Kerajaan Feodora adalah kerajaan barat terbesar yang pernah mendapatkan julukan ‘A Dark Blue’ karena dilindungi oleh Raja Iblis Biru, BUBBLE.
Tidak seperti namanya, Bubble sendiri dikenal mampu melenyapkan satu negara hanya dengan sekali embusan napas apinya.Raja sebelumnya, CHAPERON GLAZA FEODORA, Raja ke-23 yang bertakhta, tersurat sebagai Raja yang masa pemerintahannya paling bengis karena merebut takhta dengan cara melakukan pemberontakan.Dia membunuh ayah kandungnya yang ketika itu sedang bertakhta, memberantas semua saudara-saudarinya yang berbeda ibu dengannya, dan naik ke atas takhta menggantikan ayahnya.Chaperon menjadi Raja dan mendapatkan julukan sebagai Tiran di usianya yang masih cukup muda.Tentu saja pemberontakan itu dibantu oleh sang Raja Iblis Biru. Karena sebenarnya Bubble baru ada di masa-masa pemerintahan Chaperon dan menjadi pelindung kerajaan Feodora selama hampir dua puluh tahun lamanya di bawah naungan Chaperon.Chaperon dikenal sebagai Raja yang tidak mengenal belas kasih.Dia seperti terlahir sebagai satu-satunya manusia yang harus ditakuti di dunia ini.Bilamana ada yang membantah titahnya, walaupun itu berasal dari kerajaan lain sekalipun, ia tidak akan segan-segan membasmi kerajaan itu bahkan memperbudak raja yang sebelumnya dipimpin oleh kerajaan itu.Menteri dan Bangsawan yang berada di bawah kepemimpinan Chaperon pun sangat berdedikasi padanya. Tidak ada yang berani membuat skandal ataupun kelompok-kelompok faksi untuk melawan pemerintahannya.Tapi sayang, Chaperon memiliki kelemahan. Kelemahannya itu berhubungan dengan wanita. Ia dikenal sebagai Raja yang sering bergonta-ganti pasangan untuk memuaskan nafsunya.Ada juga yang mengatakan kalau para wanita itu dijadikan oleh Chaperon sebagai tumbal untuk sang Raja Iblis yang ia puja dan agungkan. Bila Chaperon melirik seorang wanita dan menginginkannya, maka ia harus mendapatkannya.Banyak bangsawan, bahkan para rakyat biasa sekalipun, menyembunyikan anak perempuan mereka demi terhindar dari nafsu Sang Raja. Karena tidak jarang dari para wanita yang sudah berada di genggaman Chaperon, tidak pernah kembali lagi. Bahkan tubuhnya saja tidak pernah diketahui berada di mana. Seolah lenyap begitu saja ditelan oleh api dan menghilang.Mereka memercayai bahwa para wanita-wanita itu sudah ditumbalkan kepada Bubble.Chaperon sampai masa pemerintahannya yang kelima belas tahun, belum juga memiliki seorang Ratu yang seharusnya menjadi simbol Ibu Negara dalam sebuah kerajaan.Chaperon tidak membutuhkan orang lain untuk membantunya memerintah. Jadi ia selalu menolak untuk dinikahkan dengan wanita manapun untuk menempati posisi sebagai Ratu. Anehnya, ia memiliki banyak selir, tetapi mengosongkan singgasana Ratu.Masa pun berganti, memasuki tahun ke enam belas masa pemerintahan Chaperon, secara tiba-tiba ia memutuskan untuk mengangkat seorang Ratu.Tidak ada yang tahu alasan dibalik keputusan Chaperon yang tiba-tiba itu.Ratu yang dipilihpun sebenarnya sangat tidak masuk dalam kategori yang pantas untuk menempati posisinya. Karena wanita itu dikabarkan mandul. Padahal sudah menjadi tugas utama seorang Ratu untuk melahirkan seorang Pangeran dan menjadikannya sebagai penerus.Tapi tetap pada prinsip diawal, tidak ada satupun yang berani menentang keputusan Chaperon.Penduduk Feodora hanya bisa bersyukur karena posisi Ratu tidak kosong lagi dan anak mereka tidak menjadi pilihan Chaperon sebagai tumbal selanjutnya. Karena mereka pun tidak bisa menafsirkan akan menjadi seperti apa nasib Ratu yang sudah terpilih itu nantinya.Wanita yang terpilih menjadi Ratu itu merupakan Putri Bungsu dari keluarga Bangsawan Marquess Adelardo yang bernama LUANA VIVIANNE ADELARDO.Luana sendiri dikenal sebagai 'Lady of the Winter' yang berwajah sendu juga jarang berbicara. Ia adalah simbol dari musim dingin itu sendiri.Luana sempat sakit-sakitan. Karena terlalu banyak mengonsumsi obat-obatan, akhirnya ia mandul karena efek samping dari obat yang ia konsumsi. Ya walaupun saat ini ia sudah tidak sakit-sakitan lagi seperti dulu.Namun, ada yang tidak berubah. Walaupun sudah memiliki Ratu Luana disampingnya, Chaperon tetap menginginkan selir-selir yang