Beranda / Fantasi / Tunangan Kontrak Grand Duke / Chapter XII : Sentuhan Yang Bervibrasi

Share

Chapter XII : Sentuhan Yang Bervibrasi

Penulis: Latiani
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-17 23:07:08

"Hai, Putri Luvena!"

"Apa yang Anda lakukan di kamar saya? Bagaimana Anda bisa masuk?!" tanya Cette bertubi-tubi kepada Morgan yang sudah berada dihadapannya.

Bukannya menjawab pertanyaan Cette, Morgan malah semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Cette.

Saat ini posisinya, Cette sedang berbaring di atas kasur dan Morgan membungkuk dengan bertumpu pada tangan kirinya. Kemudian mata mereka bertemu.

"Sepertinya kamu sudah benar-benar tidak memiliki sedikitpun rasa takut terhadapku ya, Putri! Kamu tidak khawatir aku akan melakukan sesuatu kepadamu?" tanya Morgan dengan senyuman menyeringai.

"Benar juga. Kenapa aku tidak kepikiran? Dia ini orang yang memiliki peluang paling besar untuk menjadi malaikat mautku. Aku harus bersikap lebih baik sampai aku menemukan cara untuk menjauh darinya," batin Cette mulai menjaga sikapnya.

"Me-memang apa yang akan Anda lakukan kepada saya?" tanya Cette kepada Morgan yang belum menyingkir dari posisinya satu senti pun.

Morgan kembali tersenyum menyeringai.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Tunangan Kontrak Grand Duke   Chapter XIII : Tunangan Cette

    Kediaman Viscount MarleyTok! Tok! Seorang Butler yang sudah bekerja selama lima tahun di kediaman itu, mengetuk kamar pribadi yang biasa ditempati oleh Tuannya bersama para tamu-tamunya.Nama Butler itu FELIO. Ia merupakan mata-mata yang bekerja di bawah perintah Ratu untuk mengawasi setiap gerak-gerik Davlin."Tuan, ada pesan penting untuk Anda!" seru Felio dari balik pintu besar dengan berbahan kayu itu.Tidak ada jawaban dari si Tuan.Si Tuan masih asyik bergurau 'Haha-Hihi' menceritakan beberapa hal yang mereka anggap lucu bersama dengan tamu spesialnya yang manis.Tamu yang rela menanggalkan busananya karena sangat mencintai uang dan kekuasaan.Seolah tidak memahami situasi bahagia yang sedang dirasakan oleh si Tuan. Felio malah kembali mengetuk pintu.Tok! Tok!"Tuan, ini berita penting yang harus Anda dengarkan sekarang juga!" seru Felio kembali dari balik pintu.Tidak sampai satu menit setelah Felio mengetuk, pintu kayu besar itu pun terbuka.Seorang pria dengan piyamanya yan

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-19
  • Tunangan Kontrak Grand Duke   Chapter XIV : Bersiap Bertemu Si Pembunuh

    Keesokan harinya, seperti biasa pagi itu Cette dibangunkan oleh Lillian."Selamat pagi, Nona! Bagaimana istirahat Anda?" tanya Lillian kepada Cette sembari menyingkap gorden jendela yang ada di kamar itu."Please Lillian, jangan tanya bagaimana istirahatku. Aku tidak ingin mengingatnya lagi," batin Cette masih terbengong dengan posisi masih terlentang di atas tempat tidur.Malam hari saat Cette bertemu dengan Morgan, setelah mengatakan kalimat yang membuat Cette ingin lenyap saja sekalian —itu saat Morgan mengajukan diri untuk menjadi tunangannya. Morgan segera pamit dan berkata akan menemui Cette lagi, setelah Cette memikirkan tentang tawarannya.Morgan berkata bahwa Cette akan membuat keputusan yang tepat. Walaupun Cette merasa kalau Morgan terlalu percaya diri dengan ucapannya. Terutama bagi Jia yang sudah mengetahui bagaimana takdir yang akan mereka jalani di kemudian hari —dari novel yang pernah ia baca."Nona, saya dengar tunangan Anda, Tuan Davlin Marley, meminta untuk datang b

