Share

Bab 150

Penulis: Udang
“Wah!”

Begitu omongan ini keluar, semua orang gempar dan sepenuhnya terkejut.

Setelah semua orang bergantian membaca kontrak itu, semuanya sepenuhnya membodoh.

Ternyata benaran!

Setelah Lili selesai melihatnya, dia hanya merasa pandangannya menggelap dan hampir pingsan.

“Tidak mungkin. Ini sama sekali tidak mungkin. Hanya dengan mengandalkan orang jalang ini, bagaimana mungkin bisa menarik investasi sebesar 40 triliun?”

Dengan wajah ganas bagaikan hantu, dia meraung berkata, “Aku sudah mengabari Wendi. Apa yang dilakukan Wendi, makhluk tidak berguna ini?!”

Matanya dipenuhi rasa tidak percaya. Kesenjangan yang begitu besar di hatinya membuatnya hampir gila.

Selama ini, baik dari segi penampilan maupun kemampuan, dia selalu didahului oleh Ria.

Sekarang, dia dengan bersusah payah mendapat kesempatan untuk memijak Ria. Tidak disangka, Ria malah memutarbalikkan keadaan lagi.

Bagaimana dia bisa menerima hal ini?!

Setelah mendengar omongannya, Ria dengan ekspresi yang sangat dingin berkat
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab151

    Mendengar omongan ini, semua satpam berbalik badan dengan kompak dan langsung beranjak pergi. “Jangan pergi, semuanya kembali!”“Aduh, kumohon, jangan pukul lagi……”Lili dipukuli hingga menjerit kesakitan dan memohon dengan berbagai cara. Namun, Wendi memukulinya dengan semakin hebat.Melihat adegan ini, ketidaktegaan melintas di wajah Ria. Dia ingin maju untuk menghentikannya.“Jangan ke sana, kamu sudah lupa betapa arogannya dia barusan?” kata David sambil menonton tontonan yang menarik. Lili hanya bisa bersusah payah memohon. “Bu Ria, Nona Ria, kumohon padamu. Kumohon padamu, tolonglah aku……”“Aku sudah salah. Aku tidak seharusnya menentangmu dalam berbagai hal dan lebih tidak pantas untuk mendambakan posisi presiden direkturmu……”Saat ini, dirinya dipukuli hingga hidungnya memar dan wajahnya membengkak. Bahkan giginya juga dipukuli hingga tanggal. Semuanya setimpal dengan kesombongannya barusan. David tahu bahwa ini sudah cukup dan dia bertanya, “Kalalu begitu bagaimana dengan m

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 152

    “Ini adalah vila yang kubeli beberapa tahun lalu. Aku tinggal di sini hampir di sepanjang waktu.”Dia menjelaskan kepada David sambil menunjuk sebuah kamar di lantai 2 dan berkata, “Kedepannya, ini adalah kamarmu.”Meskipun dia tidak berrsedia membiarkan seorang pria tinggal bersama dirinya, tapi bagaimanapun juga, sekarang David sudah menjadi suaminya secara formalitas. Dia tidak bisa membiarkan David berkelana di luar, ‘kan?Apalagi, David sudah menyinggung Mufid dan Mufid bahkan sudah mengeluarkan omongan kasar. Lebih mustahil lagi baginya untuk mengabaikan David. “Apakah kita ini temasuk tinggal bersama?” David menatapnya dengan seperti sedang tertawa.“Kamu jangan pernah berharap.”Wajah cantik Ria memanas dan dia langsung memelototi David sambil berkata, “Aku hanya bersimpati padamu karena kamu miskin dan tidak memiliki tempat tinggal di Jayanegara. Maka dari itu aku berbaik hati dengan menyuruhmu tinggal di sini. Kamu jangan berpikir berlebihan.”“Tapi, sebelum kamu tinggal di

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 153

    Tidak bisa dipungkiri bahwa dapur Ria didekorasi dengan sangat mewah dan cukup besar.Namun, setelah David membuka kulkas di rumahnya, dia sepenuhnya kehilangan kata-kata. Di dalam kulkas seharga dua puluhan juta, selain seikat mie, ternyata kosong melompong. Bumbu-bumbu di atas meja kompor, seperti kecap, cuka dan lain sebagainya bahkan belum pernah dibuka.David hanya bisa membuatkannya semangkok mie. Karena mempertimbangkan wanita karier sering melakukan perjalanan dinas, maka dia tidak menambahkan jahe, bawang dan sejenisnya.Meskipun demikian, setelah dia menyajikan semangkok mie yang sudah dimasak ke atas meja,Ria tidak bisa menahan diri untuk tidak mengendus dengan sekuat tenaga dan dengan sedikit terkejut berkata, “Wangi sekali. Tidak disangka, kamu benar-benar bisa memasak.”David mendesak dengan berkata, “Tidak ada apapun di rumahmu dan hanya ada mie. Makan seadanya saja ya. Jika tidak cukup aku akan memasakkannya lagi untukmu.”Selama belasan tahun di atas gunung, dialah

