Cari si brengsek itu dan bawa dia dihadapanku!
Ikutlah Karina ke dunia atas bersamaku
Aa..aku mau disini
.
.2 bulan Karina sudah dirawat dirumah sakit ini dengan kondisi sudah mulai membaik. Karina kini hanya bisa duduk diam di dalam ruangan, orang-orang disini tidak memberinya izin untuk sekedar melihat sekitar ataupun pulang kerumahnya.
Sebenarnya dia tidak keberatan sama
sekali untuk tinggal disini lebih lama lagi, Karina bisa mendapatkan makanan enak yang selama ini belum pernah dilihat seumur hidupnya. Selama dirawat disini Karina bahkan bisa mandi dengan sangat puas tanpa perlu takut kekurangan air, apalagi ditempat ini disediakan air panas.Melihat sekitar ruangan, Karina baru tahu jika kamar dirumah sakit orang kaya seperti rumah pada umumnya.
“Membosankan, sebenarnya siapa mereka? Kenapa mengurungku disini?" Tanya lirih Karina.
Clek
Karina hampir saja memekik saat pintu kamarnya dibuka secara tiba-tiba, apakah sulit bagi orang ini untuk mengetuk pintu kamarnya dengan sopan? Orang ini tidak sopan sama sekali.
“Nona anda sudah harus bersiap-siap, sebentar lagi kita akan pergi nona“ ucap pria berjas hitam.
Karina terdiam beberapa saat, tapi pada akhirnya dia memutuskan untuk berjalan menuju kamar mandi untuk bersiap-siap.
..Halaman Gedung
Pujian tidak berhenti keluar dari mulut Karina, dia sekarang sedang menikmati menaiki sebuah mobil mewah yang sangat bagus dan wangi.
“Silakan“ ucap supir, membuka pintu mobil dan mempersilakan Karina untuk turun.
“Saya akan menjemput nona tiga jam dari sekarang, permisi" ucapnya sopan dan meninggalkan Karina dengan wajah bodoh.
Karina yang panik langsung mengejar mobil dengan panik, dia tidak menyangka jika orang ini akan membuangnya disini.
"Tuan tunggu saya tuan!" Teriak panik Karina saat melihat mobil sudah pergi meninggalkan dia disini sendiri.
"Apa yang akan saya lakukan sekarang" Ucap Karina khawatir.
Akhirnya dengan pasrah Karina mulai melihat disekitar tempat asing ini, menatap gedung tinggi dihadapannya dengan bingung
"Nona muda" panggil wanita tua.
..Karina sekarang sedang dibaringkan disebuah kasur mewah dengan lima orang wanita tua disekelilingnya.
“Tenang nona, kami akan melakukannya dengan cepat“
Setelahnya hanya teriakan Karina yang terdengar di dalam ruangan salon.
Seorang pemuda berdiri di depan gedung salon mewah dengan wajah dingin, bahkan tatapannya membuat beberapa wanita disana jadi takut. Wanita tua keluar dari dalam gedung bersama pria tinggi besar yang sedang menggendong Karina.
“Nona muda saat ini sedang tertidur tuan mike" ucap wanita salon sopan.
Pria tinggi besar memberikan Karina yang berada di gendongannya kepada mike.
“Kami sudah melakukan tugas seperti yang anda perintahkan tuan“
“Asistenku akan mentransfer uangnya“ ucapnya datar.
..Selama didalam mobil mike terus memandangi wajah Karina yang tertidur pulas diatas pangkuannya, sesekali Karina berguman tidak jelas dan bertingkah aneh sehingga membuatnya terlihat sangat menggemaskan.
“Selamat datang kembali Elsa" bisik Mike pelan.
..Karina terbangun sambil menguap kecil, menggaruk pipi gembil miliknya yang gatal, bangkit dari tempat tidur dengan bingung. Pagi ini dia kembali terbangun ditempat asing, bahkan hidungnya kini bisa mencium wangi yang sangat manis.
“Tapi ini dimana?“ gumannya pelan dengan wajah linglung.
Mike masuk kedalam kamar dengan membawa segelas air dengan warna yang menurut Karina sangat aneh, wajahnya terlihat penuh kebodohan karena masih linglung.
“Kamu sudah bangun?”
Menaruh gelas disisi kanan tempat tidur, berjalan menghampiri Karina yang kini sedang menatapnya horor.
