebih dulu sebelum sembunyi."Hey, kalian di mana, gue beliin martabak manis sama camilan kesukaan kalian!" ujar Adara setelah sampai ruang tamu tak menemukan tiga teman laknat nya.Srek!Pintu ketiga kamar terbuka dan menampakkan wajah mereka yang memandang Adara dengan was-was. Kira mereka tak tau kalau Adara ingin menyogok mereka habis itu menerkam mereka dari belakang."Pasti ada niat lain, nih." tuduh Ankaa."Siapa bilang? Gak kok. Yaki

    Last Updated : 2021-06-25
  • Unexpected Surprise   Chp. 11

    Sang Surya perlahan mulai menampakkan dirinya disebelah timur, udara segar berlalu tanpa adanya asap-asap yang kotor. Halaman dipenuhi oleh rumput hijau, diatasnya terdapat empat tenda yang bervariasi warnanya."Akhirnya semua selesai, sekarang aku mau jalan-jalan dulu!" seru Allura usai mendirikan tenda ungu kesayangannya itu, dibantu Alhena karena mereka akan menempatinya bersama."Ikut!" ujar Alhena, ia langsung mengambil camera di tas ranselnya hendak menyusul Allura."Tunggu!" tiba-tiba Hoshi menghalangi jalan Alhena yang hampir jatuh, kaget karena seseorang muncul dengan dadakan."Apa?""Itu..." Hoshi diam-diam melirik Rigel yang tengah memberinya isyarat dengan gaya aneh, untung dia sudah lama mengenal Rigel maka itu dia bisa mengetahui isyarat konyol itu.Alhena masih setia menunggu begitupun Allura yang berjarak 2 meter darinya.Hais, kenapa pula harus Hoshi yang melakukannya? Dia itu tidak pandai berbicara atau

    Last Updated : 2021-06-25
  • Unexpected Surprise   Chp. 12

    Pemandangan yang kini dilihat Allura sungguh diluar dugaannya, ternyata ada tempat seperti ini disebelah hutan tidak jauh dari tempat berkemah, ia tidak menyangka nya. Seolah tempat ini rahasia karena dihalangi gunung ini, makanya tidak ada satupun warga yang mengetahuinya. Tempat Tersembunyi!Jalanan yang dibuat khusus skateboard, dengan dihiasi pemandangan indah serta ada tanaman langka. Jika menuju di atas tebing mereka bisa memandangi desa, hutan; pokoknya semuanya terlihat bila berdiri diatas sini.Setelah melewati sebuah gerbang kini Erion mengajak Allura berdiri di atas tulisan Start."Mau main? Kita bertanding saja, bagaimana?" ajak Erion sambil menyerahkan salah satu skateboard kepada Allura yang dengan senang hati menerimanya."Boleh... Tapi mengherankan, kenapa kamu tau kalau aku bisa menggunakan skateboard padahal tak pernah nanya?" tutur Allura bingung."Kan sudah kukatakan padamu kalau dulu kita pernah bertemu," balas Er

    Last Updated : 2021-06-30

Latest chapter

  • Unexpected Surprise   Chp. 15

    Karena Hari ini adalah hari terakhir berkemah dalam hutan, mereka memutuskan untuk mendaki gunung sepanjang satu hari ini, nanti malam baru pulang ke rumah.Tapi sepertinya tidak semulus apa yang dipikirkan mereka karena ide Rigel yang abnormal. Lihat saja, masa mereka harus berpasangan dengan tangan terikat satu dan yang lain. Bagaimana bisa santai jalannya kalau keadaaan begini?Mengambil undian, seperti inilah hasilnya; Allura & Erion, Alhena & Alpha, Rigel & Ankaa, Adara & Hoshi. Untuk siapa mereka melakukannya? Acara reality show bukan, drama bukan, terus?"Jadi siapa yang paling banyak mengumpulkan foto yang bagus dialah pemenangnya, setuju?" tanya Rigel penuh antusias."Setuju!" dibanding dengan suasana tadi yang muram karena tidak setuju akan ide Rigel itu, kini mereka malah berseru senang. Anggap saja ini adalah kompetisi memotret!Untung saja masing-masing peserta punya kamera Canon, jadi sangat mendukung.

