Karina membuka matanya dengan perlahan, matahari pagi menerpa wajahnya dari balik tirai membuat dahinya mengkerut. Melihat sekitar Karina mulai paham mungkin dia sudah mati, tapi saat merasakan sakit disekitar tubuhnya dia berpikir ulang jika dia mungkin belum mati, kalau tidak kenapa dia bisa merasakan sakit.
‘Apa sekarang dia sudah mati?‘
Melihat ruangan kamar yang lebih dominan berwarna putih dengan sedikit linglung, Karina juga melihat tumpukkan buah segar diatas meja di depannya dengan penuh nafsu. Karina sadar jika sekarang perutnya kosong, dia sangat lapar sekarang.
Tangannya berusaha untuk bisa menggapai buah yang segar dengan tangan kananya, tapi pergerakan tangan Karina berhenti saat mendengar suara pria disampingnya.
"Apa kamu lapar?" Tanya seorang pria.
Karina terkejut dan menggeleng pelan dengan jujur, perasaan sangat takut Karina saat menyadari jika ada tiga orang didalam ruangan yang dengan intens dari tadi menatapnya.
"Apa aku masih hidup?" Cicit pelan Karina.
Pria itu tersenyum lembut, mendekati Karina yang masih terbaring lemas diatas ranjang.
"Tentu saja kamu masih hidup" Ucapnya santai, membelai rambut Karina sayang.
Sekarang dia merasa tidak nyaman dengan perlakuan pria ini, menjauh dari jangkauan tangan pria asing dengan cepat dan menggelengkan kepalanya pelan jika dia risih dengan perbuatan pria ini.
tersenyum maklum,
"Tidurlah, aku akan menyuruh orang untuk membawa makanan kemari"Karina masih berpikir keras dengan wajah merah seperti kepiting rebus, pria dengan wangi itu sudah pergi dari 15 menit yang lalu. Dia masih berpikir kenapa dia berada diruangan ini.
Bahkan dia tidak tahu sekarang ada dimana dan siapa mereka, pertanyaan itu terus berputar dikepalanya hingga sekarang.
Bahkan alisnya mengkerut lucu pertanda dia sedang berpikir serius.
Flasback off
Pesta diadakan dengan sangat megah, banyak orang penting terlihat malam ini untuk menyambut kepulangan dari tunangan Mike. Dari pemerintah, pengusaha, dan artis datang ke pesta yang diadakan dengan sangat berkelas.
Karina hanya diam disamping mike, dia sama sekali tidak tahu harus berbicara dengan siapa saja dipesta malam ini. Dia tidak mengenal siapapun disini untuk diajak bicara selain Mike, akhirnya Karina memutuskan pergi ke ujung meja yang menyediakan banyak makanan untuk mengisi perutnya yang lapar.
"Aku kira kau tidak akan kembali lagi" Tanya seorang wanita cantik bergaun merah.
Karina menoleh dan menatap bingung,
'apa dia bicara padaku?'Mendengus, "Aku dengar kau hilang ingatan, apa itu benar Elsa?"
Sekarang Karina semakin bingung,
'Hilang ingatan, apa dirinya?' Perasaan dia masih ingat siapa dirinya dan berapa umur dia sekarang."Apa kau ingin membuat Mike marah?" Ucap seorang wanita cantik yang memiliki kulit putih pucat.
'Dia seperti boneka' Puji Karina dalam hati.
tersenyum licik,
"Cih, sampah sepertimu mau menceramahiku untuk menyapa tunangan Mike"Karina mulai canggung berdiri diantara kedua wanita ini, kenapa mereka saling memancarkan aura permusuhan.
"Bahkan aku kenal Mike sudah 10 tahun daripada kamu, tidak mungkin dia marah hanya karena aku menyapa Elsa"
"Benarkah? Aku akan memanggil Mike untukmu" Balas wanita pucat dengan dingin.
Dengan perasaan kesal wanita gaun merah meninggalkan mereka berdua dengan perasaan malu.
