Share

Perlahan Mulai Terbongkar

Penulis: Ida Saidah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Sari. Kamu tidak apa-apa 'kan?" tanyaku seraya menghampiri perempuan itu, mengulurkan tangan membantu dia untuk berdiri.

Wajah Sari masih terlihat pucat dengan peluh terus saja menyembul dari balik pori-pori.

Aku segera merogoh tas dalam-dalam, mengambil botol air mineral yang aku bawa lalu menyodorkannya kepada Sari.

"Minum dulu, Sar!" ucapku seraya mengangsurkan botol air tersebut, dan segera diambil oleh asisten rumah tanggaku dengan gemetar.

"Terima kasih, Bu." Sari Berujar pelan, hampir tidak terdengar.

"Sar, kenapa kamu takut liat papanya Mas Erlang. Ada apa?" Mengambil tangan Sari, menggengam jemarinya mencoba memberi ketenangan serta kenyamanan. Dari dulu aku memang sudah menganggap dia seperti adikku sendiri.

"Nggak tau, Bu. Paostur tubuh Pak Ilman, bekas luka di dadanya mengingat saya sama laki-laki yang menodai saya. Dan ketika liat Bapak tiba-tiba bayangan itu berkelebat dalam angan. Saya mendadak takut, Bu. Maaf. Bukannya tidak sopan dan menuduh mertuanya Ibu," katanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Tukar Posisi agar Suamiku Mengerti Kalau....   Menginterogasi Sari

    "Kamu kenapa, Van? Kok wajahnya langsung pucet begitu?" Mbak Wiena menatapku dengan mimik bingung."E--enggak, Mbak!" Menelan ludah dengan susah payah. Syok sekaligus tidak percaya kalau ternyata pelaku pelecehan terhadap asisten rumah tanggaku justru malah mertuaku sendiri.Padahal tadinya aku sudah suuzon kepada kakak dan suamiku sendiri. Ternyata malah pelakunya yang tidak disangka-sangka.Aku melungguh lemas di kursi sebelah ranjang. Kutatap wajah lelaki yang tengah tertidur itu, dan rasa benci seketika menelusup dalam hati. 'Kamu sudah mencuri uang toko, dan ternyata kamu juga yang sudah menghamili Sari. Dasar laki-laki laknat.  Buaya darat!' umpatku dalam hati, ingin rasanya menarik bantal yang sedang ia pakai untuk alas kepala, membekap mulutnya hingga kehabisan napas dan terbang ke Neraka.Astaghfirullahaladzim...Beristighfar berkali-kali, mengelus dada mencoba untuk sabar menghad

  • Tukar Posisi agar Suamiku Mengerti Kalau....   Jawaban dari Sari

    "Kalau masalah jam tangan saya tidak tau, Bu. Bapak itu orang baik. Dia tidak pernah macam-macam kepada saya, dan Bapak juga selalu menjaga jarak jika kami hanya berdua saja di dalam rumah. Insya Allah Bapak suami yang setia, Bu. Bapak itu kan cinta banget sama Ibu!" Aku menghela napas lega mendengar jawaban dari Sari. Sekarang aku semakin yakin kalau Mas Erlangga memang tidak terlibat, dan fiks, penjahatnya adalah papa mertua."Kalau soal lingerie..." Sari melanjutkan kalimatnya, dan aku mendengarkan dengan seksama. " Itu saya beli sendiri karena rencananya saya memang mau menikah. Saya menyimpannya di dalam lemari dan tidak saya bawa ketika saya pergi, sebab saya pikir untuk apa membawa baju seperti itu. Karena pakaian seperti itu kan hanya pantas dipakai di dalam kamar saja!" Aku mengulas senyum lalu mengusap lembut rambut wanita itu."Maaf karena saya sudah berprasangka buruk sama kamu, juga membuat kamu harus pergi dari rumah ini. Waktu itu

  • Tukar Posisi agar Suamiku Mengerti Kalau....   Rekaman CCTV

    Lamat-lamat terdengar suara sang Muadzin mengumandangkan azan subuh. Aku membuka mata perlahan, mengerjap-ngerjap sambil mengumpulkan informasi yang aku bawa dari alam mimpi.Menggeser tangan ke sebelah kanan, Senyum penuh cinta terkembang ketika melihat Mas Erlangga masih terlelap di balik selimut tebal."Mas, bangun. Udah subuh!" Mengusap lembut bahunya, mendaratkan kecupan singkat ketika dia membuka mata sambil menatap dengan rasa bahagia."Kepala Mas pusing, Dek!" ucapnya seraya memijat pelipis."Pusing?" Seketika rasa bersalah menelusup dalam hati, karena sudah terlalu memaksakan diri dan terbilang nekat melakukan semuanya kepada suami."Iya. Sepertinya karena kebanyakan tidur. Tubuh Mas juga berasa capek banget. Lemes!""Ya sudah. Sebaiknya kamu mandi dulu, solat subuh, abis itu bobok lagi. Aku siapkan air hangat ya, Mas!" Mengambil daster yang tergeletak sembarangan, mengenakannya, namun, saat hendak turun dari tempat tidu