lain.Untungnya, Ratu Luana memiliki pribadi yang tidak banyak menuntut. Tidak banyak tersenyum bahkan tidak banyak bicara. Walaupun beliau melihat suaminya bermesraan dengan wanita lain di depannya, ia lebih memilih untuk mengabaikannya.Ratu Luana hanya mengerjakan apa yang diperintahkan padanya dan apa yang menjadi tanggung jawabnya sebagai seorang Ratu.Sampai pada satu ketika, secara ajaib Ratu Luana dikabarkan hamil dengan sangat menakjubkan.Memang tidak ada yang tidak mungkin. Bisa saja Chaperon memerintahkan penyihir terhebat yang ada didunia untuk mengobati Ratu Luana.Tapi untuk alasan apa Chaperon melakukannya? Kalau ia memang menginginkan seorang Pangeran untuk dijadikan penerusnya, kenapa tidak dari dulu ia mengangkat seorang Ratu demi mendapatkan Pangeran? Lalu pertanyaan lainnya, kenapa ia harus sangat berusaha demi Ratu yang mandul?Semua orang dari seluruh penjuru dunia berbondong-bondong mendatangi Kerajaan Feodora. Bahkan dari negara lain pun turut dalam kebahagiaan atas kabar gembira kehamilan Ratu Luana itu.Ratu Luana yang cantik bak Dewi, berkulit putih pucat, memiliki rambut sedikit bergelombang panjang berwarna biru, dengan mahkota merah seperti iris matanya. Berdiri anggun di samping Chaperon untuk menyambut tamu-tamu dan para utusan yang datang.Hari itu merupakan pertama kalinya Ratu Luana menunjukkan wajahnya kepada dunia setelah ia menjadi Ratu. Biasanya, ia selalu melakukan tugasnya secara internal. Kalaupun ada yang pernah melihatnya, itu hanyalah orang-orang terdekat saja.Lalu keanehan yang baru muncul.Semenjak Ratu Luana mengandung, kaisar Chaperon secara ajaib menghentikan kebiasaannya bermain-main dengan wanita.Chaperon hanya memerhatikan Luana sebagai Ratunya. Luana seperti menjadi satu-satunya pendamping baginya. Chaperon seolah sedang jatuh cinta dengan Ratu.Banyak pro-kontra yang menyebar di masyarakat Kerajaan Feodora tentang Raja mereka yang tiba-tiba berubah.Apa mungkin seiring berjalannya waktu, Chaperon mulai jatuh hati kepada Luana yang bersikap dingin kepadanya? Dia ingin menaklukkan hati Luana, tapi malah terjebak dalam permainannya dan jatuh cinta?Apa karena anak yang dikandungannya —yang hadir secara ajaib memiliki kemampuan khusus? Atau hanya murni karena kehadiran anak itu saja?Tidak ada yang tahu alasan yang sebenarnya. Tidak ada yang berani untuk mempertanyakannya. Lagi pula bukanlah hal yang terhormat untuk menanyakan isi hati seseorang dan menjadikannya pembicaraan. Apalagi bila hal itu menyangkut seorang Raja.Tapi di luar dari pendapat rasional yang tersebar itu, ada juga pendapat yang simpang siur. Pendapat yang seolah sengaja dibuat atau dikarang, tapi kalau dipikirkan lagi sepertinya cukup masuk akal juga, yaitu Ratu Luana mengandung anak dari Raja Iblis Biru yang dipuja oleh Chaperon.Tapi kalau benar, kenapa malah Chaperon yang menyayangi anak itu? Apa mungkin ia menginginkan seorang penerus yang memiliki kekuatan dan kemampuan yang menyerupai Bubble?Tidak ada yang tahu pasti kebenarannya.Chaperon memiliki seorang adik kandung laki-laki satu Ayah dan satu Ibu, bernama CALLIOPE MAZARIZE FEODORA.Calliope sangat berdedikasi tinggi kepada kakaknya yang adalah Raja. Ia bahkan bersedia menjadi tameng untuk melindungi kakaknya. Ia yang akan selalu berdiri dibarisan paling depan, bila Chaperon berada dalam bahaya.Suatu hari, saat Ratu Luana masih memasuki kehamilan tuanya yang ke-7 bulan, secara tidak terduga ia dikabarkan menghilang. Tidak ada yang tahu kemana ia pergi dan siapa yang menyembunyikannya.Anehnya, tersebar kabar bahkan Bubble tidak bisa melacak keberadaannya. Seolah ia disembunyikan di dunia yang tidak bisa dijangkau oleh Bubble.Saat Chaperon sedang berduka atas Ratu Luana yang menghilang, pemberontakan kembali terjadi.Nahasnya, pemberontakan itu dipimpin oleh adik kandungnya sendiri, yaitu Calliope.Masa pemerintahan Chaperon berhasil digulingkan oleh Calliope, yang dibantu oleh beberapa bangsawan paling berpengaruh di Feodora.Bangsawan yang diam-diam membentuk sebuah faksi saat Chaperon mulai terlena dengan kehadiran Ratu Luana dan anak yang dikandungnya.Mereka menyadari bahwa itu merupakan celah yang bisa mereka manfaatkan