Share

Bab 36. Perlu tahu

Penulis: Dewi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-02 20:45:23

"Kenapa?" tanya Hans sambil melangkahkan kakinya satu langkah ke depan.

Sedangkan Vania memundurkan satu langkah ke belakang.

Tatapan mereka begitu sangat intens,

Vania berusaha untuk menghindari yang berusaha mendekati dirinya,

Vania sedikit takut, Vania takut jika dirinya jatuh cinta.

"Yang kedua, usia Vero dan Vino, jika aku hitung-hitung itu sangat pas dengan pertemuan kita malam itu." serunya sambil bola matanya bergerak ke atas, itu adalah sebuah tanda jika dirinya mengingat-ingat sesuatu.

Hans melangkahkan kakinya satu langlah kedepan kembali sedangkan Vania memundurkan satu kali langkahnya,

Vania hanya bisa terdiam dia tak bisa berkutik sedikitpun, memang itulah yang terjadi sebenarnya.

"Dann yang ketiga, golongan darahku itu sama dengan golongan darah Vero," lanjut Hans yang membeberkan beberapa fakta yang diketahuinya selama ini.

Dan Hans mendekatkan wajahnya,

"Dan satu hal yang tidak kamu ketahui ibu Vania, Vero dan Vino memiliki alergi seafood, dan itu adalah alergi yang s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 37. Menelantarkan anak

    " pa... ma." sahut Vero.Mata Vero terbuka. Dan dia menatap Hans dan Vania yang tengah berdiri di sampingnya,Vania yang melihat itu dia pun langsung melangkahkan kakinya menuju ranjang tempat tidur Vero."Ahh sayang akhirnya kamu bangun juga, kamu jangan buat mama khawatir dong, kamu jangan gerak dulu ya." seru Vania yang memperbaiki tangan Vero yang di balut dengan perban yang sedikit bergerak.Vero pun nenganggukkan kepalanya,Dia menatap Vania, lalu pergantian menetap Hans yang berdiri di belakang Vania."Mama sama papa gak kerja?" tanya Vero kepasa Vania dan Hans.Hans menggelengkan kepalanya, dia melangkahkan kakinya mendekati Vero dan berdiri tepat di dekat Vania."Sudah ya kamu gak usah mikirin mama sama papa, yang penting kamu sehat. Nanti jika kamu sudah sehat, papa akan ajak kalian kemana pun kalian mau." Hans yang memberikan janji manis kepada Vero.Vania yang mendengar itu dia pun memutar bola matanya.Vino masuk dan dia mendenger janji manis dari mulut Hans. "Oh iya

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-04
  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 38. Hadiah

    Ibu Lucie meraih remote tv yang berada di depannya, tepatnya di atas meja. Ia menekan tombol off.l untuk mematikan televisinya. "Bener laki-laki kebangeten, sangat mengesalkan sekali." ujarnya.Dan bu Lucie beranjak dari duduknya lalu membalikkan badannya, "Ehhh Hans, anak mama." serunya dia menyapa Hans dengan heboh karena ini sangat jarang terjadi Hans datang ke rumahnya, biasanya bu Lucie jika ingin ketemu Hans harus pergi ke kantornya.Hans yang berdiri dengan membawa sebuah tas kecil di tangan kanannya dia pun terpana melihat mamanya yang sekarang yang makin cerewet dan hebih itu."Sudah selesai ma marah-marahnya?" tanya Hans kepada bu Lucie.Bu Lucie memutarkan bola matanya, nampaknya dia masih sedikit kesal karena perasaannya terbawa oleh berita yang ditontonnya."Sudah." jawabnya ketus.Dan Hans pun melangkahkan kakinya untuk duduk di sofa, dia duduk berhadapan dengan bu Lucie."Ini buat mama." memberikan sebuah tas kecil dan diletakkan di atas meja tepat di hadapan mamanya.D

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-04
  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 39. Meeting penting