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-21
  • Tunangan Kontrak Grand Duke   Chapter XV : Davlin Marley

    Davlin Marley merupakan putra sulung keluarga Viscount Marley, yang diadopsi oleh pasangan Viscount dan Viscountess Marley. Waktu itu pasangan Viscount dan Viscountess sudah lima belas tahun menikah, tapi belum juga dikaruniai anak.Viscount dan para pengikutnya mulai resah perihal calon yang akan dijadikan penerus dan pemimpin di keluarga itu. Lalu atas rapat keluarga, akhirnya diputuskan untuk mengadopsi seorang Putra. Dia adalah Davlin.Davlin sendiri diadopsi dari kuil suci yang berasal dari negara tetangga. Hari di mana Davlin diangkat menjadi putra sulung keluarga Viscount Marley, kala itu Davlin masih berusia lima tahun.Sejak awal Davlin terkenal dengan pekertinya yang santun. Apalagi karena ia hidup berdampingan dengan para pendeta juga para pelayan di kuil suci.Setelah diadopsi, Davlin sangat disayangi oleh kedua orang tuanya. Viscount dan istrinya begitu menyayangi Davlin layaknya putra kandung mereka sendiri.Sejak diadopsi, Davlin langsung mendapatkan hak untuk menjalan

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-24
  • Tunangan Kontrak Grand Duke   Chapter XVI : Alasan Cette dan Davlin Bertunangan

    Tidak hanya itu, Viscountess bahkan sudah mengetahui fakta bahwa Davlin-lah dalang dari peristiwa kecelakaan yang menewaskan putra kandungnya hingga membuat suaminya koma –semuanya terjadi atas rencana Davlin.Viscountess tidak sengaja mendengar Davlin berbicara dengan salah satu utusan Ratu Engrasia.Ratu Engrasia sempat tidak mau turun tangan karena tidak mau terkena dampak yang lebih besar. Sudah cukup hanya dengan membantu Davlin dari balik layar. Tapi kalau ada pihak yang mengetahui tentang rencana itu, Engrasia tidak akan membantunya.Setelah Tuan Viscount Marley mengalami koma, para pengikut keluarga Marley mulai membicarakan mengenai posisi pemimpin yang tidak boleh dibiarkan lama kosong. Tapi di sisi lain, pengikut keluarga Viscount juga belum bisa menerima Marley Muda, yakni Davlin —yang dinaikkan ke posisi tersebut. Mereka menilai Davlin masih perlu banyak belajar.Seorang calon penerus biasa diangkat menjadi pemimpin, kalau pemimpin yang sekarang sudah meninggal atau kalau

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-26
  • Tunangan Kontrak Grand Duke   Chapter XVII : Bermuka Dua

    Kembali ke masa sekarang.“Nona, ada tamu yang ingin bertemu dengan Anda!” seru seorang pelayan kepada Cette.“Persilakan masuk!” jawab Cette langsung memberikan izin.Setelah Gitte dan pelayannya yang bernama Ely keluar dari kamar Cette, tamu yang dimaksud pun datang.Tok! Tok!“Lillian, tolong bukakan pintu untukku?” pinta Cette kepada pelayannya.“Baik, Nona!” Lillian langsung menyanggupinya.Saat Lillian membuka pintu, Cette sudah mempersiapkan diri untuk berhadapan langsung dengan orang yang pernah ingin membunuhnya. Kira-kira akan bagaimana penampilannya dan apa yang akan orang itu katakan untuk pertama kali kepadanya? Itulah yang Cette pikirkan saat ini.Pintu dibuka. Seorang Pria dengan dandanan mencolok a la bangsawannya berdiri tegak di depan pintu yang baru saja dibuka oleh Lillian. Ia merupakan Davlin Marley, tunangan Cette.“Lady, apa aku boleh masuk?” tanya pria itu dengan sopan meminta izin Cette.“Masuklah!” sahut Cette mempersilakan si tamu untuk masuk.Saat Davlin be

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-27
  • Tunangan Kontrak Grand Duke   Chapter XVIII : Pangeran Cashel Datang!