untuk menggulingkan Chaperon.Pemberontakan itu terjadi atas kesepakatan yang dibentuk oleh Bangsawan yang sangat menginginkan masa pemerintahan bengis Chaperon berakhir.Mereka tidak ingin terus-menerus bertahan di bawah takhta yang dipimpin oleh Raja yang memuja Iblis.Mereka merasa harus melindungi putri-putri mereka dari tempat-tempat persembunyian dan dari rasa takut karena tidak mau menjadi tumbal Chaperon yang berikutnya. Karena semenjak Chaperon bertakhta di Kerajaan Feodora, tidak ada lagi yang namanya masa debutante atau sekadar ‘tea time’ yang biasa dilakukan oleh para Putri-Putri bangsawan di Pergaulan Kelas Atas.Faksi bangsawan itu membujuk Calliope untuk memihak mereka dan berjanji akan menaikkannya ke atas takhta menggantikan kakaknya. Waktu itu Calliope adalah satu-satunya Sword Master di dunia.Yang Mulia Ibu Suri, Ibu kandung Chaperon dan Calliope juga sangat setuju dengan ide itu. Akhirnya, oleh banyaknya pertimbangan dan perencanaan yang matang, Calliope pun menyetujui pemberontakan itu.Di hari pemberontakan Calliope dan Faksi Bangsawan berlangsung, Calliope dibantu oleh para pasukan terkuat militer istana, para Dragon yang berhasil ditaklukkannya, para penyihir terkuat dari seluruh dunia, mage, dan tidak ketinggalan para spirit.Sementara Chaperon, sang Raja yang tidak mau menyerahkan takhta, dibantu oleh salah satu kerajaan terbesar yang berasal dari Selatan, yaitu KERAJAAN BELICIA.Belicia bersekutu dengan Chaperon dan turut mengirimkan pasukan untuk membantu Raja Chaperon dalam pemberontakan yang dimulai oleh Calliope. Tentu saja yang akan sangat andil dalam pertarungan itu dipihak Chaperon adalah Bubble, si Raja Iblis Biru.Pemberontakan itu awalnya menunjukkan tanda-tanda kekalahan dari pihak Calliope. Karena tidak ada yang berhasil menaklukkan kekuatan Bubble.Para Dragon, Penyihir, Mage, dan Spirit sudah mengeluarkan kekuatan penuh mereka untuk melawan Bubble. Tapi Bubble tetap bertahan.Tubuh tua dan lemah yang dimiliki oleh Chaperon pun masih sangat kokoh untuk melawan adiknya sendiri. Walaupun Calliope sword master, tapi Chaperon lebih kuat darinya karena mendapat bantuan energi dari Bubble.Di hari kehancuran itu, istana yang sudah dipenuhi oleh lautan api dan mayat yang tumbang karena pertarungan di sana-sini. Secara tidak terduga, seorang penyelamat datang.Penyelamat itu adalah Penyihir Agung yang selama ini tidak satu pun orang bisa menemukan keberadaannya.Penyihir Agung yang selama seratus tahun terakhir tidak ada yang mengetahui apakah ia masih hidup ataukah sudah lenyap, karena ia tak pernah menunjukkan sosoknya ke duniaPenyihir Agung GRACIAS, begitulah ia dipanggil, merupakan penyihir terkuat dan tidak ada entitas apa pun di dunia ini yang bisa mengalahkannya, termasuk Bubble.Kedatangan Penyihir Agung Gracias yang secara tiba-tiba itu membuat kebingungan di antara dua kubuh yang sedang berperang. Karena tidak ada yang tahu alasan kedatangan Gracias yang tiba-tiba dan ia akan memihak kepada siapa.Mereka hanya tahu kalau Gracias datang dengan kemarahan.Namun, tidak ada yang menyangka bahwa alasan kedatangan Gracias adalah untuk menghancurkan Bubble, si Raja Iblis Biru.Gracias hendak memporak-porandakan kekuasaan Bubble.Dia mengamuk kepada Bubble. Karena Bubble sudah berani mengganggunya yang sedang bertapa dengan mengurungnya di dalam Ruang hampa.Akhirnya, pasukan Calliope menang.Chaperon mati. Sementara tubuh Bubble, si Raja Iblis Biru, pecah berkeping-keping dan pecahannya tersebar diseluruh penjuru dunia. Orang-orang berpikir bahwa Bubble sudah musnah.Anehnya, tidak ada yang tahu apa yang terjadi kepada Gracias, sang Penyihir Agung.Di hari Bubble musnah berkeping-keping, Gracias juga ikut menghilang. Seolah ia ikut musnah bersama dengan Bubble.Masa pun kembali berganti. Calliope naik ke atas takhta dan menjadi Raja berikutnya menggantikan masa pemerintahan kakaknya.Tentu saja semua sekutu yang memihak Raja Chaperon diberantas tanpa sisa.Calliope diberi julukan ‘The King of Grace’ karena alam semesta memberkati dan berpihak kepadanya terutama karena di detik-detik terakhir kekalahannya —Gracias datang seolah memihaknya dan mereka memenangkan