    "Apa paa?" tanya Hans.Pak Bram meminum kopi yang berada di depannya."Papa sama mama ingin menjodohkan kamu dengan seorang wanita, mengingat kamu sampai seusia seperti ini belum pernah membawa seorang wanita. Jadi papa pikir papa ingin menjodohkan kamu dengan anak teman papa." ujarnya.Hans pun langsung membalikkan badannya dan dia pun kembali duduk di sofa di mana tempat duduk awalnya.Hans pun sangat terkejut, dia Tak habis pikir dengan apa yang dikatakan oleh Papanya yang sedari awal selalu menyuruhnya untuk menikah."Pa sudah lah pa jangan paksa Hans, Hans ini sudah dewasa, jadi Papa tak perlu khawatir toh kalau sudah waktunya pasti akan Hans kenalkan. Tapi sabar dulu." Jika dulu Pak Bram selalu berbicara tentang pernikahan menjodohkan dirinya dengan seorang, Hans tak pernah mengucapkan kata apapun dia langsung pergi begitu saja tanpa memberi jawaban.Namun kali ini Hans telah memberi jawaban kepada Papanya."Gini saja sudah Hans, papa kasih waktu kamu satu bulan. Jika sampai dal

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-04
  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 40, Acara event

    Sampailah di ruangan meeting, di mana ruangan itu terdapat sebuah meja yang besar dan dikelilingi banyak kursi.Semua orang telah duduk di sana, tak terkecuali para desainer yang berada di bawah naungan Hans,Hans pun mengambil posisi duduk yang berada di depan.Sedangkan Vania melangkahkan kakinya untuk mengambil duduk di bagian tengah.Jam sudah menunjukkan pukul 08. 00 pagi, acara meeting pun dimulai.Acara meeting hari ini dipimpin oleh Andre, sang asisten dari Hans.Andre yang sedang memakai sebuah setelan jas yang berwarna hitam sedang berada di atas podium sambil membawa secarik kertas." Selamat pagi semuanya Terima kasih atas kehadiran kalian di pagi hari ini, di sini ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan dalam acara meeting hari ini." sapa Andre kepada para peserta meeting.Para peserta meeting yang sedang duduk Mereka pun mendengarkan penjelasan dari Andre secara seksama.Dan Andre pun menjelaskan rentetan demi rentetan acara yang akan dibawakannya."Di sini ada sebuah

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-05
  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 41. Mancing-mancing

    Hans keluar dari wilayah perusahaannya dengan mengendarai mobilnya,Di dalam mobil dia mencari keberadaan dari vania.Entah mengapa Hans merasa jika Vania adalah bagian dari hidupnya,Tak ingin menyia-nyiakan, Hans berusaha mengejar Vania,Dan ternyata Vania berada di halte.Hans pun menghampiri Vania dan berhenti di depannya.Hans membuka kaca jendelanya, "Ayo masuk." seru Hans kepada Vania dari dalam mobil.Vania pun langsung masuk, dia pun duduk di damping Hans dan langsung mengajak Hans ke rumah sakit.Mereka pun kembali ke rumah sakit.Sesampai rumah sakit.Vania masuk di ikut Hans yang berjalan di belakangnya."Sayang," seru Vania yang datang menyapa Vero lalu memegang tangan Vero.Vania merasa sangat khawatir dengan keadaan Vero yang di rumah sakit, "Mana yang sakit?" tanya kembali Vania.Vero menggelengkan kepalanya, dia melihat Vania tersenyum."Ma Vino kemana?" tanya Vero.Vania pun menjelaskan jika Vino sekarang lagi ikut kegiatan olah raga di wilayah sekitar apartemen."V

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-07
  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 42. Satu syarat

    " Vania tunggu." teriak Hans.Vania pun menghentikan langkahnya, dan dia pun membalikkan badannya.Terlihat raut wajah Vania yang begitu sangat judes, Hans berlari mendekatinya. "Mau ke mana Kamu jangan marah lah, nanti hilang lho cantiknya." lanjut teriak Hans.Vania pun memutarkan bola matanya, Dia sangat nampak begitu muak dengan gombalan Hans yang basi itu.Hans melihat Vania berdiri, terlihat raut wajah cantiknya terbias akan sinar matahari,Membuat Hans begitu sangat terpana akan kecantikan Vania."Ada apa sih?" tanya Vania yang begitu sangat jutek.Hans pun melangkahkan kakinya untuk lebih dekat dengan Vania.Hans bertanya kepada Vania Mengapa selalu terlihat begitu sangat tidak suka dengan dirinya."Vania jujurlah kepadaku Apakah kamu tidak suka akan kehadiranku?" tanya Hans.Vania pun terdiam, sebenarnya di dalam hati Vania Dia sangat begitu bahagia akan kehadiran Hans, namun mengapa sikapnya begitu berlawanan dengan apa yang dirasakan di hatinya.Mungkin sepenuhnya Vania m

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-07
  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 43. Tergoda