    Malam harinya di kediaman Luvena. Seperti biasa, setelah membantu Cette membersihkan diri, Lillian bersiap untuk membiarkan Nonanya beristirahat.Lillian sudah menutup rapat jendela juga tirai yang ada di kamar itu, agar angin malam tidak masuk. Hal itu juga demi menjaga Nonanya agar tetap aman dan nyaman ketika sedang beristirahat.“Apa kamu sudah menemukan informan yang aku minta waktu itu?” tanya Cette kepada Lillan yang baru saja menutup tirai jendela kamar Cette.“Saya sudah bertemu dengan agen dari serikat dagang informasi. Mereka akan segera memberikan kabar begitu menemukan informan yang Anda butuhkan,” jelas Lillian atas pertanyaan Cette.“Baiklah.” Cette langsung mengerti.“Apa Anda membutuhkan yang lainnya?” tanya Lillian kepada Cette sebelum ia meninggalkan kamar itu.“Tidak ada,” jawab Cette dan mulai merebahkan tubuhnya di atas kasurnya yang sangat besar dan nyaman.“Kalau begitu saya pamit. Semoga Anda beristirahat dengan nyaman,” sambung Lillian sembari menyelimuti tub

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-27
  • Tunangan Kontrak Grand Duke   Chapter XIX : Debat Cette dan Pangeran Cashel

    “Bulan Biru, aku dengar kau mengalami amnesia,” ujar Cashel dengan panggilan khasnya kepada Cette. “Baru saja aku mendengar dengan jelas bahwa kau mengingat siapa yang sudah mencelakaimu. Aku tidak mungkin salah dengar. Jadi apa maksudnya ini?"“Awalnya saya memang melupakan ingatan saya. Tapi perlahan ingatan itu kembali satu persatu,” jawab Cette sambil memalingkan wajahnya ke sembarang arah. Karena sudah jelas Cette tidak mungkin menceritakan kepada Cashel bahwa ia bukan mengingatnya, melainkan membacanya.“Sebentar …,kenapa aku tidak merasakan Mana apa pun darimu. Apa kekuatanmu menghilang?” tanya Cashel skeptis.Cette terhenyak. Ia memandang Cashel dengan ekspresi bingung tidak tahu harus menjawab bagaimana. Apalagi di antara mereka ada sebuah perjanjian bahwa mereka tidak boleh menyembunyikan apa pun. Walaupun itu perjanjian yang dibuat oleh Cashel dan Cette asli. Jia yang merasuki tubuh Cette tidak mungkin mengakui dengan gamblang bahwa dirinya bukanlah Cette yang asli –kalau

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-27
  • Tunangan Kontrak Grand Duke   Chapter XX : Hanya Sebatas Figuran

    Kembali ke cerita yang ditulis dalam novel "I'm Sorry, But I Don't Love You!" yang pernah dibaca oleh Cette ketika masih menjadi Jia.Di ceritakan, di hari debutante Cashel diberlangsungkan —itu sebulan setelah Cashel kembali ke istana setelah lima tahun bergulat dengan musuh di medan perang. Debutante yang dilakukan dengan sangat mendadak dan terburu-buru, karena dua bulan setelahnya upacara pernikahan Cashel dengan Rubi, tunangannya, harus segera dilangsungkan.Setelah Grand Duke memperkenalkan putranya yang sempat diasingkan ke negara lain dengan dalih menjalani akademi dan demi menjaga adik perempuannya dari Raja sebelumnya, yakni Chaperon.Grand Duke yang sudah tua dengan bangga menunjukkan putranya di perayaan resmi debutante Cashel, yang dihadiri oleh beberapa tamu penting dan utusan-utusan dari negara-negara jauh. Seolah ia sengaja memilih hari itu untuk membuat Cashel merasa semakin tidak dianggap.Benar saja. Semua tamu yang datang hari itu mayoritas malah fokus kepada putra

