Karina memandang kagum gedung dihadapnnya ini, 'Apa ini yang namanya sekolah?' Batinnya senang.
Seumur hidup dia belum pernah pergi ke sekolah, tinggal dikota bawah dengan kemiskinan disana tidak mungkin bagi dia untuk bisa sekolah dengan baik.
Yolanda berjalan anggun, dia dua langkah lebih cepat dari Karina. Sesekali berusaha untuk tersenyum saat menerima sapaan dari orang-orang disekitarnya, sedangkan Karina hanya bisa tersenyum kikuk karena dia terus diperhatikan intens dari anak kampus.
"Ini ruanganmu dulu, kau sangat senang jika harus tinggal disini. Jika sudah disini kau akan sangat sulit untuk di ajak keluar" Kata yolanda datar, seperti orang tidak iklas.
Karina menganggukkan kepalanya patuh seperti patung, melihat sekitar ruangan yang di dominasi warna biru dengan kagum.
"Apa kau juga disini?" Tanya karina penasaran.
Yolanda menghela nafas, "Aku sudah tamat kalau kau masih ingat, lagian aku juga tidak kuliah di póli omíchlis bodoh" Melangkah menuju sofa untuk membaca buku.
20 menit sudah berlalu dan mereka masih saja duduk disini, Karina mulai bosan sekarang. Sedangkan yolanda hanya diam sambil membaca buku dari tadi, anak ini bahkan tidak bergerak sama sekali.
Karina benar-benar bosan.
"Apa kita akan tetap disini sampai sore" guman Karina memelas
Yolanda menutup bukunya,
"Tidak, kita sedang menunggu David" ucapnya datar.Karina menghela nafas frustasi, sungguh demi apapun dia sangat bosan disini. Dia memutuskan untuk duduk di sofa lagi sambil melanjutkan acara bengong tidak jelas.
Clek
Karina dan Yolanda melihat seseorang yang membuka pintu.
"Maaf membuatmu menunggu lama" ucap seorang pria tinggi dan menghampiri yolanda.
Karina menatap kagum pria tinggi ini, hidung mancung dan pria ini memiliki kulit coklat yang membuatnya semakin terlihat seksi.
Yolanda tersenyum kecil,
"Iya Dav" Memanggil sepupu bodohnya"Kamu masih ingat dengan David kan?"Karina tersenyum kikuk,
'Bagaimana mau ingat, lihat aja baru kali ini!' ucapnya membatin."David aku sudah bilangkan jika Karina hilang ingatan" Ucap yolanda lembut.
David tersenyum paham dan menghampiri Karina "Aku David, aku ketua bem dikampus ini dan kamu sekretarisku" ucap David sambil mengacak rambut Karina gemas.
Karina tersenyum kaku "Maaf aku lupa, mungkin akan ingat suatu hari nanti"
Mungkin~.
David tersenyum,
"kalian sudah makan?"Dengan cepat Karina menggeleng sedih, sedangkan yolanda hanya diam.
"Aku akan memesan makanan dikantin" Ucap David, membelai pipi Yolanda lembut.
Karina menatap kepergian David dengan senyum konyol, melihat Yolanda sambil memicing mata "Sepertinya kalian dekat"
Yolanda kembali duduk,
" iya..dia tunanganku "ucapnya datar.Karina terkejut "Benarkah! kau sangat beruntung memiliki tunangan yang sangat tampan" Adunya jujur.
Yolanda memandangnya tajam,
"Kau yang sangat beruntung" Menatap jendela.'Bisa memilikinya' Ucapnya dalam hati.
..Mansion Mike
Karina masuk ke dalam mansion dengan hati senang, tadi dia berwisata di kampus dan diberi banyak makanan oleh David. Pria itu lebih baik daripada wanita pucat tunangannya.
"Bagaimana harimu?" Tanya Mike.
Tersenyum koyol ,
"Sangat menyenangkan, bahkan tadi terus diberi makanan yang enak" tersenyum kotak."Jangan terlalu banyak makan, pipimu sudah sangat cabi" Membelai pipi gembil Karina.
"Aku tidak banyak makan dan kenapa bukan Mike yang mengantarku!" Protes Karina.