pertarungan.Calliope sebelumnya sudah menikah dengan seorang Putri dari kerajaan lain. Ia dijodohkan oleh kakaknya dengan Putri dari Kerajaan Selatan yang saat itu memihak masa pemerintahan Chaperon, yaitu Kerajaan Belicia.Di hari masa pemerintahan Chaperon berakhir, Kerajaan Belicia juga mengalami kerugian besar karena Feodora meminta tanggung jawab perang kepada mereka.Raja yang saat itu bertakhta, yaitu mertua Calliope, diturunkan dari takhtanya dan seluruh keluarganya diasingkan, hingga gelar mereka dilucuti.Istri Calliope, ELDORA DANAH BELICIA, Putri dari Kerajaan Selatan Belicia, dibiarkan hidup dan tetap tinggal di Feodora karena Calliope mencintainya dan tidak mau melepaskannya.Eldora pun diangkat menjadi Permaisuri.Permaisuri Eldora saat itu sedang mengandung dan sudah memasuki bulan kelimanya. Tetapi tentu saja kehadiran anak itu sendiri tidak disambut baik oleh para Bangsawan yang ada di Feodora.Mereka tidak mungkin mengangkat Putra Mahkota dari Permaisuri yang asalnya dari kerajaan yang sempat berseteru dengan kerajaan mereka. Apalagi kerajaan itu sempat bersekutu dengan masa pemerintahan Chaperon.Walaupun kerajaan itu masih berdiri, tapi tetap saja mereka tidak menginginkan Putra Mahkota yang akan menjadi penerus Feodora memiliki darah Belicia. Tidak menutup kemungkinan kalau anak itu suatu saat akan melakukan pemberontakan seperti yang sudah dilakukan oleh ayahnya kepada kakaknya sendiri atau oleh Raja sebelumnya kepada ayahnya. Bahkan ayahnya kepada kakaknya.Faksi Bangsawan yang membantu Calliope saat melakukan pemberontakan dipimpin oleh keluarga Bangsawan GRAND DUKE GLENN.Kini Bangsawan Glenn menjadi keluarga terkuat pertama setelah keluarga Raja. Mereka mengambil posisi paling penting di Kerajaan setelah Raja.Karena adanya pendapat pro-kontra terhadap Permaisuri yang sedang mengandung, akhirnya diputuskan untuk mengangkat seorang Ratu dari negara sendiri.Faksi Bangsawan memilih Putri Duke Marva untuk menempati posisi itu.Awalnya, Calliope menolak usul tersebut, karena ia menginginkan agar anak yang dikandung oleh Eldora —lah yang menjadi penerusnya. Tapi karena Faksi Bangsawan sangat menentang karena asal usul Permaisuri, akhirnya ia dengan terpaksa menyetujui untuk mengangkat seorang Ratu.Dengan syarat, siapa pun nanti dari keturunannya yang akan lahir. Baik itu anak yang dikandung oleh Permaisuri ataupun Ratu. Bila anak itu memiliki kemampuan sword master seperti dirinya, maka dia lah yang berhak menjadi penerus Feodora berikutnya.Faksi menyetujui syarat itu.Calliope membuat persyaratan seperti itu untuk melindungi Permaisuri dan anak yang dikandungnya.Sementara Faksi menyetujui persyaratan itu demi mengambil celah untuk tetap menggenggam Raja melalui Ratu yang akan memerintah nantinya.Akhirnya, dibuatlah perjanjian darah yang harus disepakati oleh keduanya.Ratu yang terpilih bernama ENGRASIA MARVA. Ia merupakan anak angkat keluarga Duke Marva yang diadopsi dari adiknya sendiri yang berasal dari Pedesaan.Duke Marva tidak memiliki Putri, ia hanya memiliki dua orang Putra. Jadi sejak kecil, Engrasia sudah diadopsi oleh Duke Marva.Engrasia sendiri memiliki paras yang anggun. Ia pandai dan memiliki tata krama yang bagus. Ia disebut-sebut sebagai Ratu Pergaulan Kelas Atas. Ia juga memiliki aura yang kuat sebagai seorang Ratu.Beberapa bulan kemudian, permaisuri Eldora melahirkan. Ia melahirkan seorang Pangeran yang sehat. Ia adalah kebahagiaan bagi Raja Calliope, tapi tidak dengan rakyatnya. Terutama para Faksi Bangsawan.Di balik kebahagiaan karena kelahiran seorang Pangeran itu, Calliope harus rela kehilangan Permaisuri yang sangat dicintainya. Karena Eldora mengembuskan napas terakhirnya setelah melahirkan anak yang ia kandung. Karena memang sejak dulu Eldora memiliki tubuh yang lemah.Pangeran pertama yang lahir itu diberi nama CLADIOS CASHEL FEODORA.Dia menjadi satu-satunya Pangeran di Kerajaan Feodora. Tapi nahasnya, ia harus menjadi Pangeran yang banyak mendapatkan kebencian dari rakyat dan juga negaranya karena asal-usul ibunya.Lima tahun kemudian, Ratu juga melahirkan seorang Pangeran.Berbeda dengan Cashel, Pangeran yang baru lahir itu mendapatkan banyak