Sisilia pun mengirim sebuah pesan singkat."Eh dimana kamu sekarang aku sudah siap. Jika kamu sudah sampai depan rumah kamu telepon aku." Tulis pesan singkatnya.Sambil menunggu sahabatnya untuk datang ke rumahnya, Sisilia pun melangkahkan kakinya sambil memegang sebuah ponsel di tangan kanannya.Dan dia pun berdiri di depan cermin lalu dia memotret dirinya yang memakai sebuah baju yang terbuka,Dia berpose sambil menjulurkan lidahnya, dia terlihat sangat sensual.Setelah selesai memotret dirinya Dia pun melihat hasil potretannya."Wah bagus nih, share ahh ke sosmed buat penggemar." gumamnya di dalam hati.Dan dia pun membagikan fotonya tersebut,Di laman media sosialnya Dia mempunyai banyak pengikut, kebanyakan pengikutnya adalah kalangan kaum laki-laki.Di mana Kalau kaum tersebut sangat menyukai wanita yang memiliki penampilan dan paras yang menawan.Setelah 15 menit kemudian terdengar suara deru mobil yang masuk halaman rumahnya, Sisilia yang mendengar itu dia pun melangkahkan ka
Cantika dan juga Sisilia yang tengah duduk melihat itu mereka berdua saling menatap satu sama lain.Cantika mengangkat kedua alisnya sebagai kode ke Sisilia.Lalu Sisilia melihat kedua bodyguardnya tengah ngobrol santai dengan wanita yang tengah duduk tersebut.Wanita yang memiliki rambut panjang, dengan body yang sangat menggoda.Tak lama kemudian datanglah salah satu wanita yang mengambil air minum,Dia datang membawa 6 buah gelas air minum.Dan di sugguhkannya dua gelas kopi ke bodyguard Sisilia, dan empat gelas teh ke Sisilia, cantika dan kedua wanita itu sendiri.Wanita yang membawa air minun keluar itu menatap Cantika dan dia memberi kode jika sudah melakukan hal yang mempercepat langkahnya.Setelah satu jam kemudian mereka mengobrol, Sisilia dan juga Cantikan yang tengah duduk melihat kedua bodyguard tersebut tengah kepanasan,Dan Sisilia yang melihat itu dia segera mengajak Cantika untuk berangkat karena jam sudah menujukan pukul 9 malam.Sebelum Cantika beranjak dari dudukny
Dia menari sambil tertawa, dia sudah mulai terbang dan tidak sadar membuat sahabatnya Cantika harus menjaganya dengan eskstra waspada.Dan saat Sisilia sedang menari bahagia sambil mengangkat gelas yang berada di tangannya datanglah seorang laki-laki.Dia tengah berdiri di dekat Sisilia sambil berusaha untuk mengajaknya ngobrol."Hay Siapa namamu?" tanya laki-laki tersebut.Sisilia yo sudah dipengaruhi alkohol dan suara musik ya kencang membuat dirinya tak mendengar apa yang dikatakan laki-laki tersebut"Haa apa gak denger." teriak Sisilia sambil mendekatkan telinganya.Dia pun masih melanjutkan goyangannya menikmati musik membuat laki-laki tersebut mendekatkan mulutnya ke telingannya. "Siapa nama mu?" tanyanya kembali yang mengulangi pertanyaan pertama.******Tak terasa Jam sudah menunjukkan pukul 01. 00 dini hari.Cantika pun langsung mengajak Sisilia untuk segera pulang."Ayo balik." teriak Cantika sambil menggeret ke tangan kanan Sisilia.Namun Sisilia tak ingin beranjak dari t
"Ahh, kenapa badanku terasa begitu panas?" Vania bertanya-tanya sambil mengibaskan tangannya di depan wajah.Rasa panas kian menjalari seluruh tubuhnya, membuatnya gelisah tidak karuan. Ia lantas meraih minuman yang ada di depannya dan meneguknya sekaligus. Namun, bukannya merasa lega, Vania semakin merasa gerah. Kepalanya berdenyut-denyut, membuat ia mengernyitkan kening saat pandangannya mulai mengabur.Gadis itu mengangkat gelas yang berada di depannya dan menatapnya lekat. Ada sisa butiran bubuk di dasar gelas yang seketika membuatnya membelalak. "Minuman ini pasti sudah dimasukkan sesuatu!” desis Vania panik. Pandangannya langsung tertuju pada laki-laki yang berada di depannya. Pria itu menatap dirinya dengan sebuah senyum congkak tercetak di wajahnya yang keriput karena usia. “Apa yang kau masukkan ke dalam minumanku?!” geram Vania dengan mata memerah. Pria itu malah tertawa kencang. Ia memajukan wajahnya hingga hanya berjarak beberapa senti dari Vania. “Aku tidak memasukka