  • Tukar Posisi agar Suamiku Mengerti Kalau....   Sekeping Ingatan

    "Apa ibu kenal dengan sosok dalam video?" tanya Pak Aditya seraya memperbesar gambar di layar, dan di sana terkekam jelas saat papa mertua dan Daffo sedang menghajar Mas Erlangga, dengan posisi tubuh suamiku diikat di jok mobil.Dia memukuli suamiku tanpa ampun juga belas kasih, bahkan hingga tubuh suamiku tidak berdaya. Mereka lalu menyeret suamiku masuk ke dalam kamar, mendorongnya dengan kasar dan setelah itu pergi begitu saja setelah merapikan tempat kejadian perkara, tanpa membersihkan lantai sehingga ketika aku masuk terdapat banyak sekali bercak darah di lantai rumah, seakan Mas Erlangga habis mengalami kecelakaan."Sepertinya kedua pelaku masih penjahat amatiran, Bu. Mereka melepas CCTV, membuangnya, tetapi lupa mencari dan mengambil DVR-nya!" terangnya kemudian. Pak Aditya juga menunjukkan beberapa rekaman lainnya, termasuk saat Bang Damian masuk ke dalam kamar Sari, juga ketika dia sedang mengendap tengah malam dan masuk ke dalam kamarku. Aku tidak tahu apa yang terjadi kal

  • Tukar Posisi agar Suamiku Mengerti Kalau....   Pembelaan dari Mas Erlangga

    "Maaf, ya Dek. Memangnya ada apa?" Tangan kekar Mas Erlangga terulur, mengusap lembut rambutku yang tergerai."Aku cuma mau orang yang membuat kamu celaka serta lupa segalanya seperti ini mendapatkan keadilan, Mas. Aku ingin memenjarakan mereka, membuat mereka semua membayar apa yang sudah dilakukan sama kamu!""Sudah. Lupakan saja, Dek.""Satu lagi, Mas, kenapa saat kita berada di KBT kamu malah inget sama Sari dan Papa. Itu juga masih menjadi misteri. Aku penasaran dengan apa yang kamu ingat di sana!""Mas hanya liat perempuan dianiaya. Dan nggak tau kenapa nama itu muncul begitu saja di pikiran Mas. Mas juga..." Dia menggantung kalimat, terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu."Apa, Mas?" Aku menatap penasaran."Mas mengingat wajah orang yang memukuli Mas, tapi Mas masih samar. Makanya Mas nggak bilang sama adek."Aku tersenyum senang. Sepertinya ini bisa jadi bukti tambahan di persidangan nanti. Awas saja kamu Daf

  • Tukar Posisi agar Suamiku Mengerti Kalau....   Menuntut Penjelasan

    "Ayo!" Dia merangkul pundakku, mengajakku masuk lalu duduk di kursi ruang tengah sambil menikmati acara televisi kesukaannya."Mas!" panggilku sembari melingkarkan tangan di pinggang, menyandarkan kepala di pundak menahan rindu yang sudah menggelora."Iya, Dek. Ada apa?" Mas Erlangga mengusap lembut rambutku."Nggak jadi!" Merapatkan pelukan, namun, tiba-tiba Bang Damian datang merusak momen kebersamaan kami."Van, tolong buatkan Abang minum!" perintahnya sambil menatap sinis ke arah Mas Erlangga."Abang bisa bikin sendiri 'kan?" Memonyongkan bibir, merasa kesal karena dia datang di saat yang tidak tepat."Buruan, Rivani. Abang haus. Kamu mau Abang sampe dehidrasi dan mati?""Ah, lebay!!""Jangan suka memerintah Vani seenaknya begitu, Bang!" protes Mas Erlangga."Kamu berani melawan?" Tiba-tiba lelaki bertato ular naga itu menarik kaos suami dan mengangkat kepalannya ke udara, hendak menghadiahi tinju.