cinta dari seluruh penjuru kekaisaran Feodora.Pangeran itu sangat diagungkan dan kelahirannya seolah sudah dinanti-nantikan oleh semua orang.Pangeran yang lahir dari Ratu Engrasia itu diberi nama AUREOLUS EUFORIA FEODORA.Sama seperti namanya yang adalah Euforia, Reolus sangat dicintai oleh rakyat dan negaranya. Walaupun begitu, Baik Cashel maupun Reolus, keduanya belum ada yang bisa ditunjuk sebagai Putra Mahkota untuk dijadikan Penerus Calliope.Raja Calliope masih berdiri tegak pada syarat yang pernah diberikannya.Kedua pangeran itu harus bisa membangkitkan 'energi mana' pada pedang mereka. Siapa yang pada akhirnya menjadi Sword Master, dialah yang berhak menjadi Raja berikutnya.Sejak kecil kedua Pangeran itu sudah mendapatkan pelatihan pedang untuk semakin meningkatkan kemampuan mereka.Lalu bagaimana kabar Ratu Luana yang sempat hilang dan kabar anak yang dikandungnya?Tidak sampai dua bulan setelah Chaperon mati dalam pemberontakan itu, ia ditemukan tewas di sebuah kastil tua sebuah pedesaan, di perbatasan negara.Lalu kemana bayi yang dikandungnya?Tidak ada yang tahu di mana anak itu berada. Apakah ia masih hidup ataukah sudah mati. Tapi seorang saksi mengatakan kalau Luana melahirkan anaknya itu. Hingga saat ini, Calliope dan pasukannya masih berusaha untuk mencari keberadaan anak itu untuk dibunuh.Novel yang pernah aku baca, I'm sorry But I Don't Love You. Kisah itu dimulai dari bab pertama yang menjelaskam asal-usul dari pemeran utama Pria, yaitu Pangeran Pertama bernama Cladios Cashel Feodora, dan alasan kenapa ia mendapatkan kebencian sedalam itu.Ayah yang hampir tidak pernah memerhatikannya. Ratu yang sangat membencinya. Masyarakat yang menganggapnya seperti sampah. Negara yang mengabaikannya.Alur berikutnya, Cashel dijodohkan oleh Ratu dengan Putri Bangsawan Baron yang berasal dari Pedesaan.Ratu sengaja menjodohkannya dengan bangsawan yang tidak memiliki pengaruh. Mereka bahkan sudah bertunangan sejak Cashel berusia sepuluh tahun. Nama gadis itu CLARIET RUBIHAH LACE.Raja menentang pertunangan itu, tapi karena tidak satupun dari putri bangsawan besar yang ingin menikahkan putrinya dengan Cashel yang menyedihkan itu. Akhirnya, Raja menerima keputusan itu.Lalu alurnya semakin cepat, sepuluh tahun kemudian. Setelah berjuang di medan perang, Cashel yang tidak dianggap itu
"Nona, Tuan Penguasa dan Nona Muda Gitte datang!" seru Lillian kepada Cette yang sejak tadi sibuk melatih kakinya, agar bisa berjalan kembali."Persilakan masuk!" titah Cette kepada Lillian."Kak Cette!" teriak Gitte bahagia begitu pintu dibuka. Cette langsung tersenyum."Bagaimana kabarmu hari ini, Nak?" tanya Ruxen kepada Cette.Gitte sigap memapah Cette ke sofa yang ada di kamar itu."Aku ingin bisa cepat berjalan kembali. Jadi aku melatih kakiku tiap ada kesempatan," jawab Cette atas pertanyaan Ruxen."Maaf ayah menanyakan ini. Tapi ...,apa kamu masih mengalami kesulitan untuk mengingat?" tanya Ruxen pelan dengan sedikit kesulitan kepada Cette.Cette diam sejenak. Lalu dengan yakin mengangguk. "Maaf, ayah!" jawab Cette dengan suara parau dan kepala menunduk.Di sebelah Cette, ada Lillian yang langsung terkesiap mendengar jawaban itu. Karena Lillian jelas sudah mengetahui bahwa Nonanya tidak amnesia, tapi sekarang ia malah berbohong kepada ayah dan adiknya."Begitu ya," balas Ruxen
Di Wilayah Perbatasan, Perang dengan para pemberontak masih terus berlanjut. Pangeran Pertama, CLADIOS CASHEL FEODORA, yang akrab disapa Cashel —sebagai komandan pasukan yang memimpin peperangan itu, tampak sibuk memberikan perintah kepada para bawahannya."Bagaimana keadaan di sisi selatan perbatasan?" tanya Cashel kepada para prajuritnya.Kini Cashel tampak sibuk dengan peta berukuran cukup besar yang tergelar di atas mejanya. Di atas peta itu ada beberapa bendera mini dengan dua warna yang berbeda, merah dan hijau, yang menjadi penanda di lokasi-lokasi tertentu."Kita sudah menemukan satu markas tempat mereka menyimpan senjata. Tinggal menunggu kesempatan sampai orang-orang kita berhasil menaklukkan pemimpin di markas itu!" jelas salah satu prajurit."Lalu bagaimana dengan persiapan untuk menyerang markas utama? Apa Adler sudah berhasil menembus tabir sihir yang menghalangi tempat itu?" tanya Cashel lagi."Saat ini Tuan Adler sedang mengusahakannya dan ..." Namun, tiba-tiba saja f