Mike memeluk Karina,
"Maaf sayang, tadi ada rapat mendadak jadi aku pergi. Bukankah ada yolandayang menemanimu?"Karina merengut,
"Tapi dia sangat pendiam dan juga dingin, apalagi dia hanya duduk diam saja sambil membaca buku. apakah dia selalu seperti itu?""Hm, bagaimana sebagai permintaan maaf aku akan mengajakmu makan diluar"
Karina memekik senang, Mike yang gemes memeluknya erat.
.
.RST.BQS
Mike membawa Karina memasuki sebuah restoran mewah yang memiliki tiga lantai, desain kuno terlihat kental di restoran. Dengan bantuan Mike akhirnya dia bisa makan ditempat mewah seperti ini.
Karina tersenyum saat seorang penjaga menyapanya dengan ramah, Mike berbincang dengan manager restoran tentang menu makanan malam ini.
"Mike aku mau pesan daging" Ucapnya antusias.
Mike yang mengerti langsung meminta pelayan untuk memesan apa yang Karina inginkan.
Karina dengan senang menunggu makanan, sesekali dia terkikik sendiri seperti orang bodoh. Dari dulu dia sangat ingin makan ditempat seperti ini, selain tempatnya yang sangat bersih dan banyak makanan yang enak. Alunan musik dan juga tawa semua orang yang datang kesini membuat Karina semakin bahagia.
Dia dulu sering melihat tempat seperti ini di majalah yang ditemukannya di pembuangan, melihat secara nyata membuatnya semakin terharu.
Mike tersenyum,
"Senang?" Ucap Mike lembut, berjalan mengampiri Karina yang terlihat bahagia ditempat.Tersenyum manis,
"Sangat baik disini, aku merasa sangat nyaman Mike"Merangkul bahu Karina,
"Dulu kau selalu cemberut saat aku mengajakmu kemari, ingin cepat pulang" Ucap mike datar.Karina menatap kosong, dia paling benci jika Mike selalu menyebut nama wanita itu.
"Tapi aku senang sekarang, jika ingin tambah bilang saja"
Karina yang dari tadi diam langsung kesal saat mendengar perkataan Mike,
"Ishh...aku kan tidak rakus" Memukul lengan mike dengan manja."Tapi sayang kau selalu tambah dirumah, bahkan sampai lima piring" Bingung Mike dengan porsi makan Karina.
Karina kesal dan langsung berdiri dengan marah, dia sedang tak ingin diganggu sekarang."Kamu mau kemana baby?"
Tanya mike."Mau ke kamar mandi"
Mike berdiri, merangkul pinggang Karina,
"Ingin diantar?"Semakin merengut,
"Aku bukan anak kecil mike! lagian ini kan masih di dalam gedung".
.Karina mencuci tangannya sambil tersenyum, dia bersenandung ria dan sesekali terkekeh geli seperti orang bodoh.
“Wow...heehehe senangnya“
Baru saja akan keluar sebelum tangannya ditarik seseorang dengan kuat hingga membuatnya kesakitan.
"Apa kabar tikus manisku?" Ucap John
menyeringai."John"
John tertawa,
"Kenapa? apa kau mengira bisa bebas dariku jalang!"Karina sangat ketakutan sekarang, dia tidak pernah mengira mereka akan bertemu lagi dengan di kota atas.
"Lepaskan aku john"
"Melepaskanmu?" Tersenyum remeh, mencengkram lengan karina kuat hingga membuatnya kesakitan.
Merasa lengannya hampir patah karena John, karina jadi semakin takut.
"Lepaskan aku, Tolong!!!""IKUT AKU JALANG!"
John dengan kuat menarik tangan Karina, menyeret sepanjang jalan dengan kasar. Dia sama sekali tidak perduli rintihan suara Karina yang kesakitan.
"Tolong hiiks.. lepaskan aku"
Keributan yang dibuat oleh dan Karina di sepanjang jalan membuat pengunjung disana menatap heran, bahkan beberapa orang ada yang tidak perduli dan marah karena terlalu berisik.
"CEPAT!"