“Apa kamu lapar?“ tanya mike dengan lembut.
“Kau bberhenti menciumku um ttuan" cicitnya dengan wajah merah.
Mike terkekeh, mengangkat dengan mudah tubuh milik Karina yang kurus, Mike mendudukkannya diatas kursi dengan lembut. Menyenderkan punggung ke sofa setelah membuat Karina nyaman.
“Kenapa aku tidak boleh menciummu?"
Menatap lekat sosok Karina yang kini salah tingkah karena menahan malu, sungguh ini pemandangan yang menyenangkan bagi Mike.
“Saya tidak suka“ cicitnya pelan karena takut.
Sosok yang ditakuti Karina hanya bisa mendengus, menarik gadis ini untuk lebih dekat dengannya. Menatap wajah berisi milik Karina untuk mengecup keningnya dengan sayang, mike menatapnya sangat dalam sehingga membuat Karina pingsan dengan wajah semerah tomat.
.
.Karina duduk manis dengan mulut menganga, seumur hidup dia belum pernah melihat makanan sebanyak ini dihidupnya. Orang ini benar-benar orang kaya, apalagi sekarang dia rasa makanan ini cukup untuk sebulan hidupnya selama dikota bawah.
“Tidak akan kenyang jika kamu terus menatapnya“ ucap mike santai.
Karina segera menutup mulut dan berdehem dengan malu, sungguh aneh dia bisa terdiam hanya karena melihat banyak makanan.
“Apakah ini masih di póli omíchlis?"
Mike menaikkan satu alis miliknya
“Kamu kira ini dimana?"Karina hanya bisa tersenyum kikuk setelah menyadari pertanyaan bodoh miliknya, melihat makanan di atas meja dia mulai bingung harus memilih yang mana dulu untuk dimakan. Menatap pria tampan didepannya dengan canggung, dia takut jika nanti harus disuruh uy membayar semua makanan setelah selesai, karena saat ini dia sama sekali tidak memiliki uang.
Mike yang kesal melihat tingkah anehnya memutuskan untuk berdiri, menghampiri sosok yang masih bingung dengan dingin. Mengangkatnya dengan mudah sehingga mengundang pekikkan dari sang empu.
“YAK! Berhenti memindahkanku!" dengan muka merah terus menatap tajam mike, posisinya sekarang sungguh sangat canggung.
Mike tersenyum dan mengapit kedua pipi Karina dengan kuat, anak bodoh ini sangat lambat hingga membuatnya kesal.
“Kenapa kamu sangat lucu, aku hanya menyuruhmu untuk makan"
"Baik"
“Hei apa kamu tahu?“
Karina menggeleng dengan polos, dia sama sekali tidak tahu apa-apa jika pria ini ingin bertanya hal aneh kepadanya.
“Aku sangat senang saat melihatmu lagi, tapi aku ingin tahu kamu selama ini berada dimana?“
Karina blank dengan sangat bodohnya, apa maksud pria aneh ini ‘huh ‘ dari dulu dia hanya di póli omíchlis saja.
Mike menghela nafas saat tidak mendapatkan jawaban darinya, menyuap potongan daging kedalam mulut Karina yang otomatis membuka dan mengunyah dengan lahap begitu terus sampai habis.
Mike tersenyum melihatnya yang makan dengan bahagia, ini adalah awal bagi hubungan baru mereka yang telah lama hilang. Masa depan akan menjadi hari dimana hanya ada dia dan wanita yang dicintainya.
Aku akan membuatmu kembali elsa...
.
.Karina saat ini sedang shok saat memandangi gedung besar yang sangat megah dan sangat luas, bahkan seumur hidupnya dia belum pernah melihat tempat sebagus ini selama dikota bawah.
Hidupnya serba belum pernah melihat apa-apa.
( ̄ヘ ̄;)
“Ini adalah taman bunga, kau dulu sering kesini“ ucap mike dengan tatapan sendu memandang bunga.
Karina mencelos mendengarnya, sebenarnya apa yang dikatakan pria ini? dia sama sekali tidak mengerti apa-apa tentang taman. Mengurus hidupnya saja sudah sangat sulit apalagi mengurus bunga dan taman sebesar ini seorang diri. Karina bahkan dia tidak tahu jenis bunga apa saja yang ada disini, yang sering dia lakukan selama ini adalah mengumpulkan sampah untuk bisa bertahan hidup.