ISTANA ROSE —Istana milik Ratu Engrasia Marva, Ratu Kerajaan Feodora.Ratu Engrasia tampak sedang duduk santai di depan meja riasnya. Sementara para dayang sibuk menata rambutnya yang panjang dan membersihkan kuku-kukunya.Seorang pelayan masuk dan menundukkan kepala. "Yang Mulia, ada tamu yang ingin bertemu dengan Anda!" seru pelayan itu kepada Engrasia."Siapa?" jawab Ratu Engrasia tidak bergerak sedikitpun dari tempat duduknya."Yang Mulia Grand Duke Glenn, Lord Morgan!" jawab si pelayan kepada Engrasia.Ratu Engrasia mengerutkan keningnya saat mendengar Morgan ada di Istananya."Ada urusan apa anak itu datang? Tumben sekali dia tidak mengirimkan utusan terlebih dahulu," batin Engrasia merasa perilaku Morgan sedikit berbeda."Melihatnya yang datang tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, sepertinya ada hal yang sangat penting yang ingin dia sampaikan," batin Engrasia sedang menebak maksud kedatangan Morgan yang sangat tiba-tiba itu."Persilakan dia masuk!" titah Engrasia kepada pelaya
Malam harinya di kamar Cette.Cette baru saja mengganti pakaiannya dengan piyama tidur dibantu oleh Lillian."Nona, maaf atas kelancangan saya ini. Tapi kenapa Anda berbohong kepada Tuan Penguasa dan Nona Muda tentang ingatan Anda? Bukankah ingatan Anda sudah kembali?" tanya Lillian kepada Cette —mengingat pagi tadi Cette berkata belum mengingat apa-apa kepada ayah dan juga adiknya.Seharian ini Cette menghabiskan waktu bersama dengan Gitte, jadi baru sekarang Lillian memiliki waktu untuk menanyakan tentang hal itu."Aku tidak ingin mereka terlibat terlalu jauh!" jawab Cette singkat."Saya mengerti bila Anda mengkhawatirkan Tuan dan Nona Muda. Tapi bagaimana dengan Anda sendiri? Bagaimana jika Tuan Muda Marley kembali menyakiti Anda dan membahayakan nyawa Anda seperti sebelumnya?!" Lillian tampak sangat khawatir."Lillian, aku memberitahukan tentang kebenaran ini kepadamu, karena mungkin untuk ke depannya akan semakin banyak bahaya yang akan menghampiri. Kamu adalah orang yang paling
Cette baru selesai melatih kaki-kakinya berjalan mengelilingi kamarnya yang luas itu. Ia terus berlatih, agar segera terbiasa.Setelah latihan beberapa putaran itu, Cette kelelahan. Kemudian ia merebahkan tubuhnya di atas kasur queen size miliknya di kamar itu.Semua penerang di kamar sengaja dipadamkan. Hanya ada lampu tidur dan sinar rembulan yang bersinar indah dengan warna kebiruan yang memanjakan mata.Cette mulai kembali menerawang jauh ke belakang. Ia masih menganggap bahwa yang dialaminya saat ini sungguh ajaib dan masih terasa tidak nyata.Cette masih mengingat masa lalu dari kehidupan yang sebelumnya saja sudah terasa aneh. Sekarang ia malah berada di tubuh orang lain di dunia yang asing. Semakin terasa tidak nyata karena di dunia itu ia memiliki koneksi dengan seorang Pangeran.Cette tertawa kecil. Ia merasa tergelitik dengan situasinya sendiri."Oke, aku akan coba mengurutkan satu persatu hal yang telah aku alami di dunia ini dan membandingkannya dengan apa yang aku ketah
"Hai, Putri Luvena!""Apa yang Anda lakukan di kamar saya? Bagaimana Anda bisa masuk?!" tanya Cette bertubi-tubi kepada Morgan yang sudah berada dihadapannya.Bukannya menjawab pertanyaan Cette, Morgan malah semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Cette.Saat ini posisinya, Cette sedang berbaring di atas kasur dan Morgan membungkuk dengan bertumpu pada tangan kirinya. Kemudian mata mereka bertemu."Sepertinya kamu sudah benar-benar tidak memiliki sedikitpun rasa takut terhadapku ya, Putri! Kamu tidak khawatir aku akan melakukan sesuatu kepadamu?" tanya Morgan dengan senyuman menyeringai."Benar juga. Kenapa aku tidak kepikiran? Dia ini orang yang memiliki peluang paling besar untuk menjadi malaikat mautku. Aku harus bersikap lebih baik sampai aku menemukan cara untuk menjauh darinya," batin Cette mulai menjaga sikapnya."Me-memang apa yang akan Anda lakukan kepada saya?" tanya Cette kepada Morgan yang belum menyingkir dari posisinya satu senti pun.Morgan kembali tersenyum menyeringai.