  • Tukar Posisi agar Suamiku Mengerti Kalau....   Pengakuan Papi

    "Nggak usah dengerin omongan papi kamu, Van. Dia itu kan suka ngelantur!" Mami masih saja berusaha menyembunyikan semuanya dariku."Mam, tolong jawab dengan jujur. Sebenarnya aku anak siapa?" Menatap penuh dengan permohonan kedua bulat bening ibuku."Kamu anak mami, Sayang. Memangnya anak siapa?""Kalau Bang Dem?""Anak mami dan papi juga.""Mam, aku sudah besar. Aku berhak tau tentang siapa aku dan siapa Bang Dem. Tolong jangan rahasiakan apa pun dari aku, karena itu sangat menyakiti perasaan aku, Mam. Aku mohon. Beritahu aku, apakah benar kecurigaanku selama ini, kalau aku dan Abang bukan saudara kandung? Kami tidak memiliki hubungan darah, makanya Bang Dem selalu memintaku untuk menikah dengan dia?!""Rivani, Sayang. Astaga! Kamu ini bicara apa sih?""Aku akan cari tau sendiri, Mam. Mungkin aku memang bukan anggota keluarga ini, sehingga Mami dan Papi selalu menyimpan rahasia dari aku!" "Kamu anak kandung ma

  • Tukar Posisi agar Suamiku Mengerti Kalau....   Serba Salah

    "Sudahlah, Mam. Mami tidak perlu minta maaf. Mungkin kami berdua memang bukan jodoh. Hanya saja yang aku sesali, kenapa diantara kalian tidak ada yang jujur sama aku dan mengatakan yang sebenarnya?""Karena Mami pikir kamu juga tidak perlu tau. Takut malah menjaga jarak sama Demian dan bertambah menyakiti hatinya. Mami sayang kamu dan juga Dem. Mami nggak mau salah satu diantara kalian ada yang terluka."'Mami sudah melukai hati Bang Dem!' ujarku dalam hati, sambil menyusut air mata yang berlomba-lomba jatuh dari balik kelopak."Ya sudah. Sekarang kita lupakan saja masalah itu. Dan Papi mohon sama kamu, Van. Setelah ini tolong jangan menjaga jarak sama Dem. Kamu tetap bersikap biasa saja, seolah tidak tau kalau dia bukan kakak kandung kamu!"Aku mengambil napas dalam-dalam, melonggarkan dada yang terasa sedang terhimpit batu besar lalu mengembuskannya secara perlahan. Rasa sedih terus saja menyelimuti hati, mengingat betapa selama ini Bang Damian

Bab terbaru

  • Tukar Posisi agar Suamiku Mengerti Kalau....   Ending

    Mungkin ini saatnya aku mengalah dan pergi. Membiarkan dia hidup dengan kekasih hatinya, tanpa lagi mengganggu apalagi berusaha merebut dia dari pelukan Erlangga. Semoga saja setelah ini aku bisa kembali menata hidup seperti sebelumnya, melupakan semua kenangan dan mengubur duka yang tengah bertahta dalam dada.***"Pak Damian bukan?" sapa seorang laki-laki berkoko putih saat aku sedang duduk di sebuah rumah makan."Iya, betul. Kamu siapa ya?" tanyaku penasaran, karena merasa tidak mengenal lelaki tersebut."Saya Rian, Pak. Dulu Bapak pernah menolong saya waktu saya dikejar warga gara-gara dikira copet!"Aku mengernyitkan dahi, lalu tersenyum saat mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu. Seorang pemuda berpenampilan lusuh berlari ketakutan karena ada beberapa orang yang sedang mengejarnya, lalu aku menarik pemuda itu dan membawanya masuk ke dalam mobil.''Kenapa kamu dikejar-kejar warga?" tanyaku saat itu.

  • Tukar Posisi agar Suamiku Mengerti Kalau....   Nasib Damian

    POV Damian.Membuka mata perlahan, memegangi dada yang kadang masih terasa sakit akibat luka bekas tembakan yang diberondongkan kepadaku. Untung saja tidak mengenai jantung, sehingga aku masih memiliki kesempatan untuk hidup. Meskipun hidup tapi terasa mati, karena harus berpisah dengan separuh jiwaku.Andai saja Mami tidak mengancam akan mengakhiri hidupnya jika aku terus mengejar Rivani, 'kan kuperjuangkan cintaku sampai titik darah penghabisan, hingga akhirnya Tuhan berkenan mempersatukan kami berdua dalam ikatan suci pernikahan.Tapi ketika aku sekarat dan mengalami koma selama berhari-hari, Mami malah memanipulasinya kematianku. Dia membuat diri ini seolah-olah sudah mati, lalu membawaku terbang ke Kalimantan, dan setelah aku sehat dia terus mendesakku untuk menjauhi putrinya."Mami mohon, Dem. Jangan terus menerus mengganggu adik kamu. Dia sudah bahagia bersama pasangannya. Vani sudah bahagia bersama keempat anaknya juga. Jangan ganggu

