Apa?Beri dia pohon lemon?Harry menoleh dan memandangi pohon lemon yang menjulang tinggi di taman belakang. Pohon lemon itu penuh dengan buah lemon yang kuning.Harry sudah tua, paling takut makan sesuatu yang masam, apalagi makan buah lemon, makan satu saja sudah masam setengah mati.Harry: Tuan, atau aku berlutut saja?Harry menatap nyonya tua itu lagi --- Nyonya, tolong aku!Nyonya Hank tua melirik Harry, yang artinya --- sebentar, jangan panik!Kemudian Nyonya Hank tua menatap Lucas Hank dengan ramah, "Lucas, Harry sudah tua, bagaimana dia bisa menghabiskan lemon di pohon itu, bagaimana kalau makan setengah pohon?"Harry, "..."Lucas Hank melirik ke arah Nyonya Hank tua. "Aku lupa bahwa Nenek juga suka makan lemon. Bagaimana kalau setengah pohon untuk Harry dan setengah pohon untuk Nenek?"Nyonya Hank tua menepuk meja dengan keras, "Harry, ini salahmu. Jika melakukan kesalahan, harus berani bertanggung jawab. Pohon lemon itu milikmu."Harry, "..."Pada saat ini, Charlotte Shimon
Charlotte Shimon hampir pingsan karena ciuman itu, kepalanya menjadi kosong.Kata-katanya terus bergema di telinga --- mengintai, mencium dengan paksa adalah bertengkar?Ternyata pertengkaran di matanya adalah mengintai, mencium dengan paksa.Tuan Hank benar-benar mendominasi.Kaki Charlotte Shimon menjadi lemas, hampir tenggelam dalam ciumannya.Para sosialita Barbara Bay belum pergi menjauh. Bagaimana mungkin mereka bisa pergi jauh? Bagaimanapun juga, mereka harus melihat bagaimana Charlotte Shimon disingkirkan oleh Lucas Hank, tapi apa yang terjadi sekarang?--- Tuan Hank dan Charlotte Shimon sedang bertengkar, apakah benar?--- Sepertinya begitu.--- Tapi mengapa Tuan Hank mencium Charlotte Shimon dan tidak melepaskannya? --- Aku juga sangat bingung, bukannya Tuan Hank adalah pihak ketiga? Mengapa aku merasa pihak ketiga ini sedang memaksa untuk mendapatkan posisi?...Megan Shimon mengirim seseorang untuk menyelidiki situasi Lucas Hank dan Charlotte Shimon. Mereka tidak bertemu s
Victoria Anne melirik Megan Shimon seperti melihat orang bodoh. Suami dari Orlane Estate duduk di sebelahmu. Mengapa kau tidak menanyakan sendiri?Mata cerah Charlotte Shimon menatap Megan Shimon, "Megan, ngomong-ngomong, kau juga memiliki hubungan dengan suamiku di Orlane Estate, jika waktu itu tidak menggantikanmu untuk menikah, maka kau yang menjadi Nyonya Muda Orlane Estate sekarang."Wajah Megan Shimon berubah drastis. Dia tidak menyangka Charlotte Shimon akan menyeretnya. Bagaimana bisa dia ada hubungan dengan suami sakit-sakitan di Orlane Estate? Orang yang akan dia nikahi adalah Lucas Hank!“Charlotte, aku tidak ada hubungan sama sekali dengan Orlane Estate dan aku tidak akan menikah ke sana. Aku tahu kau tidak menyukaiku, tapi kau tidak bisa merusak reputasiku.” Megan Shimon menunjukkan ekspresi sedih.Victoria Anne ... kau akan menyadari apa yang kau lewatkan.Charlotte Shimon menggerakkan bibir merahnya, matanya penuh dengan ejekan, “Oh, ternyata begitu, karena kau tidak ing
