Setelah pesta selesai, Brena mengantar David dan Ria keluar dari Gedung Braga secara pribadi. “Ria, kau mau aku aturkan orang untuk mengantarmu pulang?” kata Brena dengan khawatir.“Tidak perlu. Lagi pula juga tidak begitu jauh.” Ria menggeleng dan langsung ingin pergi dengan naik mobil.David tiba-tiba memanggilnya. “Nona Ria.”Langkah kaki Ria terhenti dan berbalik menatapnya dengan dingin.“Aku lihat bagian pangkal hidungmu menghitam. Kau diikuti aura jahat. Takutnya dalam waktu dekat akan menghadapi bencana berdarah.”“Aku tidak pernah berhutang pada orang dan lebih tidak ingin berhutang budi padamu.”David menyodorkan gelang yang hanya tersisa 1 buah di tubuhnya sambil berkata, “Demi bantuanmu kepadaku sebelumnya, pakailah ini dan bisa melindungimu sebanyak 6 kali.”“Kenapa? Apa mungkin Tuan David kita masih bisa membantu orang meramal?” kata Ria mendengus. “Kamu tidak percaya?” alis David berkedut. “Percaya hantumu.”Yuni berjalan kemari dan dengan jahat berkata, “Sudah zaman
Ternyata benar, 2 buah mobil membuntuti dari belakang di kejauhan. Kedua mobil itu adalah Toyota Overbearing berwarna putih dan Land Rover Range Rover.“Tuan David, Anda pelan sedikit, aku……jantungku tidak tahan.”Meskipun kecepatan David sudah diturunkan, namun bagi Brena ini sudah sangat cepat. Dia takut begitu David tidak berhati-hati maka akan menabrak pagar membatas dan jatuh ke jurang sedalam seratus kaki. David melihat 2 mobil di belakang yang perlahan-lahan menyusul mereka. Sudut bibirnya melengkung membentuk sebuah senyuman. “Pernah bermain boom boom car?”“Apa?”Brena baru saja selesai bicara dan langsung melihat sebuah Land Rover Range Rover melewati mobil mereka dengan suara gemuruh. Kemudian dengan satu salipan yang mendadak menghadang di depan mereka“Ada orang yang mau berurusan dengan kita.”Pada saat itu, wajah Brena memucat dan langsung bereaksi. Bersamaan dengan itu, mobil di belakang itu juga menancap gas dan mengejar kemari. Seperti ingin melakukan serangan dari
Di dalam mobil. Wajah kedua gadis penuh darah dan tidak bergerak sama sekali.Pada saat ini, 3 orang pria kekar berjas yang memakai helm membuka paksa pintu mobil. Salah satu orang di antaranya dengan terkejut berkata, “Nyawanya sungguh panjang. Sudah seperti ini masih belum mati……”“Sekarang bagaimana? Bagaimana kalau bunuh saja mereka?” kata satu orang lainnya dengan suara rendah. “Tidak!”Pria perkasa yang memimpin menggeleng sambil berkata, “Bawa pulang yang bernama Ria, serahkan pada Tuan untuk dieksekusi!”……Setengah jam kemudian, Brena dijemput oleh orang yang diutus oleh Keluarga Chairil.David sedang bersiap untuk pulang ke Villa Menteng dan tiba-tiba mendapat telepon dari Heni. “David, segera kemari! Ada hal yang ingin kami umumkan kepadamu!”Setelah menutup telepon, David memanggil taksi dan segera pergi ke rumah Keluarga Tanugrah. Begitu masuk, Heni segera memaki sambil menunjuknya. “Dasar pembuat onar! Dosa apa yang dibuat keluarga kami di kehidupan sebelumnya? Kamu me