John akan segera menggendong Karina jika saja tidak dihadang oleh pria tua,
"Ada apa ini? " Tanya pria tua, melirik wajah ketakutan karina.Mendengus tajam,
"Itu bukan urusanmu tuan" Balaa John kesal."Tolong saya tuan" Mohon karina dengan ketakutan.
Pria tua mengeluarkan kartu perak,
"Aku seorang polisi, lepaskan wanita ini sekarang juga" perintahnya tegas.John terkejut mendengarnya, dia tidak mengira jika pria ini seorang polisi. Jika seperti ini dia tidak bisa berbuat banyak, dengan enggan dia melepaskan karina untuk kali ini.
"Terimakasih tuan! " Karina langsung berlari pergi.
John akan segera pergi, tapi polisi ini menghalangi jalannya!.
"Ada apa?"
"Tolong tunjukkan kartu ijin anda tuan" ucap polisi tegas
Dengan berat hati john mengeluarkan kartu, untung saja dia sudah mengurus ijin saat mau pergi ke kota atas, jika tidak dia akan ditangkap dan dikirim ke penjara.
'Sialan, hari ini aku sangat sial' John
.
.Dua orang pria tampan berlari menuju tempat perdagangan jual beli manusia. Satu pria mungil masuk dari pintu belakang, sedangkan pria yang tinggi masuk dari pintu depan.
"Aku harap bisa menemukanmu Karina" Merapikan jasnya, berjalan masuk dengan wajah dingin.
Flasback onBerlari kencang, pria ini bahkan tidak peduli jika sepatunya akan kotor karena lumpur. Dengan semangat mengeluarkan bingkisan yang berada ditasnya bahagia, sudah lama mereka tidak saling bertemu.Pria tampan dengan senyuman manis berdiri dengan bingung,"Kemana dia?" Ucapnya melihat kotak rumah Karina yang kosong."Andrew" Panggil bocah lelaki.Andrew menoleh dan memandang datar anak kecil. Kenapa setiap kali melihat wajahnya Andrew langsung kesal,"Bocah, aku lebih tua darimu"Andrew kembali melihat sekitar tanpa perduli anak bocah dihadapannya.Anak bocah menarik ujung baju Andrew,"Mencari kakak cengeng"Tanyanya dengan wajah polos.Tersenyum manis,"Iya, dimana Kari
Karina bersama Bella sedang duduk di sebuah cafe di mall, paman Joe dan bibi Anna mengawasinya dari meja lain. Mereka takut jika Bella orang jahat, tapi Karina memberi mereka penjelasan jika Bella teman masa kecilnya agar bisa diberi kesempatan berbicara dengan Bella."Jadi kau bilang ke kota atas karena menghindar dari John?" Tanya Bella khawatir.Karina mengangguk,"Tapi mungkin aku akan kembali lagi kesana" gumannya pelan.Bella menghela nafas,"Untuk apa kembali kesana lagi, masih bagus kau tidak di jual atau di jadikan budaknya"Karina tersenyum mendengar ucapan Bella."Tapi kau tinggal dimana?" Tanya Bella penasaran , "Kenapa penampilanmu jadi berubah" menyipitkan mata curiga.
