Beranda / CEO / Tuan Presdir, Kamulah Ayah Anakku / Bab 172. Pertengkaran Yang Manis

Share

Bab 172. Pertengkaran Yang Manis

Penulis: L.A. Zahra
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Kelvin yang semakin diliputi rasa cemas itu lantas berlari kecil, lalu menghadang Sean berjalan masuk.

"Ayah tidak boleh masuk?" teriak Kelvin sambil merentangkan tangannya.

Mendengar teriakan Kelvin, Evelyn yang berniat untuk tidur pun tersentak dan langsung menoleh ke arah sumber suara.

"Apa yang Key lakukan? Kenapa menghalangi Ayah begitu?" Evelyn beranjak, duduk di kasur.

Kelvin menoleh sebentar dengan wajah terlihat begitu panik. Saat sedang lengah, Sean malah menggendongnya.

"Lepaskan! Ayah tidak boleh masuk ke kamar!" teriak Kelvin sambil meronta-ronta.

Saat itu juga, Sean langsung menaruh tubuh kecil Kelvin di tengah kasur, dekat dengan Evelyn.

"Ada apa? Kalian hanya pergi sebentar dan saat kembali malah terus bertengkar," protes Evelyn sambil tersenyum karena gemas melihat tingkah ayah dan anak itu.

Saat itu juga Kelvin yang sudah tidak berdaya memilih untuk berbaring, lalu menutup telinganya saking cemas jika pertengkaran di antara kedua orang tuanya.

"Ada hal yang ingin kut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
L.A. Zahra
iyaa kakak ...
goodnovel comment avatar
harlinah Muslim Kasim
tolong cerita nya dilanjutkan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Tuan Presdir, Kamulah Ayah Anakku   Bab 173. Perang Dingin

    "Sudah kuduga, tampaknya mereka tidak sesederhana yang kita lihat," ujar Sean yang mendadak dadanya terasa bergemuruh akibat kesal."Lalu bagaimana? Apa yang harus kita lakukan selanjutnya?" Evelyn mendadak cemas. Ia tidak ingin usahanya berakhir sia-sia."Kita lanjutkan memberi sanksi sosial untuk orang-orang itu, meski pada akhirnya pemerintah daerah tetap akan melindungi mereka," jelas Sean.Evelyn menghela napas panjang. Komentar di unggahan tersebut membuatnya merasa tak habis pikir, bagaimana mungkin sekelompok preman sudah lama berkeliaran dan dibiarkan membuat onar begitu saja karena mendapat perlindungan pemerintah setempat? "Aku benar-benar benci preman-preman itu," ungkap Evelyn."Sudah sore, mau kubantu untuk mandi?" tanya Sean dengan wajah datar."Tidak perlu, kamu pasti akan mengambil kesempatan dariku." Evelyn tersenyum malu."Memang kenapa? Tidak ada larangan untuk sepasang suami istri.""Tapi, aku takut perbanku basah.""Tinggal dibuka. Itu bukan luka, aku akan meman

  • Tuan Presdir, Kamulah Ayah Anakku   Bab 174. Pertikaian Dua Pria

    Sean berjalan dengan penuh keberanian, tidak ada rasa takut apalagi cemas di hatinya. Ia malah merasa tertantang dengan kedatangan dua preman itu."Tuan, mereka terus memaksa ingin bertemu padahal saya sudah berusaha untuk menyuruh mereka pergi," lapor salah seorang security yang berjaga di depan."Biarkan saja, mungkin ada yang mereka ingin sampaikan padaku," sahut Sean sambil tersenyum tipis.Langkah Sean terhenti saat berada tepat di depan gerbang. Ia menatap kedua preman yang saat itu terus membuat kerusuhan di depan rumahnya."Apa yang kalian inginkan?" Wajah Sean menunjukan aura dingin yang menusuk, membuat kedua preman itu sempat merasa bergidik."Bos ingin memastikan. Kau kan yang menyebar video tentang kami di media sosial?" ucap salah seorang preman dengan mata membelalak, seolah ingin membuat nyali Sena ciut."Yakin jika itu aku? Bosmu pikir hanya aku yang membenci kalian di muka bumi ini?" Sean tersenyum miring dengan tatapan sedingin es."I-itu … tapi tetap saja, kau yang