Victoria Anne mendongak dan wajah tampan James Coleman mendekatinya. Dia tidak tahu sejak kapan dia ada di sana. Sekarang dia menatapnya dengan satu tangan terselip di saku celana.Kedua bos itu tertawa.--- Tuan Muda Coleman, kau sudah datang?--- Benar saja, di mana ada Victoria cantik, di sana bisa menemukan Tuan Muda Coleman.--- Tuan Muda Coleman, kami baru saja mengatakan bahwa jika Victoria cantik kalah dalam permainan kartu, pasti kau yang membayar tagihannya.James Coleman mengeluarkan tangan besar dari saku celananya dan meletakkannya di sandaran kursi di belakang Victoria Anne. Dia menatap Victoria Anne dengan lembut, "Main saja, aku akan bayar tagihannya."Victoria Anne mengedipkan matanya, "Kak, aku sudah bisa mencari uang sendiri sekarang, bisa bayar sendiri. Mulai sekarang, kakak lebih baik membayar tagihan kakak ipar saja, bagaimanapun aku adalah orang luar. Aku juga akan menemukan orang akan yang membayar untukku di masa depan."Mendengar ini, tatapan James Coleman men
Gadis-gadis kucing ini sangat menyukai dan mengagumi James Coleman, mereka semua ingin dipilih, tetapi Lauren Keith tiba-tiba bergabung dan mencuri semua pusat perhatian. Mereka merasa sangat kesal dengan perempuan manja dari Keluarga Keith ini. Lauren Keith sangat percaya diri. Sebagai gadis idola, tentu saja dia sudah menguasai tarian ini sejak dulu. Sekujur tubuhnya basah dengan keringat dan mata indahnya menatap James Coleman dengan penuh harap.Dia merasa bahwa James Coleman pasti akan memberinya kartu kamar.Di tengah sorak sorai penonton, James Coleman melirik Lauren Keith sekilas, lalu berkata, "Menurutku tidak ada yang menari dengan baik."Apa?Lauren Keith membeku.Dia tiba-tiba berpikir bahwa meskipun James Coleman telah berjanji untuk menemani mereka bermain dan menyerahkan kartu kamar kepada penari yang terbaik, tetapi sekarang dia mengatakan bahwa tidak ada yang menari dengan baik, maka dia tidak perlu menyerahkan kartu kamar ke siapa pun.Harapan Lauren Keith hancur, Ja
Setelah ditendang oleh Victoria Anne, James Coleman mundur selangkah dan tangannya terlepas.Victoria Anne kabur.Begitu tangan kecil itu menyentuh gagang pintu, James Coleman memeluknya dari belakang, ciumannya jatuh ke rambut ikalnya, "Bagaimana ini, aku sudah terpesona dengan rubah kecil ini."James Coleman membalikkan tangannya, Victoria Anne kembali dalam pelukannya, dia mendorong pundaknya ke pintu, membungkuk dan menciumnya.Bibir James Coleman yang tipis dan dingin menutupinya, bola mata Victoria Anne sedikit menyusut, dia segera mendorongnya dengan keras.Tetapi dada pria itu seperti dinding. Tetap bergeming, tidak peduli seberapa keras dia mendorong atau memukulnya. Jari-jarinya menyusup ke rambut ikalnya dan mencengkram bagian belakang kepalanya. Dia menguncinya dalam pelukan, membiarkannya menahan ciumannya.Victoria Anne hanya bisa menggertakkan gigi dan menolak membuka mulutnya.James Coleman menciumnya sebentar lalu mengendurkannya, hidungnya menempel di wajah menawannya
Benarkah?Lauren Keith jadi bersemangat, tapi dia langsung curiga, "Victoria Anne, kau berbohong? Mengapa James tidak menyerahkan kartu kamar secara langsung, tetapi melalui kamu?"Lauren Keith menarik napas panjang, "Victoria Anne, apakah kartu kamar ini sebenarnya untukmu? Kakak James memintamu untuk pergi ke kamarnya malam nanti. Apa yang ingin kalian lakukan? Victoria Anne, kau benar-benar tidak tahu malu, naik ke tempat tidur kakakmu sendiri!"Victoria Anne membuang tisu basah itu ke tempat sampah, lalu menyibakkan rambut ikal di pipinya, “Aku tidak tahu malu, kalau begitu kakak James-mu adalah orang yang suka dengan wanita yang tidak tahu malu. Sekarang kau sudah tahu, jadi manfaatkan keterampilan andalanmu untuk melayaninya dengan baik malam ini. Dia sangat menyukai ... wanita yang agresif."Victoria Anne mengambil kartu kamar dan memberikannya ke Lauren Keith.Mengapa dia begitu sombong?Lauren Keith gemetar karena marah, "Victoria Anne, kau ..."Victoria Anne bertanya dengan s
