Flasback on
Berlari kencang, pria ini bahkan tidak peduli jika sepatunya akan kotor karena lumpur. Dengan semangat mengeluarkan bingkisan yang berada ditasnya bahagia, sudah lama mereka tidak saling bertemu.
Pria tampan dengan senyuman manis berdiri dengan bingung,
"Kemana dia?" Ucapnya melihat kotak rumah Karina yang kosong."Andrew" Panggil bocah lelaki.
Andrew menoleh dan memandang datar anak kecil. Kenapa setiap kali melihat wajahnya Andrew langsung kesal,
"Bocah, aku lebih tua darimu"Andrew kembali melihat sekitar tanpa perduli anak bocah dihadapannya.
Anak bocah menarik ujung baju Andrew,
"Mencari kakak cengeng"Tanyanya dengan wajah polos.Tersenyum manis,
"Iya, dimana Karinaku?" Mengacak rambut bocah gemas."Dia bukan karinamu dan Juhan tidak tau, tanya saja sama orang lain" Pergi meninggalkan Andrew sendiri.
Andrew mendengus menatap kepergian bocah yang sangat arogan,
"Bagaimana mungkin dia tidak berubah sama sekali" Berjalan sekitar untuk mencari Karina..
.Andrew memasuki gedung tua dengan santai, dia akan menanyakan pada paman alex. Semua orang disini sudah sangat mengenal Karina.
"Hei! Andrew" panggil pria tua.
tersenyum,
"Tuan Joe" Sapanya ramah.Tuan Joe tersenyum,
"Kamu mencari Karina?""Ya, apa anda melihatnya?"
Tuan Joe tersenyum hambar,
"Maafkan saya, tapi Karina sudah tertangkap sama anak buah John"Bingkisan yang berada ditangan Andrew jatuh seketika, "Apa maksudmu? Apa dia ditangkap oleh bajingan itu!"
Pak Joe memegang bahu anak muda ini. emosinya sungguh buruk,
"Tenang Andrew, kamu harus mendengarkan paman""Bagaimana aku bisa tenang!"
"Paman tidak bisa membantu karena saat itu John datang secara tiba-tiba, kamu harus segera menemukannya"
Andrew langsung berlari memanggil nama Karina seperti orang gila, dia tidak akan pernah memaafkan John jika suatu terjadi pada Karina.
Flasback off
Semenjak hari itu Andrew bersama adiknya Jimmy mencari Karina ke semua tempat penjualan manusia yang berada dikota bawah, bahkan mereka harus menyamar menjadi seorang pebisnis dan memakai jas untuk bisa masuk ke dalam.
Andrew dan Jimmy memang bekerja sebagai penyeludup barang ilegal dari kota bawah-atas, dengan pengetahuan ini dia bisa tahu dimana John akan menjual Karina.
Andrew sedang berbicara dengan seorang algojo, "Saya ingin mencari seorang gadis bernama Karina"
Wanita tua tersenyum genit,
"Maaf manis, tapi disini tidak ada yang bernama Karina" Dengan genit membelai lengan Andrew secara sensual.Andrew terlihat cuek dengan tindakkan wanita tua, "Bukankah John sering menjual orang kemari?"
Tertawa manis, "Kamu benar, tapi sudah 6 bulan dia tidak kemari" Menyenderkan tubuh ke meja dengan malas, sungguh bosan meladeni pertanyaan seperti ini.
Andrew bangkit dan meninggalkan ruangan terkutuk itu. Dia tersenyum saat melihat adik bantetnya,
"Apa kau menemukannya?" Tanya Jimmy penasaran.Andrew menghela nafas,
"Tidak, jim aku khawatir sama Karina" Mengusap rambutnya kasar.Jimmy mengerti perasaan saudaranya dia tau jika Andrew mengkhawatirkan Karina, begitupun dengannya.
"Kita akan mencarinya lagi, Jimmy yakin pasti akan segera ketemu" Menepuk pelan bahu Andrew.
Tersenyum ,"Kuharap seperti itu"
..Karina menatap Yolanda dari tadi, sedetikpun matanya tidak dialihkan dari wanita pucat yang sangat menyebalkan.
"Baby buka buka mulutmu" Ucap Mike, dengan sabar menyuapinya es krim vanilla kesukaan Karina.