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-27

Bab terbaru

  • Tunangan Kontrak Grand Duke   46. Aku Sangat Menginginkannya

    Davlin saat ini berada di kereta kuda yang akan membawanya ke kediamannya setelah berbincang dengan Ratu Engrasia.“Seenaknya saja Ratu sialan itu memintaku melakukan ini dan itu,” gumam Davlin sibuk ngedumel di dalam kereta kuda yang sedang membawanya. “Dulu dia yang memintaku untuk melamarnya, sekarang dia memintaku untuk membatalkannya. Dia juga yang menyuruhku untuk mencelakai Cette. Setelah rencana itu gagal, dia malah lepas tangan dan melemparkan semua tanggung jawabnya kepadaku,” lanjut Davlin terus menggerutu tiada henti.Davlin tiba-tiba teringat dengan Morgan. “Grand Duke Glenn, Morrigan Cavelio Glenn!” gumam Davlin menyebut nama lengkap Morgan. “Apa sebenarnya motif orang itu mulai mendekati Cette? Apa benar alasannya karena kemampuan Cette? Memangnya kemampuan apa yang Cette miliki sampai si Morrigan itu tertarik untuk menguasainya?” batin Davlin mulai penasaran dengan motif Morgan.“Hah! Apa pun motifnya, pasti ini semua merupakan rencana Ratu yang licik itu. Mau sehebat a

  • Tunangan Kontrak Grand Duke   45. Kamu Tidak Layak

    “Apa kamu pernah melihat gelagat aneh yang ditunjukkan oleh Putri Sulung Luvena itu sebelum dia tidak sadarkan diri?” tanya Ratu Engrasia melanjutkan perbincangannya dengan Davlin di Istana Rose.“Maksud Anda gelagat yang bagaimana?” tanya Davlin sedikit bingung atas pertanyaan yang Engrasia ajukan.“Yang mencurigakan atau yang tidak biasa,” balas Engrasia menjawab kebingungan Davlin.“Yang mencurigakan ....” Davlin mulai memikirkan sejenak pertanyaan Engrasia. “Saya memang merasa sedikit janggal mengenai sesuatu hal. Waktu itu usia pertunangan kami baru menginjak satu bulan,” jelas Davlin mengenai hal yang membuatnya curiga.“Apa itu?” tanya Engrasia mulai penasaran tentang hal tersebut.“Tiap satu minggu atau dua minggu sekali, Cette akan bangun lebih siang dari biasanya!” ungkap Davlin dengan sangat yakin.“Memang apa yang aneh dengan itu?” tanya Engrasia malah melihat Davlin dengan tatapan skeptis. Ia tidak menemukan keanehan dari ucapan Davlin tersebut.“Saya pernah datang ke Ked

  • Tunangan Kontrak Grand Duke   44. Putuslah Dengannya!

    Istana Rose sore itu. Davlin dan Ratu Engrasia sudah duduk di sofa empuk yang biasa Engrasia gunakan untuk menyambut para tamunya. Baik itu tamu penting, tamu yang tidak terlalu penting, maupun tamu yang bisa diperalatnya.“Jadi, bagaimana hubunganmu dengan tunanganmu?” tanya Engrasia kepada Davlin yang duduk di sebelahnya.“Hubungan kami baik-baik saja, Yang Mulia. Dua minggu yang lalu saya berkunjung ke kediaman Luvena untuk melihat keadaannya. Tidak ada hal yang mencurigakan dan semua baik-baik saja,” jelas Davlin dengan cukup percaya diri kepada Engrasia.“Apa setelah itu kalian tidak pernah bertemu lagi?” tanya Engrasia lagi.“Saya memang pernah bermaksud untuk berkunjung lagi ke kediaman Luvena untuk melihat perkembangan tentang amnesianya. Tapi saya mendengar dari ajudan saya bahwa Tuan Count menolak adanya kunjungan dengan alasan pemulihan Cette. Jadi, saya mengurungkan niat saya sementara waktu untuk berkunjung ke sana,” tutur Davlin panjang lebar menjelaskan situasinya kepad