"Ma—”“Sudah berani melawan mama?!" sergah Lita, ibu tirinya, tanpa membiarkan Vania menyelesaikan kalimat terlebih dahulu. Mendengar itu, Vania mendengus sinis, tak menjawab apa yang dikatakan oleh ibunya."Begitu caramu balas budi pada orang tua?!” tanya Lita dengan suara semakin meninggi. “Mama cuma meminta tolong agar kamu menemani klien mama makan malam, tapi kenapa kamu malah kabur tanpa pamit?!" cecar wanita paruh baya itu. Amarahnya sudah meledak-ledak.Vania hanya bisa menganga mendengar cecaran Lita. Sepasang matanya yang sembab menatap tajam ke arah wanita itu. “Menemani klien Mama makan?” ulang Vania dengan nada tak percaya. Ia menyergah napas kasar, berusaha menekan amarah yang ikut terpancing. “Bukannya Mama ingin menjualku pada pria hidung belang itu?” Lita membelalak kaget, tidak menduga Vania akan menentangnya seperti itu. “Apa katamu? Berani-beraninya—”“Mama yang memasukkan obat perangsang ke dalam minumanku kan?” sela Vania dengan suara bergetar. “Mama sengaja
Akhirnya pun Vania memutuskan pergi ke luar negeri, Di luar negeri dia berusaha dengan sekuat tenaga untuk meraih cita-citanya yang tertunda,Hari-harinya di isi dengan kerja untuk mengembangkan bakatnya. Meskipun perjuangannya begitu amatlah berat dan sulit.Kali ini dewi fortuna sedang menghampiri dirinya, takdirnya sangat begitu mulus itu semua karena yang semangat yang luar biasa dan didukung dengan kemauan yang sangat tinggi membuat dirinya sangat begitu dipercaya oleh beberapa perusahaan yang menaungi dirinya,Kini wanita yang berusia 23 tahun bisa berdiri sendiri, menghidupi dirinya sendiri dengan kekutaan dan kemauan yang sangat tinggi."Sekarang aku bisa berdiri di kaki ku sendiri." ujar Vania si wanita yang pantang menyerah. "Aku sudah sangat tak sabar menjemput kesuksesan ku." lanjutnya sambil tersenyum sinis di bibirnya dengan tangan kanan membawa sebuah gelas.Tak di pungkiri Vania berjuang sangat keras itu semua di karenakan dendam yang sangat membara di hatinya,Denda
Dia kembali dengan segudang prestasi, menjadikan seorang wanita yang sudah berubah jauh dari sebelumnya Menjadi wanita yang mandiri yang bisa mengurus dua anak sekaligus,Yang pasti Vania menjadi wanita yang lebih cantik dengan pribadi yang lebih kuat.Wanita single mom yang memiliki pesona yang nampak luar biasa.Kini Vania sudah sampai di negara asalnya, Sekarang dirinya kini berada di sebuah bandara bersama kedua anaknya, Saat Vania sedang berjalan sambil bertelepon, dia tak sengaja menabrak seorang laki-laki yang sedang berdiri yang juga sambil melihat ponselnya"Ahhh." teriak Vania yang terkejut,Vania pun spontan langsung memasukkan ponselnya ke dalam tasnya."Maaf pak." Vania pun menganggukan badannya sebagai permohonan maaf karena tak sengaja menabrak. "Maafkan saya saya teledor." lanjut ucap Vania.Dan laki-laki yang sedang berdiri sambil memakai sebuah kacamata hitam yang menempel di batang hidungnya itu terdiam.Dia pun mengalihkan pandangannya ke arah wanita cantik yang
Keesokan harinya.Wanita dua anak tersebut harus langsung bekerja.Dia memakai sebuah setelan jas berwarna hitam dengan dalaman memakai kemeja berwarna putih, dengan bawahan rok selutut."Anak-anak kalian di rumah ya, mama harus bekerja. Jika kalian ingin makan ambil sendiri, mama sudah siapin di dapur." teriak Vania yang sedang memasang sepatu yang hendak pergi bekerja.Vero dan Vino lekas keluar dari kamar mereka, untuk melepas kepergian mama mereka pergi bekerja."Ma nanti pulang jam berapa?" tanya Vino yang merasa sedikit susah di tinggal Vania.Maklumlah ini adalah hari pertama mereka di tinggal bekerja karena selama di luar negeri Vania selalu kerja di rumah.Vania pun menatap kedua anaknya."Kalian gak usah khawatir, jika nanti mama pulang, mama akan langsung pulang." ujar ibu dua anak itu.Vero pun memeluk Vania, "Ya sudah mama berangkat kerja, mama gak usah khawatir aku akan menjaga Vino kok ma." sahut Vero sang anak pertama Vania.Mereka adalah anak yang selalu berpikir dewas