    Dan bodohnya Vania, ternyata dia juga sedikit menikmati itu.Dia menikmati itu dengan sedikit menyambut uluran lidahnya, terjadilah sedikit perperang satu sama lain.Namun sejenak kemudian Vania yang tersadar dia pun langsung mendorong tubuh Hans untuk menjauh darinya."Ihhh." teriaknya sambil mendorong, dan Vania pun menatap tajam Hans, "Apaan sih, nggak sopan tahu." lanjutnya.Hans pun mengusap bibirnya dengan punggung tangan kanannya, Dan Dia melakukan itu dengan senyum di bibirnya,Sungguhan Hans sangat mengesalkan.."Tapi kamu suka kan?" tanya Hans.Vania pun langsung memalingkan wajahnya, dan dia pun beranjak dari duduknya.Vania pun berdiri membelakangi Hans, dan dia menggigit Bibir bawahnya, namun ternyata ada sedikit senyum di sudut bibirnya."Katanya kamu mau membantu aku? Terus syaratnya apa?" tanya Vania.Hans pun duduk bersender di sofa, kali ini dia merasa sedikit menang, dan Hans merasa jika Vania sedikit mau tunduk dengannya."Oke apa yang kamu mau akan ku turuti, b

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-08
  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 43. Tempat tidur yang menjadi saksi

    Jujur Vania sangat begitu tertekan, dan dia sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi, kini mata Hans terus menatap Vania dan itu sangat dekat jaraknya, membuat Vania sedikit grogi.Dia sedikit grogi ditatap oleh seorang laki-laki, laki-laki yang tampan, dengan hidung yang mancung, dan dengan alis tebal tertata rapi.Laki-laki yang tak pernah tersenyum, bahkan sangat jarang sekali berinteraksi dengan orang lain," Ayo jawab." ujar Hans kembali yang secara tak sabar ingin mendengar dari mulut Vania.Jujur saja Hans sedikit tergoda, melihat Vania memakai baju yang terbuka,Entah mengapa tiba-tiba batang hidung Hans bergerak ke bawah, dan sedikit menempelkannya di ceruk leher Vania.Membuat Vania menelan ludahnya, nafasnya naik turun tak karuan."Oke oke berhenti, aku jujur sekarang. Ya mereka anakmu." jawabnya sambil tangannya sedikit mendorong tubuh Hans.Namun itu semua tidak berhasil, tangannya tidak bisa berhasil mendorong tubuh Hans karena tumbuhan terlalu besar untuknya,Mekuatannya

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-09

Bab terbaru

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 147. Mengetahui siapa dalangnya

    Dan Hans yang tengah duduk dia pun meraih ponsel yang berada di dekatnya Dia sedang melakukan panggilan telepon dengan Andre untuk menanyakan persiapannya.Dia menempelkan ponselnya ada telinga kanannya, dan tak beberapa lama panggilannya pun akhirnya diangkat oleh Andre." Bagaimana Andre?" tanya Hans dibalik telepon.Andre yang tengah berada di kantor dia pun saat ini sedang sibuk karena harus menyiapkan beberapa hal oleh Vania dan juga Hans dan di samping itu dia akan memberikan sebuah kejutan kepada mereka berdua."Aman bos." jawabnya.Dan Hans pun yang berada di balik telepon dia pun juga merasa sangat siap. " Oh ya nanti kamu suruh orang untuk datang ke restoran tersebut dan tolong abadikan momen tersebut ya, karena nanti akan kita upload di media sosial resmi perusahaan." ucap Hans.Andre pun mengiyakan apa yang diperintah. "Siap bos, aku akan menyuruh beberapa orang untuk segera meluncur ke sana." jawabnya.Dan Hans mematikan panggilan telepon tersebut.Lalu Hans mengatakan po

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 146. Di usir

    Setelah sekian lama Vania negosiasi dengan berbagai akun yang telah memberikan komentar jelek atas karya yang dikeluarkan dari perusahaan Hans akhirnya vania menemukan hasil."Bagus sekarang di antara mereka sudah ada yang masuk perangkap ku, hanya tinggal beberapa saja." ucap Vania kepada Hans, lalu Vania pun mengalihkan pandangannya kepada Andre, "nanti aku akan mengabari kamu, kamu harus menyiapkan sedetail mungkin yang aku butuhkan." lanjut Vania.Andre yang mendengar itu dia pun mengganggukan kepalanya, Laki-laki tersebut menaati apa yang diperintahkan oleh bosnya, "oke siap bu, nanti aku akan urus. Kalau begitu aku keluar dulu ya." ucap Andre.Dan Andre pun keluar dari ruangan tersebut meninggalkan Vania dan Hans, dia keluar karena ingin mengurusi beberapa pekerjaan yang sudah menunggu dirinya.Hans dan Vania pun langsung melanjutkan pekerjaannya kembali.*****Di sisi lain rumah tangga dari bu Lita dan papa kandung dari Vania sudah tidak bisa diselamatkan lagi, semakin hari