  • Tuan Presdir, Kamulah Ayah Anakku   Bab 175. Sean Terbakar Cemburu

    "Berhati-hatilah! Kakimu masih sakit, jangan terburu-buru, takutnya malah jatuh!" ucap Dion sambil memegangi tangan Evelyn.Saat itu Sean langsung menghajar Dion tepat di wajah. Tampaknya kesabaran pria itu benar-benar sudah habis. Ia tak bisa lagi menahan gejolak di dada yang sejak awal terus bergemuruh."Lepaskan tanganmu dari istriku!" bentak Sean.Saat itu semua orang yang berada di sana seketika berkumpul mendekati Sean, hendak melerai pertikaian di antara kedua pria itu."Jangan bertengkar di sini! Kami baru saja menata tempat ini," ucap salah seorang anak buah Dion yang bertugas menata area dekat situ."Persetan dengan dekorasi ini!" bentak Sean yang segera menggendong Evelyn menuju ke dalam rumah."Ayo, Key! Kita masuk ke dalam saja!" ajak Sean yang sekilas melirik ke anaknya, lalu mendelik lagi ke arah Dion.Dion lagi-lagi terlihat tenang. Ia tidak berhenti tersenyum seolah tak terjadi apa-apa, meski dari pinggir bibirnya mengeluarkan darah.Merry yang berada di situ menjadi

  • Tuan Presdir, Kamulah Ayah Anakku   Bab 176. Situasi Gawat

    Nicki melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi karena cemas dengan keadaan Sean. Ia khawatir atasannya itu pergi ke tempat yang tidak baik demi melampiaskan amarahnya."Semoga pikiranku salah," gumam Nicki yang terus fokus menyetir.Tak berselang lama Nicki sampai di depan sebuah bar ternama di kota itu. Selain besar, tempat itu juga terkenal karena sering dikunjungi para wisatawan dan beberapa orang penting dari ibu kota yang sedang jalan-jalan ke kota tersebut.Nicki menoleh ke sana kemari, mencari kendaraan Sean yang mungkin saja terparkir di sana.Mata pria itu seketika tertuju pada sebuah mobil sport hitam yang terparkir tak jauh dari gerbang utama. Nicki lantas menghela napas panjang karenanya."Kuharap Pak Sean tidak melakukan sesuatu yang bodoh." Nicki bergegas memasuki bar.Saat berada di dalam bar, matanya terus menatap sekeliling, berusaha mencari keberadaan Sean. Hingga sosok sang atasan yang sedang mabuk terlihat sedang duduk bersandar dengan beberapa perempuan tampak me

  • Tuan Presdir, Kamulah Ayah Anakku   Bab 177. Aku Takut Kehilanganmu

    Nicki menelan ludah, tak tahu apa yang akan dihadapinya nanti. Dari suaranya saja jelas terdengar jika Evelyn sedang dalam keadaan emosi.Pria itu perlahan berbalik dan kembali menuju Evelyn."Ya, ada yang bisa saya bantu, Bu Evelyn?" Nicki hanya menunduk, tak berani menatap mata Evelyn yang sebelumnya sekilas tampak penuh amarah."Aku mencium parfum perempuan di pakaian suamiku. Apa kamu bisa menjelaskan itu?" Evelyn menatap Nicki, lekat.Nicki langsung menelan ludah, tak menyangka jika akhirnya akan terjadi hal seperti itu. Bahkan, dalam lubuk hati terdalam ia merasa tertekan dengan perkara rumah tangga sang atasan yang malah menyeret dirinya."I-itu …." Nicki sangat gugup, rasa cemas terus menghantuinya."Katakan saja! Aku tidak akan memarahimu." Dari suaranya saja jelas terlihat jika Evelyn sedang emosi."Saat Pak Sean mabuk, beberapa perempuan memanfaatkan itu. Mereka berusaha menggoda Pak Sean yang sedang tak berdaya," jelas Nicki yang saat itu terus mengeluarkan keringat dingin.