"Aku senang kau kembali Elsa" Ucapnya lembut, mengulurkan tangannya kepada Karina dengan senyuman manis.
Walau bingung Karina tetap menerima tangan wanita ini dan berjabat dengan canggung, dia sama sekali tidak berani bertindak gegabah.
'Tapi, kenapa dengan tatapannya itu' Cemas Karina saat melihat dinginnya pandangan wanita ini untuk dirinya.
Mike langsung merangkul bahu Karina,
"Kau sudah bertemu dengan yolanda?" Ucap mike memandang yolanda datar.Karina melihat Mike dengan tatapan bertanya, mike langsung yang mengerti,
"Dia sepupumu dan dia juga yang selama ini membantuku untuk mencarimu" Membelai rambut cantik Karina."Mungkin dia belum ingat Mike, lagian aku tidak mengira kau akan benar-benar menemukannya disana" Ucap Yolanda, memandang mike dengan sedih.
Mike menatap dingin, membawa karina pergi dari hadapan yolanda.
Yolanda menatap kepergian keduanya dengan rumit, "Kenapa kau berbohong" Ucapnya lirih memandang punggung Mike.
..Karina duduk santai disebuah ruangan private, tadi mike membawanya kemari. Dia asik memakan makanan yang berada diatas meja dengan lahap tanpa perduli tatapan Mike.
"Elsa dengarkan aku," Ucap Mike dengan nada serius.
Karina melirik Mike dengan tatapan penuh tanda tanya, sangat jarang melihatnya serius seperti sekarang.
Duduk disampingnya, Mike menaruh makanan yang dipegang Karina ke atas meja, "Elsa apapun nanti yang dikatakan mereka diluar sana itu semua bohong, tolong jangan percaya" Menangkup pipi Karina untuk menatapnya.
Karina bingung dengan ucapannya,
"Mike kenapa mereka mengira aku adalah Elsa, siapa dia?Mile tersenyum, membawa Karina dalam dekapannya dengan lembut. Dia senang akhirnya pertanyaan ini keluar dari mulut manis wanita yang dicintainya.
"Tentu saja kamu"
Sekarang Karina ingin melepaskan diri dari dekapan Mike, tapi semakin dia ingin lepas Mike malah memeluknya dengan erat.
"Aku bukan Elsa“
Melihat wajah Karina di dekapannya,
"Bisakah terus seperti ini"Karina yang kesal melepaskan pelukan,
"Aku bukan Elsa, hm aku juga ingin pulang kerumah" Ucapnya pelan.Mike diam dan menatap gadis cantik dihadapannya, "Rumah apa yang kamu maksud?" Menatap dingin.
Karina sudah ketakutan, sifat Mike sekarang membuatnya panik.
"Elsa kamu tau, ketika kau tidak ada disini hidupku terasa hampa dan aku selalu kesepian. Aku bahkan tidak sanggup untuk menghadapi hari esok, dua tahun aku mencarimu keseluruh tempat sayang. Bahkan aku kira kau sudah pergi dari dunia ini" Menatap Karina dengan tatapan hampa.
Karina tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh Mike, kenapa tatapan Mike membuatnya takut.
"Tapi saat anak orangku tidak sengaja menangkap fotomu saat berada disana, aku sangat senang“
"Tapi kau bukan mencariku" Bisik Karina dengan kecewa, yang dicari Mike adalah Elsa dan bukan dirinya.
“Apakah itu penting?" Mike memeluk Karina posesif.
Karina terdiam, dia tidak tahu harus bicara apa sekarang. Tapi dia merasa ini tidak benar karena dia bukan Elsa! dia tidak mengenal semua orang yang ada disini . Walaupun dia senang tinggal disini, tapi tetap saja ini bukan kehidupan dia melainkan orang lain. Karina sadar semua ini bukan untuknya melainkan milik orang yang bernama Elsa.
'Apakah dia sangat penting bagi Mike?'
'Apakah ini benar?'
'Mungkin aku harus pergi?'