Mike tersenyum, berjalan menghampiri Karina yang betah melamun.
“Waktu terasa semakin berlalu, semua cerita kita dulu juga secara perlahan memudar"
Menarik tangan Karina untuk kembali kedalam ruangan, karena Mike tahu jika sosok ini tidak akan pernah mengerti makna dari taman indah ini.
.
.Duduk manis di atas ranjang karina mulai berpikir dengan bingung, dia hanya bisa menyimpulkan jika pria itu salah mengira dirinya dengan orang lain saat mengingat dari awal apa yang dibicarakan semua kepada dirinya sangat aneh.
Karina sekarang bisa menyimpulakan bahwa pria itu sudah gila!
Karina mulai meremat jari-jarinya dengan khawatir, nasib sial terus saja datang pada hidupnya dari dulu. Dia ingin kabur dari tempat terkutuk itu malah terjebak di tempat aneh ini, sekarang pikirannya benar-benar kalut.
“Apa aku kabur saja“ bisik Karina cemas.
“Coba saja jika kau bisa baby“ ucap Mike dan menaruh susu strowberry di atas meja.
Berjalan santai menghampiri sosok yang kini sedang panik di tempatnya.
“ Karina itu namaku bbukan baby, eum sepertinya kau salah ppaham tuan dan mmungkin kau mengira jika aku adalah baby yang kau kenal! Tapi sumpah aku belum pernah mendengar nama baby sebelumnya “ akunya polos.Mike hanya bisa terdiam mendengar ucapan anehnya. Sekarang Karina menatap Mike dengan takut.
“Kamu kira baby itu nama orang?“ Berjalan lebih dekat pada sosok Karina yang kini sudah memasang wajah kusut aneh tapi malah terkesan imut dimata Mike.
Karina mulai menciut, sekarang dia harus menyembunyikan dirinya didalam selimut dengan waspada.
"Baby itu panggilan sayang, minumlah dan tidur“ Memberikan gelas yang berisi susu.
Menatap bingung dengan mulut yang terus menelan air susu ‘ air ini enak ‘dan memberikan gelas setelah selesai, Karina seperti anak kecil yang patuh.
Mike tersenyum, merebahkan tubuh berisi milik Karina dan mengambil tempat disisi satunya. Dengan lembut menarik tubuh Karina untuk lebih dekat dengannya.
“Elsa itu adalah namamu dulu dan sekarang tetap seperti itu mengerti, kita akan memulai hidup baru untuk masa yang akan datang baby" bisik lembut Mike.
Mike menarik Karina kedalam pelukan yang erat sehingga sosok kecil Karina tenggelam di dalam rengkuhannya, tesenyum tipis.
‘ walau kini semuanya berbeda, tapi akan tetap kujalani ‘
.
.Karina berjalan santai disekitar mansion mewah ini, uda terhitung 5 bulan dia tinggal disini dengan nyaman. Tapi sebenarnya dia belum mengerti kenapa dirinya bisa berada disini dan kenapa semuanya seperti tampak tidak asing baginya.
Disisi lain Karina sangat bersyukur karena bisa hidup enak tanpa perlu memikirkan makan apa untuk nanti malam dan mencari dimana? Terlebih lagi dia sekarang memiliki kamar yang sangat nyaman, hangat plus tidak perlu lagi bertemu si brengsek John.
Pria bernama Mike ini sungguh memperlakukan dia dengan sangat baik, tapi di satu sisi Karina tidak suka jika Mike selalu menyamai dirinya dengan sosok orang lain. Karina sering kesal jika Mike mencium dan menggendong dirinya seperti bayi koala yang kehilangan induk.
Karina saat ini berdiri dengan sangat nyaman di balkon kamar miliknya, menghirup udara yang sangat segar.
"Sngguh nyaman“ bisik pelan Karina.
Bahkan selama tinggal disini dia tidak pernah mencium bau busuk, apa ini yang dikatakan bella tentang hidup nyaman di kota atas, tersenyum manis saat melihat kupu-kupu terbang diatasnya.
“Kamu disini“
Karina terkejut saat seseorang dengan tiba-tiba memeluk dirinya dari belakang, mencium pundak kecilnya dengan posesif hingga membuatnya risih.
