Meskipun di luar masih terdengar suara deru kendaraan, bagi mereka suara itu seperti rintihan.Situasinya benar-benar menjadi terjepit dari dalam dan luar.Namun, Feno bukan hanya tidak merasa takut, malah dia tertawa terbahak-bahak. “Haha, inilah yang aku inginkan, dunia yang penuh semangat dan darah! Ayo, datanglah! Datanglah semuanya!”“Jangan tertawa! Apakah kamu benar-benar punya kemampuan untuk itu?” Namun, suara teguran dari Ciptadi langsung membuat Feno terdiam ketakutan.“Tak masalah. Ayo, kamu pergi ke altar leluhur dan bersujud sebanyak tiga kali kepada para leluhur!” Ciptadi kembali berbicara dengan wajah yang sangat serius. “Baik!” Feno juga tidak ragu-ragu. Dia langsung berlutut dan bersujud.Sementara itu, Ciptadi justru maju ke depan untuk mengambil sebuah patung tua dari meja persembahan dan langsung melemparkannya hingga hancur di lantai.“Ah, apa yang ingin dilakukan Kakek? Biasanya kamu selalu melarangku mendekati altar leluhur ini. Ada apa ini?” Feno agak bingu
Melihat kakeknya tertawa terbahak-bahaka, Feno merasa agak bingung.“Baiklah, Kakek leluhur, semoga arwah Anda tenang di surga. Catatan Keterampilan Ilahi kini telah kembali!” Setelah tertawa terbahak-bahak selama beberapa saat, Ciptadi tiba-tiba berjongkok di lantai dan mulai menangis.Tangisannya benar-benar menyayat hati.Hal ini membuat Feno merasa sangat bingung.“Feno, dahulu leluhur Keluarga Batara kita membangun makam Raja Batara yang agung dengan mengandalkan Catatan Keterampilan Ilahi. Itu adalah karya yang sangat canggih, tidak rusak selama ribuan tahun. Tidak disangka, sekarang Catatan Keterampilan Ilahi ini kembali padamu. Ini, ini berarti Keluarga Batara kita akan bangkit kembali!” Ciptadi terlihat seperti orang yang gila dan dia tidak bisa menenangkan dirinya untuk waktu yang lama.Namun, Feno merasa tidak puas.“Jadi ternyata penjaga makam adalah pengrajin yang membangun makam Raja Batara. Kedua peran ini bukanlah yang aku inginkan. Aku ingin menjadi seorang raja!” N
Feno memandang ruangan kecil yang tampak biasa dengan penuh semangat dan sedikit curiga.Semua orang bersikap waspada. Hanya David yang pada saat ini sedang melihat sekelompok makhluk jahat yang lemah. Apakah makhluk-makhluk ini adalah roh jahat yang dimaksud?Pada saat ini, “Tsing!”.Tiba-tiba, dengan teriakan aneh, sebuah makhluk yang bau busuk dan tampak seperti anjing serigala melompat keluar dari lubang angin.Begitu keluar, makhluk itu membuka mulutnya lebar-lebar, menunjukkan gigi-gigi putihnya yang tajam dan menerkam Feno.“Ah, kepalanya berbentuk tengkorak, menarik sekali!” Feno sudah bersemangat, tetapi juga sedikit takut. Dengan taring sebesar itu, jika tergigit, kakinya pasti tidak bisa diselamatkan. Selain itu, kondisi mulut makhluk itu sangat kotor, pasti ada racunnya.“Plak!” Pada saat kritis, Ciptadi mengayunkan tongkat besarnya dan memukul makhluk itu. Makhluk itu langsung terlempar ke dalam Formasi Monodual dan tenggelam di dalamnya.Tongkat besar itu terukir dengan
Kota Jayanegara.Kantor Direktur Guntur Group. Ria Nastoro membelalak menatap pemuda di hadapannya dengan tak percaya, “Apa katamu? Kamu tunanganku?”“Benar. Kakekmu menjodohkanmu denganku 3 tahun lalu. Ini surat perjanjian pernikahannya. Lihat sendiri kalau tidak percaya.”Pemuda itu bernama David Cokro. Dia menyodorkan selembar surat perjanjian pernikahan.Ria bahkan merasa ingin mati setelah membaca surat perjanjian pernikahan itu.Dia bisa memastikan bahwa surat perjanjian pernikahan itu asli. Tulisan di surat itu adalah tulisan kakeknya, Chandra Nastoro dan terdapat stempel pribadi kakeknya. Ria menarik nafas dalam-dalam dan dengan dingin berkata, “Namamu David Cokro, ‘kan?”“Benar.”David mengangguk, namun tatapannya yang menilai Ria justru tidak tertahankan.Wajahnya begitu memesona dan kulit putihnya begitu halus. Meskipun dalam keadaan tegang juga dapat membuat pria manapun tergoda.Dengan satu stel pakaian profesi yang ketat, terbentuk lekuk tubuh yang menggoda, terutama pi
