Home / CEO / Tuan Presdir, Kamulah Ayah Anakku / Bab 178. Apa Yang Terjadi?

Share

Bab 178. Apa Yang Terjadi?

Author: L.A. Zahra
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Evelyn langsung menelepon Diana saat itu juga, kaki yang sedang sakit membuatnya tak bisa leluasa untuk mencari sendiri keberadaan Sean dan Kelvin.

"Apa kamu melihat Kelvin?" tanya Evelyn sesaat setelah Diana mengangkat telepon.

"Sepertinya Kelvin dan Pak Sean pergi ke arah taman. Memang kenapa? Apa ada yang bisa aku bantu, Kak?"

"Oh, tidak ada. Kalau begitu terima kasih," jawab Evelyn yang penasaran dengan apa yang sebenarnya Sean lakukan bersama dengan Kelvin.

Evelyn beranjak dari duduknya, berniat untuk pergi ke taman sambil berjalan perlahan. Baginya suasana di taman cukup bagus untuk menjelaskan tentang acara pernikahan sang mertua.

Dengan langkah tertatih sambil memakai tongkat, Evelyn berjalan perlahan keluar dari kamar. Ingin berbincang dengan suasana yang tenang, berharap jika Sean bisa merespon dengan kepala dingin.

"Apa yang sedang Kakak lakukan? Jangan memaksakan diri seperti itu!" Diana menghampiri Evelyn dengan wajah panik.

"Ah, itu … aku ingin pergi ke taman sebentar,"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Tuan Presdir, Kamulah Ayah Anakku   Bab 179. Di Mana Evelyn?

    Evelyn memilih untuk diam terpaku. Ia menaikan kakinya ke atas kloset agar tidak terlihat dari celah bawah pintu. Dengan menahan sakit, Evelyn terus menaikan kaki sambil membekap mulut dengan mata berkaca-kaca.'ini sangat menyakitkan,"' batin Evelyn yang kakinya terasa ngilu karena dipaksa di tekuk.Evelyn tanpa sadar meneteskan air mata akibat menahan rasa sakit. Namun, setidaknya masih bisa menahan agar tidak mengeluarkan suara."Di mana perempuan itu?" Mendadak terdengar suara seorang pria di luar bilik toilet.Seketika Evelyn tercengang sekaligus ketakutan saat tahu ada suara pria di toilet wanita. Hal tersebut tentunya bukan sesuatu yang sederhana, entah apa yang sedang menunggunya di luar."Kita cek satu persatu saja," sahut pria lainnya.Suara dua orang pria semakin menambah kepanikan Evelyn, diperparah dengan perbincangan mereka yang hendak mengecek bilik satu persatu."Jangan harap bisa bersembunyi dari kami!" teriak salah seorang pria.Suara pintu yang dihantam kencang teru

  • Tuan Presdir, Kamulah Ayah Anakku   Bab 180. Rekaman CCTV

    Sebelum memberi tahu tentang idenya pada Sean, Andi memilih untuk mengecek terlebih dahulu setiap jalan yang kemungkinan dilalui Evelyn."Ada apa? Apa kamu menemukan sesuatu?" tanya Sean saat melihat Andi terus mondar-mandir."Tunggu sebentar, Pak. Saya mau mengeceknya dulu," jawab Andi yang wajahnya terlihat begitu serius.Sean mengerutkan alis karena sedikit bingung dengan maksud Andi, hingga setelah ia menyaksikan bawahannya itu beberapa saat kemudian baru menyadari apa yang sedang dicari."CCTV?" Sean segera menghentikan Andi. "Jadi, apa yang kamu temukan?""Tidak semua jalan menuju toilet dilengkapi CCTV. Dan saya perhatikan beberapa diantaranya palsu, hanya hiasan saja." Andi terlihat serius saat memandangi sebuah CCTV yang menurutnya hanya hiasan semata."Dari mana kamu tahu jika itu CCTV palsu?"Sebelum menjawab Andi malah tertawa sambil menggaruk kepala yang tak gatal."Karena saya punya beberapa di rumah, hanya untuk terlihat keren saja. Dan kebetulan yang ada di sana persis