“Malam ini ada pesta, jadi bersiaplah sayang“ Mike memutar badan milik Karina untuk berhadapan dengannya,
“Aku akan mengenalkanmu kepada semua rekan dan juga temanku“ membelai pipi yang semakin gembil milik Karina.“Pesta untuk apa mike? Apa aku perlu datang" keluhnya manja.
Membawa Karina ke dalam pelukan,
“Tentu saja untuk mengenalkanmu kepada mereka, lagian sepertinya kau juga sudah mulai terbiasa tinggal disini dan mungkin sekarang waktu yang tepat Elsa“Melepaskan pelukan dan mengapit kedua pipi gembil milik Karina dengan kedua tangan, mengecup lembut bibir dengan santainya hingga membuat Karina memerah malu.
“Kamu bberhrenti menciumku“ ucapnya kesal.
Mike tersenyum manis,
“Tidak akan pernah“ Mike langsung mencium bibir Karina dengan dalam, mengangkatnya seperti koala untuk membawanya menuju kamar tanpa memutuskan tautan mereka.Mike meletakkan Karina diatas kasur dengan perlahan, “Kamu tahu Elsa, aku sangat senang saat mereka berhasil menemukanmu“
"Aku?"
“So baby“ menenggelamkan dirinya sehingga menimbulkan pekikkan dari sang empu.
“Mike hhenttikan hiks“ Karina mulai ketakutan sekarang.
Bukankah pria ini sama saja dengan bajingan John yang selalu memanfaatkan orang lain untuk menindas mereka yang lemah.
Mike berhenti, menatap Karina yang sudah mulai terisak kuat,
“kamu ini kenapa? apa kamu takut padaku Elsa“ membelai lembut rambut milik Karina.Karina semakin ketakutan terhadap Mike, "Lepaskan aku"
“Tenanglah, aku tidak akan menyakitimu“ mengecup punggung dan memeluk tubuh Karina dengan erat.
Karina memejamkan mata erat, dia tidak mau berpikir apa yang akan terjadi di masa depan terhadap hidupnya.
Siang ini Karina duduk dengan muka merengut, plus mata sembab, dengan bibir menekuk ke bawah dia mulai menggumpat kecil setiap kali melihat wajah Mike.Dari bangun pagi sampai sekarang dia tidak berhenti menangis sehingga Mike terpaksa membujuknya yang sedang ngambek seperti bayi koala.“Mr. Andrew ingin bertemu dengan anda tuan“ ucap pak Joe seketaris Mike.Mike melirik sekilas dan berguman sebagai jawaban, pak Joe yang melihat langsung mengerti dan segaa pergi dari ruangan meninggalkan dua sosok yang masih saling pandang.Menghela nafas, mike melirik sosok yang sedang cemberut di atas kursi seperti anak kecil atau bayi koala dimata Mike.“Hei, ingin susu?”Gelengan kecil menjadi jawaban atas pertanyaannya, Mike membelai lembut punggung milik Karina dengan lembut.
RS.SeoulKarina membuka matanya dengan perlahan, matahari pagi menerpa wajahnya dari balik tirai membuat dahinya mengkerut. Melihat sekitar Karina mulai paham mungkin dia sudah mati, tapi saat merasakan sakit disekitar tubuhnya dia berpikir ulang jika dia mungkin belum mati, kalau tidak kenapa dia bisa merasakan sakit.‘Apa sekarang dia sudah mati?‘Melihat ruangan kamar yang lebih dominan berwarna putih dengan sedikit linglung, Karina juga melihat tumpukkan buah segar diatas meja di depannya dengan penuh nafsu. Karina sadar jika sekarang perutnya kosong, dia sangat lapar sekarang.Tangannya berusaha untuk bisa menggapai buah yang segar dengan tangan kananya, tapi pergerakan tangan Karina berhenti saat mendengar suara pria disampingnya.
