Share

Chapter 14

Penulis: Noni.Ar
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-05 11:23:57

Karina berhenti dengan kedua mata tampak membola kaget,

“Jimmy?“ ucapnya kaku.

Jimmy mengerjap matanya beberapa kali, apa mungkin dia salah lihat atau ini hanya halusinasi. Apa benar sekarang yang hadapannya Karina?Tapi kenapa dengan penampilannya!.

Karina sendiri terlihat masih blank, tapi setelahnya dia langsung senang dan berlari menghampiri sahabat bantetnya yang masih terdiam.

“JIMMYYY!“ teriaknya heboh dan langsung memeluk Jimmy.

Yang dipeluk langsung tersadar dan ikut membalas pelukan, mengusap pelan bahu bergetar milik Karina sambil tersenyum hangat,

'Ini benar Karina temannya‘

Karina menatap Jimmy sendu,

“Hiks Jimm aku senang bisa bertemu denganmu“ terisak kecil.

“Aku juga, kau tahu aku sangat merindukanmu yang ceengeng, Andrew pasti akan senang melihatmu sehat Karina“

Melepaskan pelukan,

“Dimana Andrew cupu?“

Pletak

“Panggil yang sopan bodoh, dia lebih tua darimu“ menatap Karina yang sedang mengelus keningnya dengan mata memerah plus bibir manyun.

“Jimmy jahat!“ membuang muka ucul.

Tersenyum geli, Karina tidak berubah sama sekali. Walaupun kehidupannya sangat keras dia tetap saja manja dan kekanakan.

Menatap intens,

“Karina bagaimana bisa kau kemari?"

Karina lebih memilih menunduk sambil memilin baju miliknya, Jimmy paling tahu sifat Karina yang seperti ini.

“Katakan”

"Nona muda Elsa“ sapa paman Bond,  membungkuk hormat.

Jimmy mengerutkan kening,

“Elsa?“

Karina tersenyum dan membalas sapaan paman Bond,

“Paman bagaimana dengan bunga kemarin yang kutanam?“ tanya dengan semangat.

Paman Bond menunjukkan tanaman yang cantik kepada Karina, untung Jimmy sudah memperbaikinya tadi sebelum nona muda datang.

Tersenyum bangga, Karina puas dengan tanaman miliknya. Dia memang berbakat untuk berkebun.

“Ikut denganku" Jimmy menarik tangan Karina.

Jimmy membawa Karina pergi, meninggalkan paman Bond yang menatap heran keduanya.

Sampai  digudang besar, mengunci pintu, “Ceritakan semuanya sekarang Karina“ tanya Jimmy penasaran.

Karina menatap Jimmy sambil tersenyum manis.

.

.

Yolanda menatap Mike yang kini sedang menuangkan sebuah wine  kedalam gelas, tersenyum sambil menatap dalam lawan bicaranya.

“Mike“ panggil Yolanda, mengigit bibir bawahnya karena ragu haruskah dia bertanya atau tidak.

Mike menghampiri Yolanda, dengan santai memberikan gelas yang berisi wine kepada Yolanda.

“Mike ini tentang pria yang miri”

Ucapan Yolanda berhenti saat mendengar suara kekehan kecil dari mulut Mike.

Mike menggerakkan jarinya agar Yolanda berjalan mendekatinya.

Dengan ragu Yolanda berjalan mendekati Mike yang kini duduk dengan elegannya di sofa. Yolanda berdiri tepat dihadapan Mike.

Tersenyum tipis, Mike menyuruh Yolanda menunduk untuk lebih dekat dengannya. Tersenyum saat dengan patuh Yolanda melakukan apa yang diperintahkannya. Gadis bodoh ini selalu bisa membuatnya senang.

Yolanda sangat terkejut ketika kedua pipinya di cengkram begitu kuat oleh Mike dan dipaksa lebih medekat  ke wajah Mike,

“Rahasia berada di dalam rasa sakit“ ucapannya dingin, pandangan mata Mike kosong.

Yolanda menggeleng, dia sangat benci tatapan Mike seperti ini. Dia tidak suka dengan tatapan yang seakan bisa membunuhnya.

Mike membelai pipi putih Yolanda lembut, “Melihat senyumnya“ dan mendorong kuat hingga Yolanda terjatuh dilantai,“Lebih manis dari keputusasaan“ ucapnya dingin.