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 154

    David menggeleng dan berkata, “Suruh semua bawahanmu bubar saja. Aku sendiri tahu cara mengatasinya.”“Baik.”Brena langsung pergi dengan membawa orang-orang. David menatap gelapnya malam dengan tatapan dingin. “Keluarga Zafar, ini semua kalian yang cari sendiri.”……Setelah pulang ke rumah Keluarga Chairil, Brena langsung memberitahukan hal yang terjadi malam ini kepada Wawan. Akhirnya, dia bertanya, “Kakek, sepertinya Keluarga Zafar sudah bertekad untuk menyerang Dokter Ajaib David. Apa yang harus kita lakukan?”Wawan mendengus dan berkata, “Atas nama Keluarga Chairil, beri peringatan kepada Mufid. Katakan bahwa Dokter Ajaib David adalah penyelamat Keluarga Chairil. Jika dia berani menyentuh Dokter Ajaib David, maka sama saja dengan menjadi musuh Keluarga Chairil.”“Kakek, Keluaga Zafar merupakan keluarga konglomerat nomor 1 di Jayanegara……” Brena dibuat terkejut olehnya. Dia tidak menyangka bahwa emosi kakek ternyata begitu membara dan langsung memilih konforntasi secara langsung

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 155

    Belasan menit kemudian, di dalam sebuah penginapan di pinggiran kota Jayanegara.David kembali datang melihat Bibi Laras. Namun, yang membuatnya kecewa adalah keadaan psikologis Bibi Laras terus tidak membaik sedikitpun. Dia tetap takut pada orang asing, tetap takut pada cahaya terang dan bahkan sering terjerumus dalam mimpi buruk kebakaran besar waktu itu.Julio tidak bisa menahan diri untuk tidak berkata, “Tuan Muda, apakah aku perlu membawanya ke rumah sakit jiwa di luar negeri untuk diperiksa?”“Tidak perlu.”David menggelengkan kepala dan berkata, “Aku sendiri bisa mengobatinya, tapi aku perlu beberapa barang. Kamu bantu aku untuk mempersiapkannya sejenak.”“Anda katakan saja.” Semangat Julio menggelegar. David menyuruhnya mengambil kertas dan pena untuk mencatat sebuah resep. “Gunakan semua relasimu untuk mengumpulkan semua bahan obat di atas, terutama obat utamanya, Bunga Alpine.”“Ke-2, aku butuh sebatang kuas tulis. Bukan kuas tulis biasa, melainkan kuas tulis yang memiliki

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 156

    ……Keesokan paginya, David menemukan Ria tidak di tempat setelah dia bangun. Di atas meja makan justru tertinggal selembar notes.“Aku sudah berangkat kerja. Di dalam lemari penghangat ada sarapan yang kubelikan untukmu. Datanglah ke perushaan setelah memakannya. Oh ya, aku juga sudah mencucikan pakaianmu, ingatlah untuk menjemurnya sendiri.”“Wanita ini juga bukanlah es yang tidak meleleh selama ribuan tahun……” David tidak bisa menahan tawanya. Dia pergi mengeluarkan roti kukus dan gorengan dari lemari pemanas untuk dimakan. Setelah selesai menjemur pakaian, dia berrgegas menyusul ke Guntur Group. Seluruh staf hingga atasan Guntur Group sangat sibuk hari ini. Semua orang bahkan menghabiskan makan siang di meja kerja. Setelah David masuk ke kantor presiden direktur dengan mengetuk pintu, Ria mendongak dan dengan sangat senang berkata, “David, kebetulan kamu kemari. Disini aku punya sebuah berkas, kamu tolong aku antar ke Freya Group untuk dicap oleh mereka.”Setelah menerima berkas