  • Tuan Presdir, Kamulah Ayah Anakku   Bab 181. Merebut Istri Orang

    "Apa yang kamu inginkan? Siapa kamu sebenarnya?" cecar Evelyn dengan tangan gemetar, saking merasa ketakutan dengan situasi yang sedang dihadapi."Hey, bersikap sopan lah pada Bos!" ucap salah seorang pria yang saat itu berada di ruangan juga.Evelyn semakin dibuat keheranan, Bos? Jadi pria yang sangat ia kenal itu adalah dalangnya? Pertanyaan-pertanyaan tersebut terus menari-nari di kepala Evelyn. Namun, ia tidak berani untuk mengungkapkan lagi karena selain percuma malah berakhir dengan bentakan yang cukup menakutkan.Pria yang sedang duduk di kursi mengangkat tangannya, untuk menghentikan ocehan sang anak buah."Jangan berbuat kasar pada wanitaku!"Evelyn sontak tercengang dan menjadi semakin merinding."Apa maksudmu, Dion?" Evelyn menatap pria di hadapannya dengan sorot mata tajam, saking merasa aneh dan keheranan.Bukannya menjawab Dion malah tersenyum. Pria itu beranjak, lalu menghampiri Evelyn yang sedang duduk di kursi roda."Lihat ini! Kamu adalah istriku!" ujar Dion sambil me

  • Tuan Presdir, Kamulah Ayah Anakku   Bab 182. Keluarga Palsu

    Baru saja Evelyn sedikit menggeserkan tubuhnya, lengan itu malah semakin memeluk dengan erat. Ia mulai merasa ngeri dan takut dengan situasi tersebut.Namun tetapi memberanikan diri untuk menoleh ke belakang. Evelyn merasa terkejut, ternyata di belakangnya sedang berbaring seorang anak perempuan yang berusia sekitar delapan tahunan."Ibu, tolong jangan pergi lagi!" ucap anak itu, dengan bulir bening menetes dari sudut mata yang masih terpejam.Evelyn yakin jika anak perempuan itu adalah anak Dion dengan wanita di dalam foto. Merasa kasihan ia lantas melanjutkan tidurnya dan membiarkan gadis kecil itu memeluk meski semakin erat.***Pagi hari, Evelyn yang cukup lelah karena begadang semalaman pun tanpa sadar bangun kesiangan, dan saat membuka mata malah mendapati gadis kecil yang semalam memeluknya sedang duduk sambil terus memperhatikan."A-apa yang sedang kamu lakukan?" Evelyn beranjak duduk saking merasa terkejut."Bella Sangat merindukan Ibu. Akhirnya Ibu kembali," ucap bocah perem

  • Tuan Presdir, Kamulah Ayah Anakku   Bab 183. Dalam Tekanan

    Meski demikian Evelyn tidak berani bersikap gegabah dan segera menoleh ke arah Dion untuk mengetahui seperti apa respon pria itu."Ayah, apa Tante ini pelayan baru?" tanya Bella tiba-tiba."Ya," jawab Dion singkat. Ia langsung meminum jus jeruk yang baru saja dituangkan.Bella merasa sedikit aneh dengan tingkah Evelyn yang mendadak terlihat canggung dan terus diam dengan tatapan penuh ketakutan. Bocah itu langsung menghampiri, lalu memeluk perempuan yang ia anggap sebagai ibunya itu."Ibu jangan takut! Kita tidak akan berpisah lagi," ujar Bella sambil memeluk Evelyn dengan erat.Evelyn tak hentinya menoleh ke arah Dion. Rasa takut semakin menjadi-jadi saat melihat Diana yang sampai tak berani menoleh ke arahnya. Tentu hal itu membuatnya berpikir jika mungkin pengasuh Kelvin tersebut sedang berada di bawah tekanan."Kenapa kamu begitu tegang? Rileks saja! Bella memang menjadi semakin manja akhir-akhir ini," ujar Dion sambil menatap lekat.Setiap kalimat yang Dion lontarkan, bagi Evelyn