Mike menatap Yolanda yang kini terduduk dilantai dengan dingin,

“Dia adalah impianku, kau paling jika paling tahu lebih dari siapapun“

Mike berdiri dan berjalan menuju jendela  besar, menatap taman bunga yang indah. Mike tersenyum kecil saat melihat bayangan Elsa sedang menata bunga yang indah.

Yolanda berdiri, menghampiri Mike untuk melihat arah pandanngan mata dingin. Dia tahu jika hati Mike sekarang masih tetap terkunci buat Elsa, bisakah dia masuk walau hanya mendiami tempat yang kecil disana?.

“Aku berada disini, bermimpi dimasa lalu“ meletakkan tangan kanan di kaca jendela.

Yolanda menunduk sedih.

“Sampai kau datang kembali padaku Elsa“ bisik Mike dengan tatapan sendu.

Mike hanya diam saat Yolanda tiba-tiba memeluk erat dirinya dari belakang.

“Hiks hiks maafkan aku hikss ini semua salahku“ isaknya.

.

.

Jimmy menghela nafas mendengar penjelasan Karina, dia tahu jika tidak mungkin sahabatnya berbohong kepadanya. Sekarang dia mulai merasa pusing.

“Karina tidak bisa meninggalkan Mike“ menatap temannya dan juga sahabat baginya, “Disini“ menunjuk dada kiri miliknya, “Karina selalu merasa sakit dan sesak saat melihat Mike sedih atau tersenyum“

Jimmy masih menatap Karina.

Menunduk untuk melihat kalung dilehernya,“Setiap kali Karina tidak melihatnya“ menatap Jimmy,

“Aku akan sedih“

Jimmy tidak mengerti jalan pemikiiran sahabatnya ini, apa mungkin Karina mulai menyukai orang bernama Mike atau sekedar rasa kebersamaan saja.

“Karina aku bersama Andrew hanya untuk  membawamu pulang. disini bukan tempatmu dan kau tetaplah Karina dan bukan tunangan dari orang kaya atau orang bernama Elsa “

Karina menunduk, ucapan Jimmy sangat tepat untuknya.

Membelai rambut Karina lembut,

“Andrew akan sedih jika mendengar ini“

“Apa Karina harus kembali Jimmy?“

“Itu keputusanmu, kau paling tahu jika aku tidak pernah memaksamu dari dulu. Tapi jika ini tentang Andrew sebaiknya kau kembali“

Jimmy paling tahu bagaimana sifat posesif Andrew pada Karina, dia tidak ingin jika nantinya Karina akan terluka karena keputusan yang salah.

Karina memegang tangan Jimmy,

“Karina akan berpikir“ dan berdiri,

“Hm juga akan bertanya pada Mike dulu“

Jimmy ikut berdiri,

“Jika Andrew tahu pasti kita sudah dilempar ke jurang“ bisiknya pelan.

Memeluk Jimmy,

“Aku sangat merindukan Jim dan Andrew! eum bahkan aku suka bau tubuhmu“ gumamnya dengan pipi bersemu.

Jimmy terkekeh, menepuk pelan punggung kecil milik temannya,

“Simpan kata-katamu nanti saat kita sudah meninggalkan rumah ini“ melepaskan pelukan dan menatap serius, “Aku tidak akan mengatakan jika bertemu denganmmu“ mengecup sayang kening sahabatnya dan pergi dari gudang.

Karina menatap datar punggung Jimmy.

.

.

Para pelayan dan penjaga sibuk dengan pekerjaan mereka, tak terkecuali Andrew,

“Kau penjaga baru“  ucap seorang satpam dan menyerahkan sebuah bingkisan bunga, “Berikan ini pada pelayan di dalam sana“ meninggalkan Andrew.

Andrew berjalan santai sambil membawa bingkisan bunga cantik, sesekali melihat pita yang meligkar mewah, “Bunga-bunga bermekaran tanpa akhir“ guman Andrew membaca isi memo dan menatap tulisan Elsa? Siapa dia.

Kenapa ada orang mengirim bunga mawar biru, ck memang aneh pemikiran orang kaya.

Mengetuk pintu dan menunggu seseorang untuk membukanya,

“Maaf, ada kiriman untuk nona Elsa“ ucap Andrew sopan.