UNV, póli omíchlis, HKarina memandang kagum gedung dihadapnnya ini, 'Apa ini yang namanya sekolah?' Batinnya senang.Seumur hidup dia belum pernah pergi ke sekolah, tinggal dikota bawah dengan kemiskinan disana tidak mungkin bagi dia untuk bisa sekolah dengan baik.Yolanda berjalan anggun, dia dua langkah lebih cepat dari Karina. Sesekali berusaha untuk tersenyum saat menerima sapaan dari orang-orang disekitarnya, sedangkan Karina hanya bisa tersenyum kikuk karena dia terus diperhatikan intens dari anak kampus."Ini ruanganmu dulu, kau sangat senang jika harus tinggal disini. Jika sudah disini kau akan sangat sulit untuk di ajak keluar" Kata yolanda datar, seperti orang tidak iklas.Karina menganggukkan kepalanya patuh seperti patung, melihat sekitar ruangan yang di
Flasback onBerlari kencang, pria ini bahkan tidak peduli jika sepatunya akan kotor karena lumpur. Dengan semangat mengeluarkan bingkisan yang berada ditasnya bahagia, sudah lama mereka tidak saling bertemu.Pria tampan dengan senyuman manis berdiri dengan bingung,"Kemana dia?" Ucapnya melihat kotak rumah Karina yang kosong."Andrew" Panggil bocah lelaki.Andrew menoleh dan memandang datar anak kecil. Kenapa setiap kali melihat wajahnya Andrew langsung kesal,"Bocah, aku lebih tua darimu"Andrew kembali melihat sekitar tanpa perduli anak bocah dihadapannya.Anak bocah menarik ujung baju Andrew,"Mencari kakak cengeng"Tanyanya dengan wajah polos.Tersenyum manis,"Iya, dimana Kari
Karina bersama Bella sedang duduk di sebuah cafe di mall, paman Joe dan bibi Anna mengawasinya dari meja lain. Mereka takut jika Bella orang jahat, tapi Karina memberi mereka penjelasan jika Bella teman masa kecilnya agar bisa diberi kesempatan berbicara dengan Bella."Jadi kau bilang ke kota atas karena menghindar dari John?" Tanya Bella khawatir.Karina mengangguk,"Tapi mungkin aku akan kembali lagi kesana" gumannya pelan.Bella menghela nafas,"Untuk apa kembali kesana lagi, masih bagus kau tidak di jual atau di jadikan budaknya"Karina tersenyum mendengar ucapan Bella."Tapi kau tinggal dimana?" Tanya Bella penasaran , "Kenapa penampilanmu jadi berubah" menyipitkan mata curiga.
Part 7Karina makan dengan lahap, Mike dengan sabar membersihkan sudut mulutnya yang terkena saos,“Pelan-pelan sayang”Karina terseyum bodoh.“Elsa sepertinya nafsu makanmu menjadi besar“ ucap David dan melihat kekasihnya disamping yang makan dengan enggan.Yolanda sendiri hanya bisa membalas dengan senyuman kepada David, setelahnya kembali memandang Mike dengan kesal! Mike tadi menghungi David untuk mengajak makan bersama mereka.“Sayang kau harus banyak makan, agar lucu seperti Elsa“ ucap Davidmenaruh daging kepiring kekasihnya.Yolanda menatap datar,“Aku tidak mau punya pipi seperti bakpao“ jawab mengejek.Memegang kedua pipinya, “Pipiku tidak seperti bakpao, jahat! “ ucapnya galak.David mel
Part 8Jimmy membantu kakaknya untuk melepaskan orang-orang kota bawah ini dari polisi, entah kenapa tiba-tiba polisi datang menangkap mereka dengan tidak adil. Andrew dan Jimmy tidak tinggal diam, karena jika salah satu dari mereka tertangkap pasti akan di penjara dan dijadikan budak.Hukum tidak melindungi mereka yang miskin, apalagi dari kota bawah seperti mereka yang selalu dikucilkan. Jangan sampai dijadikan barang percobaan oleh orang kaya bodoh.tidak ada arti hidup bagi mereka di mata orang kaya.“Tiga orang berhasil di tangkap” guman Jimmy sedih.Andrew membanting kayu yang di tangannya, “SIALAN!” duduk di aspal.Jimmy hanya diam."Sialan” kesal, kenapa dia tidak bisa melindungi mereka semua. Kenapa dia tidak me
Part 91 bulan kemudianJimmy memasang wajah datar melihat pemandangan dan suara bising di telinganya, 'Astaga bagaimana bisa dia tetap makan saat suara aneh itu terus terdengar' batin Jimmy.“Duduklah bantet“ ucap Bella di sela makannya.Jimmy mendengus dan duduk di meja makan, “Shit!, aku heran denganmu, sebenarnya ini kos atau hotel?“ kesalnya.Sudah dua minggu dia bersama Andrew tinggal di kota atas, untuk menghemat biaya kakaknya meminta tolong teman kecilnya Bella untuk tempat tinggal sementara mereka disini.Bella terkekeh, “Heiii kau tau, jika menyewa motel akan sangat mahal dan mending disini ditempat temanku karena biasanya akan memberi bonus“ terseyum genit.