Karina membuka mulut dengan patuh, tapi tatapannya tidak pernah lepas dari Yolanda.
"Berhenti menatapku gendut" Ucap Yolanda datar hingga membuat Karina naik darah.
"Mike! Karina dibilang gendut uweeeeee" Mengadu lucu, memeluk Mike yang berada disampingnya dengan posesif.
Yolanda berdecih, kenapa anak ini jadi seperti bayi sekarang! dan apa-apaan itu pura-pura menangis segala. Apakah dia tidak melihat jika wajahnya terlihat sangat menjijikkan.
"Yolanda minta maaf" Perintah Mike, membelai punggung Karina dengan lembut.
Menggeleng, "Kenapa harus aku? dia yang salah kenapa terus menatapku dari tadi" Kembali membaca buku dengan cuek.
Karina melepaskan pelukan Mike,
"Itu salah kamu!, kenapa membuang pudingku" balasnya kesal.Tersenyum licik, "Maaf, ku kira sampah tadi" Memasang tampang watados.
Karina merengut sedih,
"Wah...huhuhu~ padahal itu kan puding buatan Mike hiks, jahat! " Ucap karina sambil misuh-misuh dan langsung di peluk oleh Mike."Sayang, lupakan puding karena aku bisa membuatnya lagi nanti. Sekarang kita makan siang"
Karina mengangangguk, melihat Yolanda garang "Aku benci kamu!" Membuang muka dengan ucul.
Yolanda menatap aneh Karina, anak itu marah atau sedang melucu. Coba lihat mukanya seperti anak kucing minta dipungut.
Mike membawa Karina keluar ruangan, sebelumnya Mike yang berada di kantor sedang melihat file-file penting. Hari ini dia sangat sibuk, tapi tiba-tiba Karina datang dan berteriak dengan Yolanda berjalan santai dibelakangnya.
Yolanda terus menatap punggung Mike yang mulai menghilang dibalik pintu
"Jika dia tidak ada, bisakah kita kembali seperti dulu Mike" Ucapnya sendu...John terus mencari di semua bar dan juga hotel yang menyediakan para wanita pelayanan khusus, tapi dia tetap tidak bisa menemukan Karina.
"SIALAN! DIMANA ANAK TIKUS ITU BERSEMBUNYI" Teriak John, membanting meja yang berada di depannya dengan marah.
Anak buah john hanya bisa diam menunduk, mereka juga bingung kenapa karina tidak bisa ditemukan dimanapun. Seharusnya mereka bisa dengan mudah menangkap Karina.
"KALIAN SEMUA CARI DIA SAMPAI KETEMU! JIKA TIDAK AKAN KUHABISI KALIAN"
Setelah itu mereka semua langsung keluar dan meninggalkan ruangan. John mengepalkan tangannya erat,
"Lihat saja Karina, sejauh mana kau bisa lari dariku", tersenyum licik..
.Karina sedang tiduran di atas ranjang kamarnya, dia terus memandangi jam yang berada di meja kecil samping ranjang.
"Lama sekali jam satu" Gumannya pelan.
Berguling-guling seperti ulat di atas ranjang, dengan sabar menunggu bibi Anna datang memanggilnya. Hari ini dia akan ikut bibi anna ke mall untuk belanja perlengkapan dapur.
Sebenarnya mike sudah melarangnya untuk ikut, karena belanja bukan tugas yang harus dia lakukan. Tapi dengan santainya Karina berkata, 'Mike saya juga harus belanja untuk kebutuhan'
Pertama Mike sempat bingung apa yang dimaksudkan dengan kebutuhan Karina? tapi setelah paman Joe bilang kalau nona muda hanya ingin belanja makanan.
Mike langsung paham, membiarkannya untuk ikut pergi belanja kebutuhannya.
Clekk
Bibi Anna datang dan tersenyum,
"Nona, kita berangkat" menghampiri Karina yang kesusaha untuk bangun karena acara bergulingnya tadi.Karina tersenyum, "Baik bibi" Menarik tangan bibi Anna dengan perasaan senang.
.
.
Karina sedang memilih makanan yang akan di belinya, "Rasa keju atau jagung ya" Bingungnya, dengan tangan di dagu dia mulai berpikir.
