Share

Bab 102. Mengejar

Penulis: Dewi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-02 22:07:28

Dia menangis dipelukan bu Lita, "Aku tadi bertemu dengan teman-teman, kita bertemu di sebuah restoran yang berada di tengah-tengah kota, aku bertemu dengan teman-teman dan mereka membawa pasangannya masing-masing, dan Mama tahu? Pasangan mereka itu tampan tampan dan mereka adalah orang yang sangat kaya raya. Sedangkan aku datang sendiri." ujarnya yang bercerita kepada mamanya.

Wajahnya terlihat murung, Dia terlihat begitu lesu.

Lalu dia menghela nafasnya dengan panjang dia menutup matanya dengan erat lalu membukanya dengan pelan-pelan dia melihat seisi kamarnya yang sudah berantakan,

Lalu dia melangkahkan kakinya untuk duduk di tepi tempat tidur.

"Ma aku malu, aku malu diejek sama mereka. Mereka mengatakan aku, jika aku tak pernah memiliki kekasih yang setara dengan kekasih mereka." lanjutnya.

Dan bu Lita melangkahkan kakinya untuk menghampiri anaknya.

Dan dia pun duduk di samping anaknya tepatnya duduk di tepi tempat tidur,

Dia pun menatap wajah anaknya sambil merapikan rambutnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 103. Bertemu dengan Vania

    Sheila yang sedang berjalan melangkahkan kakinya masuk lobby, dia berjalan dengan langkahnya yang pasti.Dia berjalan dengan ketetapan hatinya jika dirinya bisa mendapatkan apa yang diinginkannya.Dan Sesampai lobby dia bertanya kepada karyawan yang bekerja di bagian lobby."Selamat siang, aku ingin ke ruangan bapak Hans. Boleh tahu dimana ruangannya?" ujarnya.Dan karyawan lobbi pun menatap Sheila, dia menatapnya dari atas sampai bawah, pandangannya terlihat begitu sangat sinis."Booleh tahu anda siapanya Bapak Hans?" tanya karyawan tersebut yang berbalik tanya kepada Sheila.Sheila yang berdiri di depan lobby dia pun mengibaskan rambut panjangnya Dia sangat kesal melihat karyawan yang sepertinya merendahkan dirinya. " Lihat saja kalau aku sudah jadi pendamping Hans, aku depak kamu." gumamnya di dalam hati.Dan Sheila pun memutar kedua bola matanya, "aku ketemu pak Hans karena aku ingin mengetahui seberapa jauh perkembangan dari usahaku, jadi aku mau ketemu sama dia saat ini juga."

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-03
  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 104. Mengetahui Hans kekasih Vania

    Dan kini Sheila berdiri di depan Vania,Dia tengah berdiri di depan wanita yang memiliki tinggi badan yang jauh lebih tinggi darinya. Apalagi ditambah Vania memakai sebuah sepatu hak tinggi."Heehh kamu." jawab Sheila yang tak kalah sinis.Hans yang melihat situasi yang sedikit memanas dia pun beranjak dari duduknya dan dia melangkahkan kakinya mendekati Vania,Lalu dia merangkul Vania dan memeluknya dari belakang, "sudah ya sayang kamu sekarang pulang dulu kamu istirahat, kamu jangan marah-marah nanti Kamu cepet tua." ujar Hans yang menenangkan Vania.Dan Vania pun menghirup nafasnya dalam dalam, dan dia pun memutar kedua bola matanya lalu dia meraih tas yang berada di atas meja Hans dan pergi keluar dari ruangan Hans tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Dia pergi dari ruangan Hans meninggalkan Sheila yang sudah mulai beranjak emosi.Sheilla yang telah berdiri dia pun membulatkan matanya dengan sempurna Dia sangat terkejut kala Hans memanggil Vania dengan sebutan sayang.Mulut Sheill

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-03
  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 105. Mesra