  • Tuan Presdir, Kamulah Ayah Anakku   Bab 184. Sebuah Trik Kecil

    Sepanjang perjalanan ketiga pria itu terus merasa berdebar, bagaimana pun mereka hendak menghampiri markas para preman yang terkenal seringkali membuat onar. Entah apa yang akan terjadi nantinya, yang ada dalam pikiran Sean kali ini hanyalah bagaimana caranya ia bisa mendapatkan informasi tentang Evelyn."Pak, apa kita datang hanya bertiga saja?" tanya Nicki yang tampaknya menjadi sedikit cemas dengan situasi tersebut."Tidak, aku sudah menyuruh beberapa bodyguard untuk mengikuti dari belakang," jawab Sean yang baru saja mengirim pesan pada anak buahnya."Syukurlah, setidaknya ada yang bisa membantu kita jika terjadi sesuatu nantinya," ucap Andi yang tampaknya sejak awal sudah merasa ketakutan.Sean tersenyum tipis, setiap kali melihat Andi mengingatkannya pada Evelyn saat dulu masih menjaga toko bunga.Tak terasa kini mereka sudah sampai di sebuah bangunan dekat gudang kosong yang sekilas dari luar terlihat sepi."Pak, apa Anda yakin ingin masuk? Kita tidak tahu berapa orang yang ada

  • Tuan Presdir, Kamulah Ayah Anakku   Bab 185. Saat di Rumah Sakit

    Untuk sementara Evelyn memilih jadi penurut demi bisa melancarkan idenya nanti."Kalau begitu mari kita berganti pakaian," ajak Evelyn yang kini wajahnya sedikit berbinar."Apa Ibu ingin Bella bantu berganti pakaian?" Gadis itu pun menjadi semakin bersemangat."Ya, Ibu akan sangat membutuhkan bantuan Bella." Evelyn bersikap seakan dirinya memang ibu dari gadis itu.Bella pun tersenyum lebar, sejak kedatangan Evelyn ke rumah rasanya baru pertama kali ia merasakan lagi kehangatan sang ibu yang sempat kaku dan dingin pada dirinya itu."Kalau begitu Bella panggil Ayah untuk mengangkat Ibu ke ruang pakaian dulu." Bella berlari keluar dengan sangat bersemangat.Karena di kamar sudah tidak ada siapa-siapa, Evelyn beranjak, berjalan dengan pincang ke arah nakas di sampingnya untuk mencari benda yang mungkin bisa berguna nantinya."Kenapa tidak ada apa-apa di sini? Gunting saja tidak ada," keluh Evelyn sambil mengacak-acak rambutnya saking merasa kesal.Pantang menyerah, Evelyn bergegas mencar

  • Tuan Presdir, Kamulah Ayah Anakku   Bab 186. Istri Gila

    Di saat Evelyn sedang merasa berdebar menanti jawaban di saat itu pula sang dokter malah terlihat santai seolah ucapan Evelyn hanyalah angin laluDok tolong bantu saya melarikan diri karena tidak mendapat respon Evelyn lantas langsung berbicara pada intinyaNamun lagi-lagi dokter tersebut seakan tidak mengindahkan ucapan Evelyn dan malah asik memeriksa kaki yang terkilirEvelyn semakin dibuat keheranan ada apa dengan dokter tersebut tidak mungkin jika ucapannya itu sampai tak terdengarDokter kenapa Anda terus diam tolong jawab Evelyn mulai merasa kesalIya nanti kita atasi itu jawab sang dokter seakan tak terlalu memperdulikan ucapan Evelyn sudah selesai mari kita kembaliEvelyn langsung menggenggam tangan sang dokter iya tidak ingin melewatkan kesempatan itu dan masih berusaha untuk meyakinkan jika ia memang benar-benar sedang diculikTolong bantu saya pergi dari pria itu ucap Evelyn dengan mata berkaca-kacaBukannya menjawab sang dokter malah tersenyum ia tetap membantu Evelyn untu