Yolanda hanya menatap datar, megambil bingkisan dan langsung pergi tanpa suara.

Andrew yang cuek lebih memilih kembali bekerja.

.

.

Yolanda berjalan tergesa-gesa menuju kamar miliknya, menutup pintu dengan keras. Menatap tajam  bingkisan bunga dan melemparnya dilantai. Menginjak bunga itu seperti orang gila sambil tertawa lirih.

"Apakah aku sudah gila"

.

.

Karin tersenyum saat Mike mengancingkan baju kemeja warna cokelat miliknya. Merona saat Mike membelai pipi dan mengecup bibir merahnya.

“Mike“ memeluk Mike erat, menyenderkan wajahnya dibahu tegas milik Mike

Tidak tidak tidak’ ucap keputus asaan Karina.

Mike membisikan sebuah kata-kata yang membuat Karina terkejut, bersemu malu.

Karina melepaskan pelukan,

“Mike aku baru saja ber”

“Stttttttt“ Mike meletakkan satu jarinya di depan bibir Karina, mengendong tubuh Karina

Dengan lembut membaringkan Karina secara perlahan-lahan mengukungnya dengan erat dari atas.

"Mike?"

Mike menatap dalam Karina dalam, mengecup lembut kening, hidung dan terakhir bibir milik Karina. Mike menciumnya dengan lembut sambil mengarahkan kedua tangan mungil itu untuk melingkari leher miliknya, mendekap erat dan berbisik di sela ciuaman hangat mereka.

“Sweety my love“

.

.

Seorang pria berambut merah berputar-putar diatas kasurnya, tersenyum seperti orang gila saat melihat wajah cantik miliknya.

Pria berhodie hitam hanya diam sambil intens memperhatikan setiap gerak dari sosok dihadapannya ini, menyenderkan tubuhnya di pintu si pemelik kamar.

"Aku hanya bisa menjadi pion bukan? Bisik pria cantik.

.

.

Pagi hari cerah, suara burung sangat indah berkicau seakan sedang bernyanyi. Semua orang bahagia mendengar nyanyian burung yang indah, tapi tidak mood Lee yang buruk.

“Sialan, aku sangat lelah“ membuang jas asal.

Andrew tersneyum,

“Bukankah ini idemu, tapi kenapa sepertinya penjaga disini sangat ketat" melihat semua penjaga yang selalu terlihat siaga.

“Tentu saja, menjadi seorang pengusaha besar di usia muda! Dia tampan dan memiliki segalanya"

"Hm"

"Banyak orang jahat yang ingin mengincarnya karena iri“ gumannya malas, memakan roti tawar dengan tidak minat.

"Sulit menjadi kaya"

"Tapi aku khawatir jika kita akan semakin sulit untuk bertemu wanitamu"

Menghela nafas, mungkin ada benarnya apa yang dikatakan Lee tadi. Berjalan pelan meniggalkan Lee yang kini asik mengunyah roti.

Andrew berjalan pelan dan terlihat santai, tersenyum saat melihat keindahan bangunan rumah. Dia tahu betul jika sruktur bangunan ini adalah impian yang di idamkannya, apalagi jika memiliki keluarga yang harmonis. Tinggal bersama orang yang dicintainya adalah impian semua orang.

Kakinya berhenti berjalan saat melihat seorang pria tinggi tampan dengan kaos hitam yang terlihat sangat elegan, terlihat jika sosok ini tidak menyadari kehadirannya disini.

Jarak mereka yang hanya 3 meter membuat Andrew yakin saat melihat lebih jelas, dari penampilan jika orang itu adalah pasti,

“Mike“ gumannya.

Dia sangat yakin jika orang yang kini dilihatnya adalah majikan dirumah besar ini, orang yang telah berani membawa miliknya!. Tapi Andrew sedikit takjub melihat ketampanan dan aura Mike yang sangat berbeda darinya, baru kali ini dia melihat Mike secara langsung.

“Sial! bisa-bisanya aku terpukau disaat seperti ini“ umpatnya.

Dia jadi malu, apakah orang ini sangat beruntung karena memiliki kekayaan dan wajah yang sangat tampan. Kota atas memang memiliki bibit yang bagus daripada mereka yang dari kota bawah.