Suasana hening menyelimuti mereka berdua, Karina juga bingung harus berbuat apa tentang situasi saat ini.
"Mike aku lelah dan ingin tidur" Ucap Karina, dia lebih baik diam untuk sekarang.
Mike tersenyum manis,
“ Tidurkah“ Memeluk Karina, "Anak baik".
.Jerman, HS
Sebuah ruangan kosong yang dominasi warna krim , seorang pemuda berambut pirang duduk dihadapan ranjang dengan dingin. Mata birunya menatap intens pada sosok yang terbaring diam diatas ranjang.
"Maafkan aku, karena aku kamu menjadi seperti sekarang. Kamu sangat baik dan dirimu yang baik itu semakin membuatku kesal" Menutupi sosok yang tertidur cantik seperti orang mati, dengan santai menata selimut merah tebal.
.
.Seoul, Mansion Mike
Karina menggeliat malas diatas ranjang, duduk sambil mengucek kedua matanya dengan pelan. Dia sempat menggaruk pipi gembilnya sambil menguap kecil.
Inilah hidup~.
"Kenapa aku mimpi aneh lagi?" Bangkit dari atas kasur, jalan menuju kamar mandi.
Setelah 15 menit melalukan kegiatannya , Karina keluar untuk mencari pakaian yang akan digunakan pagi ini.
"Kenapa semua baju disini gambar boneka?" Kesalnya, dia lebih memilih pakaian warna kuning dengan gambar pikachu.
Berjalan keluar dari kamar, Karina jalan dengan santai menuju tempat makan. Dia sudah mulai terbiasa tinggal disini, jadi tidak perlu merasa canggung lagi. Tersenyum manis saat melihat Mike yang sudah menunggunya.
"Kemari" Panggil Mike, menyuruh Karina untuk untuk mendekatinya.
Karina yang mengerti langsung menghampiri Mike. Tanpa diduga Mike membawanya duduk di atas meja makan, posisi seperti ini membuatnya malu.
"Kenapa pipimu semakin cabi?" Tanya Mike sambil mencubit pipi bulat Karina dengan bahagia.
"Mike berhenti mencubitku, ini tidak cabi" Berusaha menyingkirkan tangan Mike yang melukai pipi gemuknya, dia sama sekali tidak bahagia.
Mike tertawa, membuat semua pelayan terkejut melihat tuannya. Sudah 2 tahun lamanya mereka melihat tuan mereka yang hidup tapi seperti orang mati tanpa senyuman.
"Baiklah sekarang makan dan setelah itu aku akan membawamu ke kampus" Ucap Mike, kembali mencubit hidung Karina.
Menatap bingung,
"kampus itu apa?"Mike tersenyum tipis,
"Sayang itu adalah universitasmu, mungkin kamu tidak ingat tapi kamu dulu seorang mahasiswi yang pintar"Karina tersenyum kaku,"Tapi aku tidak seperti itu" Menundukkan kepalanya dengan sedih, "Membaca saja aku susah Mike" Adunya, dia dari dulu tidak mengenal apa namanya itu pendidikan , mereka yang hidup dikota bawah tidak melakukan hal seperti itu.
Mike menatap Karina,
"Dengar aku akan menyewa seseorang yang akan mengajarkanmu"Karina mengangguk patuh.
Mike mengecup kening Karina,
"Sekarang kita makan, jangan sampai Elsa kecil kelaparan" Menunjuk tummy Karina.Karina balas mengigit hidung Mike,
"Yak! aku bisa makan sendiri“ Meninggalkan Mike.Mike sendiri hanya terkekeh melihat kelakuannya yang sangat lucu.
.
.Yolanda duduk diam, memandang datar gadis bodoh yang dari tadi gelisah sendiri seperti orang ambien.
"Berhenti bersikap konyol Elsa, kau terlihat aneh" Memilih membaca buku.
Karina sendiri uda kesal, bukannya tadi Mike bilang akan menemaninya sendiri. Tapi kenapa sekarang malah wanita pucat ini? Dia bingung disana nanti akan berbicara dengan siapa.