Jimmy duduk disamping Andrew,“Andrew“ merangkul bahu sang kakak sambil tersenyum manis.Andrew menatap adiknya, membalas dengan tersenyum tipis.Dia sangat tahu apa yang dirasakan kakaknya sekarang adalah rasa kekecewaan besar, tapi lebih baik seperti ini baginya."Jimmy, sudah kukatakan untuk tidak kecewa“ ucap Lee, ikut bergabung dengan dua saudara.Mereka bertiga sedang duduk disebuah halaman yang luas, menatap pemandangan yang sangat indah malam ini.“Apa dia sangat menyukai tempat ini“ guman pelan Andrew.Jimmy menatap Andrew,“Apa sekarang kau mengira dia mata duitan?“Andrew terkekeh pelan,“Jika bukan? Apa menurutmu dia menyukai mike?”Jimmy terdiam sesaat.“Mungkin iya, berarti dia sangat manusiawi“ balas LeeJ
Part 15Andrew akan segera menghampiri sosok Mike jika saja dia saat ini tidak sedang melihat siluet Karina yang kini sedang berlari kecil menghampiri Mike, bisa dilihat dengan jelas bagaimana Karina memeluk sosok Mike dari belakang. Bahkan Andrew melihat bagaimana Karina mengecup sayang bahu tegas milik Mike.Mike tersenyum dan membalikkan badannya untuk menatap sang tunangan yang kini tersenyum lucu, mengecup bibir imut Karina dan tersenyum tampan setelahnya.Andrew mengepalkan kedua tangannya, dia sadar jika orang yang dicarinya selama ini kini berada tepat dihadapannya, tapi kenapa seluruh badannya tidak bisa bergerak. Entah kenapa dia merasa sangat jauh dari mereka berdua, seperti berada didunia yang berbeda. Apakah ini semua yang selama ini dinantikannya?.Karina tersenyum, mengalungkan kedua tangannya ke leher Mike. Sedikit menjijit untuk dapat mencium bibir Mike dan tersenyum ketika mendapat balasan.
Karina berhenti dengan kedua mata tampak membola kaget, “Jimmy?“ ucapnya kaku.Jimmy mengerjap matanya beberapa kali, apa mungkin dia salah lihat atau ini hanya halusinasi. Apa benar sekarang yang hadapannya Karina?Tapi kenapa dengan penampilannya!.Karina sendiri terlihat masih blank, tapi setelahnya dia langsung senang dan berlari menghampiri sahabat bantetnya yang masih terdiam.“JIMMYYY!“ teriaknya heboh dan langsung memeluk Jimmy.Yang dipeluk langsung tersadar dan ikut membalas pelukan, mengusap pelan bahu bergetar milik Karina sambil tersenyum hangat, 'Ini benar Karina temannya‘Karina menatap Jimmy sendu,“Hiks Jimm aku senang bisa bertemu denganmu“ terisak kecil.“Aku juga, kau tahu aku sangat merindukanmu yang ceengeng, Andrew pasti akan senang melihatmu sehat Karina“Melepaskan pelukan,“Dimana Andrew cupu?“
Karina berguling-guling diatas kasur“Sudah jam 12" gumannya saat melihat jam dan melanjutkan acara gulingnya lagi.Cklek..Karina menatap seorang pelayan yang masuk kedalam kamarnya,"Tuan Mike sudah menunggu anda di ruangan kerjanya“ keluar.Meenutup tubuhnya dengan selimut, entah kenapa dia tidak ingin menemui Mike untuk saat ini,“Maafkan aku".Jimmy menatap takjub pemandangan dihadapannya, “Apa ini rumah?“ ucapnya kagum."Ssebenarnya berapa rumah yang dimilikinya?” tanya Andrew kepada Lee.“Mension, aku tidak tahu pasti" balasnya acuh."Ini akan sulit jika dia orang penting""Benar, tapi kudengar sementara Mike tinggal disini“Andrew hanya diam memandang mension mewah dihadapannya ini,“Apa benar Karina berada di dalam“Jimmy mengambil handphone, memotret mension dihadapannya dengan kagum. Seumur hidup dia sama sekali belum pernah tingg
Mike tersenyum melihat Karina yang tertidur dalam dekapannya, dia sekarang berada di mension. Dokter sudah mengobati luka Karina dan memberinya obat antibiotik.Mike tersenyum melihat karina yang gelisah dalam tidurnya, "Sttttt, semua akan baik-baik saja Elsa “ mendekap Karina dengan erat...Andrew melihat sebuah rumah/istana ?, 'Bagaimana mungkin ada rumah sebesar ini' batinnya kagum.Lee datang ketempatnya dan menunjukkan rumah Mike, dia tidak mengira jika orang ini sangat kaya.“Aku heran, kenapa temanmu bisa tinggal bersama Mike?“ tanya Lee bingung.Andree melihat Lee dan mencerna pertanyaan darinya, dia sendiri juga bingung kenapa Karina bersama pria asing itu, setau dia Karina bukan termasuk orang yang gampang dekat dengan orang asing.