"Aku akan tinggal diatas bersama Karina dan Jimmy"

Bab terkait

  • Two Lives ( INDONESIA )   Chapter 15

    Part 15Andrew akan segera menghampiri sosok Mike jika saja dia saat ini tidak sedang melihat siluet Karina yang kini sedang berlari kecil menghampiri Mike, bisa dilihat dengan jelas bagaimana Karina memeluk sosok Mike dari belakang. Bahkan Andrew melihat bagaimana Karina mengecup sayang bahu tegas milik Mike.Mike tersenyum dan membalikkan badannya untuk menatap sang tunangan yang kini tersenyum lucu, mengecup bibir imut Karina dan tersenyum tampan setelahnya.Andrew mengepalkan kedua tangannya, dia sadar jika orang yang dicarinya selama ini kini berada tepat dihadapannya, tapi kenapa seluruh badannya tidak bisa bergerak. Entah kenapa dia merasa sangat jauh dari mereka berdua, seperti berada didunia yang berbeda. Apakah ini semua yang selama ini dinantikannya?.Karina tersenyum, mengalungkan kedua tangannya ke leher Mike. Sedikit menjijit untuk dapat mencium bibir Mike dan tersenyum ketika mendapat balasan.

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-15
  • Two Lives ( INDONESIA )   Chapter 16

    Jimmy duduk disamping Andrew,“Andrew“ merangkul bahu sang kakak sambil tersenyum manis.Andrew menatap adiknya, membalas dengan tersenyum tipis.Dia sangat tahu apa yang dirasakan kakaknya sekarang adalah rasa kekecewaan besar, tapi lebih baik seperti ini baginya."Jimmy, sudah kukatakan untuk tidak kecewa“ ucap Lee, ikut bergabung dengan dua saudara.Mereka bertiga sedang duduk disebuah halaman yang luas, menatap pemandangan yang sangat indah malam ini.“Apa dia sangat menyukai tempat ini“ guman pelan Andrew.Jimmy menatap Andrew,“Apa sekarang kau mengira dia mata duitan?“Andrew terkekeh pelan,“Jika bukan? Apa menurutmu dia menyukai mike?”Jimmy terdiam sesaat.“Mungkin iya, berarti dia sangat manusiawi“ balas LeeJ

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-08
  • Two Lives ( INDONESIA )   Chapter 1

    Cari si brengsek itu dan bawa dia dihadapanku!Ikutlah Karina ke dunia atas bersamaku Aa..aku mau disini..2 bulan Karina sudah dirawat dirumah sakit ini dengan kondisi sudah mulai membaik. Karina kini hanya bisa duduk diam di dalam ruangan, orang-orang disini tidak memberinya izin untuk sekedar melihat sekitar ataupun pulang kerumahnya.Sebenarnya dia tidak keberatan samasekali untuk tinggal disini lebih lama lagi, Karina bisa mendapatkan makanan enak yang selama ini belum pernah dilihat seumur hidupnya. Selama dirawat disini Karina bahkan bisa mandi dengan sangat puas tanpa perlu takut kekurangan air, apalagi ditempat ini disediakan air panas.Melihat sekitar ruangan, Karina baru tahu jika kamar dirumah sakit orang kaya seperti rumah pada umumnya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-03
  • Two Lives ( INDONESIA )   Chapter 2

    Siang ini Karina duduk dengan muka merengut, plus mata sembab, dengan bibir menekuk ke bawah dia mulai menggumpat kecil setiap kali melihat wajah Mike.Dari bangun pagi sampai sekarang dia tidak berhenti menangis sehingga Mike terpaksa membujuknya yang sedang ngambek seperti bayi koala.“Mr. Andrew ingin bertemu dengan anda tuan“ ucap pak Joe seketaris Mike.Mike melirik sekilas dan berguman sebagai jawaban, pak Joe yang melihat langsung mengerti dan segaa pergi dari ruangan meninggalkan dua sosok yang masih saling pandang.Menghela nafas, mike melirik sosok yang sedang cemberut di atas kursi seperti anak kecil atau bayi koala dimata Mike.“Hei, ingin susu?”Gelengan kecil menjadi jawaban atas pertanyaannya, Mike membelai lembut punggung milik Karina dengan lembut.