Ria terus menatap David. Wajahnya menunjukkan kesombongan.Yuni Pandora, sekretaris yang berada di sampingnya, juga melihat David dengan tatapan tidak sudi. Orang miskin sepertinya juga pantas untuk bersama direktur mereka?"Tak masalah."David dengan acuh berkata, "Tapi ucapanmu tidak berguna, karena pernikahan ini ditetapkan oleh kakekmu. Kamu bisa menunggu sampai aku selesai menyembuhkan penyakitnya dan membiarkannya membatalkan perjanjian pernikahan sendirian. Asalkan dia bersedia, aku pasti tidak akan menjeratmu lagi.""Tidak perlu."Ria mengira David masih tidak putus asa dan semakin menghinanya, “Aku yang mengambil keputusan atas pernikahanku sendiri. Lagi pula, aku sendiri bisa mencari solusi untuk penyakit kakekku, kamu tidak perlu khawatir.”Ria menulis selembar cek dengan cepat. “Ini adalah cek 10 milyar. Asalkan kamu bersedia membatalkan perjanjian pernikahan denganku, ini adalah milikmu.”“Bagiku uang 10 milyar tidak seberapa. Tapi bagi orang kelas bawah sepertimu, cukup u
Setengah jam kemudian, David menemukan kediaman Keluarga Tanugrah berdasarkan alamat yang diberikan petapa tua. Di ruang tamu, Hasan Tanugrah yang hampir berusia 50 tahun tersenyum setelah membaca surat di tangannya. "Benar, tidak diragukan lagi memang tulisan tangan orang hebat itu.”“Om Hasan, kali ini Anda sudah bisa percaya dengan identitasku, ‘kan?”David bertanya, “Sebelum meninggal, guruku mengatakan bahwa Anda meminta bantuannya dan menyuruhku melindungi kalian sekeluarga. Apakah bisa memberitahuku apa yang terjadi?”Hasan menghela nafas, “David, begini permasalahannya. Seorang rival bisnis mengirimiku email anonim dan mengatakan akan mengutus orang untuk menyandera putriku.”“Aku 5 kali berturut-turut menyewa pengawal untuk putriku, tapi putriku dimanjakan olehku sejak kecil dan kelima orang ini diusir olehnya.”“Jadi, setelah melakukan berbagai pertimbangan, aku baru meminta pertolongan gurumu.”Hasan tersenyum menatap David, “Lagipula gurumu juga sudah menyebutkan solusi da
"Kalau begitu, kamu pergi beli barang sendirian saja." Wulan melemparkan omongan dengan dingin dan langsung beranjak pergi. David mengangkat bahu, berbalik badan dan langssung berjalan ke tepi jalan untuk memanggil taksi. "Pergi ke Emgrand Group, Pak."Wulan masuk ke Starbucks. Setelah duduk, dia semakin marah memikirkannya. Dia mengeluarkan ponsel dan mengirim sepatah kata ke sebuah grup kerja, "Mengesalkan sekali, mengesalkan sekali!"Grup kerja ini hanya ada 5 orang, semuanya merupakan rekan kerja yang lebih akrab dengan Wulan. Dengan cepat, seorang gadis bernama Citra Tansil membalas, "Wulan, kamu kenapa? Siapa yang membuatmu marah lagi?”“Papaku ntah dari mana temuin satu orang udik, dan bersikeras jadiin dia tunanganku.” Wulan seperti menemukan tempat untuk mencurahkan isi hati.“Apa?”“Astaga! Sungguh?”Seluruh grup kerja menjadi riuh seketika. “Untuk apa aku membohongi kalian?”Wulan mengetik dengan kesal, “Yang paling kelewatan, papaku juga menyuruhku merekomendasikan orang
"Tuan muda, 20 tahun lalu Keluarga Camin tertarik pada tanah Panti Asuhan Bisma. Berbagai macam paksaan dan bujukan terhadap kepala panti asuhan pada waktu itu, Bisma Kurniawan tidak membuahkan hasil dan akhirnya membakar Panti Asuhan Bisma. Dengan demikian mereka bisa mengambil alih tanah itu……”“Selama bertahun-tahun ini, Keluarga Camin menggunakan tanah itu untuk investasi bisnis perumahan dan berhasil menjadi salah satu dari 5 keluarga kaya di Jayanegara!”“Aku mendapat kabar bahwa Keluarga Camin 3 hari kemudian akan melelang sepotong giok. Katanya giok ini adalah peninggalan Panti Asuhan Bisma waktu itu dan sangat ajaib.”Di bawah niat membunuh David, Julio hanya merasa seperti ada sepasang tangan tidak berwujud yang sedang mati-matian mencekik lehernya dan membuatnya sangat ketakutan.“Dasar Keluarga Camin!” David tersenyum, niat jahat yang kentara muncul di alisnya.Demi sebidang tanah, kalian mencelakai 108 orang Panti Asuhan Bisma hingga semuanya meninggal dalam lautan api. D