Part 7Karina makan dengan lahap, Mike dengan sabar membersihkan sudut mulutnya yang terkena saos,“Pelan-pelan sayang”Karina terseyum bodoh.“Elsa sepertinya nafsu makanmu menjadi besar“ ucap David dan melihat kekasihnya disamping yang makan dengan enggan.Yolanda sendiri hanya bisa membalas dengan senyuman kepada David, setelahnya kembali memandang Mike dengan kesal! Mike tadi menghungi David untuk mengajak makan bersama mereka.“Sayang kau harus banyak makan, agar lucu seperti Elsa“ ucap Davidmenaruh daging kepiring kekasihnya.Yolanda menatap datar,“Aku tidak mau punya pipi seperti bakpao“ jawab mengejek.Memegang kedua pipinya, “Pipiku tidak seperti bakpao, jahat! “ ucapnya galak.David mel
Part 8Jimmy membantu kakaknya untuk melepaskan orang-orang kota bawah ini dari polisi, entah kenapa tiba-tiba polisi datang menangkap mereka dengan tidak adil. Andrew dan Jimmy tidak tinggal diam, karena jika salah satu dari mereka tertangkap pasti akan di penjara dan dijadikan budak.Hukum tidak melindungi mereka yang miskin, apalagi dari kota bawah seperti mereka yang selalu dikucilkan. Jangan sampai dijadikan barang percobaan oleh orang kaya bodoh.tidak ada arti hidup bagi mereka di mata orang kaya.“Tiga orang berhasil di tangkap” guman Jimmy sedih.Andrew membanting kayu yang di tangannya, “SIALAN!” duduk di aspal.Jimmy hanya diam."Sialan” kesal, kenapa dia tidak bisa melindungi mereka semua. Kenapa dia tidak me
Part 91 bulan kemudianJimmy memasang wajah datar melihat pemandangan dan suara bising di telinganya, 'Astaga bagaimana bisa dia tetap makan saat suara aneh itu terus terdengar' batin Jimmy.“Duduklah bantet“ ucap Bella di sela makannya.Jimmy mendengus dan duduk di meja makan, “Shit!, aku heran denganmu, sebenarnya ini kos atau hotel?“ kesalnya.Sudah dua minggu dia bersama Andrew tinggal di kota atas, untuk menghemat biaya kakaknya meminta tolong teman kecilnya Bella untuk tempat tinggal sementara mereka disini.Bella terkekeh, “Heiii kau tau, jika menyewa motel akan sangat mahal dan mending disini ditempat temanku karena biasanya akan memberi bonus“ terseyum genit.
Disisi lain restoran, seorang wanita cantik terus mengawasi restoran tempat Mike dari kejahuhan.“Awasi mereka, kirim foto Elsa kepada bos“ ucap seorang wanita dengan rambut panjang kepada salah satu pelayan restoran.Menatap dingin setiap pergerakan Karina dan juga tingkah lakunya,“Ini saatnya game baby“..AGGhhhhhhhhhh!Teriak seorang pria dengan pakaian pelayan, penampilannya kini jauh dari kata baik. Dengan tangan kanan yang patah, muka penuh luka dan juga kaki yang kini di injak oleh seorang pria lainnya.“Shtttt“ bisiknya pelan, menyeringai kejam.Pria yang di injak semakin ketakutan melihat orang aneh dihadapannya.“Nanti jika ada yang mendengar bisa bahaya, masterku
Part 11Karina berusaha membuka matanya yang terasa berat, tapi ketika dia dia ingin menggerakkan tubuhnya kenapa tidak bisa? Karina sekarang bisa melihat dirinya yang sedang diikat di sebuah kursi. Tapi kenapa ada sebuah cermin dihadapannya?.“Sudah sadar" tanya seorang pria.Karina menatap takut, “Siapa kau?“Tersenyum dengan sinis,“Santai saja Elsa, ini hanya sebentar untukmu tapi untuk itu aku ingin memastikan sesuatu kepadamu“ mendekat kearah Karina yang sudah panik.“Akhirnya aku bisa bertemu denganmu, tunangan yang sangat dicintai oleh Mike benar?"Karina terkejut mendengar perkataan pria dihadapannya, apakah orang ini musuh Mike."Dia mengir
Mike tersenyum melihat Karina yang tertidur dalam dekapannya, dia sekarang berada di mension. Dokter sudah mengobati luka Karina dan memberinya obat antibiotik.Mike tersenyum melihat karina yang gelisah dalam tidurnya, "Sttttt, semua akan baik-baik saja Elsa “ mendekap Karina dengan erat...Andrew melihat sebuah rumah/istana ?, 'Bagaimana mungkin ada rumah sebesar ini' batinnya kagum.Lee datang ketempatnya dan menunjukkan rumah Mike, dia tidak mengira jika orang ini sangat kaya.“Aku heran, kenapa temanmu bisa tinggal bersama Mike?“ tanya Lee bingung.Andree melihat Lee dan mencerna pertanyaan darinya, dia sendiri juga bingung kenapa Karina bersama pria asing itu, setau dia Karina bukan termasuk orang yang gampang dekat dengan orang asing.