Bibi Anna dan pak Joe hanya bisa tertawa, pak Joe sendiri sengaja ikut untuk mengawasinya sesuai perintah. Mike takut jika Karina akan terluka atau tersesat.
"Paman Joe, menurut paman keju atau jagung?" Tanyanya ragu.
Paman Joe membuat pose seolah-olah berpikir keras, "Bagaimana jika jagung"
Karina mengangguk mengerti,
"Ok, aku akan ambil rasa cokelat" Finalnya.Paman Joe langsung tertawa lucu melihat tingkah lakunya.
Bibi Anna hanya bisa tersenyum lagi melihat tingkahnya yang aneh-aneh, nona muda mereka memiliki sifat yang lucu dan periang.
Karina terus belanja dengan semangat, terkikik saat melihat buah-buahan yang akan di belinya.
"Karin?" Panggil seorang wanita di belakangnya.
Karina yang merasa di panggil membalikkan badannya,
"OMG! Bella" Teriak Karina senang.Bella tertawa, "Hei, apa yang kau lakukan disini?" Tanyanya terkejut, memukul lengan Karina.
"Tentu saja belanja" Balas santai Karina.
Bella mengangguk mengerti, beberapa detik kemudian kedua matanya membola, "KARINA SEDANG APA KAU DI KOTA Atmmmmptttt" Teriak Bella heboh.
Karina sendiri langsung menutupi mulut teman dengan tangannya, "Jangan teriak bodoh, kita dilihat semua orang"
Bella langsung mengangguk mengerti.
Karina bersama Bella sedang duduk di sebuah cafe di mall, paman Joe dan bibi Anna mengawasinya dari meja lain. Mereka takut jika Bella orang jahat, tapi Karina memberi mereka penjelasan jika Bella teman masa kecilnya agar bisa diberi kesempatan berbicara dengan Bella."Jadi kau bilang ke kota atas karena menghindar dari John?" Tanya Bella khawatir.Karina mengangguk,"Tapi mungkin aku akan kembali lagi kesana" gumannya pelan.Bella menghela nafas,"Untuk apa kembali kesana lagi, masih bagus kau tidak di jual atau di jadikan budaknya"Karina tersenyum mendengar ucapan Bella."Tapi kau tinggal dimana?" Tanya Bella penasaran , "Kenapa penampilanmu jadi berubah" menyipitkan mata curiga.
Part 7Karina makan dengan lahap, Mike dengan sabar membersihkan sudut mulutnya yang terkena saos,“Pelan-pelan sayang”Karina terseyum bodoh.“Elsa sepertinya nafsu makanmu menjadi besar“ ucap David dan melihat kekasihnya disamping yang makan dengan enggan.Yolanda sendiri hanya bisa membalas dengan senyuman kepada David, setelahnya kembali memandang Mike dengan kesal! Mike tadi menghungi David untuk mengajak makan bersama mereka.“Sayang kau harus banyak makan, agar lucu seperti Elsa“ ucap Davidmenaruh daging kepiring kekasihnya.Yolanda menatap datar,“Aku tidak mau punya pipi seperti bakpao“ jawab mengejek.Memegang kedua pipinya, “Pipiku tidak seperti bakpao, jahat! “ ucapnya galak.David mel
Part 8Jimmy membantu kakaknya untuk melepaskan orang-orang kota bawah ini dari polisi, entah kenapa tiba-tiba polisi datang menangkap mereka dengan tidak adil. Andrew dan Jimmy tidak tinggal diam, karena jika salah satu dari mereka tertangkap pasti akan di penjara dan dijadikan budak.Hukum tidak melindungi mereka yang miskin, apalagi dari kota bawah seperti mereka yang selalu dikucilkan. Jangan sampai dijadikan barang percobaan oleh orang kaya bodoh.tidak ada arti hidup bagi mereka di mata orang kaya.“Tiga orang berhasil di tangkap” guman Jimmy sedih.Andrew membanting kayu yang di tangannya, “SIALAN!” duduk di aspal.Jimmy hanya diam."Sialan” kesal, kenapa dia tidak bisa melindungi mereka semua. Kenapa dia tidak me
Part 91 bulan kemudianJimmy memasang wajah datar melihat pemandangan dan suara bising di telinganya, 'Astaga bagaimana bisa dia tetap makan saat suara aneh itu terus terdengar' batin Jimmy.“Duduklah bantet“ ucap Bella di sela makannya.Jimmy mendengus dan duduk di meja makan, “Shit!, aku heran denganmu, sebenarnya ini kos atau hotel?“ kesalnya.Sudah dua minggu dia bersama Andrew tinggal di kota atas, untuk menghemat biaya kakaknya meminta tolong teman kecilnya Bella untuk tempat tinggal sementara mereka disini.Bella terkekeh, “Heiii kau tau, jika menyewa motel akan sangat mahal dan mending disini ditempat temanku karena biasanya akan memberi bonus“ terseyum genit.