Lauren Keith membentur dinding kemudian jatuh ke karpet, tenggorokannya terasa amis, dan dia memuntahkan darah.James Coleman hampir membunuhnya."Kakak James ... ini aku ..." Lauren Keith mengangkat kepalanya dan melihat ke arah James Coleman.James Coleman berdiri di depan jendela setinggi langit-langit. Dia memandang ke arah Lauren Keith, yang terbaring di lantai karena malu dan kesakitan. Dia sangat mengenal Victoria Anne dan ada aroma yang memikat di tubuhnya. Dia seharusnya sudah menyadarinya saat menggendongnya, tetapi dia dibutakan oleh nafsu dan kartu kamar telah diberikan padanya, dia tidak menduga itu adalah orang lain.Ketika berpikir dia telah memeluk orang lain selama beberapa detik, dia ingin membilas dirinya beberapa kali untuk membersihkan diri.James Coleman menatap Lauren Keith, dan berkata, "Mengapa kau ada di sini? Cepat katakan, jika kau belum mau mati!"Lauren Keith tidak pernah menduga dia akan bereaksi begitu keras. Dia sangat percaya diri tadi dan tidak mendu
Bella melihatnya tidak bicara dan mendadak merasa sedikit tidak yakin. Pertama dia tidak tahu apakah Hugh percaya atau tidak, kedua dia tidak tahu apakah Hugh bersedia bertanggung jawab. Bella mengenakan pakaiannya dengan cepat dan mengejar lelaki itu.“Kak Hugh, sekarang aku milikmu, kamu tahu sendiri perasaanku padamu. Aku menyukaimu dan hanya ingin menikah denganmu saja. Sekarang kesucianku sudah kuberikan padamu, kalau kamu nggak mau tanggung jawab, aku akan … aku akan bunuh diri!”Bella terisak hebat sedangkan Hugh hanya diam tidak berbicara.“Kak Hugh, kalau gitu akan mau mati saja,” kata Bella sambil berbalik untuk membanting dirinya ke tembok.Tiba-tiba Hugh mengulurkan tangannya dan menarik perempuan itu sambil berkata, “Bella, kamu ngapain? Aku nggak bilang nggak mau tanggung jawab!”Bella terlonjak dalam hati. Maksudnya lelaki itu mau bertanggung jawab pada dirinya?“Kak Hugh, aku tahu Kakak ada perasaan padaku,” ujar Bella dan langsung memeluk pinggang lelaki itu. Wajahnya
Sakit sekali. Kedua mata Bella berair karena rasa sakit yang luar biasa menyiksanya. Bella mendongak dan menatap lelaki yang ada di atas kasur dengan memelas dan merengek, “Bos.”Hugh berbalik dan kembali memunggungi perempuan itu. Detik itu juga Bella curiga jangan-jangan Hugh sengaja melakukan hal ini. Lelaki itu sengaja mempermainkannya dan menendangnya hingga jatuh. Sebagai seorang perempuan, ditendang hingga jatuh dari kasur merupakan sesuatu yang begitu memalukan.Bella merangkak naik lagi ke sisi Hugh dan melihat lelaki itu yang kedua matanya masih terpejam. Napasnya tampak teratur dan terlihat memang tertidur karena mabuk.“Bos, Bos,” panggil Bella beberapa kali.Hugh tidak ada reaksi dan tetap tidur. Bella merasa sedikit aneh, jangan-jangan dia yang terlalu banyak berpikir yang aneh-aneh? Lelaki ini pasti sudah mabuk karena sudah menghabiskan begitu banyak alkohol. Dia mendorong pintu kamar mandi dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.Setelah itu dia mengenakan bathrobe p