    Di sisi lain pada sore hari, Sisilia yang berada di kamarnya dia tengah duduk di tempat tidurnya, dia tengah mencari cara bagaimana bisa bertemu dengan Hans, Sisilia sangat ingin bertemu dengannya."Hehhh aku nggak mungkin menemuinya di kantor, pasti aku akan dicuekin bisa-bisa juga aku ditinggal." gumamnya di dalam hati.Saat dia Sedang berpikir terdengar suara orang mengetuk pintu kamarnya.Tok took tttok."Masuk." teriak Sisilia yang berada di dalam kamar.Dan Silsilah pun menatap pintu kamarnya, dia ingin mengetahui Siapa orang yang ingin masuk ke dalam kamarnya.Dan Tak lama kemudian pintu pun terbuka.Ternyata yang masuk adalah kedua Bodyguard-nya.Mereka berdua berjalan masuk secara beriringan." Selamat siang nona." sapa salah satu bodyguard-nya.Sisilia yang duduk di tepi tempat tidur dia mengganggukan kepalanya." iya ada apa?" tanya Sisilia.Dan kedua bodyguardnya tersebut menunjukkan pandangannya, dan dia pun bercerita tujuannya datang menemui Sisilia."Nona, dua hari yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-05
  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 106. Di dukung

    Vero dan Vino yang berada di negara 4 musim dia sedang pulang dari sekolahnya.Mereka berdua turun dari mobil sambil membawa sebuah kotak yang itu sebuah kue coklat yang baru saja dibeli mereka dari sebuah toko yang berada di pinggir jalan."Kek nek lihat nih," teriak Vero.Dan mereka berdua pun masuk ke dalam rumah,Cuaca hari ini sangat begitu dingin, jauh lebih dingin dari sebelumnya.Membuat mereka menggunakan jaket yang begitu sangat tebal,Bu Lucie yang tengah berada di dapur dia pun menghentikan kegiatan masaknya,Lalu dia melangkahkan kakinya untuk ke depan melihat kedua cucunya yang baru saja pulang dari sekolah."Ahhh cucu ku sayang, bawa apa itu?" tanya bu Lucie.Dan mereka berdua yang melihat bu Lucie dari dapur langsung mengalihkan pandangannya.Dan mereka pun berlari menuju bu Lucie sambil memberikan sebuah kotak yang berisi kue coklat."Ini buat nenek," ucap Vero.Dan bu Lucie pun merasa bahagia dia pun mengambil kotak tersebut dari Vero.Lalu dia membukanya,"Wahhh ter

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-05
  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 107. Adu mulut

    Dibalik ponsel suara Vania sedikit sangau.Wajahnya terlihat sedikit sayu membuat kedua anaknya merasa sangat penasaran mengapa mamanya demikian, ada hal apakah yang terjadi?"Gak kok sayang mama nggak kenapa-napa kok." jawab Vania.Kedua anak tersebut menatap wajah Vania di layar ponsel, mereka berdua masih tak percaya dengan apa yang di katakan Vania."Udah lama jangan bohong ma katakan saja ada apa, Mama kenapa?" tanya Vero.Pak Bram melihat kedua cucunya yang bisa mengerti keadaan mamanya dia pun tersenyum di sudut bibirnya, dia merasa sangat bahagia memiliki kedua cucu yang begitu cerdas Bahkan dia memiliki empat yang tinggi.Dan dibalik layar tersebut, Vero dan Vino melihat Hans yang berada di belakangnya,Dan dia pun Melambaikan tangannya di ponsel yang di pegang oleh Vania."Hay anak-anak." sapa Hans.Vino dan Vero yang disapa oleh papa kandungnya tersebut terdiam tak menjawab malah mereka saling menatap satu sama lain.Entah apa yang mereka pikirkan.Pak Bram yang tenga

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-05
  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 108. Intens

    "Enggak gitu yang, kamu salah paham, aku tidak pernah memperbolehkan dia menyentuh aku, tapi aku awkward terus kamu melihat itu. Sudah itu aja, jadilah salah paham." jawab Hans,Vania yang duduk di samping Hans masih tidak mau menerima penjelasan dari Hans, dia sudah tak peduli lagi ke Hans.Hans pun menatap Vania, dengan tatapan mautnya, dia menatapnya dengan lebih dalam lagi."Oh iya pah, Vania ini keluar dari perusahaan ku karena masalah ini," ucap Hans yang mengadu ke pak Bram di balik telepon..Pak Bram di balik layar dia hanya bisa melihat adu mulut itu, dimana mereka dua-duanya tak mau mengalah, padahal kedua anak mereka juga melihat itu."Sudah ku duga." sahut Vino lirih.Ucapan Vino terdengar ke telinga pak Bram, dia merasa tak paham dengan apa yang di katakan oleh Vino,"Emang kamu menduga apa Vino?" tanya bu Lucie.Dan Vino pun menatap neneknya, dan dia pun memberikan penjelasan kepada kakek dan neneknya."Mama itu kalau di rumah suka marah-marah sama kita, meskipun sepel

