Share

Menginterogasi Sari

"Kamu kenapa, Van? Kok wajahnya langsung pucet begitu?" Mbak Wiena menatapku dengan mimik bingung.

"E--enggak, Mbak!" Menelan ludah dengan susah payah. Syok sekaligus tidak percaya kalau ternyata pelaku pelecehan terhadap asisten rumah tanggaku justru malah mertuaku sendiri.

Padahal tadinya aku sudah suuzon kepada kakak dan suamiku sendiri. Ternyata malah pelakunya yang tidak disangka-sangka.

Aku melungguh lemas di kursi sebelah ranjang. Kutatap wajah lelaki yang tengah tertidur itu, dan rasa benci seketika menelusup dalam hati.

'Kamu sudah mencuri uang toko, dan ternyata kamu juga yang sudah menghamili Sari. Dasar laki-laki laknat.  Buaya darat!' umpatku dalam hati, ingin rasanya menarik bantal yang sedang ia pakai untuk alas kepala, membekap mulutnya hingga kehabisan napas dan terbang ke Neraka.

Astaghfirullahaladzim...

Beristighfar berkali-kali, mengelus dada mencoba untuk sabar menghad
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status