Share

Bab 108. Intens

"Enggak gitu yang, kamu salah paham, aku tidak pernah memperbolehkan dia menyentuh aku, tapi aku awkward terus kamu melihat itu. Sudah itu aja, jadilah salah paham." jawab Hans,

Vania yang duduk di samping Hans masih tidak mau menerima penjelasan dari Hans, dia sudah tak peduli lagi ke Hans.

Hans pun menatap Vania, dengan tatapan mautnya, dia menatapnya dengan lebih dalam lagi.

"Oh iya pah, Vania ini keluar dari perusahaan ku karena masalah ini," ucap Hans yang mengadu ke pak Bram di balik telepon..

Pak Bram di balik layar dia hanya bisa melihat adu mulut itu, dimana mereka dua-duanya tak mau mengalah, padahal kedua anak mereka juga melihat itu.

"Sudah ku duga." sahut Vino lirih.

Ucapan Vino terdengar ke telinga pak Bram, dia merasa tak paham dengan apa yang di katakan oleh Vino,

"Emang kamu menduga apa Vino?" tanya bu Lucie.

Dan Vino pun menatap neneknya, dan dia pun memberikan penjelasan kepada kakek dan neneknya.

"Mama itu kalau di rumah suka marah-marah sama kita, meskipun sepel
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status