Haris mematahkan pembicaraan Hasan dan dengan dingin berkata, “Ayahku bilang, dia menyuruhmu untuk segera membatalkan hubungan pertunangan anak ini dengan Wulan.”Hasan langsung menolak tanpa berpikir lagi. “Tidak mungkin.”“Jika kamu tidak bersedia, maka aku hanya bisa mematahkan tangan dan kaki anak ini, lalu mengirimnya ke Keluarga Camin untuk meminta maaf kepada Tuan Muda Fendi.” kata Haris tersenyum dingin. Heni segera maju dan menangis tersedu-sedu sambil berkata, “Hasan, kamu turuti saja. Kalau tidak, cepat atau lambat kita akan dicelakai oleh anak ini.”“Pa, Papa mau melihatku disia-siakan olehnya sepanjang hidup?” Wulan bersujud. “Kalian……”Hasan penuh ekspresi memberontak.David tiba-tiba berkata, “Om Hasan, Anda tidak perlu ragu lagi. Aku setuju untuk membatalkan pertunangan.”“David, kamu……” Hasan menatapnya dengan tak percaya. David dengan tenang berkata, “Om Hasan, sejak awal aku sudah menentang pertunangan ini dan putri Anda juga tidak menyukaiku. Karena kedua belah p
Jam 10 malam. Di dalam bangsal rumah sakit, Yuni duduk di atas ranjang dengan wajah diperban dan menangis sambil diintrogasi oleh polisi.Pada saat ini, Brena masuk dengan membawa David. “Bu Mayang, apakah kami bisa berbicara dengan Sekretaris Yuni sendirian?”Mayang yang bertanggung jawab atas kasus kali ini ragu-ragu sejenak dan akhirnya membawa orang-orang pergi meninggalkan bangsal.Yuni memberontak ingin turun dari ranjang. “Nona Brena, Anda harus menolong Direktur……”David memperhatikannya dan mendapatkan bahwa selain mengalami sedikit luka luar, tidak ada masalah besar pada dirinya.“Kamu jangan terlalu tergesa-gesa.”Brena buru-buru menahannya dan berkata, “Kamu ceritakan apa yang terjadi dulu kepada kami, dan bagaimana Ria bisa hilang.”Dia baru saja tiba di rumah Keluarga Chairil dan langsung menerima berita kecelakaan dan menghilangnya Ria, kemudian bergegas datang kemari setelah memberitahu David. Setelah menyeka air mata, Yuni langsung menceritakan proses terjadinya kece
Tanpa menunggu semua orang berpikir lebih jauh, Keluarga Camin segera mengumumkan kepada publik bahwa kedua kecelakaan mobil ini tidak ada hubungannya dengan mereka dengan penuh percaya diri. Mereka juga mengungkit masalah Fendi dipukuli orang hingga kaki dan tangannya patah. Di akhir penyataan, demi mengalihkan berita hangat, Keluarga Camin kembali membicarakan masalah perayaan ulang tahun Toni yang ke-70 yang akan datang. Malam ini, di dalam rumah Keluarga Camin. Tuan Besar Keluarga Camin, Toni Camin saat ini menatap Suhadi dengan wajah muram dan berkata, “Makhluk tidak berguna! Segerombolan makhluk tidak berguna! Bahkan tidak bisa menghabisi seorang gadis kecil dan bocah kecil!”“Tuan Besar jangan marah!”Suhadi terkejut hingga terlutut di atas lantai dan dengan gemetaran berkata, “Kami telah menggunakan 5 orang dan 2 buah mobil. Tidak disangka 5 makhluk tidak berguna bukannya berhasil menyelesaikan masalah, malah menambah masalah lainnya.”“Untungnya 3 orang di antara mereka sud
Bruk!Julio jatuh terlutut dengan keras di atas lantai. “Saya pantas mati. Tuan Muda, ada kesalahan dalam informasi saya sebelumnya. Saja juga hari ini baru tahu bahwa selain ke-7 anak gadis itu, sebenarnya masih ada seorang gadis yang masih hidup.”“Orang ini sepertinya merupakan staff perawat di Panti Asuhan Bisma waktu itu. Dia khusus bertanggung jawab untuk mencuci pakaian dan memasak makanan untuk anak-anak, berikut merawat kebersihan.”Mendengar omongan ini, hati David bergetar dan dengan tak sabaran berkata, “Apakah orang ini bernama belakang Hutanto, bernama Laras Hutanto?”“Benar, tepat bernama Laras Hutanto.”Julio segera mengangguk dan berkata, “Orang ini berhasil selamat dari kebakaran besar itu. Tapi wajahnya mengalami luka bakar dan sepertinya sudah gila. Beberapa tahun ini dia terus disembunyikan Keluarga Camin di Panti Jompo Wisma Mulia.”Pada saat itu, sentuhan kegembiraan muncul di mata David.Benar-benar adalah Bibi Laras!Dia selamanya tidak akan lupa. Saat dia masi