Kediaman Viscount MarleyTok! Tok! Seorang Butler yang sudah bekerja selama lima tahun di kediaman itu, mengetuk kamar pribadi yang biasa ditempati oleh Tuannya bersama para tamu-tamunya.Nama Butler itu FELIO. Ia merupakan mata-mata yang bekerja di bawah perintah Ratu untuk mengawasi setiap gerak-gerik Davlin."Tuan, ada pesan penting untuk Anda!" seru Felio dari balik pintu besar dengan berbahan kayu itu.Tidak ada jawaban dari si Tuan.Si Tuan masih asyik bergurau 'Haha-Hihi' menceritakan beberapa hal yang mereka anggap lucu bersama dengan tamu spesialnya yang manis.Tamu yang rela menanggalkan busananya karena sangat mencintai uang dan kekuasaan.Seolah tidak memahami situasi bahagia yang sedang dirasakan oleh si Tuan. Felio malah kembali mengetuk pintu.Tok! Tok!"Tuan, ini berita penting yang harus Anda dengarkan sekarang juga!" seru Felio kembali dari balik pintu.Tidak sampai satu menit setelah Felio mengetuk, pintu kayu besar itu pun terbuka.Seorang pria dengan piyamanya yan
Davlin saat ini berada di kereta kuda yang akan membawanya ke kediamannya setelah berbincang dengan Ratu Engrasia.“Seenaknya saja Ratu sialan itu memintaku melakukan ini dan itu,” gumam Davlin sibuk ngedumel di dalam kereta kuda yang sedang membawanya. “Dulu dia yang memintaku untuk melamarnya, sekarang dia memintaku untuk membatalkannya. Dia juga yang menyuruhku untuk mencelakai Cette. Setelah rencana itu gagal, dia malah lepas tangan dan melemparkan semua tanggung jawabnya kepadaku,” lanjut Davlin terus menggerutu tiada henti.Davlin tiba-tiba teringat dengan Morgan. “Grand Duke Glenn, Morrigan Cavelio Glenn!” gumam Davlin menyebut nama lengkap Morgan. “Apa sebenarnya motif orang itu mulai mendekati Cette? Apa benar alasannya karena kemampuan Cette? Memangnya kemampuan apa yang Cette miliki sampai si Morrigan itu tertarik untuk menguasainya?” batin Davlin mulai penasaran dengan motif Morgan.“Hah! Apa pun motifnya, pasti ini semua merupakan rencana Ratu yang licik itu. Mau sehebat a
“Apa kamu pernah melihat gelagat aneh yang ditunjukkan oleh Putri Sulung Luvena itu sebelum dia tidak sadarkan diri?” tanya Ratu Engrasia melanjutkan perbincangannya dengan Davlin di Istana Rose.“Maksud Anda gelagat yang bagaimana?” tanya Davlin sedikit bingung atas pertanyaan yang Engrasia ajukan.“Yang mencurigakan atau yang tidak biasa,” balas Engrasia menjawab kebingungan Davlin.“Yang mencurigakan ....” Davlin mulai memikirkan sejenak pertanyaan Engrasia. “Saya memang merasa sedikit janggal mengenai sesuatu hal. Waktu itu usia pertunangan kami baru menginjak satu bulan,” jelas Davlin mengenai hal yang membuatnya curiga.“Apa itu?” tanya Engrasia mulai penasaran tentang hal tersebut.“Tiap satu minggu atau dua minggu sekali, Cette akan bangun lebih siang dari biasanya!” ungkap Davlin dengan sangat yakin.“Memang apa yang aneh dengan itu?” tanya Engrasia malah melihat Davlin dengan tatapan skeptis. Ia tidak menemukan keanehan dari ucapan Davlin tersebut.“Saya pernah datang ke Ked
Istana Rose sore itu. Davlin dan Ratu Engrasia sudah duduk di sofa empuk yang biasa Engrasia gunakan untuk menyambut para tamunya. Baik itu tamu penting, tamu yang tidak terlalu penting, maupun tamu yang bisa diperalatnya.“Jadi, bagaimana hubunganmu dengan tunanganmu?” tanya Engrasia kepada Davlin yang duduk di sebelahnya.“Hubungan kami baik-baik saja, Yang Mulia. Dua minggu yang lalu saya berkunjung ke kediaman Luvena untuk melihat keadaannya. Tidak ada hal yang mencurigakan dan semua baik-baik saja,” jelas Davlin dengan cukup percaya diri kepada Engrasia.“Apa setelah itu kalian tidak pernah bertemu lagi?” tanya Engrasia lagi.“Saya memang pernah bermaksud untuk berkunjung lagi ke kediaman Luvena untuk melihat perkembangan tentang amnesianya. Tapi saya mendengar dari ajudan saya bahwa Tuan Count menolak adanya kunjungan dengan alasan pemulihan Cette. Jadi, saya mengurungkan niat saya sementara waktu untuk berkunjung ke sana,” tutur Davlin panjang lebar menjelaskan situasinya kepad
"Tuan Marley ada di mana saat Anda hampir mati waktu itu? Kenapa malah saya yang menemukan Anda? Bukannya Anda bersama dengan tunangan Anda?" tanya Morgan bertubi-tubi sengaja dengan suara yang lantang, agar para tamu yang hadir bisa mendengarnya."Wah! Dia benar-benar orang yang tidak waras. Bagaimana mungkin dia dengan sangat percaya diri mengatakan itu?" batin Cette kehabisan kata-kata untuk menjawab pertanyaan Morgan yang bertubi-tubu itu."Tuan Grand Duke, kenapa Anda membuat spekulasi yang mungkin saja bisa menjadikannya sebagai gosip yang tidak benar?" tukas Gitte dengan tiba-tiba menghampiri Morgan dan Cette. Ia bermaksud untuk menghentikan Morgan untuk terus membuat onar dan menyelesaikan pembicaraan Morgan yang mulai tidak jelas arahnya."Begitukah?" balas Morgan sedikit tidak menduga bahwa Gitte akan menghentikannya. "Kalau Lady berkata seperti itu, artinya saya harus meminta maaf. Mungkin itu hanya anggapan keliru saya saja. Saya hanya penasaran. Tidak ada kesan lain yang i