  • Tunangan Kontrak Grand Duke   43. Morgan Menyebarkan Gosip

    "Tuan Marley ada di mana saat Anda hampir mati waktu itu? Kenapa malah saya yang menemukan Anda? Bukannya Anda bersama dengan tunangan Anda?" tanya Morgan bertubi-tubi sengaja dengan suara yang lantang, agar para tamu yang hadir bisa mendengarnya."Wah! Dia benar-benar orang yang tidak waras. Bagaimana mungkin dia dengan sangat percaya diri mengatakan itu?" batin Cette kehabisan kata-kata untuk menjawab pertanyaan Morgan yang bertubi-tubu itu."Tuan Grand Duke, kenapa Anda membuat spekulasi yang mungkin saja bisa menjadikannya sebagai gosip yang tidak benar?" tukas Gitte dengan tiba-tiba menghampiri Morgan dan Cette. Ia bermaksud untuk menghentikan Morgan untuk terus membuat onar dan menyelesaikan pembicaraan Morgan yang mulai tidak jelas arahnya."Begitukah?" balas Morgan sedikit tidak menduga bahwa Gitte akan menghentikannya. "Kalau Lady berkata seperti itu, artinya saya harus meminta maaf. Mungkin itu hanya anggapan keliru saya saja. Saya hanya penasaran. Tidak ada kesan lain yang i

  • Tunangan Kontrak Grand Duke   42. Menyindir Dengan Elegan

    “Nona Cette, selamat atas kesembuhan Anda!” seru seorang wanita cantik dengan rambut panjang berwarna merah dan memakai gaun mengembang dengan warna yang sama dengan rambutnya. Nama Lady itu adalah RUWEINA, ia berasal dari keluarga Baron Clare.“Terima kasih, Nona …?” balas Cette dengan senyuman. Walaupun di bagian nama si Nona, ia sengaja menghentikan kata-katanya. Saat ini peran Cette masih sama, yaitu menjadi Putri Bangsawan yang baru sadar dari koma dan mengalami amnesia.“Saya Ruweina dari keluarga Baron Clare,” tutur Ruweina menyebutkan namanya dengan lengkap.“Ah, sekali lagi saya mengucapkan terima kasih kepada Nona Ruweina Clare. Saya juga ingin meminta maaf atas keterbatasan ini, hingga melupakan nama Anda. Senang bertemu dengan Anda, Nona!” sambung Cette dengan senyuman tulus di wajahnya. Walaupun ada sedikit kebohongan dari kata-katanya.“Kemarin saya mengirimkan hadiah untuk Nona. Apakah Anda sudah menerimanya?” tanya Ruweina dengan raut wajah berbinar berharap dirinya di

  • Tunangan Kontrak Grand Duke   41. Dewa Vita Yang Agung

    Kini, Lillian membantu Cette untuk memakai gaun mewah yang sudah dipersiapkan satu minggu sebelumnya untuk menyambut perjamuan hari itu.Warna biru tua adalah warna yang dipilih oleh Lillian untuk dikenakan oleh Cette. Karena saking banyaknya gaun di dalam katalog, Cette sampai bingung harus memilih warna dan akhinya Cette memercayakannya kepada Lillian. Padahal saat menjadi Jia dulu, itu saat ia masih bekerja sebagai desainer pemula, Cette berpikir bahwa ia akan memakai semua warna yang ada di katalog.Rambut Cette yang panjang dan ikal digelung ke belakang, agar kelihatan lebih rapi.Aksesori mahal turut membalut seluruh tubuhnya ; permata, kalung, gelang, anting, bahkan sepatunya juga mewah. Untungnya, waktu itu Cette tidak memilih gaun yang terlalu mengembang, melainkan gaun yang mengikuti lekukan tubuhnya. Ya, walaupun Cette sedikit merasa tersiksa karena harus memakai korset, agar tubuhnya terlihat lebih ramping.Saat Lillian tengah sibuk dalam mendandani Nonanya, seseorang menge