  • Unexpected Surprise   Chp. 14

    "Wah! Allura cepat sekali, Alhena pun tak ingin ketinggalan!""Kerennya! Aku jadi termotivasi!"Adara serta Ankaa menonton dilayar monitor bagaimana Alhena bersama Allura tengah berseluncur dengan hebat. Ngomong-ngomong, para kaum Adam sudah memasang berbagai kamera disudut makanya mereka bisa leluasa menonton aksi tersebut.Mereka langsung berdecak kagum ketika Allura berbelok ditikungan dengan secepat kilat, gadis itu bahkan tidak memelankan skate-nya malahan semakin mempercepat laju nya, tak ayal Alhena menjerit menyangka kalau temannya itu akan jatuh jika begitu tapi nyatanya tidak.Sekarang Allura melewati garis finis dengan tepukan sebagai sambutan atas kemenangannya. Ah iya, kali ini tak ada taruhan ataupun hadiah, hanya semata untuk bersenang-senang saja."Berasa nostalgia, heheh." ujar Alhena saat sampai di sana. Dulu sampai sekarang pun Alhena tak bisa menandingi Allura. Tentu saja, sahabatnya itu sangat ahli dalam berselanc

  • Unexpected Surprise   Chp. 13

    Api unggun yang dibuat dengan susah payah itu pun berhasil dinyalakan. Ini akibat dari kelalaian mereka yang lupa menaruh korek api dalam ransel. Barang yang tidak perlu malah dibawah; novel misalnya... Okeh itu penting karena menemani disaat senggang.Skiplah!"Wah. Benar-benar ya, tega banget nggak ngajak kita bermain skateboard, hanya Allura yang dibawanya kesana," kesal Rigel pada Erion yang fokus menyantap pisang goreng buatannya Ankaa."Emang situ tau caranya naik skate?" sahut Ankaa."Tentu saja belum tau, kan belum diajarin!" ujar Rigel, mengundang tawa para sahabatnya. Kini semuanya tengah duduk melingkar menggelilingi api unggun."Aku juga tidak." ucap Hoshi yang disetujui oleh Rigel, Alpha, Ankaa dan Adara. Sedangkan Alhena tidak menyahut membuat ke-lima orang itu menatap Alhena dengan raut wajah penasaran."Bagaimana dengan mu?"Alhena Menunjuk dirinya, "Aku? Hm, Tentu saja tahu tapi tidak se-pro Allura, sih.

  • Unexpected Surprise   Chp. 12

    Pemandangan yang kini dilihat Allura sungguh diluar dugaannya, ternyata ada tempat seperti ini disebelah hutan tidak jauh dari tempat berkemah, ia tidak menyangka nya. Seolah tempat ini rahasia karena dihalangi gunung ini, makanya tidak ada satupun warga yang mengetahuinya. Tempat Tersembunyi!Jalanan yang dibuat khusus skateboard, dengan dihiasi pemandangan indah serta ada tanaman langka. Jika menuju di atas tebing mereka bisa memandangi desa, hutan; pokoknya semuanya terlihat bila berdiri diatas sini.Setelah melewati sebuah gerbang kini Erion mengajak Allura berdiri di atas tulisan Start."Mau main? Kita bertanding saja, bagaimana?" ajak Erion sambil menyerahkan salah satu skateboard kepada Allura yang dengan senang hati menerimanya."Boleh... Tapi mengherankan, kenapa kamu tau kalau aku bisa menggunakan skateboard padahal tak pernah nanya?" tutur Allura bingung."Kan sudah kukatakan padamu kalau dulu kita pernah bertemu," balas Er

  • Unexpected Surprise   Chp. 11

    Sang Surya perlahan mulai menampakkan dirinya disebelah timur, udara segar berlalu tanpa adanya asap-asap yang kotor. Halaman dipenuhi oleh rumput hijau, diatasnya terdapat empat tenda yang bervariasi warnanya."Akhirnya semua selesai, sekarang aku mau jalan-jalan dulu!" seru Allura usai mendirikan tenda ungu kesayangannya itu, dibantu Alhena karena mereka akan menempatinya bersama."Ikut!" ujar Alhena, ia langsung mengambil camera di tas ranselnya hendak menyusul Allura."Tunggu!" tiba-tiba Hoshi menghalangi jalan Alhena yang hampir jatuh, kaget karena seseorang muncul dengan dadakan."Apa?""Itu..." Hoshi diam-diam melirik Rigel yang tengah memberinya isyarat dengan gaya aneh, untung dia sudah lama mengenal Rigel maka itu dia bisa mengetahui isyarat konyol itu.Alhena masih setia menunggu begitupun Allura yang berjarak 2 meter darinya.Hais, kenapa pula harus Hoshi yang melakukannya? Dia itu tidak pandai berbicara atau