Karina tidak mengenal siapa pun, jika nanti ada yang menyuruhnya untuk ini..dan..itu...dia harus bagaimana! Rasanya dia harus menelpon Mike untuk minta pulang.
Yolanda memandang keluar jendela,
"Sepertinya akan ada badai"Karina melihat keluar jendela
'Badai besarkah?'' Gumannya pelan.'Pasti kamu akan kedinginan disana Elsa'
Yolanda memandang Karina dalam diam tanpa suara.
UNV, póli omíchlis, HKarina memandang kagum gedung dihadapnnya ini, 'Apa ini yang namanya sekolah?' Batinnya senang.Seumur hidup dia belum pernah pergi ke sekolah, tinggal dikota bawah dengan kemiskinan disana tidak mungkin bagi dia untuk bisa sekolah dengan baik.Yolanda berjalan anggun, dia dua langkah lebih cepat dari Karina. Sesekali berusaha untuk tersenyum saat menerima sapaan dari orang-orang disekitarnya, sedangkan Karina hanya bisa tersenyum kikuk karena dia terus diperhatikan intens dari anak kampus."Ini ruanganmu dulu, kau sangat senang jika harus tinggal disini. Jika sudah disini kau akan sangat sulit untuk di ajak keluar" Kata yolanda datar, seperti orang tidak iklas.Karina menganggukkan kepalanya patuh seperti patung, melihat sekitar ruangan yang di
Flasback onBerlari kencang, pria ini bahkan tidak peduli jika sepatunya akan kotor karena lumpur. Dengan semangat mengeluarkan bingkisan yang berada ditasnya bahagia, sudah lama mereka tidak saling bertemu.Pria tampan dengan senyuman manis berdiri dengan bingung,"Kemana dia?" Ucapnya melihat kotak rumah Karina yang kosong."Andrew" Panggil bocah lelaki.Andrew menoleh dan memandang datar anak kecil. Kenapa setiap kali melihat wajahnya Andrew langsung kesal,"Bocah, aku lebih tua darimu"Andrew kembali melihat sekitar tanpa perduli anak bocah dihadapannya.Anak bocah menarik ujung baju Andrew,"Mencari kakak cengeng"Tanyanya dengan wajah polos.Tersenyum manis,"Iya, dimana Kari
Karina bersama Bella sedang duduk di sebuah cafe di mall, paman Joe dan bibi Anna mengawasinya dari meja lain. Mereka takut jika Bella orang jahat, tapi Karina memberi mereka penjelasan jika Bella teman masa kecilnya agar bisa diberi kesempatan berbicara dengan Bella."Jadi kau bilang ke kota atas karena menghindar dari John?" Tanya Bella khawatir.Karina mengangguk,"Tapi mungkin aku akan kembali lagi kesana" gumannya pelan.Bella menghela nafas,"Untuk apa kembali kesana lagi, masih bagus kau tidak di jual atau di jadikan budaknya"Karina tersenyum mendengar ucapan Bella."Tapi kau tinggal dimana?" Tanya Bella penasaran , "Kenapa penampilanmu jadi berubah" menyipitkan mata curiga.