Latest chapter

  • Tuan Presdir, Kamulah Ayah Anakku   Bonus Part

    Terima kasih buat semua reader yang sudah mengikuti cerita sampai sejauh ini. Othor bukan apa-apa tanpa kakak² reader.Oh, iya othor mau sedikit menceritakan beberapa kisah tokoh yang nggak muncul di akhir.Ada yang cariin Daren nggak ya? kakak tiri Evelyn yang sempet punya rasa itu akhirnya bisa melupakan istri dari sang atasannya itu, dia memilih untuk melamar kekasih sesama rekan kerja di perusahaan Sean.Lukas, si asisten gila kerja itu lebih milih untuk fokus ngurus perusahaan yang Sean titipin loh. Beberapa kali Sean berusaha ngejodohin sama perempuan malah berakhir di tolak, ya itu semua karena dia gila kerja.Jennifer, kakak tiri Evelyn yang udah insyaf ini milih menjauh dari kehidupan dulu. Dia pergi ke luar negri dan diam-diam menikah dengan warga lokal.Yang lebih mengejutkan, nggak berselang lama setelah Evelyn melahirkan, Nicki melamar Diana di depan orang ramai. Ya, cinta tumbuh karena biasa, kebersamaan bikin benih-benih cinta itu tumbu. Tapi, tenang aja, meski udah bern

  • Tuan Presdir, Kamulah Ayah Anakku   Bab 218. Akhir Bahagia

    Sean tampak kebingungan, tak tahu sang istri hendak mengajaknya ke mana. Sampai saat mereka berdiri di depan sebuah rumah barulah mengerti alasan Evelyn membawanya ke sana.“Kuharap ibu tidak ada sangkut pautnya dengan masalah korupsi dan perdagangan manusia.” Evelyn tampak terus menghela napas berat, terlebih di setiap kali teringat ibunya.Sean tak mau berspekulasi lebih dan hanya berniat untuk menyaksikan apa yang akan terjadi nantinya.“Ibu ….” teriak Evelyn sambil berjalan cepat ke arah pintu.Namun, ketika masuk ke rumah, Evelyn sama sekali tak mendapati keberadaan sang ibu. Ia mencari ke kamar, dapur bahkan ke gudang, tetapi Rose sama sekali tak ada.“Sepertinya ibumu telah pergi, Evelyn.” Sean merangkul sang istri yang tampak sedang kecewa.“Aku tidak menyangka ibu jadi seperti ini.” Mata Evelyn berkaca-kaca.“Sudahlah, mau bagaimana kalau itu semua sudah menjadi pilihan ibu. Lebih baik kita pulang sekarang, Kelvin sudah menunggumu.”Evelyn mengangguk, rasanya ingin menangis t

  • Tuan Presdir, Kamulah Ayah Anakku   Bab 217. Tak Berkutik

    Namun, pria yang menariknya itu malah seakan tak memperdulikan Evelyn dan terus menarik entah hendak membawanya ke mana.“Lepaskan! Atau aku akan melakukan sesuatu yang membuatmu menyesal!” ancam Evelyn sambil terus berusaha melepas tangan pria itu.Mendadak pria itu menghentikan langkahnya, menatap Evelyn dengan tatapan datar.“Bu Evelyn, saya tidak bermaksud jahat. Maaf karena saya telah lancang membawa Anda dengan kasar, tapi kalau tidak begini saya khawatir Anda akan kabur dan melewatkan apa yang sedang Pak Sean lakukan,” jelas pria itu.“Pak Sean? Siapa kamu? Bukankah kamu warga asli desa ini?” Perasaan Evelyn menjadi tak karuan saat mendengar ucapan pria itu.“Saya anak buah Pak Sean yang bertugas untuk mengawasi Anda karena secara kebetulan juga merupakan warga desa,” terang anak buah Sean itu.Evelyn belum percaya sepenuhnya, tatapan penuh kecurigaan terus ia perlihatkan. Wajar jika perempuan itu tidak langsung percaya karena bagaimanapun dirinya sedang berada di posisi yang me