  • Unexpected Surprise   Chp. 10

    "Aku pulang, guys!" teriak Adara di ambang pintu, kemudian melepas semua beban yang di bawahnya di meja yang sengaja ditaruh dekat rak sepatu.Allura, Ankaa dan Alhena yang tengah asik bermain domino dilantai segera berhamburan masuk kamar masing-masing ketika mendengar suara Adara."Cepat, cepat."Dan ya, mereka meninggalkan lantai yang berantakan tanpa membersihnya lebih dulu sebelum sembunyi."Hey, kalian di mana, gue beliin martabak manis sama camilan kesukaan kalian!" ujar Adara setelah sampai ruang tamu tak menemukan tiga teman laknat nya.Srek!Pintu ketiga kamar terbuka dan menampakkan wajah mereka yang memandang Adara dengan was-was. Kira mereka tak tau kalau Adara ingin menyogok mereka habis itu menerkam mereka dari belakang."Pasti ada niat lain, nih." tuduh Ankaa."Siapa bilang? Gak kok. Yaki

  • Unexpected Surprise   Chp. 9

    Chp. 9"I'm fine." gadis yang tengah mengepel lantai yang luasnya bukan main itu melakukan nya dengan sabar dan tenang. Namun didalam hati ia sedang bersungut-sungut karena kesal.Haduh, sial. Karena begadang nonton dengan Alhena berhasil membuatnya terlambat dan alhasil mendapat ganjaran atau hukuman.Kata Erion ia tidak boleh pilih kasih kepada semua karyawan yang bekerja oleh sebab itu ia lebih dulu minta maaf sebelum memberinya hukuman kecil. Allura yang merasa tak enak deh!"Menyesal karena nonton film tadi malem, hm?" Tanya Erion yang tiba-tiba muncul di sampingnya. Entah kenapa ia tidak terkejut sama sekali mungkin efek dari menghayal.Menoleh sekilas, "Ah, itu tidak sepenuhnya benar. Aku suka film itu apalagi pemeran utama prianya beuh sangat tampan!" ujar Allura seketika rasa lelahnya tergantikan dengan semangat akibat mengingat karakter cowo

  • Unexpected Surprise   Chp. 8

    "Sepertinya aku akan menginap di rumah lama ku kali ini, thanks udah ngizinin tinggal sementara disini selama sebulan." pamit Aren kepada geng itu, lalu menyusul Alena dan kawan-kawannya menuju area parkir."Kak tapi kamarnya dipake Allura. Ntar mau tidur dimana? Eh, jangan-jangan..." Alhena menoleh sekilas ke belakang dan mendapati dua saudara itu tengah bermesraan, siapapun yang melihat mereka akan mengira bahwa mereka sepasang kekasih.Okeh, Alhena tau Aren sedang memanjakan adik kesayangannya itu. Tak apa."Iya betul. Kak Aren tidur denganku. Kak udah lama juga gak dengerin cerita dongengnya sebelum tidur!" Balas Allura lalu beralih menatap Aren disampingnya."Aduh. Gemas banget adik kecilku ini!" Tawa Aren pecah.Sementara Erion si sopir malam ini, mencengkeram erat stir kemudi. Rasanya panas melihat kedekatan dua orang itu meskipun mereka adalah saudara sepupu. Lagi-lagi ia ketinggalan satu langkah!"A

  • Unexpected Surprise   Chp. 7

    "Eri, kok jauh banget perjalannya? Perasaan cuman ga lama," Hoshi menatap Erion disebelahnya yang mengendarai mobil alias menjadi sopir malam ini."Eh? Jalannya bener kan ini?" Erion malah bertanya balik."Heh Lo gimana sih, kok bisa sampe ga ingat jalan emang udah berapa kali ketempat perkumpulan?" tanya Ankaa heran. Kok bisa-bisanya orang yang mengajak mereka malah lupa jalan, kan ga lucu kalau mereka hanya berjalan tanpa tau arah, tersesat dong namanya."Baru satu kali, aku Hoshi dan Rigel baru join Minggu lalu karena suatu hal heheh. Makanya ga terlalu ingat dengan jalannya," jelas Erion. Satu detik kemudian terdengarlah berbagai protes dari teman-temannya yang duduk dibelakang.Tolong ingatkan bahwa telinganya sangat berharga, kalau mendengar enam suara bisa gawat Indra pendengaran nya!Hoshi yang duduk tenang didepan akhirnya menyuruh Erion berhenti sejenak. "Aku saja yang nyetir,""Jangan!""Ke

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status