  • Tuan Presdir, Kamulah Ayah Anakku   Bab 178. Apa Yang Terjadi?

    Evelyn langsung menelepon Diana saat itu juga, kaki yang sedang sakit membuatnya tak bisa leluasa untuk mencari sendiri keberadaan Sean dan Kelvin."Apa kamu melihat Kelvin?" tanya Evelyn sesaat setelah Diana mengangkat telepon."Sepertinya Kelvin dan Pak Sean pergi ke arah taman. Memang kenapa? Apa ada yang bisa aku bantu, Kak?""Oh, tidak ada. Kalau begitu terima kasih," jawab Evelyn yang penasaran dengan apa yang sebenarnya Sean lakukan bersama dengan Kelvin.Evelyn beranjak dari duduknya, berniat untuk pergi ke taman sambil berjalan perlahan. Baginya suasana di taman cukup bagus untuk menjelaskan tentang acara pernikahan sang mertua.Dengan langkah tertatih sambil memakai tongkat, Evelyn berjalan perlahan keluar dari kamar. Ingin berbincang dengan suasana yang tenang, berharap jika Sean bisa merespon dengan kepala dingin."Apa yang sedang Kakak lakukan? Jangan memaksakan diri seperti itu!" Diana menghampiri Evelyn dengan wajah panik."Ah, itu … aku ingin pergi ke taman sebentar,"

  • Tuan Presdir, Kamulah Ayah Anakku   Bab 179. Di Mana Evelyn?

    Evelyn memilih untuk diam terpaku. Ia menaikan kakinya ke atas kloset agar tidak terlihat dari celah bawah pintu. Dengan menahan sakit, Evelyn terus menaikan kaki sambil membekap mulut dengan mata berkaca-kaca.'ini sangat menyakitkan,"' batin Evelyn yang kakinya terasa ngilu karena dipaksa di tekuk.Evelyn tanpa sadar meneteskan air mata akibat menahan rasa sakit. Namun, setidaknya masih bisa menahan agar tidak mengeluarkan suara."Di mana perempuan itu?" Mendadak terdengar suara seorang pria di luar bilik toilet.Seketika Evelyn tercengang sekaligus ketakutan saat tahu ada suara pria di toilet wanita. Hal tersebut tentunya bukan sesuatu yang sederhana, entah apa yang sedang menunggunya di luar."Kita cek satu persatu saja," sahut pria lainnya.Suara dua orang pria semakin menambah kepanikan Evelyn, diperparah dengan perbincangan mereka yang hendak mengecek bilik satu persatu."Jangan harap bisa bersembunyi dari kami!" teriak salah seorang pria.Suara pintu yang dihantam kencang teru

  • Tuan Presdir, Kamulah Ayah Anakku   Bab 180. Rekaman CCTV

    Sebelum memberi tahu tentang idenya pada Sean, Andi memilih untuk mengecek terlebih dahulu setiap jalan yang kemungkinan dilalui Evelyn."Ada apa? Apa kamu menemukan sesuatu?" tanya Sean saat melihat Andi terus mondar-mandir."Tunggu sebentar, Pak. Saya mau mengeceknya dulu," jawab Andi yang wajahnya terlihat begitu serius.Sean mengerutkan alis karena sedikit bingung dengan maksud Andi, hingga setelah ia menyaksikan bawahannya itu beberapa saat kemudian baru menyadari apa yang sedang dicari."CCTV?" Sean segera menghentikan Andi. "Jadi, apa yang kamu temukan?""Tidak semua jalan menuju toilet dilengkapi CCTV. Dan saya perhatikan beberapa diantaranya palsu, hanya hiasan saja." Andi terlihat serius saat memandangi sebuah CCTV yang menurutnya hanya hiasan semata."Dari mana kamu tahu jika itu CCTV palsu?"Sebelum menjawab Andi malah tertawa sambil menggaruk kepala yang tak gatal."Karena saya punya beberapa di rumah, hanya untuk terlihat keren saja. Dan kebetulan yang ada di sana persis