  • Tukar Posisi agar Suamiku Mengerti Kalau....   Akhir Kisah Sari 2

    Sari duduk di bibir ranjang dengan riasan menempel di wajah,serta kebaya putih melekat di tubuh rampingnya. Tangannya terus saja meremas ujung kebaya, menahan rasa grogi luar biasa karena hari ini Andika akan mengucap janji suci di depan penghulu serta saksi, menjadikan dia sebagai seorang istri yang sah baik menurut hukum maupun agama.Rasanya bagai mimpi, karena setelah melewati titian takdir yang begitu menyakitkan akhirnya Allah meniupkan kebahagiaan di dalam hidupnya. Dinikahi oleh pengacara yang membantu menangani kasusnya, menemukan keluarga baru yang mau menerima dia apa adanya.Melalui pengeras suara, sang pembawa acara mulai membacakan susunan acara, dilanjutkan oleh pembacaan ayat suci Al-Quran lalu disusul khutbah nikah. Mata Sari mulai terlihat berkaca-kaca ketika acara inti dimulai, apalagi setelah mendengar suara ayahnya di pengeras suara."Ayah kamu datang, Sar. Dia mau jadi wali nikah kamu!" bisik Rivani sambil mengusap air mata bahagia.

  • Tukar Posisi agar Suamiku Mengerti Kalau....   Akhir Kisah Sari

    "Maaf, Pak. Kedatangan kami ke sini hanya untuk meminta restu sama Bapak, karena saya akan menikahi Sari secepatnya!" ucap Andika sambil merangkul pundak Sari, menatap tanpa takut secuil pun laki-laki yang sedang berkacak pinggang di hadapannya.Baginya, apa pun keputusan ayah Sari nanti, tidak akan menyurutkan sedikit pun niatnya untuk meminang sang pujaan hati. Dia hanya berusaha meminta restu karena Sari masih memiliki keluarga. Tidak sopan rasanya kalau tiba-tiba menikahi sang calon istri tanpa restu dari orang tuanya, karena biar bagaimanapun Sari masih punya wali."Ya sudah. Nikahi saja dia, asalkan jangan pernah dibawa pulang ke rumah ini. Sudah cukup malu saya dengan kelakuannya yang tidak bisa menjaga diri. Menjijikkan. Hamil sama mertua majikannya. Aib. Jadah!" maki laki-laki berusia setengah abad tersebut sambil menatap mencemooh ke arah putrinya sendiri."Harusnya sebagai orang tua bapak mendukung Sari, bukan malah ikut membenci seperti ini. Ka

  • Tukar Posisi agar Suamiku Mengerti Kalau....   Lamaran Dadakan

    "Ada apa, Pak?" tanya Sari sambil menatap Andika yang terus saja menundukkan kepala, dengan pipi sudah memerah seperti tomat matang."Emm...begini, Mbak Sari. Kedatangan saya ke sini, sebenarnya...emmm..."Perempuan berambut hitam panjang itu terus menyimak dengan tidak sabar, sambil terus memindai Andika yang terlihat semakin gemetar. Padahal dia biasa menghadapi beberapa kasus berat dan tidak jarang memenangkannya. Akan tetapi ketika hendak berbicara dengan Sari, mendadak bibirnya kelu. Kata-kata yang sudah dia susun sedemikan rupa hilang seketika."Ada apa, Pak? Apa Bapak mau meminta bayaran kepada saya?" Sari menatap tajam wajah lawan bicaranya, merasa sedikit takut jika tiba-tiba pengacara yang ditunjuk keluarga Erlangga untuk membantu menyelesaikan kasus yang dia hadapi tiba-tiba meminta bayaran."Bu--bukan, Mbak Sari. Kedatangan saya ke sini, mau anu..."Bu Irmawati, ibundanya Andika menyikut pinggang anaknya gemas. "Begi