Part 11Karina berusaha membuka matanya yang terasa berat, tapi ketika dia dia ingin menggerakkan tubuhnya kenapa tidak bisa? Karina sekarang bisa melihat dirinya yang sedang diikat di sebuah kursi. Tapi kenapa ada sebuah cermin dihadapannya?.“Sudah sadar" tanya seorang pria.Karina menatap takut, “Siapa kau?“Tersenyum dengan sinis,“Santai saja Elsa, ini hanya sebentar untukmu tapi untuk itu aku ingin memastikan sesuatu kepadamu“ mendekat kearah Karina yang sudah panik.“Akhirnya aku bisa bertemu denganmu, tunangan yang sangat dicintai oleh Mike benar?"Karina terkejut mendengar perkataan pria dihadapannya, apakah orang ini musuh Mike."Dia mengir
Disisi lain restoran, seorang wanita cantik terus mengawasi restoran tempat Mike dari kejahuhan.“Awasi mereka, kirim foto Elsa kepada bos“ ucap seorang wanita dengan rambut panjang kepada salah satu pelayan restoran.Menatap dingin setiap pergerakan Karina dan juga tingkah lakunya,“Ini saatnya game baby“..AGGhhhhhhhhhh!Teriak seorang pria dengan pakaian pelayan, penampilannya kini jauh dari kata baik. Dengan tangan kanan yang patah, muka penuh luka dan juga kaki yang kini di injak oleh seorang pria lainnya.“Shtttt“ bisiknya pelan, menyeringai kejam.Pria yang di injak semakin ketakutan melihat orang aneh dihadapannya.“Nanti jika ada yang mendengar bisa bahaya, masterku
Part 91 bulan kemudianJimmy memasang wajah datar melihat pemandangan dan suara bising di telinganya, 'Astaga bagaimana bisa dia tetap makan saat suara aneh itu terus terdengar' batin Jimmy.“Duduklah bantet“ ucap Bella di sela makannya.Jimmy mendengus dan duduk di meja makan, “Shit!, aku heran denganmu, sebenarnya ini kos atau hotel?“ kesalnya.Sudah dua minggu dia bersama Andrew tinggal di kota atas, untuk menghemat biaya kakaknya meminta tolong teman kecilnya Bella untuk tempat tinggal sementara mereka disini.Bella terkekeh, “Heiii kau tau, jika menyewa motel akan sangat mahal dan mending disini ditempat temanku karena biasanya akan memberi bonus“ terseyum genit.
Part 8Jimmy membantu kakaknya untuk melepaskan orang-orang kota bawah ini dari polisi, entah kenapa tiba-tiba polisi datang menangkap mereka dengan tidak adil. Andrew dan Jimmy tidak tinggal diam, karena jika salah satu dari mereka tertangkap pasti akan di penjara dan dijadikan budak.Hukum tidak melindungi mereka yang miskin, apalagi dari kota bawah seperti mereka yang selalu dikucilkan. Jangan sampai dijadikan barang percobaan oleh orang kaya bodoh.tidak ada arti hidup bagi mereka di mata orang kaya.“Tiga orang berhasil di tangkap” guman Jimmy sedih.Andrew membanting kayu yang di tangannya, “SIALAN!” duduk di aspal.Jimmy hanya diam."Sialan” kesal, kenapa dia tidak bisa melindungi mereka semua. Kenapa dia tidak me