  • Tuan Presdir, Kamulah Ayah Anakku   Bab 216. Siasat Evelyn dan Noah

    Noah terus memperhatikan sekeliling, mengawasi Joseph dan Viona, berharap jika kedua orang itu tidak sedang memperhatikannya. Dan benar saja, mereka sedang asyik dengan orang-orang yang sedang berusaha menjilat.“Aku harap ini akan berhasil,” gumam Noah yang segera beranjak, lalu menyelinap keluar dari pesta.Beruntung saat itu tidak ada yang memperhatikannya, sehingga Noah bisa leluasa berjalan ke sana kemari tanpa ada yang mengetahui.Namun, saat ia sampai di rumah, dari kejauhan terlihat ada beberapa orang yang menjaga area sekitar rumah Joseph tersebut, karenanya Noah berusaha untuk terlihat tenang dan menyembunyikan niat buruknya.“Tuan muda, kenapa Anda sudah kembali? Bukankah pesta masih sedang berlangsung?” tanya salah seorang pria yang sedang menjaga rumah Joseph tersebut.“Ayah menyuruhku untuk membawa perempuan itu ke pesta,” ucap Noah yang terlihat begitu gugup.Awalnya para penjaga sedikit tidak yakin dengan ucapan Noah tersebut. Namun, mereka berpikir kembali, untuk apa

  • Tuan Presdir, Kamulah Ayah Anakku   Bab 215. Sekelompok Wanita

    Kelvin tidak mengerti dengan maksud ayahnya, tetapi ia tetap mengizinkan selama bisa membawa sang Ibu kembali.“Hati-hati di jalan, Ayah! Jangan lama-lama,” pinta Kelvin sambil melambai.Mata Kelvin berkaca-kaca. Namun, ia berusaha untuk tetap tegar karena itu semua demi kebaikan sang ibu. Beruntung ada Nicki dan Diana yang selalu menemani, setidaknya bocah itu tidak terlalu berlarut dalam kesedihan.“Paman Nick apakah ayah akan pergi lama?” tanya Kelvin yang wajahnya jelas terlihat sedang menahan tangis.“Paman tidak bisa memastikannya, tapi ayah pasti tidak mau berlama-lama jauh dari Key.”Kelvin tersenyum, berusaha untuk kuat. Bocah itu seakan didewasakan oleh keadaan, yang mana di usianya dia sudah mengalami banyak masalah.Di tengah kegelisahan Kelvin, Sean saat itu malah sedang merasa bahagia karena pada akhirnya semua bukti dan saksi sudah terkumpul, hanya tinggal menjalankan rencana yang sudah matang itu.Sean melaju, menuju salah satu gudang terbengkalai yang berada ujung kot

  • Tuan Presdir, Kamulah Ayah Anakku   Bab 214. Pertemuan Ayah dan Anak

    Evelyn begitu mengenali wanita yang kini berada di hadapannya. Bagaimana tidak? ingatan akan kenangan pahit masih terus terngiang, tidak mungkin terlupakan.“Siapa sangka ternyata kita bisa bertemu lagi,” ucap wanita itu.Evelyn benar-benar benci menatap wajah wanita yang terlihat menjijikan itu, melihatnya membuat teringat pada Sean.“Aku kan tidak menyangka akan bertemu dengan wanita menjijikan sepertimu,” ucap Evelyn dengan tatapan sinis.Ucapan Evelyn berhasil memancing emosi wanita itu. Senyum yang semula tampak penuh penghinaan berubah dengan rasa sakit hati yang jelas terlihat.“Jaga ucapanmu itu jika tidak mau ku buat hidupmu lebih menderita!”Melihat wanita itu kesal, Evelyn merasa sedikit puas, setidaknya perempuan itu merasa sakit hati walaupun hanya sedikit.Namun, rasa senang Evelyn hanya bersifat sementara karena saat itu ia malah ditarik secara paksa menuju ke tempat Joseph berada.“Hentikan! Aku tidak ingin pergi dengan manusia jahat seperti kalian!” timpal Evelyn samb