Part 7Karina makan dengan lahap, Mike dengan sabar membersihkan sudut mulutnya yang terkena saos,“Pelan-pelan sayang”Karina terseyum bodoh.“Elsa sepertinya nafsu makanmu menjadi besar“ ucap David dan melihat kekasihnya disamping yang makan dengan enggan.Yolanda sendiri hanya bisa membalas dengan senyuman kepada David, setelahnya kembali memandang Mike dengan kesal! Mike tadi menghungi David untuk mengajak makan bersama mereka.“Sayang kau harus banyak makan, agar lucu seperti Elsa“ ucap Davidmenaruh daging kepiring kekasihnya.Yolanda menatap datar,“Aku tidak mau punya pipi seperti bakpao“ jawab mengejek.Memegang kedua pipinya, “Pipiku tidak seperti bakpao, jahat! “ ucapnya galak.David mel
Part 8Jimmy membantu kakaknya untuk melepaskan orang-orang kota bawah ini dari polisi, entah kenapa tiba-tiba polisi datang menangkap mereka dengan tidak adil. Andrew dan Jimmy tidak tinggal diam, karena jika salah satu dari mereka tertangkap pasti akan di penjara dan dijadikan budak.Hukum tidak melindungi mereka yang miskin, apalagi dari kota bawah seperti mereka yang selalu dikucilkan. Jangan sampai dijadikan barang percobaan oleh orang kaya bodoh.tidak ada arti hidup bagi mereka di mata orang kaya.“Tiga orang berhasil di tangkap” guman Jimmy sedih.Andrew membanting kayu yang di tangannya, “SIALAN!” duduk di aspal.Jimmy hanya diam."Sialan” kesal, kenapa dia tidak bisa melindungi mereka semua. Kenapa dia tidak me
Part 91 bulan kemudianJimmy memasang wajah datar melihat pemandangan dan suara bising di telinganya, 'Astaga bagaimana bisa dia tetap makan saat suara aneh itu terus terdengar' batin Jimmy.“Duduklah bantet“ ucap Bella di sela makannya.Jimmy mendengus dan duduk di meja makan, “Shit!, aku heran denganmu, sebenarnya ini kos atau hotel?“ kesalnya.Sudah dua minggu dia bersama Andrew tinggal di kota atas, untuk menghemat biaya kakaknya meminta tolong teman kecilnya Bella untuk tempat tinggal sementara mereka disini.Bella terkekeh, “Heiii kau tau, jika menyewa motel akan sangat mahal dan mending disini ditempat temanku karena biasanya akan memberi bonus“ terseyum genit.
Disisi lain restoran, seorang wanita cantik terus mengawasi restoran tempat Mike dari kejahuhan.“Awasi mereka, kirim foto Elsa kepada bos“ ucap seorang wanita dengan rambut panjang kepada salah satu pelayan restoran.Menatap dingin setiap pergerakan Karina dan juga tingkah lakunya,“Ini saatnya game baby“..AGGhhhhhhhhhh!Teriak seorang pria dengan pakaian pelayan, penampilannya kini jauh dari kata baik. Dengan tangan kanan yang patah, muka penuh luka dan juga kaki yang kini di injak oleh seorang pria lainnya.“Shtttt“ bisiknya pelan, menyeringai kejam.Pria yang di injak semakin ketakutan melihat orang aneh dihadapannya.“Nanti jika ada yang mendengar bisa bahaya, masterku
Part 11Karina berusaha membuka matanya yang terasa berat, tapi ketika dia dia ingin menggerakkan tubuhnya kenapa tidak bisa? Karina sekarang bisa melihat dirinya yang sedang diikat di sebuah kursi. Tapi kenapa ada sebuah cermin dihadapannya?.“Sudah sadar" tanya seorang pria.Karina menatap takut, “Siapa kau?“Tersenyum dengan sinis,“Santai saja Elsa, ini hanya sebentar untukmu tapi untuk itu aku ingin memastikan sesuatu kepadamu“ mendekat kearah Karina yang sudah panik.“Akhirnya aku bisa bertemu denganmu, tunangan yang sangat dicintai oleh Mike benar?"Karina terkejut mendengar perkataan pria dihadapannya, apakah orang ini musuh Mike."Dia mengir