“Duk duk duk.”Dia berkata sambil menghantukkan kepalanya dengan keras ke atas lantai dan keningnya berdarah dalam waktu cepat.Alis David berkedut dan terpaksa berkata dengan melembutkan nadanya. “Baiklah, kamu berdirilah, aku berjanji untuk mengobati penyakit ayahmu. Tapi sekarang aku mau pergi bekerja. Kamu tunggu sampai aku pulang kerja untuk membicarakannya lagi.”“Baik, baik, baik.”Chelin langsung berdiri sambil menangis gembira. “Terima kasih, Dokter Ajaib David.”“Ini adalah informasi kontak pribadi saya. Hubungi saya jika Anda sudah punya waktu luang. Sampai pada waktunya saya akan datang menjemput Anda.”Dia pergi dengan membawa mobil setelah menyodorkan selembar kartu nama dengan penuh hormat dan membungkuk dengan sungguh-sungguh kepada David.Dengan cepat, David tiba di Freya.Dia baru saja masuk ke pintu utama perusahaan dan satpam segera memberitahukan informasi ini kepada Surya.Di dalam kantor, setelah Surya menutup telepon, sudut bibirnya meluapkan sebuah senyuman din
Entah telah berapa lama waktu berlalu. David membuka matanya dan bangkit berdiri. Dia melirik mayat pria berpakaian abu-abu dan mengangkat pedang panjangnya.David merasakan energi spiritual di pusat energinya telah pulih sekitar tujuh hingga delapan bagian. Dia kemudian mengeluarkan bahan-bahan obat dan mulai meramu pil penyembuh.Meskipun tubuhnya mengalami luka parah, namun energi spiritual di pusat energinya tidak terlalu terpengaruh.David telah membuat tiga butir obat mujarab penyembuh luka dalam. Dia menelan satu butir, sementara dua butir lainnya disimpan di dalam tas dan siap digunakan jika diperlukan.Saat tengah malam, David terbangun. Dia memandang cahaya bulan di luar jendela, lalu mengenakan pakaiannya dengan hati-hati dan perlahan.David melihat rantai hitam di pergelangan tangannya, benda yang dia dapatkan dari pria berpakaian abu-abu.Jari-jari David mengelus rantai hitam itu. Rantai hitam itu membawa aura dingin yang menyeramkan dan begitu disentuh langsung terasa di
“Puch!” Lengan kiri David langsung terputus dan darah segar berceceran di tanah.David menggenggam pedang dengan tangan kanannya dan dia berdiri di tempat. Entah berapa banyak tulangnya yang telah patah dan organ dalamnya pun mengalami kerusakan dalam berbagai tingkat.“Uhuk, uhuk .…” Dia membuka mulut dan terbatuk mengeluarkan beberapa teguk darah. Tetapi dia kembali menerjang ke depan tanpa ragu.Aura di tubuh David tetap begitu dahsyat dan mengerikan. Seperti orang yang kehilangan akal, dia menerjang ke arah pria berpakaian abu-abu di depannya sekali demi sekali.“Kau benar-benar tidak menyerah, ya!” Pria berpakaian abu-abu berbicara sambil tersenyum dingin dan menatap David, “Kalau begitu, aku akan mengantarmu dalam perjalanan terakhirmu!” Tatapan David tajam. Sayap kupu-kupu hitam di belakangnya mengepak. Kecepatannya sangat tinggi dan melesat seperti angin kencang yang melintas di depan mata pria berpakaian abu-abu.“Em?” Tubuh pria berpakaian abu-abu tiba-tiba menjadi kaku da