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-03
  • Two Lives ( INDONESIA )   Chapter 3

    RS.SeoulKarina membuka matanya dengan perlahan, matahari pagi menerpa wajahnya dari balik tirai membuat dahinya mengkerut. Melihat sekitar Karina mulai paham mungkin dia sudah mati, tapi saat merasakan sakit disekitar tubuhnya dia berpikir ulang jika dia mungkin belum mati, kalau tidak kenapa dia bisa merasakan sakit.‘Apa sekarang dia sudah mati?‘Melihat ruangan kamar yang lebih dominan berwarna putih dengan sedikit linglung, Karina juga melihat tumpukkan buah segar diatas meja di depannya dengan penuh nafsu. Karina sadar jika sekarang perutnya kosong, dia sangat lapar sekarang.Tangannya berusaha untuk bisa menggapai buah yang segar dengan tangan kananya, tapi pergerakan tangan Karina berhenti saat mendengar suara pria disampingnya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-04
  • Two Lives ( INDONESIA )   Chapter 4

    UNV, póli omíchlis, HKarina memandang kagum gedung dihadapnnya ini, 'Apa ini yang namanya sekolah?' Batinnya senang.Seumur hidup dia belum pernah pergi ke sekolah, tinggal dikota bawah dengan kemiskinan disana tidak mungkin bagi dia untuk bisa sekolah dengan baik.Yolanda berjalan anggun, dia dua langkah lebih cepat dari Karina. Sesekali berusaha untuk tersenyum saat menerima sapaan dari orang-orang disekitarnya, sedangkan Karina hanya bisa tersenyum kikuk karena dia terus diperhatikan intens dari anak kampus."Ini ruanganmu dulu, kau sangat senang jika harus tinggal disini. Jika sudah disini kau akan sangat sulit untuk di ajak keluar" Kata yolanda datar, seperti orang tidak iklas.Karina menganggukkan kepalanya patuh seperti patung, melihat sekitar ruangan yang di

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-04
  • Two Lives ( INDONESIA )   Chapter 5

    Flasback onBerlari kencang, pria ini bahkan tidak peduli jika sepatunya akan kotor karena lumpur. Dengan semangat mengeluarkan bingkisan yang berada ditasnya bahagia, sudah lama mereka tidak saling bertemu.Pria tampan dengan senyuman manis berdiri dengan bingung,"Kemana dia?" Ucapnya melihat kotak rumah Karina yang kosong."Andrew" Panggil bocah lelaki.Andrew menoleh dan memandang datar anak kecil. Kenapa setiap kali melihat wajahnya Andrew langsung kesal,"Bocah, aku lebih tua darimu"Andrew kembali melihat sekitar tanpa perduli anak bocah dihadapannya.Anak bocah menarik ujung baju Andrew,"Mencari kakak cengeng"Tanyanya dengan wajah polos.Tersenyum manis,"Iya, dimana Kari

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-05
  • Two Lives ( INDONESIA )   Chapter 6

    Karina bersama Bella sedang duduk di sebuah cafe di mall, paman Joe dan bibi Anna mengawasinya dari meja lain. Mereka takut jika Bella orang jahat, tapi Karina memberi mereka penjelasan jika Bella teman masa kecilnya agar bisa diberi kesempatan berbicara dengan Bella."Jadi kau bilang ke kota atas karena menghindar dari John?" Tanya Bella khawatir.Karina mengangguk,"Tapi mungkin aku akan kembali lagi kesana" gumannya pelan.Bella menghela nafas,"Untuk apa kembali kesana lagi, masih bagus kau tidak di jual atau di jadikan budaknya"Karina tersenyum mendengar ucapan Bella."Tapi kau tinggal dimana?" Tanya Bella penasaran , "Kenapa penampilanmu jadi berubah" menyipitkan mata curiga.