Disisi lain restoran, seorang wanita cantik terus mengawasi restoran tempat Mike dari kejahuhan.“Awasi mereka, kirim foto Elsa kepada bos“ ucap seorang wanita dengan rambut panjang kepada salah satu pelayan restoran.Menatap dingin setiap pergerakan Karina dan juga tingkah lakunya,“Ini saatnya game baby“..AGGhhhhhhhhhh!Teriak seorang pria dengan pakaian pelayan, penampilannya kini jauh dari kata baik. Dengan tangan kanan yang patah, muka penuh luka dan juga kaki yang kini di injak oleh seorang pria lainnya.“Shtttt“ bisiknya pelan, menyeringai kejam.Pria yang di injak semakin ketakutan melihat orang aneh dihadapannya.“Nanti jika ada yang mendengar bisa bahaya, masterku
Part 11Karina berusaha membuka matanya yang terasa berat, tapi ketika dia dia ingin menggerakkan tubuhnya kenapa tidak bisa? Karina sekarang bisa melihat dirinya yang sedang diikat di sebuah kursi. Tapi kenapa ada sebuah cermin dihadapannya?.“Sudah sadar" tanya seorang pria.Karina menatap takut, “Siapa kau?“Tersenyum dengan sinis,“Santai saja Elsa, ini hanya sebentar untukmu tapi untuk itu aku ingin memastikan sesuatu kepadamu“ mendekat kearah Karina yang sudah panik.“Akhirnya aku bisa bertemu denganmu, tunangan yang sangat dicintai oleh Mike benar?"Karina terkejut mendengar perkataan pria dihadapannya, apakah orang ini musuh Mike."Dia mengir
Mike tersenyum melihat Karina yang tertidur dalam dekapannya, dia sekarang berada di mension. Dokter sudah mengobati luka Karina dan memberinya obat antibiotik.Mike tersenyum melihat karina yang gelisah dalam tidurnya, "Sttttt, semua akan baik-baik saja Elsa “ mendekap Karina dengan erat...Andrew melihat sebuah rumah/istana ?, 'Bagaimana mungkin ada rumah sebesar ini' batinnya kagum.Lee datang ketempatnya dan menunjukkan rumah Mike, dia tidak mengira jika orang ini sangat kaya.“Aku heran, kenapa temanmu bisa tinggal bersama Mike?“ tanya Lee bingung.Andree melihat Lee dan mencerna pertanyaan darinya, dia sendiri juga bingung kenapa Karina bersama pria asing itu, setau dia Karina bukan termasuk orang yang gampang dekat dengan orang asing.