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 145. Jebakan

    Dan Andre yang mendengar itu dia pun langsung menganggukkan badannya, "baik bu." jawabnya kepada Vania.Dan Andre pun langsung keluar dari ruangan tersebut, kini tinggal Hans dan Vania yang berada di ruangan tersebut.Hans yang melihat Andre sudah keluar dia pun langsung beranjak dari tempat duduknya, lalu dia melangkahkan kakinya menuju pintu, dia sedang mengunci pintu tersebut supaya tidak ada orang yang bisa masuk.Membuat Vania yang tengah duduk melihat itu, dia pun langsung mendengus kesal, "gebrakan apa lagi yang dia lakukan?" tanyanya di dalam hati.Dan Hans pun kini melangkahkan kakinya mendekati Vania yang tengah duduk, lalu dia memeluknya dari belakang, laki-laki tersebut langsung mencium tengkuk leher dari Vania.Membuat Vania yang merasakan itu dia merasa kegelian, "ahhh sayang bisa gak jangan seperti ini." ucapannya kepada Hans.Dan Hans yang mendengar itu dia tak menghentikan kegiatannya justru dia melangsungkan kegiatannya secara lebih mendalam lagi. "Emang kenapa say

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 144. Mencari jalan keluar

    Sheilla yang mendengar itu dia pun terdiam, dia tak berani mengatakan sepatah kata pun.Membuat mamanya langsung beranjak dan mendekatinya, dia menatap anak kandungnya tersebut yang terlihat memiliki Tatapan yang kosong." Sheilla bicara kamu Sheilla, jawab pertanyaan mama, kenapa kamu tidak ngomong?" Tanyanya yang sedikit memaksa kepada Sheila.Sheila pun menatap mamanya dia menatap mamanya dengan pandangan yang sangat sayu.Lalu dia pun membuang pandangannya.Dia membuang pandangannya keluar arah jendela yang berada di dekatnya.Dan saat Sheilla terdiam membuat papa tirinya itu yang tak lain Papa kandung dari Vania menyela."Aku tahu kenapa kamu tidak mengatakan itu kepadaku, kamu takut kan kehadiran Vania membuat kamu tersaingi?" ucapnya yang sedikit bertanya kepada Sheila.Sheilla yang mendengar itu dia pun menundukkan pandangannya, Sebenarnya apa yang dikatakan oleh Papanya tersebut ada benarnya juga.Berbeda dengan Sheilla yang menerima dengan apa yang dikatakan oleh papa kandun

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 143. Tambah stres

    Dan saat itu juga amarahnya semakin memuncak laki-laki tersebut langsung melempar benda yang berada di sampingnya dan dia pun langsung mendorong meja yang terbuat dari kaca sehingga meja itu terjatuh dan pecah,Sheilla yang melihat itu dia langsung menutup kedua telinganya, dia merasa sedikit ketakutan melihat papanya yang begitu sangat ganas tersebut, ini adalah kali pertamanya dia melihat papanya yang begitu sangat marah terhadap mamanya,Membuat jantungnya berdetak begitu sangat cepat, dan dia pun menggeleng-gelengkan kepalanya dia tak menyangka dengan apa yang pernah dilihatnya saat ini.Dan dia pun menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya,"Sudah pa, sudah." teriak mamanya yang berusaha menghentikan amarah dari suaminya,Namun suaminya yang dari tadi berusaha sabar kini sudah tidak bisa dihentikan lagi, Membuat bu Lita langsung beranjak dari duduk ya, dan dia pun berusaha untuk meraih tangan dari suaminya tersebut namun saat dia berusaha meraih suaminya tak sengaja suamin