  • Tukar Posisi agar Suamiku Mengerti Kalau....   Kesaksian Sari

    Kesal, merasa bodoh dan terhina. Itu yang selalu dia rasakan. Bahkan beberapa kali berniat mengakhiri hidup, akan tetapi akal sehat serta hati kecilnya selalu berbisik, melarang dia untuk melakukan hal tersebut.Melihat kedua majikannya terus saja bersiteru dan Rivani terus saja menuduh Erlangga telah berselingkuh dengannya, Sari akhirnya memutuskan untuk meninggalkan rumah tempat dia mengadukan nasib serta merasa menemukan keluarga, juga tempat dimana dia dinodai oleh Ayah mertua dari sang majikan.Namun, kepergiannya dari rumah Rivani ternyata justru membuat dia harus menjadi pelampiasan seksual Ilman. Sari tidak sengaja bertemu dengan pria bajingan itu saat hendak pergi meninggalkan kediaman Erlangga, disekap oleh Ilman dalam sebuah rumah dan harus berkali-kali melayaninya.Sari juga pernah mengalami pendarahan dan dibawa ke rumah sakit oleh pria yang menghamilinya, lalu berhasil melarikan diri ketika Ilman sedang menebus obat di apotek kemudi

  • Tukar Posisi agar Suamiku Mengerti Kalau....   Menyusui Anak Sari

    "Sar, anak kamu nangis. Kayaknya kepengen nyusu!" ucap Rivani kepada sang asisten rumah tangga yang sedang sibuk menjemur pakaian di pekarangan belakang."Iya, Bu." Sari segera menyudahi aktivitasnya dan lekas menghampiri jagoan kecilnya yang sedang menangis di atas ranjang bayi di dekat pintu."ASI kamu masih belum keluar juga?""Keluar tapi sedikit. Biasanya Arief nggak sabar kalau menyusu. Dikasih susu formula juga pup-nya suka keras!"Rivani menghela napas lalu membuangnya secara perlahan. Dia merasa tidak tega melihat anaknya Sari yang tubuhnya terlihat begitu kurus, bahkan berat badannya hampir sama dengan anaknya yang masih berusia dua bulan."Sini saya susui saja, Sar. Kebetulan ASI saya banyak. Nanti saya pompa juga biar kalau malam Arief bisa nyusu. Saya nggak tega liat dia nangis terus!" ucap perempuan berusia dua puluh delapan tahun itu seraya mengangkat putra asisten rumah tangganya, memangkunya dengan hati-hati kemudian memb

  • Tukar Posisi agar Suamiku Mengerti Kalau....   Alasan Papa dan Daffo Memukuli Mas Erlangga

    #POV AuthorErlangga duduk memaku di teras rumah sembari menatap rintik gerimis yang mengecup dedaunan. Diuasapnya tengkuk yang sering terasa sakit, apalagai semenjak kejadian pengeroyokan yang dilakukan oleh sang ayah serta adik ipar, yang hampir saja merenggut nyawanya dulu. Saat itu dia baru saja pulang dari basecamp Damian, setelah menerima tantangan kakak iparnya yang terdengar sedikit konyol. Melawan beberapa orang algojonya dengan taruhan Rivani sang istri. Awalnya pria berhidung mancung itu menolak tantangan konyol Damian, namun, si kakak ipar malah mengancam akan memisahkan dirinya dengan wanita yang teramat dicintainya itu. Karena tidak mau kehilangan orang-orang yang dicinta akhirnya dia menerima tantangan tersebut dan harus mengalakan anak buah Damian.Demi cinta Erlangga melakukan semuanya. Menahan sakit karena pukulan demi pukulan yang dilayangkan, hingga akhirnya memenangkan beberapa pertandingan walaupun harus mengalami luka-luka di sekujur badan, terutama bagian waj

  • Tukar Posisi agar Suamiku Mengerti Kalau....   Selamat Jalan

    Semua alat yang menempel di tubuh lelaki bertato ular naga itu satu per satu mulai dilepas. Tubuh kekarnya ditutup menggunakan kain hingga ke kepala, dan kami segera mengurus surat kematiannya."Mami akan menguburkan Damian di Kalimantan. Sesuai permintaan dia sebelum pergi," ucap Mami sambil mengusap air mata yang terus saja mengalir dari kelopaknya."Aku ikut, Mam. Aku ingin mengantarkan Bang Damian ke tempat peristirahatannya yang terakhir!""Tidak usah, Sayang. Kamu lagi hamil dan Abang juga berpesan supaya kamu tidak menghadiri pemakamannya. Itu wasiat Abang sama Mami kemarin, sebelum dia akhirnya mengalami koma!"Aku mengernyitkan dahi mendengar ucapan Mami. Apa iya Abang tidak mengizinkan aku untuk menghadiri pemakamannya, sementara dia begitu mencintai aku?Sepertinya tidak masuk akal. Apa jangan-jangan, Abang juga tidak memaafkan semua kesalahanku?"Mam, apa Abang tidak memaafkan aku?""Bahkan Abang me

DMCA.com Protection Status