Share

Bab 148. Ayah

Evelyn melangkahkan kakinya menuju teras rumah kedua orang tuanya itu. Matanya nanar menatap sebuah bangunan yang memiliki begitu banyak kenangan itu.

Sean langsung berlari menuju ke dalam rumah, hendak mencari keberadaan sang mertua.

"Evelyn, tetap berdiri di sana! Jangan ke mana-mana!" teriak Sean sambil berlari ke dalam rumah.

Tatapan Evelyn kosong, ia terjatuh bersimpuh melihat pemandangan yang begitu menyedihkan. Sebuah rumah yang dipenuhi kenangan masa kecilnya itu sudah hancur tak karuan. Jendela pecah, pintu lepas dari tempatnya, bahkan dinding-dinding pun tak luput dari pengrusakan. Seseorang tampak dengan sengaja ingin menghancurkan tempat itu.

Sedangkan Sean yang kini sudah berada di dalam terus mengecek setiap kamar satu persatu. Ia khawatir jika terjadi sesuatu pada sang mertua.

"Siapa yang melakukan ini?" gumam Sean sambil terus mengedarkan pandangan, mencari keberadaan sang mertua.

Berulang Kali Sean mencari, tetapi tidak ada tanda-tanda kehidupan di rumah itu. Sehingga
L.A. Zahra

Hallo hallo, mau nyapa dulu ah. kira-kira banyak yang sudah sampai bab ini belum ya? author pngen ngucapin terima kasih karena sudah bertahan sejauh ini.. semoga dimudahkan terus rezekinya biar lancar beli koin buat baca (⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠)

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status