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-05
  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 109. Bertengkar elit, putus sulit

    Vania yang tidur membelakangi hans setiap merasakan sedikit kegelian di tubuhnya, dia menahan yang sakit kalian itu dengan menggigit bibir bawahnya.Dia memejamkan matanya erat-erat untuk menahan rasa itu keluar."Ahhh sayang." seru Vania,Harus yang mendengar kata sayang dari mulut vania membuat dia tersenyum di sudut bibirnya, akhirnya kata-kata yang diinginkannya itu dilontarkan dari mulutnya.Hans tak peduli dia pun tetap menciumi punggung belakang Vania,Lama-kelamaan vania pun sudah merasa tak tahan akan hal itu, lalu dia pun membalikkan badannya,Dan meraih bantal yang berada di kepalanya, dia memberi batas posisi antara dirinya dan Hans,"Udah jangan pegang-pegang aku, batasnya ini bantal." lanjutnya.Hans tak peduli dia pun meraih bantal itu dan diletakkan di belakangnya,Lalu dia meraih pinggul Vania, dan dia masih melakukan hal yang sama,"Aaaa ahhhh." Vania yang sudah tidak tahan lagi.Hans merasa sangat bahagia karena dia bisa membuat Vania seperti ini saat ini,Dan dia m

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-06
  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 110. Rencana besar

    Namun sayang Vania yang merasa sedikit marah dia pun langsung membuang tangan dari Hans yang menimpa pada tubuhnya, "apa sih, jangan gitulah berat tahu." ujarnya yang marah. "Aku mau tidur jangan ganggu aku!" lanjutnya yang sedikit mengancam.Vania pun langsung membalikkan badannya, dia tidur sambil membelakangi Hans, dan dia meraih selimut dan menutupi dirinya, sehingga dia hanya menyisakan wajahnya saja.Hans yang berada di belakang Vania dia pun melengos, dia merasa sangat kesal kepada wanita yang dicintainya yang menolak dirinya."Haaah katanya dia mau berangkat kok tambah tidur?" tanya di dalam hatinya.Hans mengerutkan dahinya, lalu dia tersenyum di sudutnya. "Ya sudah biarin saja dia tidur, supaya nggak jadi berangkat keluar kota." lanjutnya.Hans beranjak dari tempat tidur, dan dia pun meraih remote control yang mengontrol suhu udara di kamarnya.Dia mengatur suhu udara tersebut menjadi 16 derajat. "Rasain kamu. " ucapnya lirih sambil tertawa kecil.Dan tak lama kemudian suhu

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-08

Bab terbaru

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 147. Mengetahui siapa dalangnya

    Dan Hans yang tengah duduk dia pun meraih ponsel yang berada di dekatnya Dia sedang melakukan panggilan telepon dengan Andre untuk menanyakan persiapannya.Dia menempelkan ponselnya ada telinga kanannya, dan tak beberapa lama panggilannya pun akhirnya diangkat oleh Andre." Bagaimana Andre?" tanya Hans dibalik telepon.Andre yang tengah berada di kantor dia pun saat ini sedang sibuk karena harus menyiapkan beberapa hal oleh Vania dan juga Hans dan di samping itu dia akan memberikan sebuah kejutan kepada mereka berdua."Aman bos." jawabnya.Dan Hans pun yang berada di balik telepon dia pun juga merasa sangat siap. " Oh ya nanti kamu suruh orang untuk datang ke restoran tersebut dan tolong abadikan momen tersebut ya, karena nanti akan kita upload di media sosial resmi perusahaan." ucap Hans.Andre pun mengiyakan apa yang diperintah. "Siap bos, aku akan menyuruh beberapa orang untuk segera meluncur ke sana." jawabnya.Dan Hans mematikan panggilan telepon tersebut.Lalu Hans mengatakan po

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 146. Di usir

    Setelah sekian lama Vania negosiasi dengan berbagai akun yang telah memberikan komentar jelek atas karya yang dikeluarkan dari perusahaan Hans akhirnya vania menemukan hasil."Bagus sekarang di antara mereka sudah ada yang masuk perangkap ku, hanya tinggal beberapa saja." ucap Vania kepada Hans, lalu Vania pun mengalihkan pandangannya kepada Andre, "nanti aku akan mengabari kamu, kamu harus menyiapkan sedetail mungkin yang aku butuhkan." lanjut Vania.Andre yang mendengar itu dia pun mengganggukan kepalanya, Laki-laki tersebut menaati apa yang diperintahkan oleh bosnya, "oke siap bu, nanti aku akan urus. Kalau begitu aku keluar dulu ya." ucap Andre.Dan Andre pun keluar dari ruangan tersebut meninggalkan Vania dan Hans, dia keluar karena ingin mengurusi beberapa pekerjaan yang sudah menunggu dirinya.Hans dan Vania pun langsung melanjutkan pekerjaannya kembali.*****Di sisi lain rumah tangga dari bu Lita dan papa kandung dari Vania sudah tidak bisa diselamatkan lagi, semakin hari