Bab terbaru

  • Tuan Presdir, Kamulah Ayah Anakku   Bonus Part

    Terima kasih buat semua reader yang sudah mengikuti cerita sampai sejauh ini. Othor bukan apa-apa tanpa kakak² reader.Oh, iya othor mau sedikit menceritakan beberapa kisah tokoh yang nggak muncul di akhir.Ada yang cariin Daren nggak ya? kakak tiri Evelyn yang sempet punya rasa itu akhirnya bisa melupakan istri dari sang atasannya itu, dia memilih untuk melamar kekasih sesama rekan kerja di perusahaan Sean.Lukas, si asisten gila kerja itu lebih milih untuk fokus ngurus perusahaan yang Sean titipin loh. Beberapa kali Sean berusaha ngejodohin sama perempuan malah berakhir di tolak, ya itu semua karena dia gila kerja.Jennifer, kakak tiri Evelyn yang udah insyaf ini milih menjauh dari kehidupan dulu. Dia pergi ke luar negri dan diam-diam menikah dengan warga lokal.Yang lebih mengejutkan, nggak berselang lama setelah Evelyn melahirkan, Nicki melamar Diana di depan orang ramai. Ya, cinta tumbuh karena biasa, kebersamaan bikin benih-benih cinta itu tumbu. Tapi, tenang aja, meski udah bern

  • Tuan Presdir, Kamulah Ayah Anakku   Bab 218. Akhir Bahagia

    Sean tampak kebingungan, tak tahu sang istri hendak mengajaknya ke mana. Sampai saat mereka berdiri di depan sebuah rumah barulah mengerti alasan Evelyn membawanya ke sana.“Kuharap ibu tidak ada sangkut pautnya dengan masalah korupsi dan perdagangan manusia.” Evelyn tampak terus menghela napas berat, terlebih di setiap kali teringat ibunya.Sean tak mau berspekulasi lebih dan hanya berniat untuk menyaksikan apa yang akan terjadi nantinya.“Ibu ….” teriak Evelyn sambil berjalan cepat ke arah pintu.Namun, ketika masuk ke rumah, Evelyn sama sekali tak mendapati keberadaan sang ibu. Ia mencari ke kamar, dapur bahkan ke gudang, tetapi Rose sama sekali tak ada.“Sepertinya ibumu telah pergi, Evelyn.” Sean merangkul sang istri yang tampak sedang kecewa.“Aku tidak menyangka ibu jadi seperti ini.” Mata Evelyn berkaca-kaca.“Sudahlah, mau bagaimana kalau itu semua sudah menjadi pilihan ibu. Lebih baik kita pulang sekarang, Kelvin sudah menunggumu.”Evelyn mengangguk, rasanya ingin menangis t

  • Tuan Presdir, Kamulah Ayah Anakku   Bab 217. Tak Berkutik

    Namun, pria yang menariknya itu malah seakan tak memperdulikan Evelyn dan terus menarik entah hendak membawanya ke mana.“Lepaskan! Atau aku akan melakukan sesuatu yang membuatmu menyesal!” ancam Evelyn sambil terus berusaha melepas tangan pria itu.Mendadak pria itu menghentikan langkahnya, menatap Evelyn dengan tatapan datar.“Bu Evelyn, saya tidak bermaksud jahat. Maaf karena saya telah lancang membawa Anda dengan kasar, tapi kalau tidak begini saya khawatir Anda akan kabur dan melewatkan apa yang sedang Pak Sean lakukan,” jelas pria itu.“Pak Sean? Siapa kamu? Bukankah kamu warga asli desa ini?” Perasaan Evelyn menjadi tak karuan saat mendengar ucapan pria itu.“Saya anak buah Pak Sean yang bertugas untuk mengawasi Anda karena secara kebetulan juga merupakan warga desa,” terang anak buah Sean itu.Evelyn belum percaya sepenuhnya, tatapan penuh kecurigaan terus ia perlihatkan. Wajar jika perempuan itu tidak langsung percaya karena bagaimanapun dirinya sedang berada di posisi yang me