Karina berguling-guling diatas kasur“Sudah jam 12" gumannya saat melihat jam dan melanjutkan acara gulingnya lagi.Cklek..Karina menatap seorang pelayan yang masuk kedalam kamarnya,"Tuan Mike sudah menunggu anda di ruangan kerjanya“ keluar.Meenutup tubuhnya dengan selimut, entah kenapa dia tidak ingin menemui Mike untuk saat ini,“Maafkan aku".Jimmy menatap takjub pemandangan dihadapannya, “Apa ini rumah?“ ucapnya kagum."Ssebenarnya berapa rumah yang dimilikinya?” tanya Andrew kepada Lee.“Mension, aku tidak tahu pasti" balasnya acuh."Ini akan sulit jika dia orang penting""Benar, tapi kudengar sementara Mike tinggal disini“Andrew hanya diam memandang mension mewah dihadapannya ini,“Apa benar Karina berada di dalam“Jimmy mengambil handphone, memotret mension dihadapannya dengan kagum. Seumur hidup dia sama sekali belum pernah tingg
Jimmy duduk disamping Andrew,“Andrew“ merangkul bahu sang kakak sambil tersenyum manis.Andrew menatap adiknya, membalas dengan tersenyum tipis.Dia sangat tahu apa yang dirasakan kakaknya sekarang adalah rasa kekecewaan besar, tapi lebih baik seperti ini baginya."Jimmy, sudah kukatakan untuk tidak kecewa“ ucap Lee, ikut bergabung dengan dua saudara.Mereka bertiga sedang duduk disebuah halaman yang luas, menatap pemandangan yang sangat indah malam ini.“Apa dia sangat menyukai tempat ini“ guman pelan Andrew.Jimmy menatap Andrew,“Apa sekarang kau mengira dia mata duitan?“Andrew terkekeh pelan,“Jika bukan? Apa menurutmu dia menyukai mike?”Jimmy terdiam sesaat.“Mungkin iya, berarti dia sangat manusiawi“ balas LeeJ
Part 15Andrew akan segera menghampiri sosok Mike jika saja dia saat ini tidak sedang melihat siluet Karina yang kini sedang berlari kecil menghampiri Mike, bisa dilihat dengan jelas bagaimana Karina memeluk sosok Mike dari belakang. Bahkan Andrew melihat bagaimana Karina mengecup sayang bahu tegas milik Mike.Mike tersenyum dan membalikkan badannya untuk menatap sang tunangan yang kini tersenyum lucu, mengecup bibir imut Karina dan tersenyum tampan setelahnya.Andrew mengepalkan kedua tangannya, dia sadar jika orang yang dicarinya selama ini kini berada tepat dihadapannya, tapi kenapa seluruh badannya tidak bisa bergerak. Entah kenapa dia merasa sangat jauh dari mereka berdua, seperti berada didunia yang berbeda. Apakah ini semua yang selama ini dinantikannya?.Karina tersenyum, mengalungkan kedua tangannya ke leher Mike. Sedikit menjijit untuk dapat mencium bibir Mike dan tersenyum ketika mendapat balasan.
Karina berhenti dengan kedua mata tampak membola kaget, “Jimmy?“ ucapnya kaku.Jimmy mengerjap matanya beberapa kali, apa mungkin dia salah lihat atau ini hanya halusinasi. Apa benar sekarang yang hadapannya Karina?Tapi kenapa dengan penampilannya!.Karina sendiri terlihat masih blank, tapi setelahnya dia langsung senang dan berlari menghampiri sahabat bantetnya yang masih terdiam.“JIMMYYY!“ teriaknya heboh dan langsung memeluk Jimmy.Yang dipeluk langsung tersadar dan ikut membalas pelukan, mengusap pelan bahu bergetar milik Karina sambil tersenyum hangat, 'Ini benar Karina temannya‘Karina menatap Jimmy sendu,“Hiks Jimm aku senang bisa bertemu denganmu“ terisak kecil.“Aku juga, kau tahu aku sangat merindukanmu yang ceengeng, Andrew pasti akan senang melihatmu sehat Karina“Melepaskan pelukan,“Dimana Andrew cupu?“
Karina berguling-guling diatas kasur“Sudah jam 12" gumannya saat melihat jam dan melanjutkan acara gulingnya lagi.Cklek..Karina menatap seorang pelayan yang masuk kedalam kamarnya,"Tuan Mike sudah menunggu anda di ruangan kerjanya“ keluar.Meenutup tubuhnya dengan selimut, entah kenapa dia tidak ingin menemui Mike untuk saat ini,“Maafkan aku".Jimmy menatap takjub pemandangan dihadapannya, “Apa ini rumah?“ ucapnya kagum."Ssebenarnya berapa rumah yang dimilikinya?” tanya Andrew kepada Lee.“Mension, aku tidak tahu pasti" balasnya acuh."Ini akan sulit jika dia orang penting""Benar, tapi kudengar sementara Mike tinggal disini“Andrew hanya diam memandang mension mewah dihadapannya ini,“Apa benar Karina berada di dalam“Jimmy mengambil handphone, memotret mension dihadapannya dengan kagum. Seumur hidup dia sama sekali belum pernah tingg
Mike tersenyum melihat Karina yang tertidur dalam dekapannya, dia sekarang berada di mension. Dokter sudah mengobati luka Karina dan memberinya obat antibiotik.Mike tersenyum melihat karina yang gelisah dalam tidurnya, "Sttttt, semua akan baik-baik saja Elsa “ mendekap Karina dengan erat...Andrew melihat sebuah rumah/istana ?, 'Bagaimana mungkin ada rumah sebesar ini' batinnya kagum.Lee datang ketempatnya dan menunjukkan rumah Mike, dia tidak mengira jika orang ini sangat kaya.“Aku heran, kenapa temanmu bisa tinggal bersama Mike?“ tanya Lee bingung.Andree melihat Lee dan mencerna pertanyaan darinya, dia sendiri juga bingung kenapa Karina bersama pria asing itu, setau dia Karina bukan termasuk orang yang gampang dekat dengan orang asing.
