Share

Merasa Nyaman

Suara gemericik air beradu dengan lantai mengusikku dari lelapnya tidur.

Pelan-pelan membuka mata, merapatkan selimut hingga ke leher, merasakan dingin luar biasa.

Tidak lama kemudian Mas Erlangga keluar dengan hanya mengenakan handuk yang menggantung di pinggang, membuat dada ini kembali berdesir saat melihat perut sixpack miliknya yang sudah lama tidak terekspose di depanku.

"Sudah bangun?" tanya suami seraya berjalan mendekat.

"Tadi denger ada orang mandi. Jadi aku bangun!" jawabku sambil terus menatap perut lawan bicaraku.

"Kenapa? Malu lagi?"

"Apaan, sih?" Tersenyum malu-malu, sudah merasa kembali seperti pengantin baru. "Sudah sana pake baju. Masih jam satu pagi udah mandi aja, Mas. Memangnya nggak dingin?"

Sang pemilik rahang tegas tidak menjawab. Dia lalu melepas handuk yang melilit tubuhnya, melemparkannya ke sembarang tempat dan masuk ke dalam selimut.

***

Lamat-lamat terdengar sang muadzin mengumandangkan azan subuh. Buru-buru mengambil daster yang tergeletak di atas kursi,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status