Share

Trauma

"Kenapa liatinnya begitu, Bang?" tanyaku seraya membalas tatapan pria itu.

"Kamu cantik, dan Abang suka menatap kamu."

"Tapi aku nggak suka diliatin seperti itu, Bang. Abang sadar nggak, sih? Perlakuan Abang sama aku itu terlalu berlebihan dan kadang membuat aku sedikit takut!" ungkapku jujur, siapa tahu setelah ini Bang Damian bisa mengubah sikapnya yang berlebihan itu.

"Kamu takut sama Abang?"

"Iya. Karena Abang itu kaya orang punya kelainan. Abang selalu bilang cinta sama aku. Bahkan sering mencuri-curi kesempatan untuk nyium aku kalau lagi berdua. Inget, Bang. Aku udah besar. Udah dewasa. Kalau dicium sama Abang itu merasa risih sendiri, apalagi tatapan mata Abang menyiratkan cinta yang begitu dalam, dan aku tau itu bukan cinta seorang kakak kepada adiknya. Tapi cinta orang dewasa kepada lawan jenisnya!" cerocosku sambil mengeluarkan sosis dari dalam kulkas, mengupas kulit plastik pembungkusnya dan memotongnya.

Lelaki denga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status