Jimmy duduk disamping Andrew,“Andrew“ merangkul bahu sang kakak sambil tersenyum manis.Andrew menatap adiknya, membalas dengan tersenyum tipis.Dia sangat tahu apa yang dirasakan kakaknya sekarang adalah rasa kekecewaan besar, tapi lebih baik seperti ini baginya."Jimmy, sudah kukatakan untuk tidak kecewa“ ucap Lee, ikut bergabung dengan dua saudara.Mereka bertiga sedang duduk disebuah halaman yang luas, menatap pemandangan yang sangat indah malam ini.“Apa dia sangat menyukai tempat ini“ guman pelan Andrew.Jimmy menatap Andrew,“Apa sekarang kau mengira dia mata duitan?“Andrew terkekeh pelan,“Jika bukan? Apa menurutmu dia menyukai mike?”Jimmy terdiam sesaat.“Mungkin iya, berarti dia sangat manusiawi“ balas LeeJ
Part 15Andrew akan segera menghampiri sosok Mike jika saja dia saat ini tidak sedang melihat siluet Karina yang kini sedang berlari kecil menghampiri Mike, bisa dilihat dengan jelas bagaimana Karina memeluk sosok Mike dari belakang. Bahkan Andrew melihat bagaimana Karina mengecup sayang bahu tegas milik Mike.Mike tersenyum dan membalikkan badannya untuk menatap sang tunangan yang kini tersenyum lucu, mengecup bibir imut Karina dan tersenyum tampan setelahnya.Andrew mengepalkan kedua tangannya, dia sadar jika orang yang dicarinya selama ini kini berada tepat dihadapannya, tapi kenapa seluruh badannya tidak bisa bergerak. Entah kenapa dia merasa sangat jauh dari mereka berdua, seperti berada didunia yang berbeda. Apakah ini semua yang selama ini dinantikannya?.Karina tersenyum, mengalungkan kedua tangannya ke leher Mike. Sedikit menjijit untuk dapat mencium bibir Mike dan tersenyum ketika mendapat balasan.
Karina berhenti dengan kedua mata tampak membola kaget, “Jimmy?“ ucapnya kaku.Jimmy mengerjap matanya beberapa kali, apa mungkin dia salah lihat atau ini hanya halusinasi. Apa benar sekarang yang hadapannya Karina?Tapi kenapa dengan penampilannya!.Karina sendiri terlihat masih blank, tapi setelahnya dia langsung senang dan berlari menghampiri sahabat bantetnya yang masih terdiam.“JIMMYYY!“ teriaknya heboh dan langsung memeluk Jimmy.Yang dipeluk langsung tersadar dan ikut membalas pelukan, mengusap pelan bahu bergetar milik Karina sambil tersenyum hangat, 'Ini benar Karina temannya‘Karina menatap Jimmy sendu,“Hiks Jimm aku senang bisa bertemu denganmu“ terisak kecil.“Aku juga, kau tahu aku sangat merindukanmu yang ceengeng, Andrew pasti akan senang melihatmu sehat Karina“Melepaskan pelukan,“Dimana Andrew cupu?“
Karina berguling-guling diatas kasur“Sudah jam 12" gumannya saat melihat jam dan melanjutkan acara gulingnya lagi.Cklek..Karina menatap seorang pelayan yang masuk kedalam kamarnya,"Tuan Mike sudah menunggu anda di ruangan kerjanya“ keluar.Meenutup tubuhnya dengan selimut, entah kenapa dia tidak ingin menemui Mike untuk saat ini,“Maafkan aku".Jimmy menatap takjub pemandangan dihadapannya, “Apa ini rumah?“ ucapnya kagum."Ssebenarnya berapa rumah yang dimilikinya?” tanya Andrew kepada Lee.“Mension, aku tidak tahu pasti" balasnya acuh."Ini akan sulit jika dia orang penting""Benar, tapi kudengar sementara Mike tinggal disini“Andrew hanya diam memandang mension mewah dihadapannya ini,“Apa benar Karina berada di dalam“Jimmy mengambil handphone, memotret mension dihadapannya dengan kagum. Seumur hidup dia sama sekali belum pernah tingg
Mike tersenyum melihat Karina yang tertidur dalam dekapannya, dia sekarang berada di mension. Dokter sudah mengobati luka Karina dan memberinya obat antibiotik.Mike tersenyum melihat karina yang gelisah dalam tidurnya, "Sttttt, semua akan baik-baik saja Elsa “ mendekap Karina dengan erat...Andrew melihat sebuah rumah/istana ?, 'Bagaimana mungkin ada rumah sebesar ini' batinnya kagum.Lee datang ketempatnya dan menunjukkan rumah Mike, dia tidak mengira jika orang ini sangat kaya.“Aku heran, kenapa temanmu bisa tinggal bersama Mike?“ tanya Lee bingung.Andree melihat Lee dan mencerna pertanyaan darinya, dia sendiri juga bingung kenapa Karina bersama pria asing itu, setau dia Karina bukan termasuk orang yang gampang dekat dengan orang asing.