Kedua mata David berkilau dengan cahaya. Kekuatan api petir bisa menghancurkan korosi dari racun tersebut, tapi kekuatan api petir juga akan banyak terkuras.“Pertaruhkan semuanya,” David membuat rencana di dalam hati. Dia mengangkat kepala, menatap pria berpakaian abu-abu. Matanya menampakkan cahaya tajam, tangannya membentuk segel dan api petir yang tak terhitung jumlahnya melesat ke arah serangga-serangga itu seperti naga api.Suara ledakan keras terdengar dan bola-bola api panas melahap serangga-serangga itu. David langsung melompat, menerjang masuk ke dalam jangkauan serangan pria berpakaian abu-abu. Pedang di tangannya menikam dan mengeluarkan bayangan pedang yang cepat dan elegan. Pria berpakaian abu-abu itu bereaksi dengan cepat. Dia langsung mundur untuk menghindari serangan David. Namun, dia tetap sedikit terlambat dan dadanya tertembus bayangan pedang.Dia mundur beberapa langkah berturut-turut dan wajahnya pucat. Tidak banyak darah yang mengalir dari tubuhnya. Namun, bagi
Pria berpakaian abu-abu menatap tajam. Aura di tubuhnya terus melonjak dan energi spiritual yang dahsyat mengalir deras ke segala arah seperti gelombang pasang.Wajah David menampakkan ekspresi serius. Sosok tahap nirvana di depannya, keterampilannya jauh di atas dirinya dan dia sepenuhnya berada dalam posisi yang tidak menguntungkan.“Boom!” Pohon-pohon di sekitar bergoyang dengan ganas. Retakan-retakan menyebar dari segala penjuru menuju David.Ujung kaki David menghentak tanah dengan kuat. Setelah terdengar ledakan keras, tubuhnya melesat. Tangannya menggenggam pedang dengan erat. Cahaya-cahaya perak yang cemerlang menyelimuti seluruh tubuhnya dan aura yang tajam langsung mengarah ke pria berpakaian abu-abu.Tatapan pria berpakaian abu-abu semakin dingin. Namun, dia tidak mundur sedikit pun dan malah menghadapi serangan itu secara langsung!“Bam! Bam! Bam!” Dua sosok itu bertarung dengan kecepatan tinggi. Dalam sekejap, David dan pria berpakaian abu-abu telah bertarung dengan pulu
“Murid?” Pupil mata David menyusut, “Jangan-jangan yang kau maksud adalah Moses?!”Pria berpakaian abu-abu tidak lagi berbicara. Tongkat di tangannya diketukkan ke tanah beberapa kali dan menghasilkan suara yang terdengar jelas.David mengatupkan bibirnya. Pria berpakaian abu-abu di hadapannya memiliki keterampilan yang dalam dan tak terduga. Jika benar-benar ingin menghadapinya, sama sekali tidak perlu menghabiskan banyak tenaga. Sebuah firasat buruk muncul dalam hatinya. Mungkin pria di depannya bukanlah musuhnya.Sudut bibir pria berpakaian abu-abu melengkung membentuk senyum aneh. Dia menatap David dan berkata, “Aku dengar, kau telah masuk ke tanah terlarang ... Tsk, tsk, kudengar keberuntunganmu cukup baik dan menemukan sebatang Rumput Spiritual Ungu. Tapi, nasibmu buruk karena bertemu denganku. Aku benar-benar ingin mencicipinya, hahaha!”Suara tawa liar pria berpakaian abu-abu menggema di dalam hutan lebat.“Rumput Spiritual Ungu?” David tercengang. Rumput Spiritual Ungu adalah
Pria berjubah hitam menunjukkan ekspresi ketakutan. Dia ingin melarikan diri, tetapi dia tidak bisa melakukannya sama sekali.Pupilnya melebar dan cahaya keemasan di matanya membesar dengan cepat. Akhirnya, dengan satu suara ledakan, tubuh pria berjubah hitam terbelah dua oleh satu tebasan. Darah segar yang berbau amis tercurah ke tanah. Cairan darah berkumpul dan membentuk aliran dengan cepat, mewarnai tanah di sekitarnya. Jeritan memilukan menggema tidak berhenti terdengar untuk waktu yang lama.“Ting-tong ….” Tiba-tiba, terdengar suara lonceng yang nyaring. David menoleh ke arah sumber suara.“Ada apa dengan lonceng ini?” Tak jauh dari sana, terlihat sebuah lonceng tua tergantung di atas sebuah pohon tua, bergoyang seiring dengan angin bertiup dan suara berdenting terdengar di seluruh lembah.David mengernyitkan dahi. Dia melangkah berjalan ke arah lonceng itu.“Syuu!” Tiba-tiba, sebuah suara tajam yang memecah udara terdengar dengan keras. Dia memiringkan tubuh dan menghidar sec