“Bos, kenapa minum sendirian? Sini, biar aku temani.”Bella menuangkan satu gelas alkohol untuk dirinya sendiri dan menghabiskannya dalam sekali tegukan. Hugh tidak melihat perempuan itu, tetapi dia tidak menjauhkannya juga. Setelah Bella menghabiskan satu gelas alkohol, Hugh juga ikut menghabiskan satu gelas lagi.Bella melihat ada harapan karena dulu Hugh pasti akan mengabaikannya. Ternyata kepergian Brenda membuatnya memiliki tempat di sisi lelaki itu. Semua usahanya akhirnya terbayarkan.“Bos, Bos terlihat nggak senang karena Brenda? Dia benar-benar nggak tahu bersyukur, mungkin karena terlalu sering dimanja. Brenda nggak bisa jadi istri yang baik, tapi juga nggak bisa jadi ibu yang baik. Dia nggak bisa menyayangimu. Hidup dengan perempuan itu pasti sangat melelahkan. Bos, lupakan saja dia.”Bella menuangkan satu gelas alkohol lagi untuk Hugh. Lelaki itu hanya diam saja dan menerima alkohol dari Bella serta menghabiskannya. Perempuan itu lanjut menuangkan alkohol pada Hugh dan deng
Mendengar Brenda memanggilnya dengan sebutan “Suami” membuat Hugh langsung melayangkan kecupan dalam di bibir perempuan itu.***Bella terlihat sangat panik karena dia selalu menunggu saat-saat di mana Hugh dan Brenda akan cerai. Dengan begitu dia akan mudah untuk kembali dengan Hugh. Teman baiknya yang bernama Jenny berlari ke arahnya. Jenny merupakan orang yang menggantikan vitamin kalsium menjadi obat penggugur janin dan memberikannya pada Brenda. Dengan bahagia dia berkata, “Bella, aku kasih tahu sebuah kabar baik!”“Kabar baik apa?”“Bos sama Brenda sedang ribut. Brenda sampai pindah keluar.”“Benarkah?” tanya Bella dengan kedua mata berbinar.“Tentu saja beneran! Kamu boleh lihat sendiri, ada banyak orang yang lagi tahan dia. Aku juga baru dari sana dan langsung kasih tahu kamu kabar baik ini.”“Kalau gitu buruan kita ke sana!”Bella bergegas berlari ke tempat Hugh dan ternyata di sana sudah ada banyak orang. Kedua suami istri itu sudah saling melempar seruan dengan wajah memerah
Kenapa bahas tentang ini lagi? Hugh khawatir Brenda akan marah dan ngambek lagi. Dengan cepat dia memeluk Brenda dan dengan memelas berkata, “Sudahlah Brenda, kamu maafkan aku saja. Aku juga nggak ingin bunga-bunga jelek itu.”Brenda memeluk pinggul lelaki itu dan bertanya, “Lalu apa rencana kamu untuk memberikan Bella pelajaran?”Hugh berpikir sesaat kemudian membisikkan idenya pada Brenda dan disambut dengan anggukan kepala oleh perempuan itu. Dia merasa ide lelaki itu sangat cemerlang.“Kalau gitu kita jalankan! Nggak perlu takut Bella tunjuk wujud aslinya.”“Iya.”“Kamu buruan bangun, Joan sudah mau pulang.”Hugh mengusap wajah cantik perempuan itu dan mengecupnya sambil berkata, “Masih ada sedikit waktu, aku masih mau sama kamu.”Brenda merasa hatinya dipenuhi dengan bunga-bunga. Kedua tangannya melingkari leher lelaki itu dan membalas kecupannya. Sesaat kemudian Brenda merasakan tangan lelaki itu sudah sampai di kancing bajunya. Dengan cepat dia menghentikan Hugh dan berbisik, “N
Ciuman tersebut membuat keduanya tidak rela untuk menyudahinya. Saat ciumannya terhenti, Hugh masih memeluk tubuh perempuan itu dengan erat.“Brenda, aku nggak berani melepaskan peganganku karena semuanya terlalu indah. Seperti aku sedang bermimpi! Aku takut begitu aku melepaskanmu, aku akan tersadar dari mimpi ini.”Brenda menggigit sudut bibir lelaki itu pelan dan membuat Hugh merintih dan membuka matanya. Bola mata jernih Brenda menatap lelaki itu dengan dalam dan penuh arti sambil bertanya, “Sekarang kamu masih merasa sedang bermimpi?”“Nggak, semua ini nyata! Kamu ada di depanku!” kata Hugh sambil tersenyum lebar.Brenda menenggelamkan dirinya dalam lelaki itu lagi dan membuka hatinya dengan semakin lebar. Hugh mengelus rambut Brenda dan berkata, "Brenda, kita berempat harus bersama dan hidup bahagia. Kamu nggak boleh apa-apain lagi anak di perutmu ini ya?” Tangan Hugh berada di perut rata Brenda.“Kapan aku pernah apa-apain anak di perutku ini? Meski aku dulu benci denganmu, aku