Jimmy duduk disamping Andrew,“Andrew“ merangkul bahu sang kakak sambil tersenyum manis.Andrew menatap adiknya, membalas dengan tersenyum tipis.Dia sangat tahu apa yang dirasakan kakaknya sekarang adalah rasa kekecewaan besar, tapi lebih baik seperti ini baginya."Jimmy, sudah kukatakan untuk tidak kecewa“ ucap Lee, ikut bergabung dengan dua saudara.Mereka bertiga sedang duduk disebuah halaman yang luas, menatap pemandangan yang sangat indah malam ini.“Apa dia sangat menyukai tempat ini“ guman pelan Andrew.Jimmy menatap Andrew,“Apa sekarang kau mengira dia mata duitan?“Andrew terkekeh pelan,“Jika bukan? Apa menurutmu dia menyukai mike?”Jimmy terdiam sesaat.“Mungkin iya, berarti dia sangat manusiawi“ balas LeeJ
Part 15Andrew akan segera menghampiri sosok Mike jika saja dia saat ini tidak sedang melihat siluet Karina yang kini sedang berlari kecil menghampiri Mike, bisa dilihat dengan jelas bagaimana Karina memeluk sosok Mike dari belakang. Bahkan Andrew melihat bagaimana Karina mengecup sayang bahu tegas milik Mike.Mike tersenyum dan membalikkan badannya untuk menatap sang tunangan yang kini tersenyum lucu, mengecup bibir imut Karina dan tersenyum tampan setelahnya.Andrew mengepalkan kedua tangannya, dia sadar jika orang yang dicarinya selama ini kini berada tepat dihadapannya, tapi kenapa seluruh badannya tidak bisa bergerak. Entah kenapa dia merasa sangat jauh dari mereka berdua, seperti berada didunia yang berbeda. Apakah ini semua yang selama ini dinantikannya?.Karina tersenyum, mengalungkan kedua tangannya ke leher Mike. Sedikit menjijit untuk dapat mencium bibir Mike dan tersenyum ketika mendapat balasan.
Karina berhenti dengan kedua mata tampak membola kaget, “Jimmy?“ ucapnya kaku.Jimmy mengerjap matanya beberapa kali, apa mungkin dia salah lihat atau ini hanya halusinasi. Apa benar sekarang yang hadapannya Karina?Tapi kenapa dengan penampilannya!.Karina sendiri terlihat masih blank, tapi setelahnya dia langsung senang dan berlari menghampiri sahabat bantetnya yang masih terdiam.“JIMMYYY!“ teriaknya heboh dan langsung memeluk Jimmy.Yang dipeluk langsung tersadar dan ikut membalas pelukan, mengusap pelan bahu bergetar milik Karina sambil tersenyum hangat, 'Ini benar Karina temannya‘Karina menatap Jimmy sendu,“Hiks Jimm aku senang bisa bertemu denganmu“ terisak kecil.“Aku juga, kau tahu aku sangat merindukanmu yang ceengeng, Andrew pasti akan senang melihatmu sehat Karina“Melepaskan pelukan,“Dimana Andrew cupu?“
Karina berguling-guling diatas kasur“Sudah jam 12" gumannya saat melihat jam dan melanjutkan acara gulingnya lagi.Cklek..Karina menatap seorang pelayan yang masuk kedalam kamarnya,"Tuan Mike sudah menunggu anda di ruangan kerjanya“ keluar.Meenutup tubuhnya dengan selimut, entah kenapa dia tidak ingin menemui Mike untuk saat ini,“Maafkan aku".Jimmy menatap takjub pemandangan dihadapannya, “Apa ini rumah?“ ucapnya kagum."Ssebenarnya berapa rumah yang dimilikinya?” tanya Andrew kepada Lee.“Mension, aku tidak tahu pasti" balasnya acuh."Ini akan sulit jika dia orang penting""Benar, tapi kudengar sementara Mike tinggal disini“Andrew hanya diam memandang mension mewah dihadapannya ini,“Apa benar Karina berada di dalam“Jimmy mengambil handphone, memotret mension dihadapannya dengan kagum. Seumur hidup dia sama sekali belum pernah tingg
Mike tersenyum melihat Karina yang tertidur dalam dekapannya, dia sekarang berada di mension. Dokter sudah mengobati luka Karina dan memberinya obat antibiotik.Mike tersenyum melihat karina yang gelisah dalam tidurnya, "Sttttt, semua akan baik-baik saja Elsa “ mendekap Karina dengan erat...Andrew melihat sebuah rumah/istana ?, 'Bagaimana mungkin ada rumah sebesar ini' batinnya kagum.Lee datang ketempatnya dan menunjukkan rumah Mike, dia tidak mengira jika orang ini sangat kaya.“Aku heran, kenapa temanmu bisa tinggal bersama Mike?“ tanya Lee bingung.Andree melihat Lee dan mencerna pertanyaan darinya, dia sendiri juga bingung kenapa Karina bersama pria asing itu, setau dia Karina bukan termasuk orang yang gampang dekat dengan orang asing.