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 157

    David sama sekali tidak marah dan malah tersenyum geli sambil berkata, “Surya, apakah percaya jika aku mengatakan kamu akan segera berhenti menjabat sebagai wakil menejer utama?”Surya langsung marah. “K*ntutmu!”Wulan yang berada di sampingnya dengan dingin berkata, “David, bahkan jika kamu cemburu karena Surya lebih unggul darimu, kamu juga tidak perlu berbicara seperti itu, ‘kan?”“Aku cemburu padanya?” David tertawa.“Memangnya bukan?”Wulan melihat David dengan merasa benar. Wajahnya penuh dengan kebencian. “Surya sudah menjadi wakil menejer utama perusahaan di usianya yang masih muda. Sedangkan kamu hanya seorang karyawan kecil. Memangnya apalagi kalau kamu bukan cemburu padanya?”“Terserah bagaimana kamu berpikir saja. Percaya padaku, pria yang kamu banggakan akan segera kembali ke wujud aslinya.”David malas untuk beradu mulut dengannya. Dia langsung ingin pergi setelah melemparkan sepatah kata. Pada saat ini, ponsel Wulan berbunyi. Itu adalah telepon dari Hasan. Setelah menu

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 158

    Begitu Gerry dan Citra mendengar omongan ini, semuanya menampakkan ekspresi senang di atas penderitaan orang lain. Mereka tahu bahwa Surya ingin mengerjai David. Di dalam pintu masuk lapangan parkir Hotel Tomson, dua orang satpam sedang ketiduran. Pada saat ini, David berhenti di pintu masuk dengan membawa mobil. Melihat palang pembatas tidak bereaksi, dia terpaksa menekan klakson dengan pelan.Kedua satpam terkejut. Saat ingin membuka mulut untuk memaki, mereka mendongak dan melihat patung emas penanda mobil Rolls-Royce. Keduanya langsung terkejut dan membuka palang dengan cepat.Setelah David mengangguk berterima kasih kepada keduanya, dia mengendarai mobil masuk ke lapangan parkir.Salah satu satpam segera mengikutinya. Setelah mobil berhenti dengan baik, satpam itu melangkah maju dengan ekspresi tersanjung dan berkata, “Bos, apakah Anda ingin saya memarkirkan mobil untuk Anda?”David baru saja ingin menolaknya dan Hasan sudah menelepon kemari lagi. “Kalau begitu merepotkanmu sa

Bab terbaru

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1507

    “David! Aku akui kekuatanmu cukup hebat! Tapi di antara kita terdapat perbedaan seperti langit dan bumi! Kau bukan tandinganku! Aku akan mencabut kepalamu dengan tanganku sendiri!” Bastian mengaum penuh kegilaan.Klaaang.Sebuah tebasan pedang menghantam bahu kanan David!Namun, mata pedang itu hanya menciptakan kilatan cahaya dingin ketika mengenai tulang bahu David yang begitu kokoh, meninggalkan bekas luka dangkal tanpa mampu menembus pertahanan ototnya“Apa?!” Bastian membelalakkan mata, tampak tak percaya. David menyeringai dan tubuhnya tiba-tiba bergetar hebat, mengguncang Bastian hingga persendian ibu jarinya terlepas, tangan kanannya yang memegang pedang mengendur dan pedangnya jatuh.“Bam!” David menjulurkan tangan kirinya dan menampar wajah Bastian dengan keras!Tubuh Bastian terpental seperti peluru, jatuh dengan keras di atas sebuah bukit kecil di kejauhan.Dengan suara ledakan yang keras, kedua lututnya menghantam tanah, menciptakan retakan-retakan kecil seperti jaring l

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1506

    “David! Lepaskan Yendi! Kau ingin para kakakmu mati di sini?”“Aku beri kau waktu beberapa menit untuk berpikir. Jika lebih dari itu, jangan salahkan aku kalau aku menindas yang lemah!” Bastian mendengus dingin. Dia melambaikan tangan dan beberapa pesilat segera mengangkat Yendi, menyeretnya menjauh dari sisi David.Wajah David menunjukkan tekad yang bulat.Dia tahu bahwa dirinya tidak punya jalan keluar lagi. Satu-satunya peluang mungkin adalah menggunakan teknik rahasia!Namun, begitu teknik rahasia digunakan, maka akan membuat penggunanya lemah selama beberapa hari.Tapi demi menyelamatkan kakak-kakaknya, dia tidak peduli dengan hal itu. Lagipula, jika tidak menggunakan teknik terlarang ini ....“Bunuh David!” Bastian tiba-tiba mengangkat tangannya dan beberapa pesilat menyerang bersama dengan pedang dan senjata mereka.David mengeluarkan raungan marah dan menggunakan teknik rahasia. Tubuhnya terselubung di tengah cahaya biru kehitaman, dengan pola-pola aneh yang mengalir di permu