Part 11Karina berusaha membuka matanya yang terasa berat, tapi ketika dia dia ingin menggerakkan tubuhnya kenapa tidak bisa? Karina sekarang bisa melihat dirinya yang sedang diikat di sebuah kursi. Tapi kenapa ada sebuah cermin dihadapannya?.“Sudah sadar" tanya seorang pria.Karina menatap takut, “Siapa kau?“Tersenyum dengan sinis,“Santai saja Elsa, ini hanya sebentar untukmu tapi untuk itu aku ingin memastikan sesuatu kepadamu“ mendekat kearah Karina yang sudah panik.“Akhirnya aku bisa bertemu denganmu, tunangan yang sangat dicintai oleh Mike benar?"Karina terkejut mendengar perkataan pria dihadapannya, apakah orang ini musuh Mike."Dia mengir
Disisi lain restoran, seorang wanita cantik terus mengawasi restoran tempat Mike dari kejahuhan.“Awasi mereka, kirim foto Elsa kepada bos“ ucap seorang wanita dengan rambut panjang kepada salah satu pelayan restoran.Menatap dingin setiap pergerakan Karina dan juga tingkah lakunya,“Ini saatnya game baby“..AGGhhhhhhhhhh!Teriak seorang pria dengan pakaian pelayan, penampilannya kini jauh dari kata baik. Dengan tangan kanan yang patah, muka penuh luka dan juga kaki yang kini di injak oleh seorang pria lainnya.“Shtttt“ bisiknya pelan, menyeringai kejam.Pria yang di injak semakin ketakutan melihat orang aneh dihadapannya.“Nanti jika ada yang mendengar bisa bahaya, masterku
Part 91 bulan kemudianJimmy memasang wajah datar melihat pemandangan dan suara bising di telinganya, 'Astaga bagaimana bisa dia tetap makan saat suara aneh itu terus terdengar' batin Jimmy.“Duduklah bantet“ ucap Bella di sela makannya.Jimmy mendengus dan duduk di meja makan, “Shit!, aku heran denganmu, sebenarnya ini kos atau hotel?“ kesalnya.Sudah dua minggu dia bersama Andrew tinggal di kota atas, untuk menghemat biaya kakaknya meminta tolong teman kecilnya Bella untuk tempat tinggal sementara mereka disini.Bella terkekeh, “Heiii kau tau, jika menyewa motel akan sangat mahal dan mending disini ditempat temanku karena biasanya akan memberi bonus“ terseyum genit.
Part 8Jimmy membantu kakaknya untuk melepaskan orang-orang kota bawah ini dari polisi, entah kenapa tiba-tiba polisi datang menangkap mereka dengan tidak adil. Andrew dan Jimmy tidak tinggal diam, karena jika salah satu dari mereka tertangkap pasti akan di penjara dan dijadikan budak.Hukum tidak melindungi mereka yang miskin, apalagi dari kota bawah seperti mereka yang selalu dikucilkan. Jangan sampai dijadikan barang percobaan oleh orang kaya bodoh.tidak ada arti hidup bagi mereka di mata orang kaya.“Tiga orang berhasil di tangkap” guman Jimmy sedih.Andrew membanting kayu yang di tangannya, “SIALAN!” duduk di aspal.Jimmy hanya diam."Sialan” kesal, kenapa dia tidak bisa melindungi mereka semua. Kenapa dia tidak me