  • Tunangan Kontrak Grand Duke   40. Persiapan Perjamuan

    Keesokan harinya, seperti biasa Lillian datang untuk membangunkan Cette di kamarnya.“Selamat pagi, Nona!” seru Lillian sambil membuka tirai jendela yang ada di kamar itu. “Apa istirahat Anda menyenangkan?”Cette membuka paksa kedua matanya karena mendengar sapaan dari Lillian. Mata dengan lingkaran hitam yang mencolok karena kurang tidur tertampil dari kedua mata berwarna peridoth milik Cette.Cette hanya berbaring sambil terbengong membayangkan apa yang sudah terjadi padanya tadi malam.“Apa aku semalam bermimpi?” batin Cette tidak tahu harus memercayai yang mana. Ia bahkan tidak tahu situasi yang ia hadapi malam itu adalah kenyataan atau hanya mimpi.“Nona, lingkar mata Anda menghitam. Apa Anda tidak bisa tidur tadi malam?” tanya Lillian saat menyadari ada yang berbeda dengan penampilan Cette.“Tolong jangan tanyakan apa yang terjadi tadi malam, Lillian. Aku tidak ingin mengingatnya,” jawab Cette masih dengan raut wajah bengong yang belum diubahnya.“Apa Anda baik-baik saja? Kenapa

  • Tunangan Kontrak Grand Duke   Chapter XXXIX : Kontrak & Kutukan

    Masih di pembicaraan antara Cette dan Morgan. Setelah Morgan menjelaskan mengenai situasi yang sedang dihadapi oleh adik Cette yang ternyata seorang pengguna Mana Sihir dan membutuhkan bantuan dari penyihir. Akhirnya, Cette mulai paham kenapa Morgan menargetkan dirinya.Intinya, kalau Cette mau menjadi tunangannya, maka Morgan akan membantu Cette dalam mengurus penyihir untuk membantu Gitte.Namun, di satu sisi Cette belum menemukan keuntungan yang akan didapatkan oleh Morgan bila mereka melakukan pertunangan kontrak. Walaupun sebelumnya Morgan telah mengatakan bahwa ia membutuhkannya. Tapi Morgan belum menjelaskan secara detail apa yang ia butuhkan dari Cette.“Lalu, apa keuntungan pertunangan kontrak ini untuk Anda?” tanya Cette akhirnya.“Aku membutuhkan seorang tunangan, agar Ratu tidak menjodohkanku dengan wanita yang dipilihnya melalui pernikahan politik,” jawab Morgan atas pertanyaan Cette.“Memang apa yang salah dengan itu? Bukannya itu jauh lebih mudah untuk Anda lakukan, dar

  • Tunangan Kontrak Grand Duke   Chapter XXXVIII : Gitte Penyihir

    "Kenapa saya harus menerima tawaran Anda?" tanya Cette kepada Morgan. "Saya tidak melihat bahwa saya akan mendapatkan keuntungan dari pertunangan ini."Bukannya menjawab pertanyaan Cette, Morgan malah tertawa kecil. Hal tersebut justru semakin membuat Cette geram."Putri Luvena, sepertinya kamu benar-benar tidak mengetahui apa-apa ya?" tanya Morgan bersamaan dengan tawa kecilnya itu."Apa maksud Anda?!" Cette semakin kesal."Adik Anda!" seru Morgan singkat."Adikku? Kenapa Anda tiba-tiba membahas Gitte? Apa yang hendak Anda lakukan kepadanya? Saya peringatkan Anda, jangan pernah berani-beraninya Anda menyentuh adik saya!" seru Cette memberikan peringatan kepada Morgan.Melihat Cette yang sudah dipenuhi dengan luapan amarah itu, reaksi Morgan bukannya marah. Ia malah memasang ekspresi bingung sambil mengerutkan dahinya."Apa Anda tidak tahu tentang adik Anda yang mendapatkan bantuan dari para penyihir untuk tetap hidup?" tanya Morgan dengan tidak yakin kepada Cette. Karena menurutnya,

DMCA.com Protection Status