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-05

Bab terbaru

  • Two Lives ( INDONESIA )   Chapter 16

    Jimmy duduk disamping Andrew,“Andrew“ merangkul bahu sang kakak sambil tersenyum manis.Andrew menatap adiknya, membalas dengan tersenyum tipis.Dia sangat tahu apa yang dirasakan kakaknya sekarang adalah rasa kekecewaan besar, tapi lebih baik seperti ini baginya."Jimmy, sudah kukatakan untuk tidak kecewa“ ucap Lee, ikut bergabung dengan dua saudara.Mereka bertiga sedang duduk disebuah halaman yang luas, menatap pemandangan yang sangat indah malam ini.“Apa dia sangat menyukai tempat ini“ guman pelan Andrew.Jimmy menatap Andrew,“Apa sekarang kau mengira dia mata duitan?“Andrew terkekeh pelan,“Jika bukan? Apa menurutmu dia menyukai mike?”Jimmy terdiam sesaat.“Mungkin iya, berarti dia sangat manusiawi“ balas LeeJ

  • Two Lives ( INDONESIA )   Chapter 15

    Part 15Andrew akan segera menghampiri sosok Mike jika saja dia saat ini tidak sedang melihat siluet Karina yang kini sedang berlari kecil menghampiri Mike, bisa dilihat dengan jelas bagaimana Karina memeluk sosok Mike dari belakang. Bahkan Andrew melihat bagaimana Karina mengecup sayang bahu tegas milik Mike.Mike tersenyum dan membalikkan badannya untuk menatap sang tunangan yang kini tersenyum lucu, mengecup bibir imut Karina dan tersenyum tampan setelahnya.Andrew mengepalkan kedua tangannya, dia sadar jika orang yang dicarinya selama ini kini berada tepat dihadapannya, tapi kenapa seluruh badannya tidak bisa bergerak. Entah kenapa dia merasa sangat jauh dari mereka berdua, seperti berada didunia yang berbeda. Apakah ini semua yang selama ini dinantikannya?.Karina tersenyum, mengalungkan kedua tangannya ke leher Mike. Sedikit menjijit untuk dapat mencium bibir Mike dan tersenyum ketika mendapat balasan.

  • Two Lives ( INDONESIA )   Chapter 14

    Karina berhenti dengan kedua mata tampak membola kaget, “Jimmy?“ ucapnya kaku.Jimmy mengerjap matanya beberapa kali, apa mungkin dia salah lihat atau ini hanya halusinasi. Apa benar sekarang yang hadapannya Karina?Tapi kenapa dengan penampilannya!.Karina sendiri terlihat masih blank, tapi setelahnya dia langsung senang dan berlari menghampiri sahabat bantetnya yang masih terdiam.“JIMMYYY!“ teriaknya heboh dan langsung memeluk Jimmy.Yang dipeluk langsung tersadar dan ikut membalas pelukan, mengusap pelan bahu bergetar milik Karina sambil tersenyum hangat, 'Ini benar Karina temannya‘Karina menatap Jimmy sendu,“Hiks Jimm aku senang bisa bertemu denganmu“ terisak kecil.“Aku juga, kau tahu aku sangat merindukanmu yang ceengeng, Andrew pasti akan senang melihatmu sehat Karina“Melepaskan pelukan,“Dimana Andrew cupu?“

  • Two Lives ( INDONESIA )   Chapter 13

    Karina berguling-guling diatas kasur“Sudah jam 12" gumannya saat melihat jam dan melanjutkan acara gulingnya lagi.Cklek..Karina menatap seorang pelayan yang masuk kedalam kamarnya,"Tuan Mike sudah menunggu anda di ruangan kerjanya“ keluar.Meenutup tubuhnya dengan selimut, entah kenapa dia tidak ingin menemui Mike untuk saat ini,“Maafkan aku".Jimmy menatap takjub pemandangan dihadapannya, “Apa ini rumah?“ ucapnya kagum."Ssebenarnya berapa rumah yang dimilikinya?” tanya Andrew kepada Lee.“Mension, aku tidak tahu pasti" balasnya acuh."Ini akan sulit jika dia orang penting""Benar, tapi kudengar sementara Mike tinggal disini“Andrew hanya diam memandang mension mewah dihadapannya ini,“Apa benar Karina berada di dalam“Jimmy mengambil handphone, memotret mension dihadapannya dengan kagum. Seumur hidup dia sama sekali belum pernah tingg

  • Two Lives ( INDONESIA )   Chapter 12

    Mike tersenyum melihat Karina yang tertidur dalam dekapannya, dia sekarang berada di mension. Dokter sudah mengobati luka Karina dan memberinya obat antibiotik.Mike tersenyum melihat karina yang gelisah dalam tidurnya, "Sttttt, semua akan baik-baik saja Elsa “ mendekap Karina dengan erat...Andrew melihat sebuah rumah/istana ?, 'Bagaimana mungkin ada rumah sebesar ini' batinnya kagum.Lee datang ketempatnya dan menunjukkan rumah Mike, dia tidak mengira jika orang ini sangat kaya.“Aku heran, kenapa temanmu bisa tinggal bersama Mike?“ tanya Lee bingung.Andree melihat Lee dan mencerna pertanyaan darinya, dia sendiri juga bingung kenapa Karina bersama pria asing itu, setau dia Karina bukan termasuk orang yang gampang dekat dengan orang asing.

