Share

Bab 990

Meskipun di luar masih terdengar suara deru kendaraan, bagi mereka suara itu seperti rintihan.

Situasinya benar-benar menjadi terjepit dari dalam dan luar.

Namun, Feno bukan hanya tidak merasa takut, malah dia tertawa terbahak-bahak. “Haha, inilah yang aku inginkan, dunia yang penuh semangat dan darah! Ayo, datanglah! Datanglah semuanya!”

“Jangan tertawa! Apakah kamu benar-benar punya kemampuan untuk itu?”

Namun, suara teguran dari Ciptadi langsung membuat Feno terdiam ketakutan.

“Tak masalah. Ayo, kamu pergi ke altar leluhur dan bersujud sebanyak tiga kali kepada para leluhur!” Ciptadi kembali berbicara dengan wajah yang sangat serius.

“Baik!”

Feno juga tidak ragu-ragu. Dia langsung berlutut dan bersujud.

Sementara itu, Ciptadi justru maju ke depan untuk mengambil sebuah patung tua dari meja persembahan dan langsung melemparkannya hingga hancur di lantai.

“Ah, apa yang ingin dilakukan Kakek? Biasanya kamu selalu melarangku mendekati altar leluhur ini. Ada apa ini?”

Feno agak bingu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status