Part 11Karina berusaha membuka matanya yang terasa berat, tapi ketika dia dia ingin menggerakkan tubuhnya kenapa tidak bisa? Karina sekarang bisa melihat dirinya yang sedang diikat di sebuah kursi. Tapi kenapa ada sebuah cermin dihadapannya?.“Sudah sadar" tanya seorang pria.Karina menatap takut, “Siapa kau?“Tersenyum dengan sinis,“Santai saja Elsa, ini hanya sebentar untukmu tapi untuk itu aku ingin memastikan sesuatu kepadamu“ mendekat kearah Karina yang sudah panik.“Akhirnya aku bisa bertemu denganmu, tunangan yang sangat dicintai oleh Mike benar?"Karina terkejut mendengar perkataan pria dihadapannya, apakah orang ini musuh Mike."Dia mengir
Disisi lain restoran, seorang wanita cantik terus mengawasi restoran tempat Mike dari kejahuhan.“Awasi mereka, kirim foto Elsa kepada bos“ ucap seorang wanita dengan rambut panjang kepada salah satu pelayan restoran.Menatap dingin setiap pergerakan Karina dan juga tingkah lakunya,“Ini saatnya game baby“..AGGhhhhhhhhhh!Teriak seorang pria dengan pakaian pelayan, penampilannya kini jauh dari kata baik. Dengan tangan kanan yang patah, muka penuh luka dan juga kaki yang kini di injak oleh seorang pria lainnya.“Shtttt“ bisiknya pelan, menyeringai kejam.Pria yang di injak semakin ketakutan melihat orang aneh dihadapannya.“Nanti jika ada yang mendengar bisa bahaya, masterku
Part 91 bulan kemudianJimmy memasang wajah datar melihat pemandangan dan suara bising di telinganya, 'Astaga bagaimana bisa dia tetap makan saat suara aneh itu terus terdengar' batin Jimmy.“Duduklah bantet“ ucap Bella di sela makannya.Jimmy mendengus dan duduk di meja makan, “Shit!, aku heran denganmu, sebenarnya ini kos atau hotel?“ kesalnya.Sudah dua minggu dia bersama Andrew tinggal di kota atas, untuk menghemat biaya kakaknya meminta tolong teman kecilnya Bella untuk tempat tinggal sementara mereka disini.Bella terkekeh, “Heiii kau tau, jika menyewa motel akan sangat mahal dan mending disini ditempat temanku karena biasanya akan memberi bonus“ terseyum genit.
Part 8Jimmy membantu kakaknya untuk melepaskan orang-orang kota bawah ini dari polisi, entah kenapa tiba-tiba polisi datang menangkap mereka dengan tidak adil. Andrew dan Jimmy tidak tinggal diam, karena jika salah satu dari mereka tertangkap pasti akan di penjara dan dijadikan budak.Hukum tidak melindungi mereka yang miskin, apalagi dari kota bawah seperti mereka yang selalu dikucilkan. Jangan sampai dijadikan barang percobaan oleh orang kaya bodoh.tidak ada arti hidup bagi mereka di mata orang kaya.“Tiga orang berhasil di tangkap” guman Jimmy sedih.Andrew membanting kayu yang di tangannya, “SIALAN!” duduk di aspal.Jimmy hanya diam."Sialan” kesal, kenapa dia tidak bisa melindungi mereka semua. Kenapa dia tidak me