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 142. Amarah

    Seperti Sheilla sedang mengalami trauma yang sangat begitu berat di dalam hidupnya, dia pun yang tengah duduk di atas tempat tidur dia masih terus menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya.Dia pun memejamkan matanya secara erat-erat, dia kembali mengatur nafasnya supaya emosinya bisa terkontrol,Hari ini di rumahnya terasa sangat begitu sepi karena mama dan Papanya saat ini tidak berada di rumah,Seperti biasa mamanya saat ini pergi bersama teman-temannya, mereka semua lagi sedang hangout bersama,Dan seperti biasanya juga Papanya saat ini sedang bekerja untuk memenuhi kehidupan mereka.Sheilla yang tengah berada di atas tempat tidur dia pun langsung mematikan ponselnya,Dan dia pun meletakkan ponselnya di dalam laci supaya dirinya tak melihat lagi benda tersebut.Saat emosinya sudah mulai bisa terkontrol dia pun merebahkan badannya di atas tempat tidur, lalu dia menyelimuti dirinya sendiri.Tak terasa dia pun memejamkan kedua matanya. Kini dia tengah tertidur dengan pulasnya d

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 141. Emosi tak terkontrol

    Lalu Hans pun meraihnya, dia menatap layar tersebut yang berisi berbagai banyak komentar,Dan Vania yang melihat itu dia pun mendekatkan tubuhnya dia juga ikut melihat komentar yang berada di laman media sosial."Wahh bagaimana sih ini? ini brand sudah lama berdiri, kenapa masih ada aja produk keluarannya yang berkualitas jelek, nyesel aku selalu beli merek tersebut." tulis akun as**liii."Ya ampun bisa-bisa ada produk yang gak bagus beredar, bahaya ini." tulis fgi****i."Brand ini memiliki barang yang harganya mahal, tapi kenapa seperti ini. Mending gak usah produksi lagi." tulis diii***80.Dan masih banyak lagi komentar miring dari berbagai akun.Ya maklum saja brand milik Hans itu adalah brand yang memiliki harga yang lumayan tinggi dimana brand tersebut adalah brand yang paling laris di negara tersebut mengingat target pasarnya menyerang orang menengah ke atas dan kaum kaula muda yang stylis.Hans dan Vania yang tengah duduk mereka pun saling berpandangan satu sama lain, dalam p

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 140. Tidak kaget

    Dan mereka bertiga pun saling menatap bergantian dan mereka menganggukan kepalanya, Dan Vania yang tengah berdiri dia pun menatap Hans, "ya sudah kita kembali lagi, rapat belum kamu tutup." ujarnya.Dan Hans pun membalikkan badannya dan dia ingin kembali lagi ke ruang rapat tersebut namun baru beberapa langkah Andre asistennya memanggil dirinya sehingga langkahnya terhenti."Bos apa kita nanti langsung pulang saja?" tanyanya.Dan Hand pun yang tengah membalikan badan dia pun menganggukan kepalanya, lalu dia pun melanjutkan jalannya kembali.Dia yang melangkahkan kakinya masuk ke dalam rapat tersebut dan diikuti dengan langkah kaki Vania yang berjalan di belakangnya.Mereka pun melanjutkan beberapa meeting terakhir mereka,Dan setelah selesai Hans pun beranjak dari duduknya dia pun memberikan penutupan salam kepada para peserta meeting hadir.Dia pun berdiri sambil menganggukkan badannya. "Terima kasih sudah datang hari ini, mungkin jika saya menjelaskan tadi ada kata-kata saya yang

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 139. Kendala

    Di sisi lain saat ini Vania sedang berada di kantor yang berada di cabang, dia saat ini mengadakan rapat penting bersama para jajaran yang berada di bawah perusahaan Hans,Di mana rapat saat ini yaitu sebuah laporan tentang daya tingkat penjualan yang diakumulasikan dalam 6 bulan terakhir ini, gimana ini adalah penjualan produk-produk baru mereka yang mereka rilis untuk supaya perusahaan selalu memiliki performa yang bagus dalam dunia fashion, dimana fashion selalu berubah-ubah seiring waktu.Dan rapat ini juga diadakan dengan beberapa pembacaan agenda yang akan dilakukan untuk tahun depan dimana ada beberapa persyaratan dan aturan terbaru yang akan dikeluarkan perusahaan tersebut kepada para mitranya.Di ruangan yang memiliki luas lumayan besar dan di tengah-tengah ruangan tersebut ada meja yang berukuran persegi panjang dan dikelilingi banyak kursi dan di ruangan tersebut ada sebuah layar yang besar sebagai media untuk mempermudah dalam berkomunikasi dan menjelaskan di hadapan bany

DMCA.com Protection Status