Wajah David memerah dan dia menggertakkan gigi sambil berkata, “Jika kau berani menghinaku seperti ini, menjadi hantu pun aku tidak akan melepaskanmu!”Listian memandangnya dengan dingin. Dia berjongkok, meraih tangan kiri David dan memelintirnya ke belakang punggung.Krek! Krek! Krek!Serangkaian suara berderak halus terdengar. David merasakan sakit yang hebat datang menyerang. Segera setelah itu, rasa perih yang tajam menyebar dari telapak tangannya. Rasa sakitnya seperti menusuk ke dalam hati!“Aaa!!” Rasa sakit yang hebat membuat David menjerit. Wajahnya terpelintir dan urat di dahinya menonjol.“David, kau seharusnya bersyukur aku tidak membunuhmu. Jika tidak, kau pasti tidak akan bertahan hidup lebih dari tiga detik.” Listian berkata dengan dingin. Sedetik kemudian, dia melepaskan David dan langsung pergi.Langkahnya terhenti sejenak dan dia langsung menghilang ke dalam hutan, tanpa meninggalkan jejak.“Uhuk .…” David duduk di tanah. Tenggorokannya mengeluarkan darah dan wajah
Wuush!Listian cepat tanggap. Sebuah cahaya pedang bersinar dan melesat keluar.Puch! Sebongkah daging berdarah terlempar dan menumpahkan sejumlah besar darah panas!“Aaa!!” David menjerit kesakitan dengan memilukan. Dia mundur dengan cepat, dengan kepala penuh keringat dingin dan wajah pucat pasi!Begitu dia menunduk dan melihat ke bawah, sebagian besar daging lengannya ternyata terpotong, menampakkan tulang putih yang menyeramkan. Sangat mengerikan!David menutupi lukanya, dia memandang Listian dengan terkejut. Orang ini bahkan bisa menghentikan gerakannya!Sebenarnya ini teknik aneh apa?!“David, kali ini kamulah yang duluan menyerangku secara diam-diam. Jangan salahkan aku jika aku membunuhmu!” Listian berbicara dengan dingin dan niat membunuh bergejolak di matanya.Duaarrr!Tiba-tiba, suara gemuruh terdengar dari kejauhan, permukaan tanah bergetar hebat dan pohon-pohon patah.Ekspresi Listian sedikit berubah. Dia menatap ke kedalaman hutan. Di sana, samar-sama bisa terdengar sua
Angin topan tiba-tiba menerpa di udara. Angin topan ini datang dari sisi lain tebing, membawa energi pedang yang dingin dan membuat orang merinding!Syuu!Tubuh David gemetar, jarinya membentuk segel, cahaya-cahaya pedang memancarkan kilau gemilang, seperti ribuan kunang-kunang berkumpul.Sesaat kemudian, dia menjentikkan jarinya dan sebuah cahaya pedang melesat ke udara.Sreet!Udara terpotong menjadi serpihan, menimbulkan suara yang menusuk telinga. Kekuatan yang mengerikan ini cukup untuk merobek seorang pesilat di bawah tahap dewa perang.Tapi, reaksi Listian sangat cepat. Hampir dalam seketika, dia sudah mengambil posisi bertahan.“Pergi!” Listian menendang dengan satu kaki. Kekuatan besar mengalir, menendang cahaya pedang itu pergi.“Bagaimana orang ini bisa sekuat ini?!” David membelalakkan matanya. Dia benar-benar tidak percaya bahwa cahaya pedang yang dia gunakan ternyata berhasil ditahan?Dia memandang Listian dengan penuh rasa terkejut dan keheranan, tidak mengerti bagai