  • Two Lives ( INDONESIA )   Chapter 11

    Part 11Karina berusaha membuka matanya yang terasa berat, tapi ketika dia dia ingin menggerakkan tubuhnya kenapa tidak bisa? Karina sekarang bisa melihat dirinya yang sedang diikat di sebuah kursi. Tapi kenapa ada sebuah cermin dihadapannya?.“Sudah sadar" tanya seorang pria.Karina menatap takut, “Siapa kau?“Tersenyum dengan sinis,“Santai saja Elsa, ini hanya sebentar untukmu tapi untuk itu aku ingin memastikan sesuatu kepadamu“ mendekat kearah Karina yang sudah panik.“Akhirnya aku bisa bertemu denganmu, tunangan yang sangat dicintai oleh Mike benar?"Karina terkejut mendengar perkataan pria dihadapannya, apakah orang ini musuh Mike."Dia mengir

  • Two Lives ( INDONESIA )   Chapter 10

    Disisi lain restoran, seorang wanita cantik terus mengawasi restoran tempat Mike dari kejahuhan.“Awasi mereka, kirim foto Elsa kepada bos“ ucap seorang wanita dengan rambut panjang kepada salah satu pelayan restoran.Menatap dingin setiap pergerakan Karina dan juga tingkah lakunya,“Ini saatnya game baby“..AGGhhhhhhhhhh!Teriak seorang pria dengan pakaian pelayan, penampilannya kini jauh dari kata baik. Dengan tangan kanan yang patah, muka penuh luka dan juga kaki yang kini di injak oleh seorang pria lainnya.“Shtttt“ bisiknya pelan, menyeringai kejam.Pria yang di injak semakin ketakutan melihat orang aneh dihadapannya.“Nanti jika ada yang mendengar bisa bahaya, masterku

  • Two Lives ( INDONESIA )   Chapter 9

    Part 91 bulan kemudianJimmy memasang wajah datar melihat pemandangan dan suara bising di telinganya, 'Astaga bagaimana bisa dia tetap makan saat suara aneh itu terus terdengar' batin Jimmy.“Duduklah bantet“ ucap Bella di sela makannya.Jimmy mendengus dan duduk di meja makan, “Shit!, aku heran denganmu, sebenarnya ini kos atau hotel?“ kesalnya.Sudah dua minggu dia bersama Andrew tinggal di kota atas, untuk menghemat biaya kakaknya meminta tolong teman kecilnya Bella untuk tempat tinggal sementara mereka disini.Bella terkekeh, “Heiii kau tau, jika menyewa motel akan sangat mahal dan mending disini ditempat temanku karena biasanya akan memberi bonus“ terseyum genit.

  • Two Lives ( INDONESIA )   Chapter 8

    Part 8Jimmy membantu kakaknya untuk melepaskan orang-orang kota bawah ini dari polisi, entah kenapa tiba-tiba polisi datang menangkap mereka dengan tidak adil. Andrew dan Jimmy tidak tinggal diam, karena jika salah satu dari mereka tertangkap pasti akan di penjara dan dijadikan budak.Hukum tidak melindungi mereka yang miskin, apalagi dari kota bawah seperti mereka yang selalu dikucilkan. Jangan sampai dijadikan barang percobaan oleh orang kaya bodoh.tidak ada arti hidup bagi mereka di mata orang kaya.“Tiga orang berhasil di tangkap” guman Jimmy sedih.Andrew membanting kayu yang di tangannya, “SIALAN!” duduk di aspal.Jimmy hanya diam."Sialan” kesal, kenapa dia tidak bisa melindungi mereka semua. Kenapa dia tidak me

DMCA.com Protection Status