“Nona Cette, selamat atas kesembuhan Anda!” seru seorang wanita cantik dengan rambut panjang berwarna merah dan memakai gaun mengembang dengan warna yang sama dengan rambutnya. Nama Lady itu adalah RUWEINA, ia berasal dari keluarga Baron Clare.“Terima kasih, Nona …?” balas Cette dengan senyuman. Walaupun di bagian nama si Nona, ia sengaja menghentikan kata-katanya. Saat ini peran Cette masih sama, yaitu menjadi Putri Bangsawan yang baru sadar dari koma dan mengalami amnesia.“Saya Ruweina dari keluarga Baron Clare,” tutur Ruweina menyebutkan namanya dengan lengkap.“Ah, sekali lagi saya mengucapkan terima kasih kepada Nona Ruweina Clare. Saya juga ingin meminta maaf atas keterbatasan ini, hingga melupakan nama Anda. Senang bertemu dengan Anda, Nona!” sambung Cette dengan senyuman tulus di wajahnya. Walaupun ada sedikit kebohongan dari kata-katanya.“Kemarin saya mengirimkan hadiah untuk Nona. Apakah Anda sudah menerimanya?” tanya Ruweina dengan raut wajah berbinar berharap dirinya di
Kini, Lillian membantu Cette untuk memakai gaun mewah yang sudah dipersiapkan satu minggu sebelumnya untuk menyambut perjamuan hari itu.Warna biru tua adalah warna yang dipilih oleh Lillian untuk dikenakan oleh Cette. Karena saking banyaknya gaun di dalam katalog, Cette sampai bingung harus memilih warna dan akhinya Cette memercayakannya kepada Lillian. Padahal saat menjadi Jia dulu, itu saat ia masih bekerja sebagai desainer pemula, Cette berpikir bahwa ia akan memakai semua warna yang ada di katalog.Rambut Cette yang panjang dan ikal digelung ke belakang, agar kelihatan lebih rapi.Aksesori mahal turut membalut seluruh tubuhnya ; permata, kalung, gelang, anting, bahkan sepatunya juga mewah. Untungnya, waktu itu Cette tidak memilih gaun yang terlalu mengembang, melainkan gaun yang mengikuti lekukan tubuhnya. Ya, walaupun Cette sedikit merasa tersiksa karena harus memakai korset, agar tubuhnya terlihat lebih ramping.Saat Lillian tengah sibuk dalam mendandani Nonanya, seseorang menge
Keesokan harinya, seperti biasa Lillian datang untuk membangunkan Cette di kamarnya.“Selamat pagi, Nona!” seru Lillian sambil membuka tirai jendela yang ada di kamar itu. “Apa istirahat Anda menyenangkan?”Cette membuka paksa kedua matanya karena mendengar sapaan dari Lillian. Mata dengan lingkaran hitam yang mencolok karena kurang tidur tertampil dari kedua mata berwarna peridoth milik Cette.Cette hanya berbaring sambil terbengong membayangkan apa yang sudah terjadi padanya tadi malam.“Apa aku semalam bermimpi?” batin Cette tidak tahu harus memercayai yang mana. Ia bahkan tidak tahu situasi yang ia hadapi malam itu adalah kenyataan atau hanya mimpi.“Nona, lingkar mata Anda menghitam. Apa Anda tidak bisa tidur tadi malam?” tanya Lillian saat menyadari ada yang berbeda dengan penampilan Cette.“Tolong jangan tanyakan apa yang terjadi tadi malam, Lillian. Aku tidak ingin mengingatnya,” jawab Cette masih dengan raut wajah bengong yang belum diubahnya.“Apa Anda baik-baik saja? Kenapa
Masih di pembicaraan antara Cette dan Morgan. Setelah Morgan menjelaskan mengenai situasi yang sedang dihadapi oleh adik Cette yang ternyata seorang pengguna Mana Sihir dan membutuhkan bantuan dari penyihir. Akhirnya, Cette mulai paham kenapa Morgan menargetkan dirinya.Intinya, kalau Cette mau menjadi tunangannya, maka Morgan akan membantu Cette dalam mengurus penyihir untuk membantu Gitte.Namun, di satu sisi Cette belum menemukan keuntungan yang akan didapatkan oleh Morgan bila mereka melakukan pertunangan kontrak. Walaupun sebelumnya Morgan telah mengatakan bahwa ia membutuhkannya. Tapi Morgan belum menjelaskan secara detail apa yang ia butuhkan dari Cette.“Lalu, apa keuntungan pertunangan kontrak ini untuk Anda?” tanya Cette akhirnya.“Aku membutuhkan seorang tunangan, agar Ratu tidak menjodohkanku dengan wanita yang dipilihnya melalui pernikahan politik,” jawab Morgan atas pertanyaan Cette.“Memang apa yang salah dengan itu? Bukannya itu jauh lebih mudah untuk Anda lakukan, dar
"Kenapa saya harus menerima tawaran Anda?" tanya Cette kepada Morgan. "Saya tidak melihat bahwa saya akan mendapatkan keuntungan dari pertunangan ini."Bukannya menjawab pertanyaan Cette, Morgan malah tertawa kecil. Hal tersebut justru semakin membuat Cette geram."Putri Luvena, sepertinya kamu benar-benar tidak mengetahui apa-apa ya?" tanya Morgan bersamaan dengan tawa kecilnya itu."Apa maksud Anda?!" Cette semakin kesal."Adik Anda!" seru Morgan singkat."Adikku? Kenapa Anda tiba-tiba membahas Gitte? Apa yang hendak Anda lakukan kepadanya? Saya peringatkan Anda, jangan pernah berani-beraninya Anda menyentuh adik saya!" seru Cette memberikan peringatan kepada Morgan.Melihat Cette yang sudah dipenuhi dengan luapan amarah itu, reaksi Morgan bukannya marah. Ia malah memasang ekspresi bingung sambil mengerutkan dahinya."Apa Anda tidak tahu tentang adik Anda yang mendapatkan bantuan dari para penyihir untuk tetap hidup?" tanya Morgan dengan tidak yakin kepada Cette. Karena menurutnya,