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 145. Jebakan

    Dan Andre yang mendengar itu dia pun langsung menganggukkan badannya, "baik bu." jawabnya kepada Vania.Dan Andre pun langsung keluar dari ruangan tersebut, kini tinggal Hans dan Vania yang berada di ruangan tersebut.Hans yang melihat Andre sudah keluar dia pun langsung beranjak dari tempat duduknya, lalu dia melangkahkan kakinya menuju pintu, dia sedang mengunci pintu tersebut supaya tidak ada orang yang bisa masuk.Membuat Vania yang tengah duduk melihat itu, dia pun langsung mendengus kesal, "gebrakan apa lagi yang dia lakukan?" tanyanya di dalam hati.Dan Hans pun kini melangkahkan kakinya mendekati Vania yang tengah duduk, lalu dia memeluknya dari belakang, laki-laki tersebut langsung mencium tengkuk leher dari Vania.Membuat Vania yang merasakan itu dia merasa kegelian, "ahhh sayang bisa gak jangan seperti ini." ucapannya kepada Hans.Dan Hans yang mendengar itu dia tak menghentikan kegiatannya justru dia melangsungkan kegiatannya secara lebih mendalam lagi. "Emang kenapa say

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 144. Mencari jalan keluar

    Sheilla yang mendengar itu dia pun terdiam, dia tak berani mengatakan sepatah kata pun.Membuat mamanya langsung beranjak dan mendekatinya, dia menatap anak kandungnya tersebut yang terlihat memiliki Tatapan yang kosong." Sheilla bicara kamu Sheilla, jawab pertanyaan mama, kenapa kamu tidak ngomong?" Tanyanya yang sedikit memaksa kepada Sheila.Sheila pun menatap mamanya dia menatap mamanya dengan pandangan yang sangat sayu.Lalu dia pun membuang pandangannya.Dia membuang pandangannya keluar arah jendela yang berada di dekatnya.Dan saat Sheilla terdiam membuat papa tirinya itu yang tak lain Papa kandung dari Vania menyela."Aku tahu kenapa kamu tidak mengatakan itu kepadaku, kamu takut kan kehadiran Vania membuat kamu tersaingi?" ucapnya yang sedikit bertanya kepada Sheila.Sheilla yang mendengar itu dia pun menundukkan pandangannya, Sebenarnya apa yang dikatakan oleh Papanya tersebut ada benarnya juga.Berbeda dengan Sheilla yang menerima dengan apa yang dikatakan oleh papa kandun

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 143. Tambah stres

    Dan saat itu juga amarahnya semakin memuncak laki-laki tersebut langsung melempar benda yang berada di sampingnya dan dia pun langsung mendorong meja yang terbuat dari kaca sehingga meja itu terjatuh dan pecah,Sheilla yang melihat itu dia langsung menutup kedua telinganya, dia merasa sedikit ketakutan melihat papanya yang begitu sangat ganas tersebut, ini adalah kali pertamanya dia melihat papanya yang begitu sangat marah terhadap mamanya,Membuat jantungnya berdetak begitu sangat cepat, dan dia pun menggeleng-gelengkan kepalanya dia tak menyangka dengan apa yang pernah dilihatnya saat ini.Dan dia pun menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya,"Sudah pa, sudah." teriak mamanya yang berusaha menghentikan amarah dari suaminya,Namun suaminya yang dari tadi berusaha sabar kini sudah tidak bisa dihentikan lagi, Membuat bu Lita langsung beranjak dari duduk ya, dan dia pun berusaha untuk meraih tangan dari suaminya tersebut namun saat dia berusaha meraih suaminya tak sengaja suamin

