Share

Menuntut Penjelasan

"Ayo!" Dia merangkul pundakku, mengajakku masuk lalu duduk di kursi ruang tengah sambil menikmati acara televisi kesukaannya.

"Mas!" panggilku sembari melingkarkan tangan di pinggang, menyandarkan kepala di pundak menahan rindu yang sudah menggelora.

"Iya, Dek. Ada apa?" Mas Erlangga mengusap lembut rambutku.

"Nggak jadi!" Merapatkan pelukan, namun, tiba-tiba Bang Damian datang merusak momen kebersamaan kami.

"Van, tolong buatkan Abang minum!" perintahnya sambil menatap sinis ke arah Mas Erlangga.

"Abang bisa bikin sendiri 'kan?" Memonyongkan bibir, merasa kesal karena dia datang di saat yang tidak tepat.

"Buruan, Rivani. Abang haus. Kamu mau Abang sampe dehidrasi dan mati?"

"Ah, lebay!!"

"Jangan suka memerintah Vani seenaknya begitu, Bang!" protes Mas Erlangga.

"Kamu berani melawan?" Tiba-tiba lelaki bertato ular naga itu menarik kaos suami dan mengangkat kepalannya ke udara, hendak menghadiahi tinju.<
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status