Share

Honeymoon

"Jangan pernah pendam sendiri semua masalah yang ada di hati. Ungkapan, luapkan. Bila perlu berteriak sekencangnya, tepis segala lara yang bertahta. Aku siap menjadi pendengar sejati, juga tempat kamu untuk berbagi!" Jari-jari besar suami mengelus pipi, dan aku menikmati setiap inci sentuhannya yang sudah lama kurindukan.

Mas Erlangga maju beberapa langkah, berteriak sekeras-kerasnya lalu aku pun melakukan hal yang sama.

"Aaaaaaa!" Suara gaungan terdengar samar-samar, seiring angin yang berhembus kencang menerbangkan luka yang meraja.

Sang pemilik rahang tegas kembali menggenggam erat jemari ini, merapatkan tubuh semakin mendekat, hampir tanpa sekat.

"Mas sangat mencintai kamu, Dek," ucap suami pelan, hampir tidak terdengar.

"Aku tau!" Menjawab singkat.

"Tolong jangan pernah berpikir untuk berpisah dengan Mas."

Aku mengangguk pelan.

"Janji!" Mas Erlangga menyodorkan kelingking kanannya, dan segera kusambut denga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status