Brenda ingin mendorongnya menjauh tetapi lelaki itu tidak berpindah sama sekali. Mungkin karena dia memang sudah memakai hati dan jatuh cinta pada lelaki itu. Hugh membopong tubuh perempuan itu dan membawa ke mobil kemudian pulang ke rumah.***Brenda sedang baring di kasur untuk istirahat. Lengan Hugh melingkari tubuhnya dari belakang dan memeluknya dengan erat. Saat ini mereka berdua hanya diam dan tidak berbicara, tetapi hati kedua orang tersebut seakan sedang saling terhubung dan berdekatan.Perempuan itu masih memunggungi Hugh dan hanya dibatasi dengan selembar kain tipis. Meski begitu, Brenda masih bisa merasakan detakan jantung lelaki di belakangnya. Hugh mengecup rambut lembut perempuan itu dan berkata,“Brenda, aku tahu kalau aku sudah melakukan banyak kesalahan dulu. Oleh karena itu aku nggak berani berpikir kalau kamu akan jatuh cinta padaku suatu hari nanti. Harapan paling besar dari diri aku adalah kamu bisa selalu berada di sampingku dan menerima cintaku serta menjadi ist
Terlihat seseorang yang berbaring di aspal karena telah ditabrak oleh mobil. Di sekitarnya ada jejak darah yang tampak begitu banyak.Karena ada beberapa orang yang berdiri di depannya, Brenda masih belum bisa melihat wajah korban kecelakaan dengan jelas. Akan tetapi kedua kakinya sudah melemas dan pikirannya mendadak menjadi kosong. Apakah orang itu adalah Hugh? Tadi lelaki itu bilang mau mengambil barang dan sampai sekarang masih belum kembali.Kedua bola mata Brenda perlahan memerah dan tampak berkaca-kaca. Satu kedipan saja sudah berhasil membuat tetesan air matanya luruh membasahi pipi mulusnya. Brenda menangis karena merasa takut. Dia takut kalau orang itu ternyata adalah Hugh.“Permisi! Tolong kasih jalan!”Mobil ambulans telah datang dan para petugas akan mengangkat korban kecelakaan tersebut untuk dibawa ke rumah sakit. Brenda melihat wajah korban tersebut dengan jelas dan ternyata bukan Hugh.“Brenda!”Terdengar sebuah suara dari balik tubuhnya. Dengan cepat Brenda membalikka
Joan sudah pulang ke rumah dan mereka juga sudah makan malam bersama. Hingga tiba waktunya untuk tidur, Hugh ternyata ikut tidur di kasur dengan Brenda dan Joan. Dia kekeh ingin tidur di dalam kamar dan enggan keluar meski sudah diusir oleh Brenda.“Hugh, kamu minggir!” kata Brenda dan hendak mendorong lelaki itu.Akan tetapi tubuh besar Hugh tidak bergeser sedikit pun. Bahkan bergerak saja tidak! Lelaki itu justru mengulurkan tangannya dan memeluk Brenda sambil berkata, “Katanya perempuan itu suka ngomong yang sebaliknya. Di mulut memang ngomong nggak mau, tapi dalam hati justru mau. Aku tahu kamu ingin aku tidur denganmu.”Joan terkekeh bahagia dan berkata, “Benar! Kita itu memang suka ngomong yang kebalikannya. Lain kali Papi harus tidur bersama dengan kami.”Brenda hanya terdiam pasrah. Setelah dia menidurkan Joan, Brenda tidak ingin bergerak lagi. Karena sedari tadi sibuk berontak, sekarang dia merasa tidak ada sisa kekuatan lagi dan sedikit capek. Perempuan yang ada dalam pelukan