  • Tuan Presdir, Kamulah Ayah Anakku   Bab 216. Siasat Evelyn dan Noah

    Noah terus memperhatikan sekeliling, mengawasi Joseph dan Viona, berharap jika kedua orang itu tidak sedang memperhatikannya. Dan benar saja, mereka sedang asyik dengan orang-orang yang sedang berusaha menjilat.“Aku harap ini akan berhasil,” gumam Noah yang segera beranjak, lalu menyelinap keluar dari pesta.Beruntung saat itu tidak ada yang memperhatikannya, sehingga Noah bisa leluasa berjalan ke sana kemari tanpa ada yang mengetahui.Namun, saat ia sampai di rumah, dari kejauhan terlihat ada beberapa orang yang menjaga area sekitar rumah Joseph tersebut, karenanya Noah berusaha untuk terlihat tenang dan menyembunyikan niat buruknya.“Tuan muda, kenapa Anda sudah kembali? Bukankah pesta masih sedang berlangsung?” tanya salah seorang pria yang sedang menjaga rumah Joseph tersebut.“Ayah menyuruhku untuk membawa perempuan itu ke pesta,” ucap Noah yang terlihat begitu gugup.Awalnya para penjaga sedikit tidak yakin dengan ucapan Noah tersebut. Namun, mereka berpikir kembali, untuk apa

  • Tuan Presdir, Kamulah Ayah Anakku   Bab 215. Sekelompok Wanita

    Kelvin tidak mengerti dengan maksud ayahnya, tetapi ia tetap mengizinkan selama bisa membawa sang Ibu kembali.“Hati-hati di jalan, Ayah! Jangan lama-lama,” pinta Kelvin sambil melambai.Mata Kelvin berkaca-kaca. Namun, ia berusaha untuk tetap tegar karena itu semua demi kebaikan sang ibu. Beruntung ada Nicki dan Diana yang selalu menemani, setidaknya bocah itu tidak terlalu berlarut dalam kesedihan.“Paman Nick apakah ayah akan pergi lama?” tanya Kelvin yang wajahnya jelas terlihat sedang menahan tangis.“Paman tidak bisa memastikannya, tapi ayah pasti tidak mau berlama-lama jauh dari Key.”Kelvin tersenyum, berusaha untuk kuat. Bocah itu seakan didewasakan oleh keadaan, yang mana di usianya dia sudah mengalami banyak masalah.Di tengah kegelisahan Kelvin, Sean saat itu malah sedang merasa bahagia karena pada akhirnya semua bukti dan saksi sudah terkumpul, hanya tinggal menjalankan rencana yang sudah matang itu.Sean melaju, menuju salah satu gudang terbengkalai yang berada ujung kot

  • Tuan Presdir, Kamulah Ayah Anakku   Bab 214. Pertemuan Ayah dan Anak

    Evelyn begitu mengenali wanita yang kini berada di hadapannya. Bagaimana tidak? ingatan akan kenangan pahit masih terus terngiang, tidak mungkin terlupakan.“Siapa sangka ternyata kita bisa bertemu lagi,” ucap wanita itu.Evelyn benar-benar benci menatap wajah wanita yang terlihat menjijikan itu, melihatnya membuat teringat pada Sean.“Aku kan tidak menyangka akan bertemu dengan wanita menjijikan sepertimu,” ucap Evelyn dengan tatapan sinis.Ucapan Evelyn berhasil memancing emosi wanita itu. Senyum yang semula tampak penuh penghinaan berubah dengan rasa sakit hati yang jelas terlihat.“Jaga ucapanmu itu jika tidak mau ku buat hidupmu lebih menderita!”Melihat wanita itu kesal, Evelyn merasa sedikit puas, setidaknya perempuan itu merasa sakit hati walaupun hanya sedikit.Namun, rasa senang Evelyn hanya bersifat sementara karena saat itu ia malah ditarik secara paksa menuju ke tempat Joseph berada.“Hentikan! Aku tidak ingin pergi dengan manusia jahat seperti kalian!” timpal Evelyn samb