  • Tuan Presdir, Kamulah Ayah Anakku   Bab 213. Gagal Kabur

    “Apa maksudnya dengan semua ini? Kami datang bersama-sama tapi kenapa malah melarangku untuk keluar dari Desa ini?” Evelyn menatap tajam kedua penjaga gerbang Desa tersebut.“Maaf, ini semua atas perintah Tuan Joseph. Kami tidak mungkin membantahnya,” jawab salah seorang penjaga.“Kenapa dia terus mengusik hidupku?” Evelyn berusaha mengatur nafas yang sesak akibat emosi yang sudah terlalu bergejolak di dada.Evelyn tidak tahu harus berbuat apa, sampai sekilas terbesit sebuah ide yang sepertinya cukup menarik untuk dilakukan. Ia mendekat perlahan ke arah Diana, lalu berbisik, “kalian pergilah duluan! Aku akan menyusul setelahnya.”Diana tidak setuju dengan ide Evelyn tersebut, tetapi berulang kali menolak pun percuma karena atasannya itu terus memaksa dan mengatakan semua akan baik-baik saja “Percayalah padaku!” ungkap Evelyn dengan senyum yang ia tunjukkan demi berusaha menutupi kegelisahannya.“Tapi, Kak …..” Diana masih ragu untuk meninggalkan Evelyn seorang diri.“Sudahlah, yang t

  • Tuan Presdir, Kamulah Ayah Anakku   Bab 212. Mulai Menyadari

    Di saat Sean rengah mengumpulkan banyak bukti untuk menghancurkan Joseph, di sisi lain Evelyn sedang dalam keadaan hancur, terlebih karena Kelvin terus menanyakan tentang keberadaan ayahnya.“Ibu, kapan ayah pulang? Katanya cuma sebentar!” Kelvin terus mengatakan hal tersebut berulang-ulang.“Ibu tidak tahu, mungkin akan lebih lama karena ini masalah pekerjaan,” ucap Evelyn yang matanya berkaca-kaca.“Ayah jahat! Tega sekali meninggalkan Key,” rengek Kelvin yang bertingkah seperti bocah tantrum.Evelyn tak tahu lagi harus mengatakan apa pada Kelvin. Sang anak seakan tak terima dengan kepergian ayahnya, ia bahkan tak bisa membayangkan bagaimana kedepannya, mengingat dirinya sendiri tidak tahu kapan bisa bertemu lagi dengan Sean setelah setelah kejadian sebelumnya.Beruntung Diana dan Nicki seringkali bertindak cepat. Mereka langsung mengajak Kelvin bermain, berusaha mengalihkan perhatian bocah itu.“Apa kamu tahu apa yang sedang terjadi dengan Pak Sean?” tanya Diana sambil berbisik, ta

  • Tuan Presdir, Kamulah Ayah Anakku   Bab 211. Mengumpulkan Bukti

    Sean seketika bingung, merasa tidak kenal dengan perempuan itu.“Siapa kamu?” tanya Sean sambil mengerutkan alis.“Menyebalkan, ternyata kamu sudah melupakanku!” protes wanita itu.Meski berusaha mengingat, tetap saja Sean lupa jika pernah bertemu dengan wanita itu.“Cepat katakan saja siapa kamu!” seru Sean yang tidak suka bertele-tele.Perempuan itu malah tertawa dengan begitu kencangnya. Wajahnya menunjukkan jika ia memiliki maksud yang tidak baik.“Apa kamu ingat kopi tumpah dan penguntit?” Perempuan itu tersenyum licik.Hanya dengan beberapa kata Sean langsung teringat kejadian di mana seorang wanita pernah menumpahkan kopi pada pakaiannya dan mengaku jika dirinya sedang diikuti oleh seorang penguntit.“Apa maumu?” Sean menatap wanita itu dengan wajah datar.Perempuan itu malah tertawa lagi, lalu tatapannya seakan menatap Sean penuh kebencian.“Salahmu sudah mengabaikanku waktu itu, padahal awalnya aku tidak berniat menuruti permintaan Ayah untuk menjebakmu. Tapi sikapmu yang som

DMCA.com Protection Status