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1505

    “Menjadi budakku? Hehe ... kau pikir aku bodoh? Aku bisa membunuhmu sekarang juga!” ejek David.“Tidak! Kau tidak boleh seperti itu!” Yendi memekik pilu. “Bam!” David kembali menghantam dada Yendi dengan tinjunya, membuat rongga dada Yendi amblas dan beberapa tulang rusuknya patah. Yendi memuntahkan darah segar dalam jumlah besar, tubuhnya meringkuk seperti seekor udang.“Kau mengerti apa yang kukatakan? Kau hanya akan mati!” David berkata dengan dingin. Dia menjulurkan tangannya, menekan kepala Yendi, berniat membuatnya kehilangan kesadaran dan berubah menjadi mayat hidup. Namun tepat pada saat itu, beberapa sosok tiba-tiba muncul di kejauhan!Ternyata itu Bastian Wahidin yang sudah lama tidak terlihat!“Hahaha! David! Tidak menyangka kalau aku masih hidup, ‘kan? Coba lihat siapa orang-orang ini!” Bastian menyeringai jahat. Di belakangnya muncul beberapa sosok yang tampak sengsara. Ternyata mereka adalah kakak ketujuh David, Ria, dan kakak keduanya, putri suci Asura, Sabrina!Mere

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1504

    Kali ini, David menggunakan kekuatan penuh untuk menghantam perut Yendi dan suara tulang rusuk yang patah terdengar jelas di telinga Yendi.David mengangkat kakinya dan dengan keras menginjak perut Yendi, yang hanya bisa mengerang kesakitan.“Puch!” Yendi memuntahkan darah segar dalam jumlah besar dari mulutnya. Tak berhenti di situ, David membalikkan tangan dan meraih leher Yendi, mengangkat kepalanya dan menggoyangkannya ke kiri dan ke kanan. Dengan suara dingin, dia berkata, “Karena kau ingin bermain, aku akan bermain denganmu dengan sebaik-baiknya!”“Bam! Bam! Bam!” Tinju David menghantam wajah dan kepala Yendi dengan gila dan menghasilkan suara dentuman.“Ahhh … David, jangan terlalu semena-mena! Aku beri tahu kamu, jika kau membunuhku, Tuan Besar perkumpulan pasti tidak akan membiarkanmu lolos!” Yendi berteriak penuh amarah. “Boom!” Sebagai balasan, David menendang wajah Yendi dengan keras, membuatnya terlempar sejauh beberapa meter. Yendi terhempas ke tanah dalam keadaan lin

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1503

    “Uhuk, uhuk!” Yendi tak kuasa menahan batuk. Rasa amis dan manis muncul di tenggorokannya. Terkena tamparan sebelumnya membuatnya terluka parah.Saat Yendi bersiap meninggalkan lembah untuk kembali ke perkumpulan dan mencari kesempatan membalas dendam pada David ….“Swish!” Sebuah bayangan hitam tiba-tiba muncul di hadapan Yendi. Itu adalah David.“Plak!” Tanpa sepatah kata pun, David langsung menampar wajah Yendi dan dengan dingin berkata, “Dasar sampah, ke mana kamu?!”“David! Kau berani mempermalukanku? Kau pasti akan mati! Perkumpulan tersembunyi tidak akan membiarkanmu lolos!” Yendi menutupi pipinya yang panas dan merah, menatap David dengan penuh amarah sambil membentak. “Plak!” Satu tamparan dilancarkan lagi. David tertawa dingin sambil berkata, “Perkumpulan tersembunyi? Apakah aku tidak tahu dengan jelas seperti apa perkumpulan tersembunyi kalian? Kalian hanya segerombolan pengecut licik! Sampah seperti kamulah yang paling aku benci!”Kekuatan David meningkat pesat. Ditamba