  • Tuan Presdir, Kamulah Ayah Anakku   Bab 213. Gagal Kabur

    “Apa maksudnya dengan semua ini? Kami datang bersama-sama tapi kenapa malah melarangku untuk keluar dari Desa ini?” Evelyn menatap tajam kedua penjaga gerbang Desa tersebut.“Maaf, ini semua atas perintah Tuan Joseph. Kami tidak mungkin membantahnya,” jawab salah seorang penjaga.“Kenapa dia terus mengusik hidupku?” Evelyn berusaha mengatur nafas yang sesak akibat emosi yang sudah terlalu bergejolak di dada.Evelyn tidak tahu harus berbuat apa, sampai sekilas terbesit sebuah ide yang sepertinya cukup menarik untuk dilakukan. Ia mendekat perlahan ke arah Diana, lalu berbisik, “kalian pergilah duluan! Aku akan menyusul setelahnya.”Diana tidak setuju dengan ide Evelyn tersebut, tetapi berulang kali menolak pun percuma karena atasannya itu terus memaksa dan mengatakan semua akan baik-baik saja “Percayalah padaku!” ungkap Evelyn dengan senyum yang ia tunjukkan demi berusaha menutupi kegelisahannya.“Tapi, Kak …..” Diana masih ragu untuk meninggalkan Evelyn seorang diri.“Sudahlah, yang t

  • Tuan Presdir, Kamulah Ayah Anakku   Bab 212. Mulai Menyadari

    Di saat Sean rengah mengumpulkan banyak bukti untuk menghancurkan Joseph, di sisi lain Evelyn sedang dalam keadaan hancur, terlebih karena Kelvin terus menanyakan tentang keberadaan ayahnya.“Ibu, kapan ayah pulang? Katanya cuma sebentar!” Kelvin terus mengatakan hal tersebut berulang-ulang.“Ibu tidak tahu, mungkin akan lebih lama karena ini masalah pekerjaan,” ucap Evelyn yang matanya berkaca-kaca.“Ayah jahat! Tega sekali meninggalkan Key,” rengek Kelvin yang bertingkah seperti bocah tantrum.Evelyn tak tahu lagi harus mengatakan apa pada Kelvin. Sang anak seakan tak terima dengan kepergian ayahnya, ia bahkan tak bisa membayangkan bagaimana kedepannya, mengingat dirinya sendiri tidak tahu kapan bisa bertemu lagi dengan Sean setelah setelah kejadian sebelumnya.Beruntung Diana dan Nicki seringkali bertindak cepat. Mereka langsung mengajak Kelvin bermain, berusaha mengalihkan perhatian bocah itu.“Apa kamu tahu apa yang sedang terjadi dengan Pak Sean?” tanya Diana sambil berbisik, ta

  • Tuan Presdir, Kamulah Ayah Anakku   Bab 211. Mengumpulkan Bukti

    Sean seketika bingung, merasa tidak kenal dengan perempuan itu.“Siapa kamu?” tanya Sean sambil mengerutkan alis.“Menyebalkan, ternyata kamu sudah melupakanku!” protes wanita itu.Meski berusaha mengingat, tetap saja Sean lupa jika pernah bertemu dengan wanita itu.“Cepat katakan saja siapa kamu!” seru Sean yang tidak suka bertele-tele.Perempuan itu malah tertawa dengan begitu kencangnya. Wajahnya menunjukkan jika ia memiliki maksud yang tidak baik.“Apa kamu ingat kopi tumpah dan penguntit?” Perempuan itu tersenyum licik.Hanya dengan beberapa kata Sean langsung teringat kejadian di mana seorang wanita pernah menumpahkan kopi pada pakaiannya dan mengaku jika dirinya sedang diikuti oleh seorang penguntit.“Apa maumu?” Sean menatap wanita itu dengan wajah datar.Perempuan itu malah tertawa lagi, lalu tatapannya seakan menatap Sean penuh kebencian.“Salahmu sudah mengabaikanku waktu itu, padahal awalnya aku tidak berniat menuruti permintaan Ayah untuk menjebakmu. Tapi sikapmu yang som

DMCA.com Protection Status