Part 11Karina berusaha membuka matanya yang terasa berat, tapi ketika dia dia ingin menggerakkan tubuhnya kenapa tidak bisa? Karina sekarang bisa melihat dirinya yang sedang diikat di sebuah kursi. Tapi kenapa ada sebuah cermin dihadapannya?.“Sudah sadar" tanya seorang pria.Karina menatap takut, “Siapa kau?“Tersenyum dengan sinis,“Santai saja Elsa, ini hanya sebentar untukmu tapi untuk itu aku ingin memastikan sesuatu kepadamu“ mendekat kearah Karina yang sudah panik.“Akhirnya aku bisa bertemu denganmu, tunangan yang sangat dicintai oleh Mike benar?"Karina terkejut mendengar perkataan pria dihadapannya, apakah orang ini musuh Mike."Dia mengir
Disisi lain restoran, seorang wanita cantik terus mengawasi restoran tempat Mike dari kejahuhan.“Awasi mereka, kirim foto Elsa kepada bos“ ucap seorang wanita dengan rambut panjang kepada salah satu pelayan restoran.Menatap dingin setiap pergerakan Karina dan juga tingkah lakunya,“Ini saatnya game baby“..AGGhhhhhhhhhh!Teriak seorang pria dengan pakaian pelayan, penampilannya kini jauh dari kata baik. Dengan tangan kanan yang patah, muka penuh luka dan juga kaki yang kini di injak oleh seorang pria lainnya.“Shtttt“ bisiknya pelan, menyeringai kejam.Pria yang di injak semakin ketakutan melihat orang aneh dihadapannya.“Nanti jika ada yang mendengar bisa bahaya, masterku
Part 91 bulan kemudianJimmy memasang wajah datar melihat pemandangan dan suara bising di telinganya, 'Astaga bagaimana bisa dia tetap makan saat suara aneh itu terus terdengar' batin Jimmy.“Duduklah bantet“ ucap Bella di sela makannya.Jimmy mendengus dan duduk di meja makan, “Shit!, aku heran denganmu, sebenarnya ini kos atau hotel?“ kesalnya.Sudah dua minggu dia bersama Andrew tinggal di kota atas, untuk menghemat biaya kakaknya meminta tolong teman kecilnya Bella untuk tempat tinggal sementara mereka disini.Bella terkekeh, “Heiii kau tau, jika menyewa motel akan sangat mahal dan mending disini ditempat temanku karena biasanya akan memberi bonus“ terseyum genit.
Part 8Jimmy membantu kakaknya untuk melepaskan orang-orang kota bawah ini dari polisi, entah kenapa tiba-tiba polisi datang menangkap mereka dengan tidak adil. Andrew dan Jimmy tidak tinggal diam, karena jika salah satu dari mereka tertangkap pasti akan di penjara dan dijadikan budak.Hukum tidak melindungi mereka yang miskin, apalagi dari kota bawah seperti mereka yang selalu dikucilkan. Jangan sampai dijadikan barang percobaan oleh orang kaya bodoh.tidak ada arti hidup bagi mereka di mata orang kaya.“Tiga orang berhasil di tangkap” guman Jimmy sedih.Andrew membanting kayu yang di tangannya, “SIALAN!” duduk di aspal.Jimmy hanya diam."Sialan” kesal, kenapa dia tidak bisa melindungi mereka semua. Kenapa dia tidak me