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1502

    “Pedang, datanglah!” seru Yendi sambil membentuk segel dengan satu tangan.“Wuush!” Begitu kata-katanya selesai, langsung terdengar suara logam yang nyaring. Pedang panjang yang terselip di pinggangnya keluar dari sarungnya, disertai dengan kilauan dingin, melesat secepat kilat ke arah Yendi dan jatuh tepat di tangannya.Yendi mencabut pedang dari sarungnya. Seberkas cahaya dingin yang tajam melintas dan bertabrakan dengan empat boneka hidup dalam sekejap. Energi pedang meledak, cahaya pedang berkilauan dan bertarung dengan sengit, menciptakan gelombang energi yang menyebar ke segala arah, membuat gua tidak berhenti berguncang.“Pedang pusaka yang tajam sekali!” Merasakan ketajaman pedang di tangan Yendi, pupil David sedikit menyusut. Dia tidak menyangka bahwa Yendi ternyata memiliki pedang yang begitu tajam. “Kemampuanmu menggunakan pedang cukup hebat, tidak heran jika kamu berani menantangku.” David mendengus dingin, lalu mengerahkan energi spiritualnya lagi. Tubuhnya bergerak cep

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1501

    “Apa? Bahkan berani menghancurkan pelindung energi tubuhku!” Yendi sangat terkejut dan raut wajahnya berubah drastis. Jika pelindung energi tubuhnya hancur, maka tubuhnya pasti akan terbakar menjadi arang. Tegar memanfaatkan kesempatan ini, melompat sejauh beberapa meter dan dalam sekejap muncul di depan David, dengan tombak perak di tangannya langsung menusuk ke arah tenggorokan David.“Ting!” David menjulurkan tangan kirinya, mencengkeram pergelangan tangan kanan Tegar dengan kuat, lalu menarik dengan keras dan merebut tombak perak itu sambil menghempaskannya dengan kuat, membuat Tegar terlempar keluar dan menghantam puluhan batu besar hingga hancur berkeping-keping.“Dasar sampah!” kata Yendi dengan tak sudi, lalu tubuhnya melintas cepat dan tiba di depan David dalam sekejap, mengangkat tangannya dan melayangkan sebuah tamparan. “Plak!” Suara tamparan yang terdengar tajam dan jelas langsung menggema.“Kau cari mati!” Pipi David bengkak memerah dan wajahnya tampak suram. Matanya

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1500

    Pada saat yang sama, Tegar, putra suci perkumpulan tersembunyi, juga menggunakan teknik rahasia. Tubuhnya menghilang di tempat bagaikan hantu.“Trik murahan. Hancurkan!” David mendengus dingin, tangan kirinya menjentikkan seberkas gelombang kekuatan. Di detik berikutnya, “Boom!” Gelombang kekuatan David tepat mengenai tombak perak dan suara ledakan langsung terdengar. Daya dorong yang kuat membuat tombak perak itu menyimpang dari arahnya dan melesat melewati bahu David.“Kecepatan yang sangat tinggi!” Tegar mengerutkan alisnya, lalu segera menggunakan teknik penyamaran dan diam-diam mendekati David. “Syuuuu!” Tegar kembali mengayunkan tombak peraknya, dengan kekuatan yang mengerikan seperti menghancurkan segala sesuatu, menembus ke arah dada David.Meskipun kekuatan Tegar tidak sekuat Yendi, tapi unggul dalam penyamaran, kecepatan yang sangat tinggi dan serangan yang tajam. Jika terkena serangannya, pasti akan mengalami cedera berat.Namun, yang mengejutkan adalah reaksi David yang

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1499

    Beberapa saat kemudian, tubuh Tirto tenggelam ke dasar danau dan sepenuhnya menghilang, seolah-olah ditelan oleh air danau tanpa menyisakan tubuh maupun tulang.“Apakah dia sudah mati?” tanya Melinda dengan cemas. “Sudah mati,” jawab David dengan datar. “Sudah mati ….” Mendengar kata-kata itu, Melinda langsung merasa lega. Dia tidak ingin melihat ada yang meninggal karena hal ini. Itu adalah dosa. “David, terima kasih karena telah menyelamatkanku.”“Hanya hal sepele saja.” David sedikit menganggukkan kepala.Saat berbicara, Melinda tiba-tiba menyadari bahwa David memegang sebuah buah spiritual berwarna merah cerah yang bersinar dan tidak bisa menahan diri untuk melihat lebih lama.“Buah di tanganmu itu apa? Cantik sekali.” Mata Melinda berkedip-kedip. David tersenyum datar dan berkata, “Ini adalah Buah Spiritual Merah.”“Buah Spiritual Merah!” Mendengar itu, mata Melinda langsung membelalak dan wajahnya penuh dengan kejutan. Buah Spiritual Merah sangat terkenal, merupakan obat pen

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status