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 142. Amarah

    Seperti Sheilla sedang mengalami trauma yang sangat begitu berat di dalam hidupnya, dia pun yang tengah duduk di atas tempat tidur dia masih terus menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya.Dia pun memejamkan matanya secara erat-erat, dia kembali mengatur nafasnya supaya emosinya bisa terkontrol,Hari ini di rumahnya terasa sangat begitu sepi karena mama dan Papanya saat ini tidak berada di rumah,Seperti biasa mamanya saat ini pergi bersama teman-temannya, mereka semua lagi sedang hangout bersama,Dan seperti biasanya juga Papanya saat ini sedang bekerja untuk memenuhi kehidupan mereka.Sheilla yang tengah berada di atas tempat tidur dia pun langsung mematikan ponselnya,Dan dia pun meletakkan ponselnya di dalam laci supaya dirinya tak melihat lagi benda tersebut.Saat emosinya sudah mulai bisa terkontrol dia pun merebahkan badannya di atas tempat tidur, lalu dia menyelimuti dirinya sendiri.Tak terasa dia pun memejamkan kedua matanya. Kini dia tengah tertidur dengan pulasnya d

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 141. Emosi tak terkontrol

    Lalu Hans pun meraihnya, dia menatap layar tersebut yang berisi berbagai banyak komentar,Dan Vania yang melihat itu dia pun mendekatkan tubuhnya dia juga ikut melihat komentar yang berada di laman media sosial."Wahh bagaimana sih ini? ini brand sudah lama berdiri, kenapa masih ada aja produk keluarannya yang berkualitas jelek, nyesel aku selalu beli merek tersebut." tulis akun as**liii."Ya ampun bisa-bisa ada produk yang gak bagus beredar, bahaya ini." tulis fgi****i."Brand ini memiliki barang yang harganya mahal, tapi kenapa seperti ini. Mending gak usah produksi lagi." tulis diii***80.Dan masih banyak lagi komentar miring dari berbagai akun.Ya maklum saja brand milik Hans itu adalah brand yang memiliki harga yang lumayan tinggi dimana brand tersebut adalah brand yang paling laris di negara tersebut mengingat target pasarnya menyerang orang menengah ke atas dan kaum kaula muda yang stylis.Hans dan Vania yang tengah duduk mereka pun saling berpandangan satu sama lain, dalam p

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 140. Tidak kaget

    Dan mereka bertiga pun saling menatap bergantian dan mereka menganggukan kepalanya, Dan Vania yang tengah berdiri dia pun menatap Hans, "ya sudah kita kembali lagi, rapat belum kamu tutup." ujarnya.Dan Hans pun membalikkan badannya dan dia ingin kembali lagi ke ruang rapat tersebut namun baru beberapa langkah Andre asistennya memanggil dirinya sehingga langkahnya terhenti."Bos apa kita nanti langsung pulang saja?" tanyanya.Dan Hand pun yang tengah membalikan badan dia pun menganggukan kepalanya, lalu dia pun melanjutkan jalannya kembali.Dia yang melangkahkan kakinya masuk ke dalam rapat tersebut dan diikuti dengan langkah kaki Vania yang berjalan di belakangnya.Mereka pun melanjutkan beberapa meeting terakhir mereka,Dan setelah selesai Hans pun beranjak dari duduknya dia pun memberikan penutupan salam kepada para peserta meeting hadir.Dia pun berdiri sambil menganggukkan badannya. "Terima kasih sudah datang hari ini, mungkin jika saya menjelaskan tadi ada kata-kata saya yang

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 139. Kendala

    Di sisi lain saat ini Vania sedang berada di kantor yang berada di cabang, dia saat ini mengadakan rapat penting bersama para jajaran yang berada di bawah perusahaan Hans,Di mana rapat saat ini yaitu sebuah laporan tentang daya tingkat penjualan yang diakumulasikan dalam 6 bulan terakhir ini, gimana ini adalah penjualan produk-produk baru mereka yang mereka rilis untuk supaya perusahaan selalu memiliki performa yang bagus dalam dunia fashion, dimana fashion selalu berubah-ubah seiring waktu.Dan rapat ini juga diadakan dengan beberapa pembacaan agenda yang akan dilakukan untuk tahun depan dimana ada beberapa persyaratan dan aturan terbaru yang akan dikeluarkan perusahaan tersebut kepada para mitranya.Di ruangan yang memiliki luas lumayan besar dan di tengah-tengah ruangan tersebut ada meja yang berukuran persegi panjang dan dikelilingi banyak kursi dan di ruangan tersebut ada sebuah layar yang besar sebagai media untuk mempermudah dalam berkomunikasi dan menjelaskan di hadapan bany

DMCA.com Protection Status